Anda di halaman 1dari 7

Qisi-Qisi Metodologi Penelitian

1. Jelaskan Mengenai Desain Penelitian!

=> Desain penelitian merupakan pedoman dalam melakukan proses penelitian diantaranya dalam
menentukan instrumen pengambilan data, penentuan sampel, pengumpulan data serta analisa
data.
-Tujuan studi dalam penelitian dapat berupa: (1) studi eksplorasi (penjajakan) yang
dimaksudkan untuk memahami permasalahan yang relatif belum banyak diteliti, (2) studi
deskriptif, yaitu untuk menjelaskan karakteristik masalah yang bermanfaat untuk pemecahan
masalah, dan (3) pengujian hipotesis mengenai hubungan antar variabel berdasarkan fakta
empiris.
-Tipe hubungan antar variabel dapat berupa: (1) hubungan korelasional, yaitu asosiasi antara
beberapa variabel indenpenden dengan variabel dependennya, (2) hubungan sebab-akibat, yang
menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependennya.
-Lingkungan (setting) penelitian dapat berupa lingkungan alamiah yang bukan buatan peneliti
atau lingkungan artificial yang sengaja dibuat oleh peneliti.
-Unit analisis merupakan tingkat agregasi data yang dianalisis, antara lain meliputi: individual,
kelompok, organisasional, perusahaan, industri atau Negara.
-Studi satu tahap merupakan tipe penelitian yang datanya dikumpulkan sekaligus dalam satu
tahap. Jika data penelitian dikumpulkan melalui beberapa tahap titik waktu, maka studi tersebut
dinamakan dengan studi Jangka Panjang. Studi cross sectional merupakan tipe penelitian yang
menganalisis perbandingan data antar subyek dalam periode waktu tertentu, sedang studi time
series menganalisis perbandingan data beberapa periode waktu dari subyek penelitian tertentu.
-Construct dalam penelitian dapat diukur dengan menggunakan Empat tipe skala pengukuran,
yaitu: (1) skala nominal, yang menyatakan kategori, (2) skala ordinal, yang menyatakan kategori
dan peringkat, (3) skala interval yang menyatakan kategori peringkat, dan jarak, (4) skala rasio,
yang mengukur: kategori, peringkat, jarak dan perbandingan.
Sumber : Dari Materi BAB 5 Desain Penelitian yang diberikan

2. Sebutkan dan Jelaskan variable penelitian dan bagaimana peranaan nya dalam sebuah
penelitian
=> 1. Variabel Kuantitatif.
a. Variabel diskrit ( nominal,kategorik) yaitu variabael 2 kutub berlawanan. Contoh:
1) Kehadiran : hadir, tidak hadir
2) Jenis kelamin : laki-laki, perempuan.
b. Variabel kontinum
1) Variabel Ordinal : variabel tingkatan. Contoh: Satria terpandai, Raka pandai,
2) Variabel Interval: variabel jarak.
3) Variabel Ratio: variabel perbandingan (sekian kali).
2. Variabel Kualitatif
adalah variabel yang menunjukkan suatu intensitas yang sulit diukur dengan angka. Contoh :
kedisiplinan, kemakmuran dan kepandaian.

3. Variabel Independen (Pengaruh, Bebas, Stimulus, Prediktor).


Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat).

4. Variabel Dependen (Dipengaruhi, Terikat, Output, Kriteria, Konsekuen).


Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas.
Contoh: Pengaruh Iklan Terhadap Motivasi Pembelian. Iklan = Variabel Independen Motivasi
Pembelian = Variabel Dependen.

5. Variabel Moderator.
Merupakan variabel yang mepengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan
antara variabel independen dengan dependen. Variabel ini sering disebut sebagai variabel
independen kedua. Contoh: Anak adalah variabel yang memperkuat hubungan suami isteri.
Pihak ketiga adalah variabel yang memperlemah hubungan suami isteri.

6. Variabel Intervening (Antara).


Merupakan variabel yang menghubungkan antara variabel independen dengan variabel dependen
yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan namun tidak dapat diamati atau diukur.
Contoh: Hubungan antara Kualitas Pelayanan (Independent) dengan Kepuasan Konsumen
(Intervening) dan Loyalitas (Dependen).

7. Variabel Kontrol.
Merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel
independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.

Sumber : https://brainly.co.id/tugas/673126

3. Bagaimana menyusun sistematika/kerangka teoritis


=> Secara singkat, Sekaran (2014:129) menyatakan ada lima hal medasar yang perlu
diperhatikan dalam sebuah penyajian kerangka teoritis, sebagai berikut :
a. Variabel yang dianggap pasti untuk studi kasus diidentifikasi dan dinamai dengan jelas dalam
pembahasaannya.
b. Pembahasaan nya harus menjelaskan mengapa dua variable atau lebih saling berkaitan satu
dengan yang lain. Hal ini dilakukan untuk hubungan penting yang diteorikan berlakudiantara
variable.
c.Bila sifat dan arah hubungan dapat diteorikan berdasarkan temuan penelitian sebelumnya,maka
harus ada indikasi dalam pembahasan mengenai apakah hubungannya akan positif atau negative.
d. Harus ada penjelasan yang gamblang menganai mengapa kita memperkirakan hubungan
tersebut berlaku . Pendapat atau opini dapat ditarik dari penelitian sebelumnya.
e. Suatu diagram skematis kerangkas teoritis harus diberikan agar pembaca dapat melihat dengan
mudah memahami hubungan yang diteorikan.
Sumber : http://mp5unpam.blogspot.com/2016/01/kerangka-teoritis-dan-hipotesis.html
4. Bagaimana kriteria rumusan hipotesis yang baik
=> Pernyataan hipotesis yang baik memiliki beberapa kriteria. Berikut ini dua kriteria pernyataan
hipotesis baik (Kerlinger, 2006: 30).
-Hipotesis adalah pernyataan tetang relasi antara variabel-variabel
-Hipotesis mengandung implikasi-implikasi yang jelas untuk pengujian hubungan-hubungan
yang dinyatakan tersebut.
Bersadarkan dua kriteria tersebut disimpulkan bahwa pernyataan hipotesis mengandung
dua variabel atau lebih yang dapat diukur serta menunjukkan secara jelas dan tegas cara variabel-
variabel tersebut berhubungan (Kerlinger, 2006 : 30). Selain itu, Nazir (2005: 152) juga
mengemukakan ciri-ciri hipotesis yang baik, yaitu:

1. Hipotesis harus menyatakan hubungan antar variabel


2. Hipotesis harus sesuai dengan fakta
3. Hipotesis harus berhubungan dengan ilmu dan sesuai dengan berkembangnya ilmu pengetahuan
4. Hipotesis harus dapat diuji dengan nalar ataupun dengan alat-alat statistika Hipotesis harus
dinyatakan dalam bentuk sederhana dan terbatas untuk mengurangi timbulnya kesalahpahaman
pengertian

Hipotesis harus bisa menerangkan hubungan fakta-fakta dan dapat dikaitkan dengan teknik
pengujian
Secara umum, berdasarkan pendapat ahli tersebut, hipotesis yang baik harus menyatakan
hubungan antar variabel, sesuai dengan fakta dan ilmu pengetahuan, harus masuk akal dan dapat
diuji.
Sumber : http://konsultasiskripsi.com/2017/10/29/ciri-ciri-hipotesis-penelitian-yang-baik-
skripsi-dan-tesis/

5. Jelaskan Teknik sampling :


a. Probability sampling
b. Non probability sampling
=> a. Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap
unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik sampel probability
sampling meliputi:
a. Simple Random Sampling
Simple Random Sampling dinyatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel
anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
b. Proportionate Stratified Random Sampling
Proportionate Stratified Random Sampling biasa digunakan pada populasi yang
mempunyai susunan bertingkat atau berlapis-lapis
c. Disproportionate Stratified Random Sampling
Disproportionate Stratified Random Sampling digunakan untuk menentukan jumlah
sampel bila populasinya berstrata tetapi kurang proporsional.
d. Cluster Sampling (Area Sampling)
Cluster Sampling (Area Sampling) juga cluster random sampling. Teknik ini digunakan
bilamana populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri dari kelompok-
kelompok individu.
b. Nonprobability sampling
adalah teknik yang tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel. Jenis teknik sampling ini antara lain:
a. Sampling Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota
populasi yang telah diberi nomor urut.
b. Sampling Kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai
ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan..
c. Sampling Aksidental
Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa
saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu sesuai sebagai sumber data..
d. Sampling Purposive
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
e. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasinya relatif kecil, kurang dari 30
orang. Sampel jenuh disebut juga dengan istilah sensus, dimana semua anggota populasi
dijadikan sampel.
f. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang awal mula jumlahnya kecil,
kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel. Dan begitu
seterusnya, sehingga jumlah sampel makin lama makin banyak
Sumber : https://www.statistikian.com/2017/06/teknik-sampling-dalam-penelitian.html

6. Jelasakan pengertian Kelebihan, Kelemahan, dan contoh skala pengukuran berikut ini :
1. Nominal
2. Ordinal
3. Interval
4. Ratio
=>
1.Skala nominal
merupakan skala pengukuran paling sederhana atau tingkatannya paling rendah di dalam
suatu penelitian. Pada skala nominal ini, peneliti akan mengelompokkan objek, baik individu
atau pun kelompok kedalam kategori tertentu dan disimbolkan dengan label atau kode
tertentu.Kemudian, angka yang diberikan kepada objek hanya memiliki arti sebagai label atau
pembeda saja dan bukan untuk menunjukkan adanya tingkatan.
Contoh skala nominal:
yang paling umum digunakan yaitu variabel jenis kelamin. Jenis kelamin akan dibedakan
menjadi Laki-laki dan Perempuan. Dalam hal ini, hasil pengukuran tidak memiliki tingkatan
tertentu. Artinya laki-laki tidak lebih tinggi daripada perempuan, atau sebaliknya.
2.Skala Ordinal
Skala ordinal merupakan skala pengukuran yang sudah menyatakan peringkat antar
tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan juga tidak harus sama. Di dalam skala ordinal,
objek atau kategorinya disusun berdasarkan urutan tingkatannya, dari tingkat terendah ke tingkat
tertinggi atau sebaliknya,
Contoh Skala Ordinal:
contoh pada variabel sikap seseorang terhadap suatu pernyataan, sikap tersebut berupa sangat
setuju, setuju, biasa saja, tidak setuju, sangat tidak setuju.
Pada variabel sikap ini dari sangat setuju ke sangat tidak setuju menunjukkan kategori
dan memiliki tingkatan. Di dalam sebuah penelitian, kategori tersebut bisa disimbolkan dengan
angka, misal angka 5 untuk sangat setuju, angka 4 untuk setuju, angka 3 untuk biasa saja, angka
2 untuk tidak setuju, dan angka 1 untuk sangat tidak setuju.

3. Skala Interval
Skala interval ini bisa dikatakan berada diatas skala ordinal dan nominal. Besar interval
atau jarak satu data dengan data yang lainnya memiliki bobot nilai yang sama. Besar interval ini
bisa saja di tambah atau dikurang.
Berikut ini adalah ciri-ciri dari skala interval:

 Kategori data memiliki sifat saling memisah.


 Kategori data memiliki aturan yang logis.
 Kategori data ditentukan skalanya berdasarkan jumlah karaaktristik khusus yang
dimilikinya.
 Perbedaan karakteristik yang sama tergambar dalam perbedaan yang sama dalam jumlah
yang dikenakan pada kategori.
 Angka nol hanya menggambarkan satu titik dalam skala (tidak memiliki nilai nol
absolut).

Contoh Skala Interval:


contoh yang paling umum pada skala interval adalah suhu. Misalkan suatu ruangan memiliki
suhu 0C, ini bukan berarti bahwa ruangan tersebut tidak ada suhunya.Angka 0C disini
merupakan suhu, hal ini dikarena pada skala interval 0 (nol) bukanlah nilai yang mutlak.

4.Skala rasio
Skala rasio adalah skala pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran yang bisa
dibedakan, diurutkan, memiliki jarak tertentu, dan bisa dibandingkan.
Contoh Skala Rasio:
misal tinggi badan Agung adalah 190 cm sedangkan tinggi badan Vatinson adalah 95 cm. Pada
situasi ini dapat dikatakan bahwa jarak tinggi badan Vatinson dengan Agung adalah 95 cm. Bisa
juga dikatakan bahwa tinggi badan Agung 2 kali tinggi badan Vatinson.
Sumber : https://ekspektasia.com/skala-pengukuran/
7. Tuliskan secara singkat dan jelaskan tugas proposal (Bab1,2,& 3)
Judul : PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN
Studi Empiris pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2010 – 2012

Bab 1
Kegiatan bisnis sekarang ini tidak hanya dituntut dalam mencari keuntungan atau laba semata
tetapi juga harus memperhatikan tanggung jawab sosial di masyarakat. Tanggung jawab sosial
perusahaan sering dikenal dengan sebutan CSR. Menurut Wahyudi & Azheri (2008:36), “CSR
merupakan komitmen perusahaan untuk melaksanakan kewajibannya didasarkan atas keputusan
untuk mengambil kebijakan dan tindakan dengan memperhatikan para stakeholder dan
lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitasnya yang berlandaskan pada ketentuan
hukum yang berlaku”. Kewajiban perusahaan melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial di
atur dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas No.40 Pasal 74 tahun 2007 yang diberlakukan
pada 16 Agustus Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 13 No. 1 Agustus 2014|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 2 2007.Pasal 66 ayat 2c Undang-Undang Perseroan
Terbatas No.40 tahun 2007 juga dinyatakan bahwa semua perusahaan wajib untuk melaporkan
pelaksanaan tanggungjawab sosial dan lingkungan dalam laporan tahunan (Untung, 2008).
Berdasarkan hal tersebut maka perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya harus sesuai dengan
hukum yang berlaku, yaitu salah satunya siap untuk melaksanakan CSR. Melakukan kegiatan
CSR selain memberikan manfaat kepada stakeholders juga diharapkan mampu memberikan
keuntungan tersendiri bagi perusahaan yang dapat dilihat melalui profitabilitas perusahaan.
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba, dengan
menggunakan sumbersumber yang dimiliki perusahaan seperti aktiva, modal, atau penjualan
perusahaan (Sudana, 2011).

BAB 2 Landasan Teori


CSR Menurut Wahyudi & Azheri (2008:36), “Corporate Social Responsibility merupakan komitmen
perusahaan untuk melaksanakan kewajibannya didasarkan atas keputusan untuk mengambil kebijakan dan
tindakan dengan memperhatikan para stakeholder dan lingkungan dimana perusahaan melakukan
aktivitasnya yang berlandaskan pada ketentuan hukum yang berlaku”. Tujuan dari tanggung jawab sosial
perusahaan tidak hanya untuk memenuhi hukum dan aturan yang berlaku, tapi diharapkan dapat
memberikan manfaat dan nilai guna bagi pihakpihak yang mempunyai kepentingan dengan perusahaan
atau kepada stakeholders. Kegiatan CSR selain diharapkan mampu memberikan manfaat kepada
stakeholders juga diharapkan dapat memberikan manfaat kepada perusahaan itu sendiri. Manfaat yang
diharapkan dengan adanya CSR yaitu adanya pemberdayaan masyarakat dan dari sisi perusahaan agar
operasional perusahaan berjalan lancar tanpa gangguan. Kondisi seperti itulah yang pada gilirannya dapat
memberikan keuntungan tersendiri bagi perusahaan.

BAB 3 Metode penelitian


A.Jenis Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan maka penelitian yang dilakukan termasuk jenis
explanatory research (penjelasan) dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menjelaskan
mengenai pengaruh CSR terhadap profitabilitas perusahaan. Hipotesis yang akan diuji dalam
penelitian ini bahwa diduga CSR berpengaruh terhadap ROA, ROE dan EPS.
B. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional
Terdapat dua tipe variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel independen (X) dan
variabel dependen (Y).Variabel dependen pada penelitian ini adalah profitabilitas perusahaan yang
diproksikan dengan ROA, ROE dan EPS.
C. Populasi dan Sampel
Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan cara purposive sampling. Setelah melalui proses
pemilihan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka diperoleh sampel sebanyak 14
perusahaan setiap tahunnya.
D. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi. Metode ini dilakukan
dengan cara menelusuri laporan tahunan yang terpilih menjadi sampel. Penelitian ini menggunakan
instrumen penelitian berupa cheklist atau daftar pertanyaan-pertanyaan yang berisi item-item dari
pengungkapan pertanggungjawaban sosial.
E. Metode Analisis Data
1. Analisis Deskriptif Penggunaan statistik deskriptif bertujuan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan data yang telah terkumpul. Secara khusus, statistic deskriptif digunakan untuk
menunjukkan nilai maksimum, nilai minimum, nilai ratarata, dan nilai deviasi standar dari
masingmasing variabel yang digunakan dalam penelitian. Varibel yang dianalisis antara lain CSR
sebagai variabel independen, serta variabel dependennya yaitu ROA, ROE dan EPS.
2. Analisis Inferensial Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
statistik inferensial, yaitu analisis regresi linier sederhana. Persamaan regresi linear ini mempunyai
syarat lolos uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi dengan
menggunakan bantuan software SPSS.

Anda mungkin juga menyukai