Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

GENETIKA
ALEL GANDA

NAMA : HERNI
NIM : 1314040013
KELAS : PENDIDKAN BIOLOGI
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN : RIRIN FERIANA BASRI

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2015
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Lengkap Praktikum Ekologi Tumbuhan dengan Judul “Alel


Ganda” yang disusun oleh :
nama : Herni
NIM : 1314040013
kelas : Pendidikan Biologi
telah diperiksa dan dikoreksi oleh dosen mata kuliah ekologi
tumbuhan dan dinyatakan diterima.

Makassar, Januari 2016


Koordinator Asisten Asisten

Nursuci Rahmah Ansari Ririn Feriana Basri


NIM. 1114140040 NIM. 1114140015

Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab Praktikum

Hartati, S.Si., M.Si.


NIP. 19740405 200003 2 002
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Genetika merupakan bidang sains yang sangat penting bagi kehidupan
manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kita. Bagaimana tidak, setiap individu
yang dalam hal ini adalah manusia akan terus melanjutkan keturunannya
untuk mempertahankan generasinya. Dan hal ini sama sekali berhubungan
langsung dengan dunia genetika.
Terkadang kita menjumpai dalam kehidupan sehari-hari keadaan genetika
seseorang yang dipengaruhi oleh keturunannya, salah satu diantarnya
adalahnya adalah golongan darahnya yang terkait dengan alel ganda. Darah
begitu urgen peranannya dalam metabolisme tubuh. Hampir sembilan puluh
persen kerja faan atau metabolisme tubuh berlangsung dalam darah. Namun
tak jarang kita menjumpai pula berbagai macam kelainan pada darah manusia.
Sebut saja hemofilia atau darah yang sukar membeku.
Selain karena masalah genetika tersebut, berbagai masalah tekhnis lainnya
biasanya muncul yang berhubungan dengan darah misalnya dalam tranfusi
darah. Sering kita menjumpai adanya kesalahan fatal pada proses transfusi
darah, yaitu terjadinya aglutinasi atau menggumpalnya darah. Hal ini
disebabkan ketidak tahuan kita akan gologan darah masing-masing. Jika hal
ini sampai terjadi, bukan hanya terjadi kerusakan kondisi fisiologis, tapi juga
bisa menimbulkan kematian.
Hal inilah yang mendorong kami untuk melakkaan praktikum ini,
setidaknya dengan mengethui lebih dini golongan darah masing-masing, dapat
lebih meminimalisir kemungkinan-kemungkinan seperti yang saya sebutakn
sebelumnya. Bahkan bisa menjadi acuan genetika dalam melanjutkan
keturunan dan diharapakan dapat menjadi referensi bagi berkembangan dunia
sains khususnya disiplin ilmu genetika.
B. Tujuan Praktikum
1. Mengenal sifat keturunan pada manusia yang ditentukan oleh pengaruh
alel ganda.
2. Mencoba menetapkan genotip golongan darahnya sendiri.
C. Manfaat Praktikum
1. Mahasiswa dapat mengenal sifat keturunan pada manusia yang ditentukan
oleh pengaruh alel ganda.
2. Mahasiswa dapat menetapkan genotip golongan darahnya sendiri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Alel adalah Gen-gen yang terletak pada lokus yang sama (bersesuaian) dan
memiliki pekerjaan yang hampir sama dalam kromosom homolog. Dilihat dari
pengaruh gen pada fenotipe, alel memiliki pengaruh yang saling berlawanan
dalam pengekspresian suatu sifat. Di dalam suatu lokus, terdapat sepasang atau
lebih alel. Bila terdapat sepasang alel dalam suatu lokus, maka disebut alel
tunggal. Bila terdapat lebih dari satu pasang alel dalam satu lokus, maka disebut
alel ganda atau multiple alelmorfi. Pada sebuah gen yang hanya memiliki sebuah
alel saja atau alel tunggal, terjadi pemunculan sifat dengan ekspresi penuh atau
dominan. Sebuah gen dapat memiliki lebih dari sebuah alel . Alel–alelnya disebut
alel ganda (multiple allele). Sedangkan peristiwa sebuah gen dapat mempunyai
lebih dari satu alel disebut multiple allelomorphy (Suratsih, 2003).
Alel merupakan bentuk alternatif suatu gen yang terdapat pada lokus
(tempat) tertentu. Individu dengan genotipe AA dikatakan mempunyai alel A,
sedang individu aa mempunyai alel a. Demikian pula individu Aa memiliki dua
macam alel, yaitu A dan a. Katakanlah pada lokus X terdapat alel X1, X2, X3, X4,
X5. Jadi, lokus A dapat ditempati oleh sepasang (dua buah) alel, yaitu AA, Aa
atau aa, bergantung kepada genotipe individu yang bersangkutan. Namun pada
kenyataannya, peristiwa yang sebenarnya lebih umum dijumpai adalah munculnya
lebih dari dua macam alel pada suatu lokus tertentu, sehingga lokus tersebut
dikatakan memiliki sederetan alel. Fenomena semacam ini disebut sebagai alel
ganda (multiple alleles). Meskipun demikian, pada individu diploid, yaitu individu
yang tiap kromosomnya terdiri atas sepasang kromosom homolog, betapa pun
banyaknya alel yang ada pada suatu lokus, yang muncul hanyalah sepasang (dua
buah). Secara matematika hubungan antara banyaknya anggota alel ganda dan
banyaknya macam genotipe individu diploid dapat diformulasikan yaitu
banyaknya macam genotipe = 1/2 n ( n + 1 ) atau n = banyaknya anggota alel
ganda. Sebagian besar gen yang ada dalam populasi sebenarnya hadir dalam lebih
dari dua bentukan alel (Campbell, 2008).
Menurut Selma (2005), kompatibilitas golongan darah sistem ABO pada
transfusi darah ialah:
Golongan Antigen dalam Antibodi dalam Eritrosit yang Golongan
Darah eritrosit serum digumpalkan darah donor
A A Anti B B, AB A, O
B B Anti A A, AB B, O
AB A dan B - - A, B, AB, O
O - Anti A dan Anti A, B, AB, O -
B
Golongan darah O, A, B, dan AB mempunyai arti sangat penting untuk
keperluan transfusi darah, karena adanya interaksi antara antigen dan antibodi
pemberi darah (donor) dengan penerima darah (resipien) dapat menimbulkan
penggumpalan darah 9agglutinasi), yaitu bila antigen A bertemu dengan anti A
atau antigen B bertemu dengan anti B. Setelah mempelajari daftar transfusi darah,
maka dalam ilmu Kedokteran modern predikat pemberi umum (“universal
donor”) untuk mereka dengan golongan darah O dan penerima umum (“universal
recipient”) untuk mereka yang bergolongan darah AB tidak berlaku lagi
(Suryo, 2005).
BAB III
METODE KERJA

A. Waktu dan Tempat


Hari/Tanggal : Senin/ 21 Desember 2015
Waktu : 13.30 s/d 17.30 WITA
Tempat : Laboratorium Biologi Lantai II Barat FMIPA UNM
B. Alat dan Bahan
1. Antiserum (serum anti-A, anti-B, dan anti Rh (D)+)
2. Jari tangan dan darahnya sendiri
3. Jarum
C. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan probandus mengambil setetes darah dari ujung jarinya
menggunakan jarum yang telah disiapkan atau dengan bantuan temannya.
2. Meletakkan darah pada objek glass
3. Menetesi darah dengan anti serum
4. Melihat perubahan yang terjadi
5. Menentukan golongan darah dengan mengikuti bantuan tabel berikut.
Bila dieteteskan Ada aglutinasi/tidak Golongan
Serum anti- A saja Ada A
Serum anti- B saja Ada B
Anti- A dan Anti-B Ada AB
Anti- A dan Anti-B Tidak ada O
Anti Rh D+ Ada Rh+
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Data Kelas
Golongan
No. NIM NAMA
Darah
1 1314040001 Nurul Rezky AB
2 1314040002 Sri Syahriati Nur A
3 1314040003 Nurul Khalifah Al Hasyir A
4 1314040004 Nurhuda O
5 1314040005 Nur Fajrianti A
6 1314040006 Andi Rhoiha Dzakiah O
7 1314040007 Nurul Ilmi R.H B
8 1314040008 Ahmad Jihadi O
9 1314040009 Windy Widyastuty A
10 1314040010 Demmanyai A
11 1314040011 Nurul Fajriani Usman B
12 1314040012 Nursalwa O
13 1314040013 Herni B
14 1314040014 Intan Purwanti B
15 1314040015 Marina A
16 1314040017 Rabiatul Adawiyah A
17 1314040018 Dhia Fajrianti Sigarra A
18 1314040020 Ayu Rosyita O
19 1314040021 Angelina A. Marin O
20 1314040022 Elsa Rosyana Sorry A
21 1314041001 Muh. Adi Gunadi Wahab O
22 1314041002 Ogy Pratama O
23 1314041003 Nur Aisyah Sahar B
24 1314041004 Iksan Arisandi A
25 1314041005 Nur Azizah M B
26 1314041006 Nurul Fajri A
27 1314041007 Hairul Rachman AB
28 1314041010 Supriadi A
29 1314041011 Nurul Auliyah M O
30 1314041013 Anita Sultan O
31 1314041015 Surya Ningsih A
32 1314041016 Andi Nurfadilah O
33 1314041017 Indra Pratama Ali Aman O
34 1314041018 Apriliyani A
35 1314041019 Rusnita Ruslang A
36 1314041020 Nur Alvia A
37 1314042001 Nurvaradillah A
38 1314042002 Husnil Awaliyah A
39 1314042003 Sri Ulfa Timahasana A
40 1314042005 Vera Anggriani O
41 1314042006 Athifatul Mutmainnah O
42 1314042007 Widya Setyani Parenga A
43 1314042008 Wahyuddin A
44 1314042009 Dwi Sinta Anugrahaeni O
45 1314042011 Mauliani A
46 1314042012 Fitriani AB
47 1314042013 Nur Ainun Azizah AB
48 1314042014 Ahsanul Qadri Pebrianto B
49 1314042015 Yuliana Auliyah Askar B
B. Analisis Data
Diketahui : Jumlah probandus adalah 47 orang.
Jumlah probandus yang bergolongan darah A adalah 22 orang.
Jumlah probandus yang bergolongan darah B adalah 8 orang.
Jumlah probandus yang bergolongan darah AB adalah 4 orang.
Jumlah probandus yang bergolongan darah O adalah 15 orang.
Penyelesaian:
Rumus: :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐺𝑜𝑙𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑟𝑎ℎ
𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑏𝑎𝑛𝑑𝑢𝑠
Persentase tiap golongan darah adalah sebagai berikut :
1. Golongan Darah A
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐺𝑜𝑙𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑟𝑎ℎ 𝐴 22
𝑥 100% = 49 𝑥 100% = 44,90 %
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑏𝑎𝑛𝑑𝑢𝑠
2. Golongan Darah B
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐺𝑜𝑙𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑟𝑎ℎ 𝐵 8
𝑥 100% = 49 𝑥 100% = 16,33 %
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑏𝑎𝑛𝑑𝑢𝑠
3. Golongan Darah AB
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐺𝑜𝑙𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑟𝑎ℎ 𝐴𝐵 4
𝑥 100% = 49 𝑥 100% = 8,16 %
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑏𝑎𝑛𝑑𝑢𝑠
4. Golongan Darah O
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐺𝑜𝑙𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑟𝑎ℎ 𝑂 15
𝑥 100% = 49 𝑥 100% = 30,61 %
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑏𝑎𝑛𝑑𝑢𝑠
C. Pembahasan
Percobaan golongan darah masing-masing individu dalam kelas
pendidikan 2013 dibuktikan dengan cara melakukan tes golongan darah.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji serum.
1. Jika darah menggumpal ketika ditetesi serum A berarti di dalam darahnya
mengandung antigen A, berarti orang tersebut bergolongan darah A.
2. Jika darah menggumpal ketika ditetesi serum B berarti orang tersebut
bergolongan darah adalah B.
3. Jika darah menggumpal ketika di tetesi serum A dan B maka golongan
darah orang tersebut adalah AB.
4. Jika tidak terjadi penggumpalan sama sekali ketika ditetesi serum A
ataupun serum B maka, golongan darah orang tersebut adalah O.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pada tiap orang, diperoleh data
dimana probandus bergolongan darah A berjumlah 22 orang, probandus
bergolongan darah B sebanyak 8 orang, probandus bergolongan darah AB
hanya 4 orang dan probandus bergolongan darah O sebanyak 15 orang.
Jumlah probandus yang bergolongan darah A adalah sebanyak 44,90%.
Golongan darah ini merupakan golongan darah yang paling banyak dimiliki
oleh probandus. Alel atau genotif dari probandus yang bergolongan darah A
adalah IAIA dan IAi. Selanjutnya probandus yang bergolongan darah O
sebanyak 30,61%. Alel atau genotif dari probandus yang bergolongn darah O
adalah ii. Sedangkan terbanyak ketiga golongan darah yang dimiliki oleh
probandus adalah golongan darah B dengan presentase 16,33 %. Alel atau
genotif dari probandus yang bergolongan darah B adalah IBIB,IBi. Untuk
golongan darah AB merupakan jenis golongan darah yang paling sedikit
dimiliki oleh probandus. Jumlah probandus yang memiliki golongan darah AB
adalah 8,16 %. Alel atau genotip dari probandus yang bergolongan darah AB
adalah IAIB.
Dari presentasi genotip tersebut dapat dilihat bahwa alel ii untuk golongan
darah O yang memiliki presentase yang paling besar. Banyaknya orang-orang
bergolongan darah O seperti yang telah dibahas sebelumnya diakibatkan
karena kemungkinan munculnya genotip untuk golongan darah O paling
besar. Misalkan saja seorang bergolongan darah A heterozigot dan B
heterozigot menikah, maka salah satu kemungkinan atau 25% kemungkinan
anaknya bergolongan darah O. Perkawinan antara golongan darah A
heterozigot dan A heterozigot juga demikian. Karena dari banyaknya
kemungkinan perkawinan yang bisa menghasilkan keturunan bergolongan
darah O maka orang dengan golongan darah O lebih banyak dibandingkan
golongan darah yang lain. Banyaknya golongan darah O ini juga disebabkan
karena dalam darah O tidak terdapat antigen. Dari data di seluruh dunia
antigen A lebih banyak daripada antigen B, untuk darah AB memerlukan
kedua antigen ini sedangkan O tidak. Sehingga golongan darah O sangat
banyak karena tidak perlu mendapatkan antigen A maupun antigen B.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa :
1. Pola pewarisan alel ganda pada golongan darah setiap probandus
ditentukan oleh seri alel yang terdapat dalam kromosom, alel-alel
tersebut adalah IA, IB, dan i. Interaksi antara alel-alel IA, IB, dan i akan
menyebabkan terjadinya 4 fenotip golongan darah A, B, AB, dan O.
2. Hasil uji golongan darah di kelas Pendidikan Biologi 2013 diperoleh
yang bergolongan darah A sebanyak 22 orang, golongan darah B
sebanyak 8 orang, golongan darah AB sebanyak 4 orang, dan golongan
darah O sebanyak 15 orang. Golongan darah masing-masing
probandus tersebut dapat diketahui setelah melakukan pengujian
terhadap darah masing-masing probandus dengan meneteskan serum
pada darah untuk melihat terjadinya penggumpalan darah atau tidak.
B. Saran
Untuk para praktikan agar teliti dalam melakukan analisis data agar
hasil yang diperoleh tepat.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell N.A., J.B Reece, & L.G. Mitchel. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid
1. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Selma, Risni. 2011. “Genetika : Alel Ganda”. http://risniselma.wordpress.com.
diakses pada 04 Januari 2016.
Suratsih. 2003.Genetika. Graha ilmu. Yogyakarta.

Suryo. 2005. Genetika untuk Strata 1. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai