Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Later Belakang

Stunting merupakan masalah luas yang dapat meningkatkan

risiko kesakitan dan kematian, terhambatnya pertumbuhan

kemampuan motorik dan mental, risiko terjadinya penurunan

kemampuan intelektual, produktivitas, dan peningkatan risiko

terhadap terjadinya penyakit degenerative (Purwandini, K.2013;

Anugraheni, 2012).

Stunting (pendek) adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita

(bayi dibawah lima tahun) akibat kekurangan zat gizi yang bersifat

kronik sehingga anak terlalu pendek untuk anak seusianya, yang

dilihat berdasarkan tinggi badan menurut umur (TB/U) kurang dari -2

standar deviasi (SD) berdasarkan standar pertumbuhan.dari WHO

(WHO, 2010).

Menurut Ahmad et al. (2010) menyatakan bahwa salah satu

faktor yang berhubungan dengan stunting adalah pemberia ASI

Eksklusif yang tidak dilakukan secara efektif pada balita selama 6

bulan. Hal ini berdampak pada pertumbuhan anak, terutama pada

perkembangan anak, karena ASI mengandung berbagai macam zat

gizi yang dibutuhkan oleh anak. Seperti, laktosa yang berfungsi untuk

menyerap kalsium fosfor dan magnesium dalam tulang (Amandia. &

Sulistiani, 2012).
Berdasarkan laporan dari World Health Organization angka

kejadian stunting ditahun 2018 mengalami penurunan yakni dari

32,6% pada tahun 2000 kini berubah menjadi 21,9%. (WHO, 2018).

Hal yang sama juga terjadi Indonesia yakni berdasarkan hasil

Riskesdas tahun 2018, bahwa angka kejadian stunting di Indonesia

menurun dari tahun 2013 sebanyak 37,2% menurun menjadi 30,8%

(Riskesdas, 2018).

Namun angka prevalensi stunting pada daerah Maluku masih

tergolong tinggi. Berdasarkan Riset Pemantauan Status Gizi (PSG)

prevalensi stunting di Maluku pada tahun 2015 mencapai 21,1%.

Angka ini kemudian meningkat pada tahun 2016 sebanyak 23,2%,

dan terus meningkat pada tahun 2017 sebanyak 32% (PSG, 2018).

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, di Maluku

angka kejadian stunting berada pada angka 31,4%, angka ini

menunjukkan sudah ada penurunan jumlah stunting jika dibandingkan

dengan tahun sebelumnya yaitu 37,2% (Riskesdas, 2013). Namun

penurunan angka stunting di Maluku ini belum memenuhi standar

yang sudah ditetapkan di Indonesia yakni sebanyak 28%.

(RISKESDAS.2018). Berdasarkan pembagian zona stunting

berdasarkan wilayah di Indonesia, yakni merah (≥40%), kuning (20

s/d 30%), dan hijau (≤20%). Maluku termasuk dalam zona merah,

dimana angka stunting masih tergolong tinggi untuk wilayah Maluku

(Majid.T, 2017).
Di Wilayah kerja Puskesmas Letwaru sendiri tercatat anak yang

menderita stunting pada tahun 2018 sebanyak 5 orang , sedangkan

untuk tahun 2019 sebanyak 7 orang. Hal ini menunjukkan bahwa

prevalensi stunting di wilayah kerja Puskesmas Letwaru cenderung

meningkat yang disebabkan karena kurangnya pemberian ASI

Eksklusif pada bayi sejak usia 0-6 bulan.

Intervensi yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya

stunting pada anak yaiitu intervensi spesifik (jangka panjang), dan

intervensi sensitive (jangka pendek). Intervensi spesifik ,slah satunya

bisa dilakukan dengan kerja sama lintas sektoral seperti inisiasi

menyusui dini, pemberian ASI Eksklusif,dan pemberian MP-ASI.

Intervensi sensitif dilakukan melalui berbagai kegiatan pembangunan

diluar sektor kesehatan. Salah satu kegiatannya adalah dengan

memberikan pendidikan kesehatan pada orang tua tentang

pemberian ASI Ekslusif pada anak usia 0-12 bulan, karena ASI

merupakan faktor penting bagi pertumbuhan dan perkembangan serta

kesehatan anak. (Bappenas, 2018 & Rohmatun.N.Y, 2014).

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitia studi kasus dengan judul “Asuhan

Keperawatan Melalui Penerapan Pendidikan Kesehatan Tentang

Pemberian Asi Pada Ibu Dengan Anak Yang Beresiko Stunting Usia

0-12 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Letwaru”.


B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah asuhan keperawatan melalui penerapan

pendidikan kesehatan pada ibu dengan anak yang beresiko

mengalami stunting di wilayah kerja Puskesmas Letwaru?

C. Tujuan Studi Kasus

Menggambarkan asuhan keperawatan melalui penerapan

pendidikan kesehatan pada ibu dengan anak yang beresiko

mengalami stunting untuk meningkatkan pengetahuan ibu dalam

mencegah resiko stunting pada anak di wilayah kerja Puskesmas

Letwaru.

D. Manfaat Studi Kasus

Studi kasus ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Ibu

Meningkatkan pengetahuan ibu tentang Asuhan Keperawatan

Melalui Penerapan Pendidikan Kesehatan Tentang Pemberian ASI

pada ibu dengan anak yang beresiko stunting usia 0-12 bulan.

2. Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan

Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang

keperawatan anak dalam upaya preventif dan promotif tentang

pendidikan kesehatan pada ibu dengan masalah pada anak yang

mempunyai resiko terjadinya stunting.


3. Penulis

Menambah pengetahuan wawasan, serta pengalaman dalam

mengaplikasikan teori-teori keperawatan anak, khususnya pada ibu

dengan anak yang beresiko mengalami stunting.


DAFTAR PUSTAKA

Cahyo Ismawati S.,dkk (2010). Posyandu Dan Desa Siaga, Panduan Untuk Bidan
dan Kader. Nuha Medika.
Uha Sulih, dkk. (2001). Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan, Penerbit
Buku Kedokteran : EGC
UNICEF. (2012). Ringkasan kajian gizi Oktober 2012. Jakarta: UNICEF Indonesia.

RISKESDAS. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia Tahun 2010 dan

2013. Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2011 dan 2014.

United Nations Children’s Fund, World Health Organization, World Bank Group.

2018. Levels and Trends in Child Malnutrition: Key Findings of The 2018 Edition

of The Joint Child Malnutrition Estimates

WHO. (2010). Nutrition landscape information system (NLIS) country profile

indicators: Interpretation guide. Geneva: World Health Organization.

Purwandini K, Kartasurya M I.Pengaruh Pemberian Mikronutrient Sprinkle

Terhadap Perkembangan Motorik Anak Stunting Usia 12-36 Bulan. Journal of

Nutrition College 2013; Volume 2 Nomor 1 Halaman 147-163.

Anugraheni, H. S. Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Usia 12-36 Bulan di

Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran

Universitas Diponegoro. Semarang; 2012


KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN MELALUI PENERAPAN PENDIDIKAN KESEHATAN


TENTANG PEMBERIAN ASI PADA IBU DENGAN ANAK YANG
BERESIKO STUNTING USIA 0-12 BULAN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LETWARU

VIKA WULANDARI
P07120317030

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BPPSDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN MASOHI
2019

Anda mungkin juga menyukai