Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU TENTANG

KANKER SERVIKS DENGAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI WILAYAH


KERJA PUSKESMAS PEGANDAN KOTA SEMARANG TAHUN 2011

Yulia puspitasari1Nuke Devi Indrawati2Ninik Pujiati3


1. Prodi DIII Kebidanan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Semarang Kedung Mundu 50727, Semarang, Indonesia.
2. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Mengetahui hubungan
Semarang pengetahuan
Kedungmundu dan
Raya tingkat
No.22 50727,pendidikan
Semarang,ibu tentang kanker serviks dengan
Indonesia.
pemeriksaan Pap Smear di Puskesmas Pegandan EmailKota Semarang Tahun 2011. Jenis penelitian adalah
: b1d4n_unimus06@yahoo.co.id
analitik. Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah
populasi 7218 responden. Sampel penelitian menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Uji
Statistik yang digunakan Chi-Squere. Jumlah sampel ABSTRAK
99 responden dan kuesioner sebagai
instrumennya. Mayoritas responden yang berpengetahuan baik tentang kanker serviks sebanyak
50 responden (50%). Mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan menengah yaitu
sebanyak 51 responden (51,5%). Mayoritas responden tidak pernah melakukan pemeriksaan
PapSmear yaitu sebanyak 82 responden (82,8%). Hasil uji hubungan yaitu tidak ada hubungan
tingkat pengetahuan bermakna antara tingkat pengetahuan ibu tentang kanker serviks dengan
pemeriksaan Pap Smear dan tidak ada hubungan bermakna antara tingkat pendidikan ibu
dengan pemeriksaan Pap Smear.

Kata Kunci: Kanker Serviks, Pemeriksaan Pap Smear, Pengetahuan, Tingkat


Pendidikan.

Kurangnya pengetahuan masyar akat Kanker serviks merupakan jenis


mengenai kanker serviks dan keengganan keganasan yang sering ditemukan di kalangan
untuk melakukan deteksi dini menyebabkan wanita Indonesia. Kanker serviks mempunyai
lebih dari 70% mulai menjalani perawatan frekuensi relatif tertinggi (25,6%) di Indonesia.
PENDAHULUAN
medis justru ketika sudah berada kondisi Menurut Departemen Kesehatan, terdapat sekitar
parah dan sulit disembuhkan. Hanya sekitar 100 kasus per 100 ribu penduduk atau 200 ribu
2% dari perempuan Indonesia mengetahui kasus setiap tahunnya (Bustan, 2007). Kasus
kanker serviks (Sabrina, 2009).Kanker kanker serviks Jawa Tengah dari tahun ke tahun
serviks merupakan kanker yang paling sering semakin meningkat. Prevelensi kanker serviks di
menyebabkan kematian di negara – negara di Jawa Tengah pada tahun 2009 sebesar 0,028%
dunia ketiga akibat kurangnya skrining yang dan tertinggi di Kota
efektif (Norwitz, 2006).

1Mahasiswa Prodi 2Dosen


DIII Kebidanan
Prodi DIII FIKKES
KebidananUNIMUS http://jurnal.unimus.ac.id
FIKKES UNIMUS
Proportional Simple Random Sampling. Setelah
dilakukan perhitungan, jumlah sampel yang
Semarang sebesar 0,382% dan dibutuhkan
(DinKesProv, sebesarsampling
eksklusi. Teknik 99 orang. Jumlah sampel
yang
2009). masing-masing
digunakan Kelurahan,
dalam penelitian ini pada
adalah Kelurahan
Bendungan sebanyak 5 orang, Kelurahan
Dari hasil rekapitulasi terakhir penyakit
Sampangan sebanyak 19 orang, Kelurahan
tidak menular Puskesmas dan Rumah BendanSakit
Duwur sebanyak 8 orang, Keluruhan
oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang pada sebanyak 12 orang, Keluruhan Gajah
Petompon
tahun 2010 tercatat sekitar Mungkur 2782 kasus.sebanyak 26 orang, Kelurahan
Puskesmas diSemarang yang memiliki jumlahsebanyak 14 orang, Kelurahan
Karangrejo
masih meningkat khususnya Kota Semarang.
data penderita kanker servik tertinggi padasebanyak 6 orang dan Keluruhan
Dilihat dari data kasus kanker servik seluruh Lempongsari
tahun 2010 adalah Puskesmas Pegandan
Bendan Ngisor sebanyak 9 orang. Setelah
Puskesmas di KotadiSemarang
Semarangpada tahun
Selatan sejumlah 34mengetahui
orang.
2010, kasus kanker serviks terbanyak terdapat di
wilayah kerja Puskesmas Fenomena kasus Kasus
Pegandan. jumlah sampel yang dibutuhkan masing-
kanker serviks
kanker yang masih meningkat diwilayah masing kelurahan, kemudian sampel diambil
tersebut dipengaruhi secara acak dari jumlah PUS tiap kelurahan
oleh beberapa faktor, salah satunya dapat sesuai sampel yang dibutuhkan.
dilihat dari cakupan pemeriksaan Pap Smear.
Cakupan pemeriksaan Pap Smear di
Puskesmas Pegandan sekitar 22 jiwa pada
Tahun 2009, lebih sedikit dibandingkan
jumlah penderita kanker serviks yaitu 34 jiwa
pada tahun 2010.Tujuan dari penelitian ini
adalah diketahuinya hubungan tingkat Instrumen alat yang digunakan dalam
pendidikan dan pengetahuan ibu tentang penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner
kanker serviks dengan pemeriksaan Pap terdiri dari 48 pernyataan pengetahuan
Smear. tentang kanker serviks terdiri atas 38
pernyataan favourable dan 10 pernyataan
unfavourable, 1 pertanyaan pemeriksaan
serviks hanya memilih pernah atau tidak
pernah. Pernyataan favourable bila
responden menjawab benar diberi skor 1 dan
bila responden menjawab salah diberi skor 0
dan pernyataan unfavourable bila responden
menjawab benar diberi skor 0 dan bila
METODE PENELITIAN
responden menjawab salah diberi skor 1.
Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Uji validitas
menggunakan dalam
rumus penelitian
Person product ini
Sectional. Dimana pengukuran dan moment. Setelah dilakukan uji validitas, dari
pengamatan dilakukan secara simultan pada 44 pertanyaan pengetahuan tentang kanker
satu saat (sekali
seluruh Ibu PUS waktu) (Hidayat,
pada 2009).
saat pengumpulan serviks nsebanyak 28 pertanyaan sudah valid.
data, yang tinggal di Populasi
delapan dalam
Kelurahanpenelitian ini adalah
Kemudian dilakukan uji reliabilitas ternyata
wilayah kerja Puskesmas Pegandan yaitu nilai r Alpha (0,923) lebih besar
7218 orang. Sampel dalam penelitian ini di dibandingkan nilai 0,6, maka 28 pertanyaan
ambil dengan menggunakan criteria inklusi reliabel.
Analisis data univariat masih
menggunakan
sangat minimal dan baru dalam tahap
distribusi frekuensi dan analisis bivariat tahu, belum memahami apalagi menganalisis
menggunakan uji Chi Square dengan bantuan dan mengaplikasikannya. Hal ini diharapkan
SPSS. akan berpengaruh terhadap kesediaan ibu
melakukan deteksi dini kanker serviks
dengan pemeriksaan Pap Smear demi
HASIL DAN PEMBAHASAN
kesehatan ibu sendiri.
Berdasarkan penelitian, ternyata
pendidikan responden mayoritas termasuk
kategori pendidikan menengah sebanyak 71 Tabel 9. Distribusi Frekuensi Pemeriksaan
responden (71,7%), sisanya termasuk Pap Smear
kategori pendidikan dasar dan tinggi. Ibu-ibu Pemeriksaan Frek %
di wilayah kerja mayoritas adalah memenuhi Pap Smear
wajib belajar yang harus ditempuh, sehingga
Tidak pernah 82 82.8
tingkat pengetahuan ibu terhadap penyakit
Pernah 17 17.2
kanker serviks cukup baik dan hal ini akan
Jumlah 99 100%
berpengaruh terhadap kesehatan

Berdasarkan penelitian ini, dengan


Berdasarkan penelitian banyaknya
ini, ibu-ibuibudidi wilayah kerja Puskesmas
wilayah kerja Puskesmas Pegandan Kota Pegandan Kota Semarang Tahun 2011 yang
Semarang Tahun 2011 mayoritas adalah mayor itas tidak pernah melakukan
memenuhi wajib belajar yang harus pemeriksaan Pap Smear, diharapkan dengan
ditempuh, sehingga tingkat pengetahuan ibu pengetahuan, pendidikan, dan lingkungan
terhadap penyakit kanker serviks cukup baik yang mendukung akan mempengaruhi
dan hal ini akan berpengaruh terhadap perilaku kesehatan ibu dengan melakukan
kesehatan ibu sendiri. pemeriksaan Pap Smear.

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tabel 11. Hubungan Pendidikan Ibu dengan
Ibu tentang Kanker Serviks Pemeriksaan Pap Smear
Tingkat Frek %
Pengetahuan didik Pemer iksaan pap Total
Kurang 18 18.2 smear
Cukup 31 31.3 Tidak Pernah
Baik 50 50.5 pernah
Jumlah 99 100% Jmlh % Jmlh % Jmlh %
wilayah kerja Puskesmas Pegandan Kota Dasar 62 82 14 18 76 100
Semarang Tahun 2011Berdasarkan penelitian ini, ibu-ibu di
mayoritas adalah Tinggi 20 87 3 13 23 100
memiliki tingkat pengetahuan terhadap
penyakit kanker serviks baik, dikarenakan
Jumlah 82 83 17 17 99 100
mereka telah mendapatkan akses informasi
kesehatan seperti penyuluhan meskipun p-value 0,755
Hasil uji statistik dengan Chi-Square Tidak Pernah
tentang hubungan tingkat pendidikan ibu pernah
dengan pemeriksaan Pap Smear setelah Jmlh % Jmlh % Jmlh %
dilakukan penggabungan tetap tidak dapat Kurang 43 88 6 12 49 100
dipakai karena masih ada 1 sel (25%) nilai Baik 39 78 11 22 50 100
ekspektasinya kurang dari 5 sehingga peneliti Jumlah 82 83 17 17 99 100
menggunakan ketentuan yang berlaku pada
x2 1,656 p-value 0,198
Chi-Square yaitu bila tabelnya 2x2, dan ada
nilai E <5, maka uji yang dipakai adalah
Terkait dengan pengetahuan tentang kanker
“Fisher’s Exact Test”. Hasil uji statistic
serviks yang baik, diharapkan akan
tentang hubungan tingkat pendidikan ibu
berdampak pada perilaku pemeriksaan Pap
dengan pemeriksaan Pap Smear didapat nilai
Smear. Dimana ibu bersedia melakukan
pada uji “Fisher’s Exact Test” sebesar 0,755.
pemeriksaan Pap Smear.
Hasil ini mengidentifikasikan bahwa 0.755 >
0,05, berarti kesimpulannya tidak ada Sedangkan hasil dalam penelitian ini,
hubungan antara tingkat pendidikan ibu diketahui bahwa sebagian besar responden
dengan pemeriksaan Pap Smear. memiliki pengetahuan baik dan sebagian
besar responden tidak melakukan
Hal ini juga bisa dimaklumi
pemeriksaankarena
Pap Smear. Hasil uji statistik
perilaku untuk melakukan pemeriksaan Pap dengan Chi- Square tentang hubungan tingkat
Smear tidak hanya dipengaruhi tingkat pengetahuan ibu tentang kanker serviks
pendidikan saja. Faktor- faktor yang dengan pemeriksaan Pap Smear. Hasil ini
mempengaruhi pendidikan sama halnya mengindikasikan bahwa p-value hitung 0,198
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi > 0,05, berarti tidak ada hubungan bermakna
pengetahuan. Faktor yang mempengaruhi antara tingkat pengetahuan ibu tentang
selain pendidikan, yang paling menonjol kanker serviks dengan pemeriksaan Pap
adalah faktor individu sendiri yaitu tidak ada Smear.
kesadaran atau kemauan untuk melakukan
pemeriksaan dan anggapan individu yang perilaku pemeriksaan Pap Smear tidak hanya
Hasil penelitian ini dapat dimaklumi,
dihubungkan dengan faktor usia. Dimana dipengaruhi oleh pengetahuan saja,
banyak ibu usia muda dengan pendidikan melainkan ada dua faktor lain, yaitu faktor
menengah bahkan pendidikan tinggi yang presdiposisi yang mengacu pada sikap dan
beranggapan pemeriksaan Pap Smear tidak kepercayaan masyarakat terhadap kesehatan.
penting bagi ibu usia muda, tetapi lebih Dimana sikap masyarakat yang takut
penting bagi ibu usia tua karena lebih melakukan pemeriksaan dan anggapan
beresiko. masyar akat tentang biaya pemeriksaan Pap
Tabel 13. Hubungan Pengetahuan Ibu Smear yang mahal. Kemudian juga adanya
tentang faktor penguat yaitu perilaku para petugas
kesehatan, dimana petugas kesehatan
memberikan informasi terhadap mereka
dengan penyuluhan. Penyuluhan masih
Kanker Serviks dengan Pemeriksaan
Pap Smear sangat minimal dan baru dalam tahap tahu,
Tahu Pemeriksaan
smear pap belumTotal
memahami apalagi menganalisis dan
mengaplikasikannya, sehingga
13. Hidayat,
mereka
A. masih
2009. Metode
27. Penelitian
1. Arikunto,
Wawan&Dewi.
S. 2006.
2010.
Metode
Pengetahuan
Penelitian
banyak yang Kebidanan
belum melakukan pemeriksaan
dan Teknik Analisis Data.Sikap
Suatu dan
Pendekatan
PerilakuProposal.
Manusia.Jakarta:
Jakarta:Pap
Salemba Medika.
Smear. Rineka Cipta.Nuha Medika.
Yogyakarta:
14. Ihsan, F. 2010. Dasar-Dasar 2. Arikunto, S. 2009. Dasar-dasar
KESIMPULAN
Kependidikan. Jakarta: Rineka Evaluasi
Cipta. Pendidikan.
BiografiJakarta:
Penulis Bumi
1. Sebagian besar15.
responden
Kecamatan Gayamsari. 2011.Aksara.
di wilayah Data
kerja Puskesmas Pegandan
Pasangan Kota Usia SuburNama (PUS)
3. :YULIA
Azizah, N.D. PUSPITASARI
2010. Hubungan
Semarang memiliki Kecamatan
tingkat pendidikan
Gayamsari. TTL Pengetahuan
: Semarang, 01Tentang
Juli 1990Kanker Serviks
menengah yaitu sebanyak 51 responden Jenis
16. Nursalam. 2001. Metodologi Uteri Kelamin : Perempuan
Riset dengan Perilaku Upaya Pap
(51,5%). Status
Keperawatan. Jakarta: Infomedica : Belum
Smear di Menikah
Kelurahan Brontokusuman
2. Sebagian besar responden di wilayah Agama : Islam
Yogyakarta.
17. Nurwijaya, et al. 2010. Cegah dan
kerja Puskesmas Pegandan Kota Nama Ayah& Ibu :D.Suryanto / Hardiyati
Semarang Deteksi
memilikiKanker Serviks.baik
pengetahuan Jakarta:4. Bustan,
PT.
Anak Ke- : 4M.N. dari 52007. Epidemiologi
Bersaudara
Elex Media Komputindo. Penyakit
tentang kanker serviks yaitu sebanyak 50 Alamat : PerumTidakTulus Menular. Jakarta:
Harapan Blok
responden (50%).18. Norwitz, E.R. 2007. Obstetrik Rineka
and
B X No.13RT.06 Cipta. RW.IX Semarang
Ginekologi at a Glance. 5. Tlp
No Jakarta:
Diananda,
: (024) R. 2009. Mengenal
673.25.89 Seluk
085.865.1771.69
3. Sebagian besar responden
Erlangga. di wilayah EmailBeluk Kanker. Yogyakarta: Katahati.
: juliabid08@gmail.com
kerja Puskesmas19.Pegandan Kota
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan
6. Dinasdan Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
Semarang tidak pernah melakukan
Perilaku Kesehatan. Jakarta:FB : JuLia Dinanti
2009.Rineka Slalu Kesehatan Provinsi
Profil Dinas
pemeriksaan Pap Smear Cipta.yaitu sebanyak TwitterJawa : @Julia_Puspitz
Tengah Tahun 2009.
82 responden (82,8%). Riwayat Pendidikan
20. Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi
7. Dinas Kesehatan Kota Semarang. 2010.
4. Hasil uji statistikPenelitian
tentang hubungan SD
Kesehatan. Jakarta: NEGERI
Rekapitulasi SENDANG
Rineka LaporanMULYO
Tahunan 01 – 05
tingkat pendidikan Cipta.
ibu dengan SEMARANG.
Penyakit Tidak Lulus Tahun 2002
Menular.
pemeriksaan Pap21.Smear didapat nilai
Puskesmas Pegandan. 2011. SMP
8. Dinas NEGERI 8 SEMARANG.
ProfilKesehatan Kota Semarang. 2009. Lulus
pada uji “Fisher’s Exact Test” sebesar Tahun 2005
Puskesmas Pegandan 2011. Data Deteksi Dini Kelainan Kesehatan
0,755. Hasil ini mengidentifikasikan SMA KESATRIAN 2 SEMARANG. Lulus
22. Riyanto, A. 2009. Reproduksi
Pengolahan dan Ibu Usia Subur ( Pap
bahwa 0,755 > 0,05, berarti Tahun 2008
Smear ) Puskesmas Se-Kota Semarang
kesimpulannya tidakAnalisis Data Penelitian.
ada hubungan PRODI Yogyakarta:
D III KEBIDANAN
Nuhapendidikan
Medica. ibu Bulan April- Agustus.
bermakna antara tingkat UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
23. Sabrina,
dengan pemeriksaan Pap Smear.M. 2009. Mengenal 9. Fikriawati,
13 Jenis Yanti.
SEMARANG. 2006. Akhir
Semester Hubungan ( VI )
Kanker dan Pengobatannya. Tingkatke Pengetahuan
Angkatan III Ibu tentang
5.Yogyakarta:
Hasil uji statistik
Katadengan
Hati. Chi-Square
Kanker Serviks dengan Perilaku
tentang hubungan pengetahuan ibu Deteksi Dini (Pemeriksaan Pap Smear)
24. Statistik Indonesia. 2011. Pengertian
tentang kanker serviks dengan
dan Istilah KB (online). Program Diploma III Keperawatan
pemeriksaan Pap Smear. Hasil ini
(http://www.datastatistik- Universitas Muhammadiyah Malang.
mengindikasikan bahwa p-value
indonesia.com/content/view/330/330/1/0/). hitung
10. Ghofar, A. 2009. Cara Mudah
0,198 >
Diakses: 110,05,
Maretberarti
2010.tidak ada hubungan
bermakna antara tingkat pengetahuan ibu Mengenal dan Mengobati Kanker.
tentang kanker 25. Sukacadengan
serviks E.B. 2009. Cara Cerdas Yogyakarta: Flaminggo.
MenghadapiPap
pemeriksaan Kanker
Smear.Serviks (Leher 11. Hanafi, H. 2004. Keluarga Berencana
Rahim). Yogyakarta: Genius Printika. dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar
26. Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Harapan.
Daftar
Penelitian.
PustakaBandung: Alfabeta. Perkembangan. Jakarta
12. Harlouc. 1998.: Erlangga.
Psikologi

Anda mungkin juga menyukai