Anda di halaman 1dari 17

LAMPIRAN P.

INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN


Deskripsi Diri

IDENTITAS DIRI

1. Nama Dosen yang Diusulkan : SUNI HARIATI


2. NIDN : 0024098404
3. Perguruan Tinggi Pengusul : UNIVERSITAS HASANUDDIN
4. Nomor Peserta : 0024098404
5. Bidang Ilmu : Ilmu Keperawatan (371)

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2014

sistem administrasi sertifikasi dosen - serdos.dikti.go.id


A. PENGEMBANGAN KUALITAS PEMBELAJARAN

A.1. Berikan contoh nyata semua <b>usaha kreatif</b> yang telah atau sedang Saudara
lakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran; dan jelaskan
<b>dampaknya</b>!.

1. Usaha Kreatif

1.Metode Pembelajaran di program studi ilmu keperawatan mengalami perubahan dari


teacher centre learning menjadi student centre learning pada tahun 2008, oleh karena itu
banyak dilakukan kegiatan dan pelatihan pelatihan untuk mendukung metode tersebut.
Pada tahun 2010 kami mengikuti pelatihan student centre learning. Setelah pelatihan
tersebut saya menerapkan beberapa metode pembelajaran yang diajarkan yaitu berupa
tutorial, Clinical Skill Laboratorium dan perkuliahan pakar, pada awal penerapan metode ini
mahasiswa sangat antusias dan aktif, karena mereka harus mencari sumber bacaan
sebanyak banyaknya untuk dibahas di tutorial, setelah beberapa semester berjalan
mahasiswa cenderung copy paste bahan dari seniornya dan bahan dari internet,
mahasiswa kurang siap saat tutorial dilakukan. namun evaluasi pembelajaran pada tahun
2013 ditemukan bahwa mahasiswa mulai merasa jenuh dengan metode tersebut, kami
melakukan kembali pelatihan metode pembelajaran pada februari 2014. Pada semester
genap tahun ajaran 2013/2014 saya mulai menerapakan beberapa metode pembelajaran
dalam kelas yaitu jigsaw, number head together, tournament game dan lain lain. Pada
setiap pertemuan di semester ini saya menggunakan metode metode yang berbeda.
Contoh salah satu metode pembelajaran yang saya lakukan adalah sebelum masuk
perkuliahan saya membuat kasus pemicu untuk materi yang akan dibahas dan meminta
mahasiswa untuk menyiapkan bahan yang berhubungan. Dan pada saat pertemuan saya
meminta mahasiswa untuk membagi kedalam kelompok kelompok dimana kelompok dibuat
berdasarkan nilai mahasiswa semester lalu (satu kelompok berisi mahasiswa dengan nilai
yang tinggi, sedang dan rendah) dan kelompok membahas kasus tersebut dan setiap orang
wajib menguasai bahan dan kasus yang didiskusikan karena saya akan mengundi sapa
mahasiswa yang akan menerangkan. Setelah mahasiswa menerangkan saya memvalidasi
dan menjelaskan hal hal yang tidak sesuai dan hal yang penting.

2.Selain itu dikarenakan pada profesi keperawatan akan menghadapi uji kompetensi ners
Indonesia maka pada tahap akademik saya menggunakan soal soal uji kompetensi pada
ujian semester untuk membiasakan mahasiswa menghadapi bentuk soal uji kompetensi
terutama pada mata kuliah yang saya pegang, saya memasukkan minimal 50% soal uji
kompetensi pada soal ujian semester. Soal soal uji kompetensi ini dapat saya buat karena
saya telah mengikuti pelatihan pembuatan soal uji kompetensi dan pelatihan review soal uji
kompetensi secara nasional yang diadakan oleh HPEQ DIKTI.

3.Pada tahap profesi upaya yang saya lakukan untuk menghadapi uji kompetensi ners
Indonesia, maka sebagai Koordinator profesi ners saya mengusulkan pada setiap bagian
untuk melakukan uji kompetensi dengan soal uji kompetensi. Kegiatan seperti ini telah saya
lakukan pada bagian saya sendiri yaitu keperawatan anak. Dan sebagai koordinator profesi
saya juga melakukan bimbingan uji kompetensi setelah mahasiswa menyelesaikan semua
bagian profesi. Saya bekerjasama dengan tim uji kompetensi prodi untuk membuat
bimbingan selama 2 minggu yang berisi pengenalan uji kompetensi dan tips dan trik
menjawab soal uji kompetensi pada setiap bagian.

sistem administrasi sertifikasi dosen - serdos.dikti.go.id


2. Dampak Perubahan

1.Dampak dari usaha merubah metode pembelajaran pada semester akhir 2013/2014
terlihat mahasiswa menjadi lebih antusias dan aktif. Saya mengamati semua mahasiswa
menjadi lebih aktif dan tidak hanya orang orang tertentu saja yang berbicara serta saya
tidak menemukan mahasiswa mengantuk saat kuliah akan tetapi mahasiswa menjadi
bergembira saat kuliah. Sebelum masuk kuliah mahasiswa juga sudah menyiapkan dan
membaca bahan yang akan dibahas, sehingga saat di validasi pada awal pertemuan terkait
materi banyak mahasiswa yang bisa menjawab pertanyaan pertanyaan yang saya berikan,
dimana sebelum saya merubah metode perkuliahan pakar, mahasiswa hanya terdiam
ataupun menjawab namun kurang tepat saat diberikan pertanyaan pada awal pertemuan.
Hasil ujian akhir semester saya mengamati apakah mahasiswa bisa menjawab pada materi
materi yang saya bawakan dan terlihat bahwa 70% mahasiswa bisa menjawab soal soal
yang saya berikan.
2.Dampak dari mengenalkan mahasiswa dengan soal soal uji kompetensi pada ujian
semester adalah mahasiswa menjadi terbiasa dengan soal soal tersebut. Pada awal saya
memasukkan soal uji kompetensi pada ujian yaitu mulai tahun 2012, saya melihat
mahasiswa kebingungan dan nilainya rendah, namun pada semester semester terakhir ini
2013/2014 nilai mahasiswa tidak lagi rendah saat diberikan soal soal dalam bentuk soal uji
kompetensi
3.Karena mahasiswa sudah terbiasa dengan soal soal uji kompetensi pada setiap bagian
profesi dan bimbingan selama 2 minggu maka hasilnya terlihat saat mahasiswa kami
ikutkan dalam kegiatan try out uji kompetensi ners Indonesia yaitu mahasiswa yang
mendapatkan skor lebih dari 50% berkisar 50% mahasiswa. Mahasiswa juga
mengungkapkan menjadi lebih percaya diri dalam menghadapi uji kompetensi pada tanggal
5-6 juli 2014.

A.2. Berikan contoh nyata <b>kedisiplinan</b>, <b>keteladanan</b>, dan <b>keterbukaan


terhadap kritik</b> yang Saudara tunjukkan dalam pelaksanaan pembelajaran.

3. Kedisiplinan

Disiplin merupakan salah satu kunci jika ingin menjadi sukses dalam karir. Kedisiplinan
saya tunjukkan dalam kinerja sehari hari. Pada proses belajar mengajar, saya senantiasa
menyiapkan silabus, GBRP dan materi materi yang akan saya ajarkan sebelum jadwal
mengajar tiba. Apalagi jika saya menjadi koordinator mata kuliah tersebut maka saya
menyiapkan silabus, GBRP, Panduan tutorial dan panduan laboratorium sebelum masa
perkuliahan berlangsung, sehingga pada awal pertemuan perkuliahan semua panduan
sudah dapat saya bagikan kepada mahasiswa. Pada setiap pertemuan perkuliahan yang
saya lakukan saya senantiasa menghubungi mahasiswa untuk memastikan jadwal dan
saya datang sekitar 10 menit sebelum perkuliahan berlangsung, dan jika saya berhalangan
hadir dikarenakan ada tugas yang lain ataupun bertabrakan dengan mata kuliah lain maka
saya menghubungi mahasiswa 1 hari sebelum kuliah berlangsung dan mencari waktu
pengganti. Dan pada akhir perkuliahan saya sudah menyiapkan soal soal untuk ujian
semester sebelum ujian yang dijadwalkan. Setelah ujian mahasiswa selesai, saya segera
memeriksa lembar jawaban dan menginput dan mengolah nilai, sehingga saya selalu
menyerahkan nilai kepada staff kependidikan secara tepat waktu.

Pada tahap profesi, ka mi pembimbing institusi diwajibkan untuk melakukan supervisi klinik
sebanyak minimal 2 kali seminggu pada bagian yang menjadi tanggung jawab. Sesuai

sistem administrasi sertifikasi dosen - serdos.dikti.go.id


dengan tugas tersebut saya meluangkan waktu 3 kali seminggu untuk supervise klinik yaitu
pada hari senin untuk melihat kesiapan mahasiswa profesi dan membantu kebutuhan
belajar yang akan dicapai pada bagian tersebut, pada hari rabu atau kamis saya melakukan
bedside teaching ataupun diskusi dengan mahasiswa terkait praktik yang dilaksanakan dan
pada hari jumat atau sabtu saya melakukan evaluasi target yang telah dicapai.

Kedisiplinan tidak hanya saya lakukan pada proses belajar mengajar, namun juga pada
pengelolaan institusi, saya senantiasa menyelesaikan tugas tugas sesuai dengan deadline
yang diberikan, baik oleh atasan maupun oleh teman sejawat. Misalkan ketika saya
menjadi koordinator penjaminan mutu, dimana salah satu tugasnya adalah mengumpulkan
hasil evaluasi pembelajaran yang telah diinput untuk setiap mata kuliah yang sedang
berlangsung, saya senantiasa menyerahkan hasil evaluasi kepada universitas tepat waktu
pada setiap semesternya.

4. Keteladanan

Sebagai dosen dari profesi keperawatan, saya berusaha untuk memberikan contoh kepada
mahassiwa bagaimana menjadi perawat yang seharusnya dalam hal berpakaian,
berkomunikasi dengan orang lain, kedisiplinan waktu, berprilaku caring serta memiliki
ketrampilan yang bagus. Dalam hal berpakaian saya selalu menggunakan pakaian yang
sopan dan sesuai dengan aturan serta bersih dan rapi. Dalam hal berkomunikasi dengan
mahasiswa saya menggunakan bahasa yang asertif dan mampu mendengarkan keluhan
keluhan mahasiswa. Saya menunjukkan kepada mahasiswa bahwa sebagai perawat harus
selalu disiplin waktu yaitu datang ketempat kerja 15 menit sebelum waktu dimulai. Untuk
memperlihatkan ketrampilan yang bagus kepada mahasiswa maka saya juga ikut serta
dalam perawatan pasien yang ada dirumah sakit pendidikan unhas serta pada saat
mahasiswa praktik profesi saya memberikan bed side teaching kepada mahasiswa dimana
saya mengajari mahasiswa bagaimana melakukan tindakan sesuai dengan standar
operasional presedur (SOP). Saya juga ikut serta dalam pengelolaan rumah sakit
universitas hasanuddin yaitu sebagai Clinical Care Manager pada ruang kemoterapi
RS.UNHAS dan sebagai anggota tim pengembang jenjang karir perawat.

5. Keterbukaan Terhadap Kritik

Sebagai seorang dosen muda yang masih belum banyak pengalaman, maka untuk
mengembangkan diri saya sebagai dosen maka saya harus terbuka terhadap kritik yang
diberikan oleh atasan, teman sejawat dan mahasiswa sebagai orang disekitar saya yang
melihat langsung kinerja yang saya tunjukkan. Sebagai contoh Pada mata kuliah yang
pernah saya ampu yaitu keperawatan sistem imunologi, kebetulan pada saat itu ada
beberapa mahasiswa yang mendapatkan nilai yang rendah. Beberapa mahasiswa itu
malakukan protes terhadap nilai yang saya berikan, oleh karenanya saya memperlihatkan
kepada mahasiswa file excel rekap nilai dari semua dosen yang mengajar di mata kuliah
tersebut, nilai ujian dan nilai laboratorium kemudian saya menjelaskan kepada mahasiswa
rasionalisasi pemberian nilai yaitu sesuai dengan bobot atau presesntase yang ada pada
kontrak belajar diawal perkuliahan. Pada akhirnya mahasiswa menjadi paham kenapa
mereka mendapatkan nilai yang rendah. Pada semester awal 2013 saya juga mendapatkan
kritik dari mahasiswa terkait cara saya membawakan mata kuliah yang dirasa
membosankan dan membuat mengantuk, oleh karenanya pada semester berikutnya saya
menannyakan pada kelas yang memberikan kritik kepada saya bahwa bagaimana metode
pembelajaran yang diinginkan agar mahasiswa tidak bosan dan mereka pun meresponnya,
oleh karenanya saya pun mengubah metode belajar yang saya gunakan dan membuat

sistem administrasi sertifikasi dosen - serdos.dikti.go.id


inovasi inovasi pada metode pembelajaran yang dilakukan. Hasilnya kritikan tersebut tak
lagi saya dapatkan.

sistem administrasi sertifikasi dosen - serdos.dikti.go.id


B. PENGEMBANGAN KEILMUAN/KEAHLIAN

B.1. Sebutkan <b>publikasi karya-karya ilmiah/Produk Karya Seni</b> yang telah Saudara
hasilkan dan tunjukkan buktinya dengan cara mengunggahnya. Bagaimana
<b>makna dan kegunaannya</b> dalam pengembangan keilmuan/keahlian. Jelaskan
bila karya tersebut memiliki <b>nilai inovatif</b>.

6. Publikasi Karya Ilmiah

Salah satu tugas tridarma pendidikan tinggi adalah melakukan penelitian. Untuk memenuhi
tridarma tersebut saya melakukan beberapa penelitian sebagai wujud dari pengembangan
keilmuan keperawatan yang saya dalami. Penelitian yang saya lakukan pada tahun 2010
yang juga merupakan tesis S2 saya mengambil judul peningkatan berat badan dan suhu
tubuh bayi prematur melalui terapi music lullaby di makassar, penelitian tersebut
dipublikasikan pada jurnal keperawatan Indonesia (JKI) volume 13 nomor 13 November
2010 yang diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Pada tahun
2011 saya mencoba melakukan penelitian mandiri dimana penelitian ini tidak memerlukan
biaya yang mahal. Yang saya perlukan adalah mencari instrument yang tepat, penelitian ini
berjudul “Perbedaan kecerdasan emosional antara remaja yang mengikuti
ektrakurikuler dengan remaja yang tidak mengikuti ekstrakurikuler di SMA 1 Pinrang― dan
penelitian ini dipublikasikan pada 3rd international Nursing conference “ Bringing
Current Research Into Nursing Practice for Improving Quality of Care “ yang
diselenggarakan oleh Universitas padjajaran Bandung pada 21-22 Maret 2012. Pada tahun
2011 saya juga mempublikasikan penelitian yang berjudul pengalaman orang tua dalam
merawata anak dengan autism di sekolah anak harapan makassar 2011, penelitian ini di
publikasikan di International Conference in Nursing Program in Medical faculty Hasanuddin
Unniversity. Pada tahun 2012 juga saya melakukan penelitian dengan judul “ efektifitas
suplementasi Zink dan vitamin C terhadap kadar TGF beta dan Interleukin 6 pada penderita
Ulkus diabetes di Makassar― dimana penelitian ini mendapatkan Hibah di Fakultas
Kedokteran yang dibiayai oleh dana DIPA UNHAS dan saya berperan sebagai anggota
penelitian. Dan pada tahun yang sama pula saya mendapatkan hibah penelitian yang
berjudul “ perbedaan perawatan luka modern dan konvensiaonal terhadap kadar
interleukin 1 dan interleukin 6 pada penderita Ulkus diabetes di Makassar― penelitian ini
mendapatkan hibah bersaing universitas berbasis program studi yang dibiayai oleh DIKTI,
dimana saya berperan sebagai anggota penelitian. Dan kedua penelitian ini masih
sementara dalam proses edit untuk publikasi.

7. Makna dan Kegunaan

Karya-karya ilmiah yang saya hasilkan kebanyakan berupa penelitian penelitian. Salah
satu penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal ilmiah adalah penelitian tentang terapi
musik lullaby pada bayi prematur. Dari jurnal penelitian ini maka pembaca dapat
mengetahui bahwa masalah berat badan dan suhu tubuh yang sering menjadi fenomena
pada kelahiran prematur, dapat diminimalkan dengan memberikan terapi musik sebagai
salah satu terapi komplementer, dari penelitian ini maka saya dapat mengembangkan terapi
terapi alternatif buat bayi prematur, dimana bayi prematur selama ini hanya dirawat dengan
inkubator dan tindakan tindakan medis lainnya namun tindakan tindakan stimulasi
pertumbuhan dan perkembangan kurang dilakukan. setelah penelitian ini saya memberikan
saran kepada ruangan NICU di RS.Wahidin dan RS.UNHAS untuk menggunakan musik

sistem administrasi sertifikasi dosen - serdos.dikti.go.id


lullaby, walaupun hingga saat ini belum rutin dilakukan karena terkendala alat musik dan
kerjaan di NICU yang menurut perawatnya sudah menyita waktu karena jumlah perawatnya
yang masih belum banyak. Bahkan 2 tahun lalu ada mahasiswa pascasarjana ditempat
kuliah magister saya dulu sempat menghubungi saya untuk menanyakan bagaimana cara
memberikan terapi musik karena beliau juga tertarik untuk melakukan penelitian yang
serupa untuk topik yang lain.
Hasil hasil penelitian lain dipublikasikan pada sebuah nursing conference, dimana pada
conference tersebut saya bercerita dan berbagi pengalaman serta hasil penelitian dengan
peserta lain yang berasal dari universitas yang berbeda baik dari dalam negeri dan luar
negeri. Dari conference tersebut saya mengenalkan bahwa fokus penelitian keperawatan
anak dapat dilakukan pada anak yang sehat ataupun masalah kelainan perkembangan.
Namun, dari conference inilah saya juga mendapatkan masukan dari peserta lain untuk
memperdalam penelitian, dari saran tersebut saya jadi memiliki ide penelitian yang baru.

8. Nilai Inovatif

Beberapa karya karya ilmiah yang telah saya lakukan tentunya memiliki nilai inovatif.
Contohnya salah satu penelitian saya terkait terapi musik pada bayi premature tentunya
memiliki nilai inovatif, dari penelitian tersebut saya berusaha menunjukkan bahwa
perawatan bayi premature bukan hanya berfokus pada tindakan tindakan medis semata,
jika perawatan bayi prematur juga digabungkan dengan terapi terapi komplementer
misalkan terapi musik maka lama perawatan bayi akan berkurang. Penelitian yang terkait
kecerdasan emosional pada remaja juga memiliki nilai inovasi, disini dapat ditunjukkan
bahwa kecerdasan emosional itu dapat dilatih dengan kegiatan kegiatan ekstrakurikuler.
Selain penelitian tersebut 2 penelitian saya terkait luka ulkus diabetik juga memilki nilai
inovatif tersendiri, nilai inovasi yang bisa ditunjukkan dari penelitian terkait perawatan luka
pada pasien ulkus diabetic bahwa perawatan luka modern yang masih banyak diragukan
oleh beberapa kalangan memiliki manfaat lebih dari yang diduga, manfaat tersebut juga
dapat kita lihat pengaruhnya bukan hanya dari segi penyembuhan fisik namun juga dari
segi hormon pertumbuhan didalam tubuh. Hal ini bisa memberikan pertimbangan bagi
masyarakat penggunanya untuk mempertimbangkan perawatan luka yang akan dia jalani
untuk mengatasi masalah ulkus diabetes.

B.2. Berikan contoh nyata <b>konsistensi</b> dan <b>target kerja</b> yang Saudara
tunjukkan dalam pengembangan keilmuan/keahlian

9. Konsistensi

Konsistensi keilmuan yang bisa saya tunjukkan dalam berperan sebagai dosen adalah saya
melakukan penelitian-penelitian terkait dengan keperawatan. Keilmuan keperawatan yang
ingin saya perdalam adalah keperawatan anak. Penelitian keperawatan anak yang menjadi
fokus penelitian saya adalah pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu
banyak penelitian saya berfokus pada bagaimana meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan pada anak yang sakit maupun anak yang sehat. Penelitian penelitian
keperawatan anak saya lakukan terkait dengan perkembangan anak dengan berbagai usia
mulai dari usia bayi hingga usia remaja. Penelitian pada usia bayi misalkan penelitian
tentang bagaimana menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan bayi prematur dengan
menggunakan terapi music lullaby. penelitian lain saya lakukan pada anak usia sekolah
yang menderita autism dimana penelitian ini melihat bagaimana pengalaman orang tua
yang memiliki anak dengan gangguan perkembangan berupa autis. Penelitian lain saya

sistem administrasi sertifikasi dosen - serdos.dikti.go.id


lakukan pada usia remaja terkait dengan perkembangan kecerdasan emosional remaja.
Disini saya melihat bahwa perkembangan kecerdasan emosional remaja dapat distimulasi
dengan mengikutsertakan remaja pada kegiatan ekstrakurikuler. Selain dari penelitian yang
saya laakukan, konsistensi yang saya dapat tunjukkan berupa pendidikan S2 yaitu jurusan
keperawatan anak.

10. Target Kerja

Sebagai seorang dosen muda yang masih belum banyak memiliki karya tentunya saya
harus menentukan target target karir kedepannya sehingga saya akan menjadi dosen yang
lebih bermanfaat di masa sekarang maupun dimasa yang akan datang. Target-target
tersebut terutama saya fokuskan pada Tridarma perguruan tinggi yaitu pengajaran,
penelitian dan pengabdian masyarakat. Dalam hal pengajaran saya menargetkan untuk
menjadi dosen yang lebih baik dan bisa membuat mahasiswa menjadi perawat yang
professional dan berkompeten, meningkatkan jumlah mahasiswa yang lulus dalam uji
kompetensi ners, dan menghasilkan buku ajar maupun teks minimal 1 buku dalam 2 tahun.
Dalam hal penelitian, saya menargetkan untuk melakukan penelitian minimal 1 penelitian
dalam setahun, menulis artikel pada jurnal maupun media media yang lain, memiliki
publikasi nasional minimal 1 dalam satu tahun dan memiliki publikasi internasional minimal
1 dalam 4 tahun. Dalam hal pengabdian masyarakat saya menargetkan untuk tetap
berperan serta dalam melakukan kajian kajian di masyarakat untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat baik di kota maupun di desa. Saya juga menargetkan untuk tetap
berperan serta dalam pelayanan keperawatan dirumah sakit. Sebagai dosen yang mewakili
keperawatan pada pelatihan jenjang karir perawat di jepang maka saya juga menargetkan
untuk dapat menyukseskan rancangan jenjang karir perawat di rumah sakit pendidikan
hingga jenjang karir perawat di rumah sakit pendidikan benar benar terlaksana.

sistem administrasi sertifikasi dosen - serdos.dikti.go.id


C. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

C.1. Berikan contoh nyata penerapan ilmu/keahlian Saudara dalam berbagai <b>kegiatan
pengabdian kepada masyarakat</b>. Deskripsikan <b>dampak perubahan</b> dan
<b>dukungan masyarakat</b> terhadap kegiatan tersebut !

11. Kegiatan PKM

1.Kegiatan pengabdian masyarakat sebagai salah satu tridarma dosen secara tidak sadar
telah saya lakukan sejak dulu. Beberapa kegiatan pengabdian masyarakat yang dapat saya
rincikan adalah dari tahun 2012 hingga sekarang saya membantu dalam manajemen
ruangan di Rumah Sakit UNHAS sebagai Clinical Care Manager (CCM) di ruang
kemoterapi dimana secara umum saya bertugas untuk membantu perawat yang ada
diruangan untuk memberikan pelayanan secara professional kepada pasien dan menjaga
kualitas pelayanan keperawatan. Selain itu dikarenakan pada tahun 2014 sudah mulai
dibuka ruang neonates intensif care unit (NICU) maka saya membantu perawat yang
ditugaskan di ruangan tersebut untuk menyiapkan bagaimana sistem pelayanan yang akan
diterapkan yaitu berupa instrument instrument dokumentasi, rutinitas perawat dan lain lain.
2.Pada November 2012 saya mendapatkan pelatihan jenjang karir di jepang selama
sebulan, disana saya diberikan pemahaman bagaimana jenjang karir perawat dilaksanakan
di jepang. Sehubungan dengan pelatihan yang telah saya terima maka Sejak tahun 2013
hingga sekarang saya juga membantu untuk merancang dan melaksanakan penjenjangan
karir perawat dengan pendidikan berkelanjutan, tugas saya disini adalah menyiapkan level
kompetensi (kompetensi setiap level dibuat secara nasional bersama kementerian
kesehatan dan saya juga sebagai tim pembuat kompetensi tersebut) semua perawat,
setelah ditetapkan level kompetensi dari PK 1 hingga PK 5 maka dilakukanlah pendidikan
berkelanjutan untuk menjaga kompetensi perawat yang professional.
3.Selain berperan di rumah sakit pendidikan, bentuk pengabdian masyarakat yang saya
lakukan adalah dengan menjadi supervisor pada praktik profesi komunitas dan keluarga
sejak tahun 2011 hingga sekarang, dimana praktik profesi ini dilaksanakan di desa (desa
parangbaddo , kelurahan panrannuangku, kelurahan palleko, kelurahan mattompodalle
kabupaten takalar) dan di kota (Kelurahan batua dan kelurahan antang kota makassar).
Kegiatan yang dilakukan adalah membantu mahasiswa untuk mengidentifikasi masalah
komunitas dan keluarga dan kemudian membuat alternatif penyelesaian masalah dan
melakukan kegiatan kegiatan perawatan kesehatan komunitas dan keluarga.
4.Pengabdian yang saya lakukan untuk masyarakat profesi ners adalah dengan membantu
pelaksanaan uji kompetensi ners Indonesia dengan menjadi pengawas pusat pada proses
uji kompetensi ners Indonesia, dimana tugas saya disini adalah bertanggung jawab penuh
pada seluruh proses ujian yang berlangsung termasuk keselamatan hardisk soal dan
jawaban peserta ujian. Selain menjadi pengawas pusat, saya juga ikut serta dalam
persiapan persiapan soal uji kompetensi, dimana saya bertindak sebagai bank soal untuk
regional 7 dan juga melakukan kegiatan review soal di regional 7. Selain peran tersebut
saya juga ikut serta sebagai reviewer nasional soal uji kompetensi dalam kegiatan
lokakarya nasional kaji ulang soal uji kompetensi tulis ners Indonesia dari tahun 2011
hingga sekarang.

12. Dampak Perubahan

1.Dengan menjadi Clinical Care Manager (CCM) di ruang kemoterapi dan ruangan

sistem administrasi sertifikasi dosen - serdos.dikti.go.id


neonates intensif care unit (NICU), perawat diruang tersebut merasa terbantu dalam proses
pemberian pelayanan keperawatan dan proses keperawatan terlaksana dengan baik,hal ini
terlihat dari dokumentasi keperawatan diisi oleh perawat setiap hari mulai dari pengkajian,
penentuan diagnosa keperawatan, perencanaan tindakan, implementasi hingga evaluasi.
Selain itu proses Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) juga terlaksana mulai dari
operan pada setiap shift hingga ronde keperawatan setiap 2 minggu sekali. Hal ini
menjadikan kepuasan pasien menjadi meningkat dan tidak ada Komplain dari pasien yang
dirawat.
2.Pelaksanaan jenjang karir di Rumah Sakit Pendidikan sampai saat ini masih dalam
proses persiapan dan penentuan level perawat klinik (PK) sesuai dengan panduan
kompetensi perawat klinik secara nasional. Setelah dilaksanakan kegiatan ini perawat
perawat diruangan menjadi lebih perhatian terhadap kompetensi yang dimiliki, dan tidak
hanya sebatas bekerja saja.
3.Masyarakat desa ataupun kelurahan yang kami tempati untuk praktik profesi komunitas
dan keluarga menjadi mengerti tentang bagaimana menjaga kesehatan lingkungan dan
keluarga. Masyarakat menjadi lebih mandiri dalam hal pemeliharan kesehatan diri sendiri,
keluarga dan lingkungan.
4.Dampak dari tugas sebagai pengawas pusat uji kompetensi ners Indonesia adalah
terlaksananya ujian kompetensi yang sesuai dengan aturan, ujian berlangsung dengan
sukses dan semua peserta dan komponen ujian mematuhi peraturan yang berlaku.

13. Dukungan Masyarakat

Kegiatan pengabdian masyarakat yang saya kerjakan tentunya tidak akan terlaksana
dengan baik tanpa adanya dukungan dari pihak pihak yang terkait terutama bagi pihak yang
menerima pengabdian saya. Dirumah sakit pendidikan saya mendapatkan dukungan dari
perawat yang bekerja dirumah sakit tersebut, sebagai bukti nyata perawat tersebut selalu
berkonsultasi dan membutuhkan masukan jika ada terjadi masalah secara tiba tiba jika
saya tidak berada di tempat. Dukungan tersebut tidak hanya saya dapatkan dari perawat
namun juga dari manajemen rumah sakit terutama komite keperawatan dan bidang
keperawatan. Sedangkan untuk pelaksanaan jenjang karir perawat, kami merumuskan
secara bersama sama dengan komite keperawatan dan perawat ruangan (kepala ruangan
dan ketua tim) untuk menjabarkan kompetensi pada setiap level untuk setiap ruang
perawatan.
Dukungan Masyarakat desa ataupun kelurahan yang kami tempati untuk praktik profesi
komunitas dan keluarga sering mengungkapkan puas dengan kehadiran kami, karena
praktik kami berbeda dari yang lain. Menurut masyarakat kami terjun langsung ke setiap
keluarga keluarga sehingga manfaatnya sangat terasa untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Seringkali masyarakat meminta untuk setiap tahun kami melakukan
praktik kembali ketempat tersebut.
Sebagai pengawas pusat uji kompetensi ners Indonesia, saya mendapatkan banyak
dukungan dari tempat penyelenggara yaitu lokasi CBT (computer based test) dimana kami
diijinkan untuk menggunakan fasilitasnya dalam pelaksanaan uji kompetensi. Sebelum hari
pelaksanaan ujian, tempat CBT sudah menyiapkan computer dan staff yang akan terlibat
dalam proses. Selain dari tempat peserta ujian juga tertib dalam mengikuti ujian.

C.2. Berikan contoh nyata <b>kemampuan berkomunikasi</b> dan <b>kerjasama</b>


yang Saudara tunjukkan dalam pengabdian kepada masyarakat.

14. Kemampuan Berkomunikasi

sistem administrasi sertifikasi dosen - serdos.dikti.go.id


Kemampuan berkomunikasi merupakan kemampuan yang sangat dibutuhkan untuk
menyukseskan pelaksanaan suatu pengabdian masyarakat. Misalkan pada kegiatan
manajemen ruangan perawatan di RS.UNHAS, jika ada temuan bahwa kegiatan pelayanan
masih kurang sesuai dengan yang seharusnya ataupun terjadi masalah maka saya harus
mengkomunikasikan kepada semua perawat secara asertif agar mereka tidak merasa
dihakimi namun mereka akan berubah sendiri dengan kesadaran diri sendiri. Saya terlebih
dahulu menggali kenapa hal tesebut terjadi dan apa pertimbangannya tidak melaksanakan
kegiatan tersebut, setelah mendapatkan informasi maka saya mendiskusikan dalam rapat
bagaimana cara untuk mengatasi menurut sudut pandang mereka, dan kemudian kami
berdiskusi bagaimana menyelesaikan masalah tersebut. Selain dalam kegiatan di rumah
sakit, kemampuan komunikasi saya sangat diuji saat menjadi pengawas pusat uji
kompetensi, pada proses uji kompetensi mengikuti briefing H-1 ujian merupakan kewajiban
bagi peserta karena jika tidak mengikuti briefing maka peserta tak dapat ikut ujian. Info
briefing danperaturan sudah diberitahukan kepada institusi yang mendaftarkan
mahasiswanya untuk disampaikan kepada seluruh peserta. Namun pada saat
pelaksanaannya ternyata masih ada peserta yang tidak hadir briefing H-1 namun dia hadir
pada hari H ujian yaitu 1 jam sebelum ujian berlangsung dan ingin masuk ujian, dan
beberapa peserta yang demikian memprotes dan merajuk untuk dapat diijikan ujian, maka
saya menjelaskan kepada peserta tersebut aturan aturan yang ada secara asertif, namun
kadang peserta tersebut masih menolak dengan sejuta alasan, oleh karena itu saya harus
tetap tenang menjelaskan dan memberikan pemahaman hingga peserta tersebut
menerima.

15. Kemampuan Kerjasama

Suatu pengabdian masyarakat akan terselenggara dengan baik jika kita memiliki
kemampuan bekerjasama dengan orang lain. Tanpa bekerjasama dengan orang lain maka
suatu pengabdian tidak dapat terlaksana. Setiap kegiatan pengabdian masyarakat saya
lakukan dengan diawali kerjasama. Kerjasama saya lakukan dengan berbagai pihak yang
terkait. Sebelum melakukan kerjasama, saya melakukan identifikasi pihak yang akan
membantu pelaksanaan pengabdian tersebut. Misalkan pada pelaksanaan uji kompetensi,
sebagai pengawas pusat uji kompetensi, saya bertanggung jawab untuk menyelenggarakan
ujian dengan sukses di tempat saya ditugaskan. Oleh karenanya saya melakukan
kerjasama dengan semua komponen ujian yaitu Koordinator CBT, staff IT lokal,
penanggung jawab listrik, penanggung jawab ruang karantina dan semua pengawas lokal.
Pada H-1 ujian saya harus memastikan tempat ujian dan ruang karantina sudah siap, oleh
karena itu saya bekerjasama dalam melakukan pengecekan Komputer, pengecekan listrik
dan ruangan dengan Koordinator CBT, staff IT lokal, penanggung jawab listrik,
penanggung jawab ruang karantina. Pada H-1 juga saya bekerjasama dengan pengawas
local untuk membagikan kartu peserta secara tertib dan sesuai dengan aturan yang ada.
Dan pada hari H semua komponen ujian bekerjasama untuk menyukseskan ujian sehingga
tidak ada peserta yang dirugikan karena proses ujian yang gagal.

sistem administrasi sertifikasi dosen - serdos.dikti.go.id


D. MANAJEMEN/PENGELOLAAN INSTITUSI

D.1. Berikan contoh nyata kontribusi Saudara sebagai dosen, berupa pemikiran untuk
meningkatkan kualitas manajemen/pengelolaan institusi (universitas, fakultas,
jurusan, laboratorium, manajemen sistem informasi akademik, dll), <b>implementasi
kegiatan</b>, dan bagaimana <b>dukungan institusi</b> terhadap kegiatan tersebut.

16. Implementasi Kegiatan dari Usulan/Pemikiran

Pada tahun 2011 saya diberikan tanggung jawab pada pengelolaan institusi yaitu sebagai
koordinator evaluasi proses belajar mengajar. Pada saat saya diberikan tanggung jawab
tersebut saya mengusulkan agar evaluasi proses belajar mengajar tersebut dapat dilakukan
secara online. Agar semua mahasiswa mengisi lembar evaluasi tersebut maka kartu hasil
studi (KHS) juga harus dibuat secara online dan menjadikan syarat melihat nilai hasil ujian
adalah ketika sudah mengisi lembar evaluasi.
Pada tahun 2012 saya diberikan tanggung jawab untuk menjadi wakil bidang penelitian,
pengembangan dan kerjasama. Pada saat itu saya mengusulkan perubahan proses
bimbingan skripsi mahasiswa. Dimana saya mengusulkan agar penentuan judul dan
pembimbing skripsi mahasiswa ditentukan lebih awal dan mahasiswa dapat mengerjakan
skripsi lebih awal sehingga mahasiswa akan lebih cepat lulus. Namun dalam proses ini
tetap harus diperhatikan aturan yang terkait dengan skripsi terutama ujian hanya dapat
dilaksanakan jika mahasiswa telah 0 sks pembelanjaan kredit. Usulan tersebut diterima
oleh semua dosen dan ketua program studi dan proses tersebut dilaksanakan hingga
sekarang. Hasilnya masa studi mahasiswa tepat waktu dan tidak memanjang.
Pada tahun 2013 hingga sekarang saya dipercayakan untuk mengelola profesi ners. Disini
saya mengusulkan agar ujian bagian profesi menyertakan ujian kompetensi sebagai salah
satu kriteria penilaian. Dimana ujian kompetensi bagian dibuat dengan memberikaan soal
dalam bentuk soal uji kompetensi . selain ujian kompetensi pada bagian maka dilakukan
pula ujian kompetensi pada setiap semester profesi sebagai prasyarat untuk masuk ke
semester berikutnya. Implementasinya masih ada beberapa bagian yang tidak memberikan
uji kompetensi pada bagian kecil namun menunggu ujian kompetensi pada setiap semester
yang terdiri dari beberapa bagian kecil.

17. Dukungan institusi

Semua dosen dan ketua program studi setuju dengan usulan evaluasi proses belajar
mengajar secara online namun kendala yang dihadapi adalah bahwa sistem informasi yang
ada di universitas berbeda dengan sistem informasi yang ada di fakultas dan belum ada
suatu kesatuan sistem informasi untuk semua fakultas.
penentuan judul dan pembimbing skripsi mahasiswa ditentukan lebih awal hingga saat ini
masih berlangsung. Ketua program studi dan semua staff dosen melaksanakan
pembimbingan setelah ditentukan atau dikeluarkan SK pembimbing. Kemudian dibuat
jadwal ujian skripsi sehingga mahasisswa akan memiliki target kapan menyelesaikan
bimbingan. Semua pihak pihak yang terkait turut berperan serta dalam proses ini yaitu
terbukti bahwa ujian berlangsung sesuai dengan jadwal namun tetap memperhatikan
bahwa proposal skripsi tersebut memang sudah layak untuk ujian.
ujian bagian profesi menyertakan ujian kompetensi sebagai salah satu kriteria penilaian.
Ketua program studi dan tim uji kompetensi serta teman teman dosen sangat merespon
usulan tersebut namun Dalam pelaksanaannya masih ada beberapa bagian yang tidak

sistem administrasi sertifikasi dosen - serdos.dikti.go.id


memberikan uji kompetensi pada bagian kecil namun menunggu ujian kompetensi pada
setiap semester yang terdiri dari beberapa bagian kecil. Hal ini terjadi karena soal soal ujian
kompetensi lumayan sulit dibuat sehingga bank soal uji kompetensi belum bervariasi
sehingga mahasiswa sudah menghafal soal. Sehingga proses ini tidak berlangsung sesuai
dengan tujuannya yaitu untuk menguji kompetensi yang telah diperoleh dari praktik profesi

D.2. Berikan contoh nyata <b>kendali diri</b>, <b>tanggungjawab</b>, dan <b>keteguhan


pada prinsip</b> yang Saudara tunjukkan sebagai dosen dalam implementasi
manajemen/ pengelolaan institusi.

18. Kendali Diri

Saat menjadi pengelola di institusi tentunya terkadang saya harus mengendalikan diri dan
memposisikan diri lebih rendah, karena saya menyadari bahwa saya masih belum memiliki
banyak pengalaman. Ide dan usulan yang saya ungkapkan tentunya tidak seluruhnya
dapat diterima oleh semua pihak, oleh karena itu saya harus bisa melihat masalah dari
berbagai sudut pandang sehingga jika pun diambil suatu keputusan maka hal tersebut
hendaknya dari musyawarah untuk mufakat. Misalkan pada posisi saya sebagai koordinator
profesi dan juga sebagai tim uji kompetensi program studi , dimana saya mengusulkan
untuk dilakukan ujian kompetensi pada setiap bagian profesi namun pada kenyataannya
tidak semua bagian melaksanakan hal tersebut walaupun saya selalu mengingatkan ke
bagian jika jadwal ujian tiba. Oleh karena itu saya tetap melakukan rapat rapat untuk
memvalidasi apakah kendala yang dihadapi dan meminta saran dan pendapat lagi
bagaimana baiknya. Saya berusaha untuk tidak memaksakan kehendak saya, walaupun
hal tersebut untuk kebaikan namun saya harus berupaya secara perlahan lahan karena
kesulitannya adalah pada saat pembuatan soal uji kompetensi. Pembuatan soal uji
kompetensi memang agaknya cukup sulit dan membutuhkan kerja yang ekstra sehingga
tidak semua pihak bisa mengerjakan sesuai target. Selain itu pengendalian diri yang kuat
harus saya miliki ketika saya mengurus tempat praktik mahasiswa karena tidak semua
manajemen tempat praktik profesi dapat menerima praktik kami, oleh karenanya saya
memposisikan diri sebagaimana mestinya dan tidak memaksakan kehendak agar tujuan
praktik profesi ners tetap tercapai dengan melakukan lobi secara perlahan lahan dan
menggunakan jalur jalur yang lain

19. Tanggung Jawab

Tanggung jawab saya sebagai dosen dan sebagai pengelola institusi senantiasa saya
tunjukkan dalam kinerja sehari hari. Contohnya Pada tahun 2011 saya bertanggung jawab
pada evaluasi proses belajar mengajar, dimana pengisian evaluasi dilakukan pada setiap
mata kuliah sesuai dengan penduan dari LKPP UNHAS, maka saya melakukan kontrol
terhadap pengisian lembar evaluasi oleh dosen dan mahasiswa setiap minggunya
dikarenakan perkuliahan di program studi ilmu keperawatan dalam bentuk blok waktu
pelaksanaan sehingga setiap mata kuliah dapat berbeda selesai perkuliahannya. Saya
mengawasi Apakah pengisian tersebut berjalan lancer atau tidak. Oleh karenanya saya
bekerja sama dengan semua seksi pendidikan pada setiap mata kuliah. Jika ada yang
masih belum lengkap maka saya meminta seksi pendidikan untuk melengkapi. Hasilnya
pada akhir semester saya sudah dapat mengumpulkan ke LKPP UNHAS tepat waktu
sebagai tanggung jawab saya menjadi koordinator evaluasi proses belajar mengajar. Pada
tahun 2012 saya mengelola penelitian, pengembangan dan kerjasama prodi, dimana
kegiatan apa yang akan dilakukan dalam setahun sudah dibicarakan dalam rapat kerja

sistem administrasi sertifikasi dosen - serdos.dikti.go.id


tahunan. Sebagai tanggung jawab saya yang memegang bagian tersebut maka saya
menyelesaikan semua program kerja tepat waktu sehingga diakhir jabatan saya sebagai
pengelola bagian tersebut semua program kerja sudah terlaksana. Pada tahun 2013 hingga
sekarang saya bertanggung jawab di profesi ners, maka tanggung jawab saya adalah
bagaimana profesi berjalan dengan lancar termasuk kerjasama dengan rumah sakit yang
akan digunakan saya selesaikan sebelum mahasiswa masuk ke rumah sakit tersebut, dan
beberapa kali saya mengalami penolakan dari rumah sakit misalkan pernah kami dilarang
masuk diruang intensif care di RS.Wahidin sudirohusodo dengan berbagai alasan,
sedangkan mahasiwa saya membutuhkan praktik ditempat tersebut dalam mata kuliah
peminatan. Maka saya melakukan upaya lobi ke pimpinan rumah sakit dan
mempertemukan pihak rumah sakit dengan pimpinan fakultas, akhirnya dengan upaya yang
tidak mudah mahasiswa saya bisa masuk keruang intensif. Semua itu saya lakukan
sebagai tanggung jawab saya sebagai koordinator profesi.

20. Keteguhan pada Prinsip

Sebagai dosen yang banyak berperan dalam kegiatan uji kompetensi pada tingkat regional
mapun tingkat nasional maka keteguhan akan prinsip untuk menjaga kualitas kompetensi
mahasiswa saya harus saya pegang. Untuk dapat meningkatkan jumlah mahasiswa yang
lulus pada uji kompetensi maka mahasiswa harus dikenalkan lebih awal dengan bentuk
soal uji kompetensi, oleh karenanya saya berprinsip bahwa soal ujian final harus tetap
dalam bentuk soal uji kompetensi minimal 50%. Minimal pada bagian mata kuliah yang
saya koordinatori, dan saya tak henti hentinya mengingatkan teman teman tim untuk
memasukkan soal dalam bentuk soal uji kompetensi , hal itu adalah bentuk keteguhan saya
dalam prinsip peningkatan kompetensi mahasiswa. Selain pada kegiatan belajar mengajar
keteguhan saya dalam prinsip juga saya tunjukkan melalui kegiatan pengelolaan institusi
terutama pada bagian profesi yang saya pegang sekarang, saya tak henti hentinya
mengingatkan pada dosen pembimbing profesi untuk melakukan bimbingan minimal 2 kali
seminggu. Karena saya berprinsip bahwa mahasiswa sebisa mungkin memperoleh haknya
untuk dibimbing dan mendapatkan ilmu yang banyak ketika melakukan praktik profesi.

sistem administrasi sertifikasi dosen - serdos.dikti.go.id


E. PENINGKATAN KUALITAS KEGIATAN KEMAHASISWAAN

E.1. Berikan contoh nyata <b>peran</b> Saudara sebagai dosen, baik berupa kegiatan
maupun pemikiran dalam meningkatkan kualitas kegiatan mahasiswa dan bagaimana
dukungan institusi dalam <b>implementasinya</b>.

21. Peran pada Kegiatan Mahasiswa

Sebagai dosen saya tidak hanya berfokus pada kegiatan belajar mengajar namun saya
juga turut serta dalam kegiatan kemahasiswaan. Pada tahun 2012 saya turut serta sebagai
mentor dalam kegiatan kemahasiswaan klub Informasi Teknologi (IT) ners, dimana klub
yang saya mentori ini merupakan klub bagi mahasiswa yang tertarik dengan IT dan mereka
melakukan kegiatan kegiatan agar semua mahasiswa di keperawatan memiliki kemampuan
IT juga. Klub ini juga memiliki program kerja yang dicanangkan pada setiap tahunnya.
Mentoring pada klub klub kecil ini berlangsung pada tahun 2012 saja, pada tahun 2013
kegiatan mentoring pada klub kecil dihapuskan oleh fakultas, diganti dengan mentoring
pada bagian besar yaitu himpunan mahasiswa ilmu keperawatan, dimana mentor ini
langsung dipegang oleh bagian kemahasiswaan program studi. Oleh karenanya pada tahun
2013 hingga sekarang saya tidak lagi menjadi mentor kegiatan kemahasiswaan. Selain
sebagai mentor bagi klub IT, saya juga turut serta dalam kegiatan penerimaan mahasiswa
baru. Pada kegiatan penerimaan mahasiswa baru, anggota teamwork tidak hanya berisi
anggota himpunan kemahasiswaan namun juga bekerjasama dengan dosen dosen agaer
terlaksana sesuai dengan tujuan. Keikutsertaan saya dalam kegiatan ini dimulai sejak tahun
2012 hingga tahun 2013. Kegiatan kemahasiswaan lain yang pernah saya ikuti adalah
sebagai juri dalam lomba puisi mahasiswa pada ulang tahun himpunan mahasiswa ilmu
keperawatan. Saya juga berperan sebagai penasehat akademik mahasiswa, saya
memegang 4-5 mahasiswa pada setiap angkatan.

22. Implementasi Peran

Pada saat saya menjadi mentor klub IT, saya bertugas untuk memonitor kegiatan kegiatan
yang dikerjakan sesuai dengan program kerja yang telah dicanangkan. Pada setiap bulan
saya melakukan rapat rutin untuk semua anggota klub dan mendiskusikan program kerja
yang belum dikerjakan. Selain itu, kami juga mendiskusikan perkembangan perkembangan
terbaru IT dalam dunia keperawatan. Jika ada kegiatan yang akan dikerjakan maka saya
dan anggota klub akan berdiskusi terkait bagaimana melaksanakan kegiatan dan
membantu mahasiswa membuat kepanitiaan. Saya juga memberikan masukan masukan
terkait pemateri pemateri yang rekomended untuk diundang dalam kegiatan, namun
keputusan tetap ada pada anggota klub, siapa yang akan dipanggil sebagai pemateri.
Pada kegiatan penerimaan mahasiswa baru saya berperan sebagai seksi acara, dimana
setiap seksi pada kepanitiaan penerimaan mahasiswa baru ini terdiri dari dosen dan
mahasiswa. Pada kegiatan ini saya senantiasa berkoordinasi dengan mahasiswa terkait
kesuksesan dari acara. Saya juga menghadiri rapat rapat persiapan pelaksanaan. Pada
saat acara berlangsung saya berbagi tugas dengan mahasiswa terkait dengan acara. Pada
kegiatan ulang tahun himpunan mahasiswa ilmu keperawatan, saya berperan sebagai juri
lomba puisi. Dalam menjalankan peran saya ini saya mencari literature bagaimana menilai
puisi yang baik sehingga saya tidak hanya memutuskan pemenangnya secara subjetif
namun saya berusaha menilai secara objektif. Selain itu, sebagai seorang penasehat
akademik mahasiswa maka saya membuat janji dengan mahasiswa untuk berdiskusi pada

sistem administrasi sertifikasi dosen - serdos.dikti.go.id


setiap bulannya, pada setiap bulan saya meminta mahasiswa disetiap angkatan untuk
berkumpul dan menemui saya untuk berdiskusi. Pada kegiatan ini saya menanyakan
adakah kesulitan kesulitan dalam proses belajar mengajar maupun dalam kegiatan
kemahasiswaan.

E.2. Berikan contoh nyata <b>interaksi</b> yang Saudara tunjukkan dalam peningkatan
kualitas kegiatan mahasiswa dan <b>manfaat kegiatan</b> baik bagi mahasiswa
institusi Saudara, maupun pihak lain yang terlibat.

23. Interaksi dengan Mahasiswa

Interaksi dengan mahasiswa dapat kita lakukan setiap hari yaitu dalam proses belajar
mengajar maupun dalam kegiatan kemahasiswaan. Dalam proses belajar mengajar saya
berinteraksi dengan mahasiswa bukan hanya didalam kelas namun juga diluar jam
pelajaran. Interaksi saya dengan mahasiswa diluar jam pelajaran saya lakukan untuk
menggali sejauh mana pemahaman mereka dengan materi materi yang telah diberikan,
adakah kendala dalam memahami dan lain lain. Interaksi diluar jam pelajaran ini penting
untuk meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa dan untuk mengurangi rasa canggung
mahasiswa dengan dosen, karena jika suasana akrab maka proses belajar mengajarpu
akan lebih sukses. Interaksi yang lain berupa bimbingan penasehat akademik, sebagai
penasehat akademik saya berinteraksi dengan mahasiswa minimal sebulan sekali.
Mahasiswa dapat menceritakan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar
maupun masalah lain yang dapat mempengaruhi proses penerimaan dalam belajar
mengajar. Interaksi saya dengan mahasiwa dalam kegiatan kemahasiswaan seperti
mentoring klub IT atau sebagai panitia penerimaan dan sebagai juri lomba saya lakukan
secara rutin baik sebelum kegiatan berlangsung hinggga kegiatan berlangsung. Interaksi
saya lakukan secara intens agar kegiatan yang dimaksudkan dapat berjalan dengan lancar
dan sukses

24. Manfaat Kegiatan

Manfaat dari menjadi penasehat akademik mahasiswa dan melakukan pertemuan secara
rutin maka saya dapat mengetahui bagaimana proses belajar mahasiswa dan apa kendala
yang dihadapi mahasiswa dan kenapa hal tersebut menjadi kendala. Dari hasil diskusi
dengan mahasiswa PA saya ini kadang saya mendapatkan beberapa evaluasi bagi
kurikulum yang sedang berlangsung dan hal ini saya ungkapkan pada rapat evaluasi
pembelajaran sehingga pada semester berikutnya proses belajar mengajar menjadi lebih
baik. Manfaat dari bimbingan akademik secara rutin adalah mahasiswa akan merasa
diperhatikan dan masalah yang dihadapi mahasiswa tidak berlarut larut namun dapat
diselesaikan dengan cepat. Manfaat saya mengikuti kegiatan penerimaan mahasiswa baru
adalah saya dapat membrikan masukan masukan bagi mahasiswa terkait bagaimana
melaksanakan penyambutan yang ideal sehingga pada akhirnya kegiatan penyambutan
mahasiswa semakin jauh dari kekerasan namun penuh dengan orientasi untuk memahami
atau memasuki dunia kampus. Hal ini mengurangi angka kekerasan pada saat
penyambutan yang merupakan ritual tahunan mahasiswa. Sehingga mahasiswa baru akan
merasa nyaman berada dilingkungan yang baru dan menikmati manfaat dari kegiatan ini.
Kegiatan mentoring klub IT sangat bermanfaat, karena dengan mentoring bagian kecil
seperti ini maka kegiatan pada klub kecil ini akan berjalan secara maksimal hingga semua
mahasiswa diluar klub juga merasakan manfaat dari adanya klub IT Ners ini.

sistem administrasi sertifikasi dosen - serdos.dikti.go.id


PERNYATAAN DOSEN
Saya dosen yang membuat diskripsi diri ini menyatakan bahwa semua yang
saya diskripsikan adalah benar aktivitas saya dan saya sanggup menerima
sanksi apapun termasuk penghentian tunjangan dan mengembalikan yang
sudah diterima apabila pernyataan ini dikemudian hari terbukti tidak
benar.

_______________, 23 Juli 2014


Dosen yang diusulkan

SUNI HARIATI
NIDN 0024098404

sistem administrasi sertifikasi dosen - serdos.dikti.go.id

Anda mungkin juga menyukai