PENDAHULUAN
A. Later Belakang
Anugraheni, 2012).
(bayi dibawah lima tahun) akibat kekurangan zat gizi yang bersifat
(WHO, 2010).
gizi yang dibutuhkan oleh anak. Seperti, laktosa yang berfungsi untuk
Sulistiani, 2012).
Berdasarkan laporan dari World Health Organization angka
32,6% pada tahun 2000 kini berubah menjadi 21,9%. (WHO, 2018).
(Riskesdas, 2018).
dan terus meningkat pada tahun 2017 sebanyak 32% (PSG, 2018).
s/d 30%), dan hijau (≤20%). Maluku termasuk dalam zona merah,
(Majid.T, 2017).
Di Wilayah kerja Puskesmas Letwaru sendiri tercatat anak yang
pemberian ASI Ekslusif pada anak usia 0-12 bulan, karena ASI
Pemberian Asi Pada Ibu Dengan Anak Yang Beresiko Stunting Usia
Letwaru.
1. Ibu
pada ibu dengan anak yang beresiko stunting usia 0-12 bulan.
Cahyo Ismawati S.,dkk (2010). Posyandu Dan Desa Siaga, Panduan Untuk Bidan
dan Kader. Nuha Medika.
Uha Sulih, dkk. (2001). Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan, Penerbit
Buku Kedokteran : EGC
UNICEF. (2012). Ringkasan kajian gizi Oktober 2012. Jakarta: UNICEF Indonesia.
RISKESDAS. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia Tahun 2010 dan
United Nations Children’s Fund, World Health Organization, World Bank Group.
2018. Levels and Trends in Child Malnutrition: Key Findings of The 2018 Edition
Anugraheni, H. S. Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Usia 12-36 Bulan di
Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran
VIKA WULANDARI
P07120317030