Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN VDRL

(Metode RPR)

RSIA No Dokumen :
No Revisi : Halaman :
PROF.dr.H.M RSMW/SPO/LAB/068
00 1/2
FARID
MAKASSAR
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
10 Januari 2015
OPERASIONAL
dr. Retno Budiati Farid, Sp. OG(K)

PENGERTIAN Pemeriksaaan VDRL adalah pemeriksaan flokulasi makroskopis non-


treponemal untuk mendeteksi anti bodi reagin. Bila antibodi ini
terdeteksi merupakan diagnosis presumtive tentang adanya sypillis.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam Pemeriksaan
VDRL.
KEBIJAKAN 1. Peraturan Direktur RSIA PROF dr.H.M.Farid Nomor :
800/0293/RSMW/II/2014 Tentang Kebijakan Pelayanan RSIA
PROF dr.H.M.Farid .
2. SK Direktur RSIA PROF dr.H.M.Farid Nomor :
800/0379/RSMW/III/2015 Tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium RSIA PROF dr.H.M.Farid.
PROSEDUR 1. Persiapan Petugas:
a. Petugas Laboratorium/Perawat sampling menggunkan jas
kerja
b. Petugas Laboratorium/Perawat sampling mencuci tangan
dengan sesuai dengan prosedur.
c. Menggunakan hanskun yang bersih.
2. Petugas Laboratorium/Perawat sampling mempersiapkan alat dan
bahan :
ALAT :
– Slide.
– Pipet tetes.
– Botol dan jarum penetes.
REAGENSIA :
Reagen 1 ( Tutup warna kuning) : Suspensi antigen
Reagen 2 ( Tutup warna merah) : Kontrol Positif
Reagen 3 ( Tutup warna hijau) : Kontrol Negatif
3.CARA KERJA :
A. KUALITATIF.
– Hangatkan reagen dan sampel hingga temperatur kamar.
– Kocok latex pelan-pelan sampai homogen.
PEMERIKSAAN VDRL
(Metode RPR)

RSIA No Dokumen :
No Revisi : Halaman :
PROF.dr.H.M RSMW/SPO/LAB/068
00 2/2
FARID
MAKASSAR
– Pipet pada tempat berbeda :
 Serum sampel 40 ul.
 Reagen 2 (kontrol positif) 1 tetes.
 Reagen 3 (kontrol negatif) 1 tetes.

– Tambahkan reagen 1 (suspensi antigen), masing-masing 1 tetes


dengan botol penetes.
– Campur dengan pengaduk dan goyang secara perlahan selama
8 menit.
B. SEMI KUANTITATIF.
– Sampel serum diencerkan dengan NaCl fisiologis.
Pengenceran
1+1 (1 : 2 )
1+3 (1 : 4)
1+7 (1 : 8)
1 + 15 (1 : 16)
1 + 31 (1 : 32)
– Lakukanlah tes seperti pada prosedur kualitatif.
4.INTEPRETASI HASIL :
Positif : adanya agregat yang besar ditengah atau
dipinggir lingkaran.
+ / - (weak) : terbentuk agregat kecil disekeliling tepi
lingkaran.
Negatif : tidak ada agregat, partikel halus.
5.NILAI NORMAL :
Dalam serum : negatif.
6.Petugas Laboratorium/Perawat sampling
a. Melepaskan hanskun yang telah dipakai
b. Melepaskan jas kerja
c. Mencuci tangan sesuai dengan prosedur

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN :


 Titer adalah pengenceran terakhir dimana masih terdapat
agregat secara makroskopis. Bila pada pengenceran terakhir
masih menunjukkan reaksi positif, maka dilanjutkan dengan
pengenceran berikutnya (1 / 64, 1 / 128, 1 / 256 dan 1 / 512).
 Sampel serum yang terkontaminasi dapat menyebabkan hasil
reaksi positif palsu.
PEMERIKSAAN VDRL
(Metode RPR)

RSIA No Dokumen :
No Revisi : Halaman :
PROF.dr.H.M RSMW/SPO/LAB/068
00 3/2
FARID
MAKASSAR
 Hasil yang dapat menunjukkan reaksi positif palsu didapatkan
pada sampel pendertia Leprosy, SLE, infeksi mononucleosis,
Malaria vaccinia dan Viral pneumonia.
 Setelah digunakan, hendaknya jarum dilepaskan dari botol
penetes.bilas dengan aquadest lalu dikeringkan diudara.
UNIT TERKAIT –

Anda mungkin juga menyukai