PROPOSAL PENELITIAN
Disusun oleh :
Intan Shafira Widyananda (17031010010)
Elda Prian Budi (17031010011)
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh :
INTAN SHAFIRA WIDYANANDA 17031010010
ELDA PRIAN BUDI 17031010011
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
membersamai penyusun dalam setiap fase penyusunan sehingga dapat menyelesaikan
proposal penelitian dengan judul KAJIAN PRODUKSI PUPUK KALSIUM-
MAGNESIUM-FOSFAT DENGAN BAHAN BAKU CANGKANG KERANG
HIJAU DAN ASAM FOSFAT sebagai salah satu syarat kelulusan.
Penyusun ingin berbagi rasa syukur dengan berterimakasih kepada orang –
orang yang membersamai kami dalam menyelesaikan proposal penelitian ini.
1. Ir. Ketut Sumada, MS selaku dosen pembimbing penelitian yang penulis
lakukan
2. Dr. Ir. Sintha Soraya Santi, MT selaku Koordinator Program Studi Teknik
Kimia Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
3. Dr. Ir. Srie Muljani, MT selaku dosen penguji dalam penelitian ini
4. Ir. L. Urip Widodo, MT selaku dosen penguji dalam penelitian ini
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan pada penyusunan proposal ini. Oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan. Akhir kata, penyusun
mohon maaf kepada semua pihak apabila dalam penyusunan laporan penelitian ini
masih banyak kekurangan.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
kalsium magnesium fosfat. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Budi tahun
2009, disimpulkan bahwa kadar P2O5 produk pupuk fosfat yang dihasilkan
sebanding dengan konsentrasi asam fosfat yang ditambahkan pada proses acidulasi.
Model penyemprotan asam fosfat yang paling bagus adalah model penyemprotan
satu lubang dan letak penyemprotan cairan pada bagian ujung pan granulator.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pangestu tahun 2019, disebutkan bahwa
waktu optimum granulasi untuk bahan dengan berat 1 kg adalah 20 menit. Proses
pembuatan pupuk granul kalsium magnesium fosfat diawali dengan mencuci,
mengeringkan dan menghaluskan cangkang kerang hijau hingga menjadi tepung,
kemudian dilakukan granulasi dengan ditambahkan larutan asam fosfat dan bahan
perekat. Granul kemudian dikeringkan dengan oven dan dilakukan analisa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ini juga dapat membantu mempertahankan keadaan fisik pupuk yang baik bila
dicampurkan dengan pupuk lain sehingga mempermudah penyebarannya.
b.) Pupuk anorganik
Pupuk anorganik adalah pupuk yang mempunyai senyawa kimia
anorganik. Contoh dari pupuk anorganik ini misalnya pupuk ZA, (NH4)2SO4.
II.1.2.3. Berdasarkan Kandungan Hara
a.) Pupuk Tunggal
Pupuk tunggal merupakan pupuk yang hanya mengandung satu unsur pupuk.
Unsur pupuk tersebut adalah Nitrogen, Fosfor, dan Kalium.
b.) Pupuk Majemuk
Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung unsur pupuk lebih dari satu.
Bila mengandung dua unsur saja, disebut pupuk majemuk tidak lengkap, dan
bila mengandung ketiga unsur pupuk (N, P dan K) disebut pupuk majemuk
lengkap.
II.1.2.4 Berdasarkan Reaksinya
Pupuk yang apabila dalam aplikasinya dapat menurunkan pH disebut pupuk
asam, bila dapat menaikkan pH disebut pupuk basa atau alkali, dan ada juga yang
disebut pupuk netral (pH netral).
II.1.2.5 Berdasarkan Fase atau Bentuk
a) Pupuk Padat
Bentuk pupuk padat berdasarkan ukurannya dapat berbentuk serbuk, kristal,
butiran atau granular, pelet, dan tablet. Pupuk padat dapat digunakan melalui
tanah atau daun, jika pupuk tersebut mudah larut dalam air, maka pemberiannya
dapat dilakukan melalui daun. Contohnya adalah pupuk urea.
b) Pupuk Cair
Formulasi pupuk dalam bentuk cairan yang digunakan secara langsung maupun
diperlukan pengenceran. Contoh: Bayfolon (pupuk daun) dan Hunega Liquid
(Distan, 2017).
dinding sel tanaman. Unsur karbon juga dapat memberi rasa dan aroma wangi pada
air yang terdapat dalam buah serta membentuk warna daun dan bunga (Parnata,
2010).
5. Kalsium (Ca)
Kalsium memiliki efek positif pada sifat-sifat tanah. Kalsium adalah salah
satu zat yang membentuk bagian atau organ dari setiap sel tanaman. Tanpa kalsium
yang memadai, dinding sel akan runtuh dan tanaman tidak akan tumbuh tegak.
Kalsium merupakan elemen yang sangat penting untuk pertumbuhan tanaman dan
pengembangan buah. Kalsium memainkan peran penting dalam ketahanan tanaman
terhadap penyakit berdasarkan perlindungan enzim disintegrasi dinding sel yang
disekresikan oleh patogen. Unsur kalsium terlibat dalam pembentukan lesitin, yaitu
suatu fosfolipid yang penting dalam membran sel dan permeabilitas membran. Juga
bertindak dalam pembelahan sel mitosis di pertumbuhan meristem dan penyerapan
nitrat (Ibrahim, 2015).
6. Magnesium (Mg)
Kebutuhan unsur magnesium yang dibutuhkan oleh tanaman agar dapat
tumbuh secara optimal adalah 1,5 - 3,5 gram per kg bagian tanaman. Kekurangan
magnesium bagi tanaman ditandai terhambatnya pertumbuhan tanaman, percepatan
penuaan, dan berkurangnya produktivitas dan kualitas di bidang pertanian,
hortikultura, dan kehutanan. Konsekuensi ini menunjukkan bahwa karakteristik
kimia dan fisik tanah termasuk di dalamnya faktor terpenting dalam ketersediaan
Mg2+ oleh tanaman (Guo, 2015).
7. Fosfor atau Phosphor (P)
Fosfor adalah makronutrien paling penting kedua yang diperlukan oleh
tanaman, di samping nitrogen. Sebagian besar tanah memiliki jumlah fosfor yang
besar, tetapi sebagian besar terikat pada konstituen tanah. Tanah dengan fosfor total
rendah dapat ditambah dengan pupuk fosfat. Sekitar 75-90% dari pupuk fosfat
kimia yang ditambahkan diendapkan oleh kompleks metalcation dan dengan cepat
menjadi tetap di tanah dan memiliki dampak jangka panjang pada lingkungan dalam
hal eutrofikasi, penipisan kesuburan tanah, dan jejak karbon (Kalayu, 2019).
5. Molibdenum (Mo)
Molibdenum berfungsi untuk penyerapan nitrogen, pengikatan nitrogen,
asimilasi nitrogen, dan secara tidak langsung berperan dalam pembentukan asam
amino dalam tanaman.
6. Mangan (Mn)
Mangan merupakan unsur mikro yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah
yang tidak terlalu banyak. Mangan sangat berperan dalam sintesa klorofil selain itu
berperan sebagai koenzim, sebagai aktivator beberapa enzim respirasi, dalam reaksi
metabolisme nitrogen dan fotosintes.
7. Khlor (Cl)
Khlor dibutuhkan dalam proses fotosintesis, terutama berkaitan dengan
pengaturan tekanan osmotik dalam sel tanaman. Kekurangan unsur khlor sangat
jarang terjadi karena unsur ini banyak tersedia di dalam tanah. Gejala kekurangan
unsur khlor adalah munculnya bercak kuning di permukaan daun dan daun menjadi
layu (Parnata, 2010)
Selain bau busuk bercampur amis, bibir pantai yang berubah bentuk menjadi tempat
pembuangan sampah yang penuh lalat. Cangkang kerang yang tidak termanfaatkan
ini menimbulkan serangkaian masalah lain terutama kebersihan lingkungan yang
terganggu sehingga menyebabkan kesehatan masyarakat terganggu. Lebih
parahnya setiap terkena hempasan ombak, kulit-kulit kerang itu ikut terhanyut dan
terapung-apung memenuhi bibir pantai, sehingga sangat menyulitkan bagi nelayan
untuk menambatkan atau merapatkan perahunya ke daratan (Fitriah, 2018).
Tabel II.3 Senyawa Yang Terkandung Pada Cangkang Kerang Hijau
Senyawa Kadar (%)
CaCO3 96,69
SiO2 0,22
Fe2O3 1,00
MgO 3,08
Al2O3 0,01
(Liemawan, 2015)
II.1.8 Granulasi
Granulasi adalah pembentukan partikel-partikel besar dengan mekanisme
pengikatan tertentu (Nugrahani, 2012). Ada beberapa metode granulasi yang umum
dilakukan, yaitu :
1). Metode granulasi basah
Zat padat dicampurkan terlebih dahulu, lalu dibasahi dengan larutan bahan
pengikat, bila perlu ditambah bahan pewarna. Setelah itu diayak menjadi granul,
dan dikeringkan dalam almari pengering pada suhu 40°C-50°C. Setelah kering
diayak lagi untuk memperoleh granul dengan ukuran yang diperlukan.
2). Metode granulasi kering
Metode granulasi kering dilakukan tanpa menggunakan bahan pengikat
basah. Pembuatan granul dilakukan secara mekanis menggunakan alat mesin,
dimana massa dikempa dengan tekanan besar menjadi slug (bongkahan kompak)
atau dengan alat roller compaction dimana massa yang dikempa dengan tekanan
besar menjadi lempengan-lempengan (Reiza, 2010).
Persyaratan
No Uraian Satuan Mutu Mutu Mutu Mutu
A B C D
Kadar unsur hara
fosfor
sebagai P2O5
1 min. min. min.
Total %b/b min. 28 24 14 10
Larut dalam asam min. min.
sitrat %b/b min. 7 min. 6 3,5 2,5
maks. maks. maks. maks.
2 Kadar air %b/b 5 5 5 5
Cemaran logam
maks. maks. maks. maks.
Cadmium (Cd) ppm 100 100 100 100
maks. maks. maks. maks.
3 Timbal (Pb) ppm 500 500 500 500
maks. maks. maks. maks.
Raksa (Hg) ppm 10 10 10 10
maks. maks. maks. maks.
Arsen (As) ppm 100 100 100 100
II.3 Hipotesa
Cangkang kerang hijau yang disemprot dengan larutan asam fosfat dapat
digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk kalsium magnesium fosfat karena
cangkang kerang hijau mengandung kadar kalsium dan megnesium yang cukup
tinggi.
BAB III
RENCANA PENELITIAN
Keterangan :
1. Pan granulator
2. Motor penggerak
H2O Pencucian
Panas Pengeringan
Grinding
Screening
Tepung
Pencampuran
tapioka
H3PO4 Granulasi
Panas Pemanasan
III.7 Analisa
1. Komposisi kimia dalam pupuk
Pada penelitian ini, untuk mengetahui komposisi kimia dalam produk pupuk
yang dihasilkan dilakukan dengan analisa XRF.
2. Gugus fungsi
Fourier Transformed Infrared (FTIR) merupakan salah satu alat atau
instrument yang dapat digunakan untuk mendeteksi gugus fungsi,
mengidentifikasi senyawa dan menganalisis campuran dari sampel yang
dianalisis tanpa merusak sampel.
3. Bentuk kristal
SEM atau Scanning Electron Microscopy adalah salah satu jenis mikroskop
elektron yang menggunakan berkas elektron untuk menginterpretasi
morfologi permukaan suatu benda.
DAFTAR PUSTAKA