Anda di halaman 1dari 4

Nama : Naizesa Salsabila

NIM : 170342615547
Offering :C
1. Identitas Jurnal
 Judul : Analisis Kemampuan Pendidik Dalam Menerapkan Penilaian Autentik Pada Mata
Pelajaran Biologi Kelas X IPA SMA di Kabupaten Lombok Timur
 Penyusun : LL. Zaenal Haqiqi, Agus Ramdani, Lalu Zulkifli
 Link Jurnal : http://jppipa.unram.ac.id/index.php/jppipa/index
 Link Artikel : https://media.neliti.com/media/publications/255892-analisis-kemampuan-
pendidik-dalam-menera-8dea6e3a.pdf
2. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kemampuan pendidik dalam menerapkan
penilaian autentik pada mata pelajaran biologi kelas X pada 8 sekolah di Kabupaten Lombok
Timur
3. Fakta Unik:
 Di Indonesia mengalami 10 kali perubahan kurikulum dikarenakan beberapa aspek, dimana
salah satu aspek tersebut yaitu agar dapat seimbang dengan perkembangan globalisasi
sehingga tidak akan tertinggal zaman, namun perubahan tersebut tetap berpatok pada
Pancasila dan UUD 1945
 Kegiatan Penilaian dapat dilakukan pada saat di awal, ditengah maupun di akhir
 Evaluasi harus dilakukan secara komprehensif, terus menerus dan obyektif agar peserta didik
dapat merasakan suatu penerimaan ilmu yang bermakna.
 Evaluasi yang baik hanya dapat dilakukan oleh pendidik yang professional dimana dalam
kesehariannya memiliki rencana untuk mengelola serta memotivasi serta dapat menilai
proses-proses pembelajaran.
 Teknik penilaian yang bermacam-macam dapat digunakan pada saat proses pembelajaran
berlangsung karena dapat membantu peningkatan kualitas pembelajaran peserta didik
 Penilaian autententik merupakan salah satu teknik penilaian dimana menitik beratkan
pengembangan alat penilaian yang lebih akurat
 Di Lombok Timur juga memiliki permasalahan dalam menerapkan kurikulum 2013 dimana
permasalahan yang paling sering terjadi yaitu kurangnya fasilitias dan berbagai alat
penunjang kegiatan belajar dan mengajar.
 Informasi yang telah didapatkan dari beberapa SMA Negeri di Lombok Timur menunjukkan
bahwa rata-rata pendidik disana kebanyakan belum menerapkan penilaian autentik karena
masih belum paham secara komprehensif teknik penilaian tersebut.
 Kebanyakan pendidik di beberapa SMA Negeri Lombok Timur belum pernah membaca
Permendiknas yang terbaru
4. Pertanyaan yang Muncul
a. Bagaimana kemampuan pendidik Biologi untuk menerapkan teknik penilaian secara
autentik pada mata pelajaran Biologi di Kabupaten Lombok Timur?
b. Bagaimana pelaksanaan penilaian autentik di sekolah-sekolah tersebut?
c. Apa saja kendala yang terjadi pada saat proses penerapan dan perancangan penilaian
autentik yang dirasakan oleh pendidik
5. Konsep atau Prinsip
 Cara untuk mengetahui sampai sejauh mana suatu proses pendidikan telah dilakukan dapat
dengan melakukan evaluasi. Evaluasi harus dilakukan secara komprehensif serta terus
menerus dan obyektif, agar peserta didik dapat memasuki suatu jenjang pendidikan secara
intensif dan terus-menerus melakukan suatu proses pembelajaran yang sangat bermakna
untuk mencapai suatu tujuan.
 UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 42 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebut
bahwa setiap pendidik diharuskan memiliki kemampuan agar dapat merealisasikan tujuan
pendidikan nasional dimana salah satu tujuan tersebut yaitu potensi peserta didik dapat
berkembang sehingga dapat menjadi manusia yang mandiri dan kreatif.
 Penilaian dapat memperlihatkan perkembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
peserta didik, sehingga kegiatan ini juga sangat penting
 Permendikbud nomor 104 tahun 2014 menjelaskan bahwa penilaian merupakan suatu proses
untuk mengumpalkan informasi atau bukti yang berkaitan dengan capaian hasil
pembelajaran peserta didik dalam kompetensi spiritual, pengetahuan serta keterampilan
yang telah dilakukan secara terencana dan sistematis baik selama pembelajaran atau setelah
pembelajaran
 Jihad (2012) berpendapat bahwa tujuan dari penilaian tersebut yaitu untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman peserta didik dengan suatu program, pengajaran, atau pelatihan
pendidikan
 Permendikbud nomor 104 tahun 2014 memuat tujuan pelaksaan penilaian hasil belajar,
antara lain sebagai berikut: mengetahui tingkat dan menetapkan ketuntasan penguasaan
kompetensi, menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi, menetapkan program
perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi, memperbaiki proses
pembelajaran.
 Permendikbud nomor 104 tahun 2014 menyebutkan bahwa penilaian autentik merupakan
salah satu bentuk penilaian yang menganjurkan peserta didik menampilkan sikap, dan
menganjurkan penggunaan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh dari proses
pembelajaran. Pada pasal 2 ayat 3 Permendikbud tersebut menyatakan bahwa pendekatan
pertama ketika melakukan penilaian hasil belajar yaitu dengan melakukan penilaian autentik
yang dapat dilakukan oleh peserta didik berdasarkan hasil pengamatan mereka, portofolio,
projek, produk, dan yang lainnya.
 Pendidik harus mengetahui dan memahami perundang-undangan tentang penilaian
pendidikan, Salah satu perundang-undangan tersebut yaitu Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
6. Refleksi Diri
a. Pengetahuan Sebelum Membaca
 Semua pendidik dapat melakukan dan menerapkan evaluasi serta penilaian.
 Tidak semua pendidik dapat melakukan penilaian autentik
 Evaluasi di dapatkan dari penilaian, kemudian evaluasi tersebut dilakukan untuk
memperbaiki suatu sistem agar menjadi lebih baik lagi
b. Pengetahuan Setelah Membaca
 Tidak semua pendidik dapat melakukan evaluasi yang secara terus menerus, obyektif, dan
komprehensif, hanya pendidik professional saja yang dapat mengelola, merencanakan,
menilai dan memotivasi proses pembelajaran dari hari kehari
 Melakukan penilaian sangat penting dilakukan oleh pendidik dilihat dari tujuan-tujuan
penilaian yang dimiliki. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar juga merupakan
salah satu bagian kompetensi pedagogic yang juga harus dikuasai oleh pendidik
 Setiap pendidik harus mengetahui dan memahami perundang-undangan terkait dengan
penilaian, dimana salah satu undang-undang tersebut Permendiknas Nomor 104 Tahun
2014
 Penilaian autentik yaitu teknik penilaian yang menitik beratkan perkembangan alat ukur
untuk melihat perkembangan peserta didik itu sendiri dimulai dari sikap, pengetahuan
serta keterampilan. Penilaian sikap dapat dilakukan guru ketika melakukan observasi di
kelas dimana pendidik telah membuat rubrik penilaian berdasarkan indikator-indikator
yang telah dibuat. Penilaian sikap juga bisa didapatkan dari penilaian diri sendiri dan antar
teman.
 Penilaian untuk mengetahui kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki bisa
dengan memberikan beberapa tugas dan melakukan tes. Dalam melakukan penilaian
kompetensi pengetahuan ini harus mempertimbangkan apa saja yang diperlukan seperti
apakah alat dan bahan yang tersedia serta waktu yang harus diperhitungkan juga.
c. Tanggapan untuk kedepannya
 Setiap pendidik harus mempelajari dan memahami perundang-undangan terkait dengan
penilaian. Sehingga akan mencipatkan keadaan kelas yang optimal
 Pendidik harus memahami beberapa macam teknik penilaian, salah satunya dengan teknik
penilaian autentik.
 Pendidik harus bisa melakukan evaluasi secra terus-menerus dan secara obyektif, oleh
sebab itu sebagai pendidik harus memiliki sifat professional.
 Penidik harus mampu merencanakan dan mengelola apa saja yang akan di nilai nantinya
Serta pendidik harus memiliki kemampuan untuk bijak menyikapi permasalahan yang
ada di dalam kelas maupun sekolah

Anda mungkin juga menyukai