Anda di halaman 1dari 10

JKKI, Vol.6 No.

1, Jan-Apr 2014

PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI KUERSETIN


DAN GLIBENKLAMID TERHADAP KADAR KOLESTEROL LDL
PADA TIKUS DIABETES MELITUS TIPE 2
Monika, A.M.1, Lestariana, W.2
1
MahasiswaFakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
2
Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia

ABSTRAK

Latar belakang
Stres oksidatif telah diketahui berperan dalam patogenesis diabetes melitus (DM),
termasuk penyakit jantung koroner (PJK) sebagai salah satu komplikasi tersering.
Kuersetin adalah salah satu kelompok flavonoid alami yang banyak tersebar dalam
tumbuhan dan dapat bekerja sebagai antioksidan. Penelitian sebelumnya menunjukkan
bahwa kuersetin dapat mencegah komplikasi dan mengontrol kolesterol LDL pada DM
tipe 2.

Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi kuersetin dan
glibenklamid terhadap kadar kolesterol LDL pada tikus yang mengalami DM tipe 2.

Metode
Penelitian ini bersifat eksperimental murni dengan desain kelompok kontrol pre dan post-
test. Terdapat 16 tikus diabetes sebagai subjek penelitian yang akan dibagi menjadi 4
kelompok perlakuan; kelompok 1 menerima plasebo, kelompok 2 glibenklamid 5
mg/kgBB/peroral, kelompok 3 kuersetin 20 mg/kgBB/peroral dan kelompok 4 kombinasi
keduanya. Perlakuan diberikan selama 4 minggu dan diperiksa perubahan kadar kolesterol
LDL yang terjadi.

Hasil
Kombinasi kuersetin dan glibenklamid menurunkan kadar kolesterol lebih baik secara
signifikan dari pada tanpa kombinasi maupun plasebo (p<0.05). Kuersetin menurunkan
kadar kolesterol LDL lebih baik secara signifikan dari pada plasebo (p<0.05).

Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian kombinasi kuersetin dan
glibenklamid dapat menurunkan kadar kolesterol LDL lebih baik dari pada tanpa
kombinasi maupun plasebo.

Kata Kunci
Kuersetin, Diabetes melitus tipe 2, Dislipidemia, Kolesterol-LDL, Antioksidan

27
Monika, Lestariana. Pengaruh Kuersetin terhadap LDL

ABSTRACT

Background. Oxidative stress is the major role in pathogenesis of diabetes mellitus which causes
many complications. Chronic hyperglycaemia and dyslipidaemia in diabetes mellitus are the
causes of oxidative stress. Quercetin is one of natural antioxidant flavonoid which widely
distributed in many plants. Earlier studies showed that quercetin could prevent some complications
and controlled LDL cholesterol level in type 2 diabetes mellitus.

Objective. The aim of this research was to investigate the effects of quercetin which combined with
glibenclamide to LDL-cholesterol level in type 2 diabetic rats.

Methods. The rats were injected by streptozotocin and nicotinamide intraperitoneally. Then, they
were randomly divided to four groups (each group consisted of four rats): group 1 received
placebo (aquades) orally, group 2 received glibenclamide (5 mg/kg body weight) orally, group 3
received quercetin (20 mg/kg body weight) orally, and the last group 4 received the combination of
quercetin and glibenclamide orally. After 4 weeks, plasma was taken and examined for the
cholestreol-LDL level.

Results. Quercetin combined with glibenclamide significantly decreased plasma concentration of


cholesterol-LDL level better than no combination or placebo (p<0.05). Quercetin significantly
decreased plasma concentration of cholesterol-LDL level better than or placebo (p<0.05).

Conclusion. Quercetin combined with glibenclamide significantly decreased plasma concentration


of cholesterol-LDL level better than no combination or placebo.

KEYWORDS: Quercetin, Type 2 Diabetes Mellitus, Dyslipidemia, LDL-cholesterol, Antioxidant

PENDAHULUAN penurunan kualitas hidup penderita,


Diabetes melitus (DM) telah mengurangi masa produktif penduduk dan
menjadi masalah global di negara maju secara tidak langsung membebani negara
maupun berkembang. Berdasarkan data dengan penyelenggaraan biaya kesehatan
penelitian terakhir, sampai saat ini terdapat yang lebih besar.
347 juta penderita diabetes di seluruh dunia, WHO (2013) memprediksi angka
dengan 90% di antaranya mengalami DM kematian yang disebabkan oleh diabetes
tipe 2.1 Indonesia menjadi salah satu negara akan meningkat sampai 50% pada tahun
dengan jumlah penderita diabetes yang 2030, sekaligus menjadi ‘penyakit
cukup tinggi, bahkan menurut Tandra pembunuh nomor tujuh di dunia. Faktor
(2008) Indonesia bisa menempati peringkat yang paling banyak memengaruhi tingginya
ke-5 di dunia pada tahun 2025.2 Diabetes angka kematian pada penderita DM adalah
dan komplikasinya dapat menyebabkan komplikasi vaskular yang terjadi akibat

28
JKKI, Vol.6 No.1, Jan-Apr 2014

pengelolaan yang kurang baik. Dari sekian fosfolipid atau kinase sehingga
banyak komplikasi yang disebabkan oleh meningkatkan stres oksidatif sel.8 Oksidan
diabetes, penyakit jantung koroner (PJK) patologis yang sering disebutkan sebagai
menjadi salah satu penyebab kematian dan salah satu penyebab stres oksidatif pada
3
kesakitan utama pada pasien DM. Angka keadaan hiperglikemia kronis adalah
kejadian PJK pada DM berkisar antara 45- reactive oxygen species (ROS).9
70%.4 Salah satu faktor risiko yang Saat ini pemanfaatan antioksidan
memengaruhi terjadinya PJK adalah yang berasal dari bahan alam sudah banyak
dislipidemia.5 dikembangkan, salah satunya adalah
Dislipidemia adalah kelainan kuersetin yang berasal dari golongan
metabolisme lipid yang ditandai dengan flavonoid. Secara alami kuersetin
peningkatan maupun penurunan fraksi lipid terkandung di dalam buah dan sayuran
dalam plasma. Dalam sebuah penelitian seperti apel, anggur, bawang putih, kacang,
ditemukan 60% penderita diabetes biji-bijian, teh, tomat dan lainnya.
mengalami dislipidemia dengan kadar Pemberian kuersetin pada hewan coba
kolesterol LDL ≥130 mg/dl dan semakin menunjukkan adanya efek perlindungan
meningkat seiring bertambahnya durasi terhadap otak, jantung dan jaringan lain
diabetes yang diderita.6 Keadaan untuk melawan dampak cedera iskemik,
hiperglikemia sendiri sebenarnya tidak komponen toksik dan faktor lainnya yang
secara langsung meningkatkan kadar dapat menginduksi stres oksidatif.10 Efek
kolesterol LDL dalam darah, akan tetapi protektif ini juga berpengaruh pada sel β-
pada penderita DM didapatkan partikel pankreas sehingga sekresi insulin dapat
LDL berdensitas kecil yang sifatnya lebih ditingkatkan.11 Oleh karena itu, pada
aterosklerotik, lebih mudah terglikasi dan penelitian ini perlu diperiksa potensi
mengalami oksidasi sehingga untuk kuersetin terhadap penurunan kadar
selanjutnya kadar kolesterol LDL dalam kolesterol LDL dan diuji pula jika
darah penderita DM akan semakin dikombinasikan dengan glibenklamid
7
meningkat. Hiperglikemia dapat sebagai obat hipoglikemik oral (OHO) yang
menyebabkan munculnya oksidan sering digunakan.
patologis, meningkatkan peroksidasi lipid
dan mengganggu jalur sinyal sel seperti

29
Monika, Lestariana. Pengaruh Kuersetin terhadap LDL

METODE PENELITIAN selama 4 minggu peroral menggunakan


Penelitian menggunakan rancangan sonde dan di akhir waktu tersebut diperiksa
penelitian eksperimental murni dengan kadar kolesterol LDL masing-masing tikus.
kelompok kontrol pre dan post-test. Pemeriksaan sampel darah dilakukan di
Penelitian dilakukan di Laboratorium Pusat Laboratorium Biokimia FK UGM. Nilai
Antar Universitas (PAU) UGM. Waktu normal kadar kolesterol LDL adalah 7-27,2
penelitian mulai bulan Maret sampai Juni mg/dL. Pengukuran kadar kolesterol LDL
2013. Populasi adalah enam belas tikus dan gula darah puasa menggunakan metode
putih (Rattus norvegicus) galur Wistar spektrofotometri. Data disajikan dalam
jantan berusia 12-16 minggu dengan berat bentuk rerata dan simpangan baku, median
badan 200-300 gram. Etika penelitian dan nilai p. Untuk membandingkan kadar
terhadap hewan diajukan ke Komisi Etik kolesterol LDL sebelum dan sesudah
Penelitian Kesehatan dan Kedokteran FK perlakuan dalam satu kelompok dilakukan
UGM. Cara penelitian adalah tikus yang dengan uji-t berpasangan (p < 0,05),
memenuhi kriteria dan sehat diadaptasi sedangkan untuk membandingkan antar
selama 1 minggu kemudian diinduksi kelompok dilakukan uji Multivariate (p <
dengan injeksi streptozotocin dosis 60 0,05).
mg/kgBB sekali pemberian dan
nicotinamide dosis 120 mg/kgBB sekali HASIL DAN PEMBAHASAN
pemberian secara intraperitoneal. Setelah Berdasarkan analisis data
dinyatakan mengalami DM (kadar gula menggunakan One Way Anova, dapat
darah puasa ≥126 mg/dL minimal 1 minggu disimpulkan bahwa kadar kolesterol LDL
setelah induksi), tikus kemudian diperiksa tikus DM setelah 4 minggu perlakuan
kadar kolesterol LDL nya. Setelah itu memiliki perbedaan yang bermakna antar
subjek dibagi menjadi 4 kelompok; kelompok (p=0,000). Demikian juga
kelompok 1 adalah kelompok kontrol yang dengan hasil uji Multivariate yang
mendapat plasebo (akuades), kelompok 2 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
mendapat glibenklamid 5 mg/kgBB/hari, yang bermakna antara hasil pre-test dan
kelompok 3 mendapat kuersetin 20 post-test pada masing-masing kelompok
mg/kgBB/ hari dan kelompok 4 mendapat jika dibandingkan antar kelompok
kombinasi keduanya. Perlakuan diberikan (p=0,000). Pada Gambar. 1 terlihat pada

30
JKKI, Vol.6 No.1, Jan-Apr 2014

70 Perkembangan kadar kolesterol LDL


60

Kadar kolesterol LDL plasma (mg/dL)


50

40

30

20

10

0
Pra-induksi Pre-test Post-test
Kontrol 21.992 62.972 65.685
Glibenklamid 5 mg/kg 21.045 61.817 18.047
Kuersetin 20 mg/kg 21.995 59.017 24.402
Glibenklamid (5 mg/kg) +
20.092 58.7 14.803
Kuersetin (20 mg/kg)

Gambar 1. Kurva rerata kadar kolesterol LDL versus waktu pemeriksaan

kelompok 1 yang mendapat plasebo dengan obat hipoglikemik standar


mengalami peningkatan rerata kadar glibenklamid lebih efektif menurunkan
kolesterol LDL. Sedangkan pada kelompok kadar LDL jika dibandingkan tanpa
2 yang mendapat glibenklamid 5 kombinasi maupun plasebo.
mg/kgBB/hari, kelompok 3 yang mendapat Hasil penelitian di atas sekilas
kuersetin 20 mg/kgBB/ hari dan kelompok tampak sesuai dengan hasil penelitian-
4 yang mendapat kombinasi keduanya penelitian sebelumnya yang menunjukkan
mengalami penurunan kadar kolesterol bahwa kuersetin dapat menurunkan kadar
LDL secara bermakna pada pengukuran pos kolesterol LDL pada tikus diabetes.
tes. Pada uji perbedaan rerata kolesterol Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa
LDL antar kelompok pada pengukuran pos kuersetin memiliki efek hipolipidemik pada
tes didapatkan kelompok 4 yang diberi tikus DM yang diinduksi dengan
kombinasi kuersetin dan glibenklamid streptozotocin.12,13 Pemberian kuersetin
memiliki rerata kadar LDL serum lebih dengan dosis 15-50 mg/kgBB terbukti dapat
rendah secara bermakna dibandingkan menurunkan kadar kolesterol LDL pada
kelompok yang lain. Hal ini menunjukkan tikus DM yang diinduksi dengan aloksan.14
bahwa kuersetin yang dikombinasikan Kuersetin dapat memperbaiki keadaan

31
Monika, Lestariana. Pengaruh Kuersetin terhadap LDL

dislipidemia dengan meningkatkan ekspresi hidroksil aromatik.18 Dengan cara kerja


peroxisome proliferator-activated receptor- tersebut, kuersetin dapat membuat LDL
γ (PPAR- γ) dan menurunkan ekspresi menjadi lebih resisten terhadap oksidasi dan
sterol regulatory element-binding protein menurunkan kejadian aterosklerosis yang
1c (SREBP-1c) pada hati tikus sehingga dapat berkembang menjadi penyakit
menurunkan sintesis trigliserida, jantung koroner.
pembentukan asam lemak bebas secara de Selain kuersetin, glibenklamid juga
novo dan aktivitas acetyl-CoA carboxylase menunjukkan kemampuannya dalam
(ACC) di hepatosit tikus.15,16 PPAR- γ menurunkan kadar kolesterol LDL pada
adalah faktor transkripsi penting dan paling tikus diabetes. Glibenklamid pernah diteliti
sering diteliti dibanding dengan subtipe α dapat menginhibisi akumulasi kolesterol
maupun β. Diperkirakan kuersetin dapat ester intraselular yang diinduksi oleh LDL
menjadi ligand yang mampu mengikat terasetil atau LDL teroksidasi di dalam sel
reseptor tersebut sehingga dapat J774, tetapi efeknya tidak begitu baik pada
mengendalikan transkripsi resistin atau gen kadar kolesterol total, sehingga dapat
sel adiposa lainnya yang memengaruhi diperkirakan traget glibenklamid adalah
17
resistensi insulin. Selain itu, kuersetin acyl-CoA cholesterol acyltransferase
juga dapat mengurangi resistensi insulin (ACAT).19 Lebih jauh, glibenklamid dapat
pada model hewan diabetes dengan cara menginhibisi aktivitas ACAT dari sel THP-
meningkatkan kadar hormon adiponektin 1 yang distimulasi oleh PMA ke sel THP-1
yang dihasilkan oleh jaringan adiposa.15 yang tidak berdiferensiasi. Sehingga pada
Sedangkan untuk menangani stres oksidatif saat itu glibenklamid diperkirakan bisa
yang terbentuk pada penderita diabetes dan menjadi inhibitor ACAT.20 Selain itu,
menyebabkan perubahan pada oksidasi secara mendasar glibenklamid juga bekerja
lipoprotein, kuersetin bekerja dengan dengan cara mengoptimalkan sekresi
”memakan” radikal bebas dan ROS secara insulin dengan cara terikat pada
langsung serta meningkatkan aktivitas sulfonylurea receptor-1 (SUR-1), sehingga
enzim-enzim antioksidan seperti SOD, insulin yang diproduksi dapat menghambat
CAT, dan GSH-Px. Kuersetin bisa menjadi lipolisis pada jaringan adiposa dan otot
scavenger kuat terhadap ROS dan radikal serta menurunkan produksi VLDL yang
bebas lainnya karena memiliki kelompok diubah menjadi LDL. Meskipun begitu,

32
JKKI, Vol.6 No.1, Jan-Apr 2014

pengobatan glibenklamid sebagai terapi tersebut, waktu pemberian kuersetin yang


tunggal memiliki keterbatasan karena pada tepat sepertinya dapat mempengaruhi hasil
setengah penderita DM tipe 2, kontrol penelitian sekarang. Pertama, kuersetin
glikemik dan insulin baru tercapai pada yang diberikan bersifat lipofilik, sehingga
tahun ke 6-9. Hal ini memperlihatkan akan lebih baik jika diberikan bersama
bahwa terdapat konsistensi kerusakan pada makanan yang mengandung lemak. Akan
sel beta pankreas selama mendapat terapi tetapi dalam penelitian ini terkadang
tunggal akibat stres oksidatif yang terjadi kuersetin diberikan dalam kondisi tikus
sehingga pemberian kuersetin sebagai belum mengonsumsi makanan, sehingga
kombinasi atau pendamping OHO akan faktor ini menjadi salah satu keterbatasan
memberikan hasil yang lebih baik seperti penelitian. Dari beberapa penelitian
yang tampak pada kelompok yang sebelumnya, pemberian kuersetin 15
mendapat kombinasi kuersetin dan mg/kgBB/hari selama 28 hari terbukti dapat
glibenklamid.21 menurunkan kadar glukosa darah secara
Pada kelompok yang mendapat signifikan serta meningkatkan produksi dan
kuersetin, pengaruh kuersetin terhadap aktivitas antioksidan dari enzim SOD,
penurunan kolesterol LDL tidak signifikan GSHPx dan CAT yang nantinya akan
jika dibandingkan dengan kelompok yang memperbaiki profil lipid plasma tikus yang
mendapat glibenklamid (diuji dengan uji diinduksi dengan streptozotocin.22 Hanya
Multivariate, p value > 0,05). Berdasarkan saja cara pemberian kuersetin pada
kemampuan kuersetin menurunkan kadar penelitian tersebut dengan penelitian
kolesterol LDL dan GDP yang tidak lebih sekarang cukup berbeda yaitu kuersetin
baik dibanding glibenklamid menunjukkan diberikan 3 hari sebelum diinduksi dan
bahwa tikus DM tetap membutuhkan dilanjutkan 25 hari setelah hasil induksi
pendorong sekresi insulin untuk berhasil. Pemberian kuersetin sebelum
memperbaiki keadaan hiperglikemia, induksi terbukti mampu memperbaiki status
karena kuersetin hanya bekerja sebagai antioksidan dalam tubuh sehingga kadar
penghambat terjadinya stres oksidatif yang glukosa darah tikus dapat terkontrol.
dapat memperparah kerusakan islet Sedangkan pada penelitian sekarang,
pankreas. Jika cara kerja kuersetin yang sebelum induksi tidak diberikan kuersetin
dibidik dalam penelitian ini adalah hal terlebih dahulu. Pada penelitian yang sama,

33
Monika, Lestariana. Pengaruh Kuersetin terhadap LDL

cara pemberian kuersetin juga berbeda Pada penelitian yang lain juga disebutkan
karena diberikan dengan injeksi bahwa kuersetin dengan dosis 15
intraperitoneal, sedangkan pada penelitian mg/kgBB/hari yang disuntikkan secara
sekarang kuersetin diberikan per oral intraperitoneal pada tikus setara dengan
melalui sondase. Kuersetin yang diberikan 1000 mg untuk manusia seberat 70 kg.22
peroral diabsorpsi dengan kurang baik oleh Akan tetapi jika kuersetin diberikan per oral
saluran pencernaan sehingga pengaruh yang tentu konsentrasinya akan lebih kecil
diharapkan tidak maksimal.23 karena kuersetin hanya akan diabsorpsi
Aksi kuersetin dalam menurunkan 52% nya saja. Sehingga dalam penelitian
kadar kolesterol LDL juga bisa bergantung ini dosis yang sebaiknya diberikan minimal
pada beberapa faktor endogen. Salah 30-50 mg/kgBB/hari, didukung dengan
satunya adalah seberapa besar aktivasi penelitian lainnya yang membuktikan
beberapa enzim mikrosomal pada tubuh bahwa dosis 50 mg/kgBB/hari lebih sering
hewan coba, seperti P450 sitokrom yang memberikan hasil yang optimal.26,27
terbukti meningkat pada kelompok Berdasarkan ulasan di atas, secara
24
kuersetin. Telah diketahui bahwa 7- statistik penelitian ini menunjukkan bahwa
hidroksilase yang bergantung dengan P450 kuersetin bisa menurunkan kadar kolesterol
sitokrom terlibat dalam metabolisme LDL pada tikus putih (Rattus norvegicus)
kolesterol, dimana kolesterol akan galur Wistar jantan yang mengalami DM
dikonversi ke asam empedu oleh enzim tipe 2 dengan induksi STZ-NA, terutama
tersebut. Banyaknya dosis kuersetin yang pada kelompok yang diberikan kombinasi
diberikan juga dapat berpengaruh pada kuersetin dan glibenklamid. Akan tetapi
penelitian ini. Penelitian sebelumnya telah perlu diperhatikan keterbatasan penelitian
berhasil dengan menggunakan kuersetin yang telah penulis sebutkan untuk melihat
dosis 52 mg/kgBB/hari dan 105 hubungannya dengan efek kuersetin
mg/kgBB/hari selama 6 minggu, dimana terhadap variabel lain.
kedua dosis tersebut dapat menurunkan
kadar gula darah secara signifikan. KESIMPULAN
Sedangkan penurunan kolesterol total dan Berdasarkan hasil penelitian ini,
kolesterol HDL hanya terjadi secara kuersetin yang dikombinasikan dengan
signifikan pada dosis 105 mg/kgBB/hari.25 glibenklamid terbukti mampu menurunkan

34
JKKI, Vol.6 No.1, Jan-Apr 2014

kadar kolesterol LDL tikus putih (Rattus Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen
Maranantha 2011.
norvegicus) galur Wistar jantan yang
4. Majid A. Penyakit jantung koroner:
mengalami DM tipe 2 dengan induksi patofisiologi, pencegahan, dan pengobatan
streptozotocin-nicotinamide secara terkini. USU 2007;1-54.
5. Supriyono M. Faktor-Faktor Risiko
signifikan lebih baik dari pada tanpa Kejadian Penyakit Jantung Koroner (PJK)
kombinasi maupun plasebo. Kuersetin saja Pada Kelompok Usia < 45 Tahun. (Studi
Kasus di RSUP Dr. Kariadi Semarang dan
terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol RS Telogorejo Semarang). Program Master
LDL lebih baik secara signifikan dari pada Epidemiologi Fakultas Kedokteran,
Universitas Diponegoro 2008.
plasebo.
6. Soewondo P, Soegondo S, Suastika K,
Pranoto A, Soeatmadji DW, Tjokroprawiro
SARAN A. The DiabCare Asia 2008 study –
Outcomes on control and complications of
Perlu dilakukan penelitian lebih type 2 diabetic patients in Indonesia. Med J
lanjut tentang efek pemberian kombinasi Indonesia 2010;19:235-44.
7. Jameson JL, et al. Harrison’s
kuersetin dan glibenklamid terhadap
Endocrinology. New York: McGraw-Hill
variabel profil lipid yang lain seperti HDL, Medical Publishing Division, 283-331,
2006.
trigliserid atau kolesterol total dengan
8. Goh SY, Cooper ME. The role of advanced
pengendalian yang lebih ketat terhadap glycation end products in progression and
beberapa faktor yang berperan terhadap complications of diabetes. J Clin Endocrinol
Metab. 2008; 93:1143–52.
profil lipid dan kadar gula darah. 9. Murarka S, Movahed MR. Diabetic
cardiomyopathy. J Card Fail 2010; 16: 971-
9.
DAFTAR PUSTAKA
10. Kelly GS. Quercetin. Altern Med Rev.
1. World Health Organization. 10 facts about 2011;16(2).
diabetes. 2012. 11. Youl E, Bardy G, Magous R. Quercetin
http://www.who.int/features/factfiles/diabete potentiates insulin secretion and protects
s/facts/en/index1.html, diakses pada 7 Juli INS-1 pancreatic β-cells against oxidative
2013. damage via the ERK1/2 pathway. Br J
2. Utomo OM, Azam M, Anggraini DN. Pharmacol. 2010; 161:799-814.
Pengaruh senam terhadap kadar gula darah 12. Vessal M, Hemmati M, Vasei M.
penderita diabetes. Unnes Journal of Public Antidiabetic effects of quercetin in
Health 2012:1. streptozocin-induced diabetic rats. Comp
3. Stefani S. Prevalensi dan Faktor Risiko Biochem Physiol C Toxicol Pharmacol.
Penyakit Jantung Koroner Pada Penderita 2003; 135C:357-64.
Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit 13. Torres-Piedra M, Ortiz-Andrade R,
Immanuel Bandung Periode Januari- Villalobos-Molina R, Singh N, Medina-
Desember 2010. Jurusan Pendidikan Dokter Franco JL, Webster SP, Binnie M,

35
Monika, Lestariana. Pengaruh Kuersetin terhadap LDL

Navarrete-Vázquez G, Estrada-Soto S. A efficacy of addition of insulin over 6 years


comparative study of flavonoid analogues on in patients with type 2 diabetes in the UK
streptozotocin-nicotinamide induced Prospective Diabetes Study (UKPDS 57).
diabetic rats: quercetin as a potential Diabetes Care 2002; 25:330–6.
antidiabetic agent acting via 11beta- 22. Abdelmoaty MA, Ibrahim MA, Ahmad NS,
hydroxysteroid dehydrogenase type 1 Abdelaziz MA. Confirmatory studies on the
inhibition. Eur J Med Chem. 2012; 45:2606- antioxidant and antidiabetic effect of
12. quercetin in rats. Ind J. Clin Biochem.
14. Zapolska-Downar D, Kosmider A, 2010;25:2:188-92.
Naruszewicz M. Flavonoids-rich extract 23. Rizk A, Hammouda F, Rimpler H, Kamel A.
from chokeberry fruits inhibits oxLDL- Iridoids and flavonoids of Teucrium polium
induced apoptosis of endothelial cells. herb. Planta Med. 1986; 2: 87-8.
Atherosclerosis (Suppl). 2006; 7:223-4. 24. Juzwiak, et al. Effect of quercetin on
15. Kobori M, Masumoto S, Akimoto Y, Oike experimental hyperlipidemiaand
H. Chronic dietary intake of quercetin atherosclerosis in Robbins. Pharm. Reports
alleviates hepatic fat accumulation 2005; 57:604-9.
associated with consumption of a Western- 25. Jeong SM, Kang MJ, Choi HN, Kim JH,
style diet in C57/BL6J mice. Mol Nutr Food Kim JI. Quercetin ameliorates
Res. 2011; 55:530-40. hyperglycemia and dyslipidemia and
16. Gnoni GV, Paglialonga G, Siculella L. improves antioxidant status in type 2
Quercetin inhibits fatty acid and diabetic db/db mice. Nutr Res Pract. 2012;
triacylglycerol synthesis in rat-liver cells. 6:3:201-7.
Eur J Clin Invest. 2009;39:761-8. 26. Mahesh T, Menon VP. Quercetin alleviates
17. Fang K, Gao J, Zhu DN. Kaempferol and oxidative stress in streptozotocin-induced
quercetin isolated from Euonymus alatus diabetic rats. Phytoter Res. 2004; 18:123-7.
improve glucose uptake of 3T3-L1 cells 27. Shetty AK, Rashmi R, Rajan MGR,
without adipogenesis activity. Life Sci. Sambiah K, Salimath PV. Antidiabetic
2008; 82:615-22. influence of quercetin in streptozotocin-
18. Du Thie G, Crozier A. Plant derived induced diabetic rats. Nutr Res. 2004;
phenolic antioxidants. Curr Opin Clin Nutr 24:373-81.
Metab. 2000; 3: 447-51.
19. Mirbadalzadeh R, Shirdel Z.
Antihyperglycemic and Antihyperlipidemic
effects of Cornus mas extract in diabetic rats
compared with glibenclamide. Elixir Hormo.
& Signal 2012; 47:8969-72.
20. Ohgami N, Kuniyasu A, Furukawa K,
Miyazaki A, Hakamata H, Horiuchi S,
Nakayama H. Glibenclamide Acts as an
Inhibitor of Acyl-CoA:Cholesterol
Acyltransferase Enzyme. Biochem&Biophys
Res Comm. 2007; 277:2:417–22.
21. Wright A, Burden ACF, Paisey RB, Cull
CA, Holman RR. Sulfonylurea inadequacy:

36

Anda mungkin juga menyukai