Anda di halaman 1dari 9

KEAMANAN KERJA INSTALASI

LABORATORIUM

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


RSMW/SPO/LAB/091 00 1/8
RSIA PROF.dr.H.M
FARID
MAKASSAR

DITETAPKAN OLEH
STANDAR DIREKTUR,
Tanggal Terbit:
PROSEDUR
10 Maret 2015
OPERASI
ONAL dr. Retno Budiati Farid, Sp. OG(K)

PENGERTIAN Adalah upaya tim keamanan kerja Instalasi laboratorium yang


bertujuan melindungi petugas dan orang disekitarnya dari resiko
terkena gangguan kesehatan yang ditimbulkan dari pelayanan
Instalasi Laboratorium

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk keamanan kerja di


instalasi laboratorium

KEBIJAKAN 1.Peraturan Direktur RSIA PROF dr.H.M.Farid Nomor :


800/0293/RSMW/II/2014 Tentang Kebijakan Pelayanan RSIA
PROF dr.H.M.Farid.
2.SK Direktur RSIA PROF dr.H.M.Farid Nomor :
800/0379/RSMW/III/2015 Tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium RSIA PROF dr.H.M.Farid.
KEAMANAN KERJA INSTALASI
LABORATORIUM

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


RSMW/SPO/LAB/091 00 2/8
RSIA PROF.dr.H.M
FARID
MAKASSAR

PROSEDUR A. Persiapan Alat

1. Jas Laboratorim 6. Tempat sampah


2. Sarung Tangan 7. Pemadam kebakaran
3. Masker 8. Lemari asam
4. Tissue 9. Botol berulir
5. Alat bantu pipet 10. Kotak PPPK

B. PELAKSANAAN

a. PENCEGAHAN

1. Umum
a. Analis dan Dokter Laboratorium sebelum masuk
ruang kerja harus memakai jas lab dan sarung
tangan dengan benar.
b. Meja kerja harus dibersihkan dengan desinfektan
sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan
(desinfektan umonium 2,5 %)
KEAMANAN KERJA INSTALASI
LABORATORIUM

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


RSMW/SPO/LAB/091 00 3/8
RSIA PROF.dr.H.M
FARID
MAKASSAR

c. Pekarya Laboratorium dalam membersihkan alat


habis pakai (botol , pipet dll) harus memakai
celemek dan sarung tangan yg panjang dan tebal.
d. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
pekerjaan.

2. Khusus
a. Mencegah terjadinya penyebaran bahan
infeksius.
Menghindari bahan infeksius bisa tertelan dan
terkena mata serta kulit tubuh petugas lab maka
Perlu pencegahan sbb :
- cuci tangan sesering mungkin dengnan sabun
antisepik dan jangan menyentuh mulut waktu
bekerja
- Dilarang makan minum merokok mengunyah
permen atau menyimpan makanan diruang kerja
Laboratorium
- Dilarang merias wajah diruang kerja Laborat
- Gunakan alat pelindung muka untuk melakukan
tugas yang dimungkinkan terjadi percikan bahan
infeksius saat bekerja.

b. Menghindari terjadinya tertusuk bahan infeksius


- Bekerjalah dengan hati hati tidak boleh bergurau
diruang kerja Laboratorium.
- Gunakan jarum suntik seminimal mungkin
- Pilih pipet pasteur atau yg lain dengan pipet
yang terbuat dari plastik
KEAMANAN KERJA INSTALASI
LABORATORIUM

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


RSMW/SPO/LAB/091 00 4/8
RSIA PROF.dr.H.M
FARID
MAKASSAR

2. Menggunakan Centrifuge
- Lakukan sentrifuge sesuai petunjuk dari Pabrik
- Letakkan centrifuge pada tempat tertentu sehingga
petugas yg terpendek bisa melihat kedalam alat dan
bisa meletakkan tabung dengan mudah
- Periksa selongsong tabung (bucket) secara berkala
untuk melihat tanda korosi atau adnya keretakan.
- Selongsong yang berisi tabung harus seimbang.
- Gunakan air untuk membuat seimbang jangan
menggunakan cairan yang bersifat korosif.

3. Menggunakan alat pengguncang (Shaker)


- Dilarang menggunakan alat homogenisasi yang
dipakai dalam rumah tangga sebab mudah bocor
dan menyebabkan aerosol gunakan blender khusus
untuk Laboratorium
- Mangkuk botol dan tutup yang digunakan harus baik
pas dan tidak cacat
- Gunakan tabung yang terbuat dari
politetrafluoretilen (PTFE) supaya tidak pecah
sebab Aerosol yang mengandung bahan infeksius
dapat keluar melalui celah antara tutup dan tabung
- Saat bekerja sebaiknya tutup alat dengan
pembungkus plastik transparan yang kuat.dan
desinfektan kantong plastik yang telah digunakan.

4. Menggunakan lemari pendingin dan pembeku


(Fresser)

- Lemari pendingin dan pembeku harus dibersuhkan


dan esnya dicairkan ( defrost)
- Lemari pendingin/pembeku harus terbebas dari botol
tabung , ampul yang pecah selama disimpan
- Wadah yang tersimpan harus berlabel yang jelas
berisi nama bahan tanggal dan nama penyimpan.
Dan wadah yang tidak berlabel serta bahan yang
kedaluarsa harus dimusnahkan di incenerator.
- Cairan yang mudah terbakar tidak boleh disimpan di
lemari pendingin.
KEAMANAN KERJA INSTALASI
LABORATORIUM

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


RSMW/SPO/LAB/091 00 5/8
RSIA PROF.dr.H.M
FARID
MAKASSAR

d. Mencegah Kebakaran
- Tersedia pemadam kebakaran yang berfungsi baik
diberi label merah ditempatkan pada tempat yang
mudah dijangkau dan dilihat
- Dibuat pintu keluar (darurat) yang mengarah kejalan,
bebas hambatan dan dapat dibuka dengan mudah
- Dipasang Label dengan jelas tulisan besar
“DILARANG MEROKOK” pada lingkungan
laboratorium
- Melakukan latihan pemadam kebakaran secara teratur
pada petugas pemadam kebakaran setempat.

e. Mencegah bahaya listrik

- Instalasi listirik dipasang sesuai standart


- Sistem kabel interior mempunyai arde dan kondisi
kabel baik.
- Satu stop kontak hanya digunakan satu alat
- Panel pemutus aliran Listrik ditempatkan pada lokasi
yang mudah dijangkau dan tombol diberi tanda yang
mudah dikenal

f. Sanitasi Lingkungan
- Semua ruangan harus bersih , kering dan higienis
- Sediakan tempat sampah yang tertutup dan
didalamnya dilapisi plastik berwarna sesuai jenis
sampah dan untuk tempat sampah infeksius harus bisa
dibuka dengan kaki (diinjak)
- Tata ruang dibuat sedemikian rupa sehingga tidak
menjadi sarang binatang pengerat atau yang lain
(nyamuk)
- Wastawel dan kamar mandi harus dibersihkan setiap
hari
- Ada ruang khusus untuk makan dan minum petugas
Laboratorium
- Ada ruang ganti pakaian yang terpisah dengan pakaian
sehari hari
KEAMANAN KERJA INSTALASI
LABORATORIUM

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


RSMW/SPO/LAB/091 00 6/8
RSIA PROF.dr.H.M
FARID
MAKASSAR

b. PEMELIHARAAN

a. Kesehatan petugas Laboratorium :

- Dilakukan Check Up secara periodik meliputi


pemeriksaan Darah rutin,Sgot/Sgpt,Glukosa,
HbsAg,Cholesterol total dan Asam urat (Untuk
Hipertensi px Ureum dan Creatinin)
- Untuk petugas yg bekerja berhubungan dengan
bakteri TBC harus foto thorax 1 th sekali
- Dilakukan vaksinasi hepatitis B
- Vaksinasi Rubela pada petugas wanita usia
produkif
- Wanita hamil dilarang mengerjakan pemeriksaan
Torch
- Jika petugas laboratorium dicurigai terkena infeksi
di laboratorium maka petugas keamanan kerja
laboratorium harus menyelidiki dan melaporkan
kepada kepala instalasi laboratorium
- Disediakan buku catatan laporan megenai
kesehatan dan kecelakaan yang disebabkan oleh
pekerjaan
-
b. Kesehatan petugas penunjang pelayanan
Laboratorium

- tehnisi laboratorium harus mencuci tangan secara


aseptis setelah selesai melakukan perbaikan alat
sebelum meninggalkan Laboratorium
- termasuk petugas administrasi selalu mencuci
tangan sebelum meninggalkan Laboratorium

c. Petugas kebersihan atau pekarya laboratorium

- ditugaskan membersihkan lantai dan meja


laboratorium tetapi tidak boleh menyentuh alat /
reagen di Laboratorium
- Mencuci barang barang habis pakai di laboratorium
- Harus mengumpulkan secara terpisah sesuai
tempatnya al sampah gelas, sampah kertas, sampah
habis pakai serta menggunakan alat pelidung diri
seperti sarung tangan karet yang panjang dan kuat
KEAMANAN KERJA INSTALASI
LABORATORIUM

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


RSMW/SPO/LAB/091 00 7/8
RSIA PROF.dr.H.M
FARID
MAKASSAR

c. TINDAKAN

1. Khusus (terhadap darah dan cairan tubuh),


Tindakan ini khusus untuk melindungi petugas terhadap
infeksi yang ditularkan melalui darah seperti virus HIV
virus hepatitis B, dll

a. Mengambil, melebel dan membawa spesimen


- Gunakan sarung tangan setiap melakukan
pekerjaan
- Setelah pengambilan darah untuk dilakukan
pemeriksaan maka Jarum harus dilepas
- Kemudian jarum dimasukkan pada tempat yang
telah disediakan (Jerigen) yang kemudian jarum
dibakar di insenerator dan sampel darah
dimasukkan tabung.

b. Membuka tabung spesimen dan mengambil


sample
- Gunakan sarung tangan
- Untuk mencegah percikan maka dalam memuka
tabung harus dibungkus tissue.

c. Kaca dan benda tajam


- sebaiknya menggunakan alat terbuat dari plastik
sebagai pengganti kaca atau gelas
- Sedapat mungkin menghindari penggunaan alat
suntik selain untuk pengambilan darah
- Dalam membuat sediaan darah apus harus
menggunakan sarung tangan.

d. Peralatan otomatis

- Sebaiknya menggunakan alat yang tertutup


- Cairan yang keluar dari alat harus ditampung
dalam wadah yang telah diberi desinfektan 1/10
bagian dan tertutup yang kemudian dibuang
pada sistem pembuangan limbah
KEAMANAN KERJA INSTALASI
LABORATORIUM

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


RSMW/SPO/LAB/091 00 8/8
RSIA PROF.dr.H.M
FARID
MAKASSAR

2. Pengelolaan sample

a. Penerimaan sample dilaboratorium.


- Ditempatkan meja khusus penerimaan
sampel
- Sampel ditampung pada wadah tertutup
rapat menghindari tumpah dan bocor.
- Wadah harus dapat didesinfeksi atau
diautoclav
- Wadah terbuat dari bahan tidak mudah pecah
dan bocor
- Wadah diberi label identitas sampel
- Wadah diletakkan pada baki yang terbuat
dari plastik yang dapat didesinfektan atau di
autoclav
- Baki harus dibersihkan atau didesinfeksi
setiap hari

b. Petugas penerima sampel


- Mengenakan jas lab
- Semua sampel dianggap infeksius dan
ditangani dengan hati hati
- Meja penerimaan sampel harus didesinfeksi
setiap hari
- Dalam melekatkan label tidak boleh
menggunakan ludah
- Cuci tangan secara aseptif setelah melakukan
pekerjaan
- Tamu atau pasien tidak boleh menyentuh
sampel yang ada dimeja sample
Petugas distribusi sampel
- Harus menggunakan jas lab yang tertutup
rapat dibagian depan
- Membawa sampel harus menggunakan baki
- Mencuci tangan dengan desinfektan sesering
mungkin
- Jika sampel bocor atau tumpah dibaki
bersihkan dengan desinfektan
- Laporkan pada panitia keamanan kerja lab
jika terluka pada saat bekerja.
KEAMANAN KERJA INSTALASI
LABORATORIUM

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


RSMW/SPO/LAB/091 00 9/8
RSIA PROF.dr.H.M
FARID
MAKASSAR

5. Terjadi kebakaran

- Disediakan alat pemadam kebakaran di


laboratorium yang mudah dilihat dan
dijangkau
- Pada alat pemadam kebakaran diberi tanda
alat pemadam api
- Segera pergunakan jika terjadi kebakaran.

6. Cara Pemakaian Alat Pemadam


Kebakaran

a. Kocok kocok tabung pemadam


kebakaran terlebih dahulu
b. Angkat dari tempatnya yang
kemudian lepaskan pen pengaman
c. Tarik keluar selang dan arahkan
corong pada sumber api
d. Tekan katub dan lakukan tindakan
pemadaman api
e. Lakukan pemadaman api dengan cara
menyapu dan dimulai dari api yang
terdekat dengan kita perhatikan arah
angin

CATATAN :

- Perhatikan media dalam tabung untuk menyesuaikan


klasifikasi kebakarannya
- Jangan panik dalam melakukan pemadaman dan gunakan
alat pelindung diri yang tersedia.

UNIT TERKAIT Instalasi Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai