Anda di halaman 1dari 12

LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Pengaruh Lingkungan terhadap Perkembangan
Anak” telah disahkan dan disetujui pada:

Hari :
Tanggal :

Disetujui oleh

Wali Kelas Pembimbing

Sopa Marwah, S.pd Dewi Lina Amalia, S.pd


NIP. 197712022007012004 NIP. 198505102011012001

i
KATA-KATA MUTIARA

“hidup itu sederhana, kita yang membuatnya sulit.”


–Confucius.
“hal yang paling penting adalah menikmati hidupmu, menjadi bahagia,
apapun yang terjadi.” –Audrey Hepburn.
“hidup itu bukan soal menemukan diri anda sendiri, hidup itu membuat
diri anda sendiri.”
–George Bernard Shaw.
“hidup yang baik adalah hidup yang diinspirasi oleh cinta dan dipandu
oleh ilmu pengetahuan.”
-Bertrand Russell.
“kesuksesan adalah hasil dari kesempurnaan, kerja keras, belajar
dari pengalaman, loyalitas, dan kegigihan.”
-Colin Powell.

ii
Karya tulis ini penulis persembahkan untuk guru Bahasa Indonesia, bu Dewi Lina Amalia,
S.Pd, untuk wali kelas penulis, bu Sopa Marwah, S.Pd, untuk orang tua, serta sahabat penulis
dan para guru SMA Negeri 1 Cikarang Selatan tercinta ini.

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat yang telah
diberikan-Nya, sehingga Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini, penulis ingin berterimakasih kepada:
1. Bu Sopa Marwah, S.pd selaku wali kelas yang telah memberikan dukungan selama
proses penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Bu Dewi Lina Amalia, S.pd selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah
membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini
dengan baik.
3. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan dan dorongan kepada penulis
untuk lebih giat dalam membuat proposal ini.
4. Rohmatun Hasanah, selaku teman penulis yang telah memberikan arahan dalam
pembuatan proposal ini.
5. R. Dinda, selaku teman penulis yang telah menemani penulis dalam proses pembuatan
proposal ini.
6. Bu Leni, selaku guru penulis yang telah bersedia untuk diwawancarai untuk pembuatan
proposal ini.
7. Penduduk yang berada di sekitar rumah penulis yang telah bersedia di wawancarai
untuk pembuatan Karya Tulis Ilmiah.
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini ditulis untuk mengetahui sejauh mana pandangan orang
tua mengenai kondisi lingkungan bermain anak dan pengaruhnya terhadap perkembangan anak
tersebut.
Apabila ada kesalahan yang terdapat pada Proposal Karya Tulis Ilmiah ini, izinkan penulis
menyampaikan permohonan maaf. Sebab, Proposal Karya Tulis Ilmiah ini tiada sempurna dan
masih memiliki banyak kelemahan.
Dengan adanya Proposal Karya Tulis Ilmiah ini, diharapkan kepada orang tua untuk
memperhatikan lingkungan bermain anak agar anak tersebut dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik.

Bekasi, April 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ................................................................................... i


Kata-kata Mutiara ...................................................................................... ii
Kata Pengantar ........................................................................................... iii
Daftar Isi .................................................................................................... iv
Bab 1 Pendahuluan .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 1
1.3 Tujuan dan Manfaat ........................................................................ 1
1.4 Batasan Masalah ............................................................................. 2
Bab II Landasan Teori ............................................................................... 3
1.1 Pengertian Lingkungan ................................................................... 3
1.2 Pengertian Anak .............................................................................. 4
1.3 Pengertian Perkembangan Anak ..................................................... 5

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman, kehidupan sosial semakin meningkat dari waktu ke
waktu. Begitu pula dengan anak-anak, mereka membutuhkan perhatian yang khusus dalam
poses interaksi dengan lingkungan bermain mereka. Mereka juga perlu pengawasan dari
orang tua. Agar mereka tidak salah langkah dalam bergaul dengan teman temannya. Dalam
lingkungan bergaul, tidak sepenuhnya memberikan dampak positif. Dapat pula membawa
dampak negatif bagi anak.
Dampak positif dari lingkungan pergaulan anak diantaranya yaitu mereka akan
mendapat banyak teman, begitu pun mereka akan merasa mudah dalam bergaul dengan
orang lain. Mereka tidak akan merasa jenuh dirumah dan akan bermain dengan teman
temannya. Dampak negatif-nya diantaranya, mereka akan lupa waktu dan enggan untuk
mengakhiri permainannya, dan juga perilaku tidak baik yang dilakukan teman temannya
akan mempengaruhi anak untuk menirunya.
Lingkungan pergaulan dapat mempengaruhi tingkah laku anak di rumah. Lingkungan
pergaulan yang baik akan membawa manfaat untuk anak. Begitupun sebaliknya,
lingkungan pergaulan yang tidak baik/kurang baik, akan membawa dampak yang tidak baik
pula bagi anak. Oleh karena itu, perhatian dan pengawasan dari orang tua sangat diperlukan
dalam mengawasi lingkungan pergaulan anak.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat dirumuskan
masalahnya, yaitu:
1. Apakah yang disebut dengan lingkungan pergaulan?
2. Bagaimana pengaruh lingkungan pergaulan terhadap perkembangan anak?
3. Apa dampak positif dari lingkungan pergaulan?
4. Apa dampak negatif dari lingkungan pergaulan?
5. Bagaimana cara untuk menghindari dampak buruk dari lingkungan pergaulan?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai pengertian lingkungan pergaulan.
2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan pergaulan terhadap perkembangan anak.
3. Untuk mengetahui dampak positif dari lingkungan pergaulan.
4. Untuk mengetahui dampak negatif dari lingkungan pergaulan.
5. Untuk mengetahui cara yang dapat dilakukan dalam menghindari dampak buruk
dari lingkungan pergaulan.
1.4 Manfaat Masalah
 Orang tua dapat mengetahui pendapat orang lain mengenai lingkungan pergaulan
anak.
 Orang tua dapat mengetahui berbagai pengaruh yang dapat ditimbulkan dari
lingkungan pergaulan yang berpengaruh pada perkembangan anak.

1
 Orang tua dapat mengetahui dan menerapkan beberapa cara yang dapat dilakukan
dalam menghindari dampak buruk dari ligkungan pergaulan.
 Penulis dapat mengetahui apa saja dampak dari lingkungan pergaulan dan dapat
menghindari dampak buruk yang ditimbulkan.
 Penulis dapat mengetahui sudut pandang orang tua mengenai lingkungan pergaulan
yang baik dan benar.
 Penulis dapat mengetahui dampak positif dari lingkungan pergaulan.
 Pembaca dapat mengetahui dampak negatif dari lingkungan pergaulan.
1.5 Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus, dan menghindari pembahasan terlalu luas,
maka penulis perlu membatasinya. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu:
dalam hal ini, limgkungan yang penulis maksud hanya terfokus pada lingkungan pergaulan
anak ataupun remaja saja. Adapun perkembangannya yaitu dari segi tingkah laku anak
tersebut dalam berinteraksi dan pengaruhnya di dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II
LANDASAN TEORI
1.1 Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia. Menurut para ahli, lingkungan adalah sebagai berikut:
1. Menurut Darsono (1995)

2
Pengertian lingkungan bahwa semua benda dan kondisi, termasuk manusia dan
kegiatan mereka, yang terkandung dalam ruang dimana manusia dan mempengaruhi
kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia dan badan badan hidup lainnya.
2. Menurut St Munajat Danusaputra
Lingkungan adalah semua benda dan kondisi termasuk di dalamnya manusia
dan aktivitasnya, yang terdapat dalam ruang dimana manusia berada dan
mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan hidup dan jasad renik lainnya.
3. Menurut Otto Soemarno
Lingkungan adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang
yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita.
4. Menurut Emil Salim
Lingkungan hidup adalah segala benda, daya, kondisi, keadaan dan pengaruh
yang tedapat dalam ruang yang kita tempati dan mempunyai hal-hal yang hidup
termasuk kehidupan manusia.
5. Menurut S.J. McNaughton dan Larry L. Wolf
Lingkungan adalah semua faktor eksternal yang bersifat biologis dan fisika
yang langsung mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan, perkembangan, dan
reproduksi manusia.
6. Menurut Jonny Purba
Lingkungan hidup ialah wilayah yang merupakan tempat berlangsungnya
bermacam-macam interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan
simbol dan nilai.
7. Menurut Sri Hayati
Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan
makhluk hidup yang termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang
melangsungkan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.
8. Menurut Michael Allaby
Lingkungan hidup diartikan sebagai: the physical, chemical and biotic condition
surrounding and organism.
9. Menurut Undang-Undang No 23 tahun 1997
Lingkungan hidup ialah suatu kesatuan ruang dengan seluruh benda, daya,
keadaan, serta makhluk yang termasuk manusia dan segala perilakunya yang bisa
mempengaruhi segala kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup yang lainnya.
1.2 Pengertian Anak

3
Anak adalah seseorang yang dilahirkan dan merupakan awal atau cikal bakal
lahirnya generasi baru sebagai penerus cita-cita keluarga, agama, bangsa dan negara.
1. Menurut Dra. Suryana
Anak adalah rahmat dan amanah allah, penguji iman, media beramal, bekal di
akhirat, unsur kebahagiaan, tempat bergantung di hari tua, penyambung cita-cita, dan
sebagai makhluk yang harus dididik.
2. Menurut Family Discovery
Anak adalah peran utama dalam sebuah prjalanan sukses kehidupan.
3. Menurut UU Kesejahteraan, Perlindungan, dan Pengadilan anak
Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk janin yang masih
dalam kandungan.
4. Menurut Majalah Dharma Wanita
Anak adalah seseorang yang bukan orang dewasa dalam bentuk kecil,
melainkan manusia yang oleh karena kondisinya belum mencapai taraf pertumbuhan
dan perkembangan yang matang, maka segala sesuatunya berbeda dengan orang
dewasa pada umumnya.
5. Menurut UU RI No. 4 tahun 1979
Anak adalah seseorang yang belum mencapai usia 21 tahun dan belum pernah
menikah.
6. Menurut Nurhayati Pujiastuti
Anak adalah buah hati orang tuanya, tempat orang tua menaruh harapan ketika
tua dan tidak mampu kelak.
Pengertian anak yang dipandang dari berbagai aspek keilmuan yaitu:
1. Aspek agama
Anak adalah makhluk yang dhaif dan mulia dimana keberadaannya adalah
kewenangan allah dengan melalui proses penciptaan.
2. Aspek ekonomi
Anak adalah golongan non-produktif karena masih belum mampu
menghasilkan sistem perekonomian sendiri.
3. Aspek sosiologis
Anak adalah makhluk ciptaan Allah yang berinteraksi dalam lingkungan
berbangsa dan bernegara.
4. Aspek hukum
Anak adalah salah satu objek kedudukan hukum yang masuk dalam
pengelompokkan subsistem di dalamnya.

4
1.3 Pengertian Perkembangan Anak
1. Menurut Monks, dkk
Perkembangan merupakan suatu proses menuju kesempurnaan yang tidak bisa
terulang kembali. Perkembangan diartikan sebagai suatu perubahan yang bersifat tetap
dan tidak bisa kembali, misalnya perkembangan fisik, perubahan bentuk dan fungsi
fisiologis akan berubah sejak anak-anak dan terus tumbuh ke arah menjadi manusia
dewasa.
2. Seifert dan hoffnung
Mereka mengartikan perkembangan sebagai perasaan yang tumbuh pada
seseorang dan mengakibatkan perubahan jangka panjang, pola berfikir, hubungan
sosial, dan skill motorik. Seifert dan Hoffnung melibatkan beberapa unsur dalam
perkembangan. Pada anak, perkembangan mengakibatkan perubahan pada kematangan
tingkat berfikir, interaksi sosial, dan semakin matangnya fungsi motorik.
3. Desmita
Mengartikan bahwa perkembangan mencakup perubahan fisik dan didalamnya
perubahan terjadi secara terus-menerus dari fungsi jasmaniah dan rohaniahnya menuju
tahap yang lebih matang.
4. Arnold Gisel
Perkembangan merupakan proses pendewasaan atau kematangan secara
fisiologi.
5. Robert Havighurst
Perkembangan pada anak dipengaruhi oleh faktor penting yaitu lingkungan.
Robert berfokus pada tempat dimana anak tumbuh dan meliputi keadaan dalam
lingkungan tersebut. Robert mengatakan pada anak, tugas perkembangan hanya
dipelajari satu kali saja seperti berjalan, berlari, menyebutkan nama, dan sebagainya.
Robert mengatakan bahwa lingkungan sekeliling tempat tinggal anak tersebut dan juga
peran dari orang tuanya. Robert juga mengutarakan bahwa tugas perkembangan anak
dipelajari hanya sekali seperti berjalan, berlari, dan lainnya.
6. Erik Erikson
Perkembangan menurut Erikson dikenal dengan teori perkembangan psiko
sosial. Teori perkembangan psiko sosial ini salah satu yang terbaik. Erikson memiliiki
kepercayaan bahwa kepribadian manusia berkembang dalam beberapa tingkatan. Salah
satu komponen dari teori psiko sosial Erikson adalah perkembangan persamaan ego.
Persamaan ego merupakan perasaan yang berkembang dari interaksi sosial.
Perkembangan ego berubah berdasarkan pengalaman, interaksi sosial, dan informasi
informasi baru yang didapatkan.
7. Harlock
Menurut Harlock, Perkembangan merupakan rangkaian perubahan progresif
yang terjadi sebagai akibat dari interaksi atau pengalaman. Hal tersebut menyebabkan

5
perubahan yang dapat dirasakan. Semakin banyaknnya pengalaman hidup dan interaksi
dengan sosial, maka perubahan yang dialami juga semakin bervariasi.
8. Santrok Yussen
Perkembangan merupakan pola yang berkembang terus menerut sepanjang
hayat. Perubahan ini berlangsung sampai menimbulkan sifat sifat baru dalam diri
individu. Misalnya sifat egois pada anak- anak, akan berkembang setelah mengenal
interaksi sosial dan saling membutuhkan antar manusia sehingga merubah sikap
tersebut.
9. Mc. Leod
Perkembangan merupakan tahap pertumbuhan yang ditentukan oleh ukuran,
jumlah, arti penting dan merupakan tahapan perkembangan.
10. Menurut Piaget
Piaget melakukan pengamatan dan juga wawancara pada anak usia 4- 12 tahun
dan menyatakan bahwa anak memiliki dua step perkembangan berkaitan dengan
moralitas, yaitu:
 Step Moralitas Heterogen: Step ini merupakan step pertama dalam tahap
perkembangan moral. Anak mampu berfikir bahwa peraturan dan keadilan merupakan
sesuatu yang dikontrol oleh orang lain dan tidak dapat dirubah, peraturan dibuat oleh
orang dewasa, dan terdapat batasan- batasan yang tidak boleh dilanggar.
 Step Moralitas Otonomi: Step ini ada pada anak usia 7- 10 tahun dan berada dalam
periode transisi. Anak menunjukkan ciri perkembangan moral. Anak memahami aturan
dan mulai menilai konsekuensi tindakan dan mampu mempertimbangkan keputusan.
Pada periode ini, karena pemahaman anak terhadap pelanggaran sudah baik, maka anak
merasa takut untuk melanggar peraturan.
11. Menurut Kohlberg
Kohlberg juga menyatakan teori perkembangan melalui beberapa tahapan.
Kohlberg menyatakan terdapat tiga tingkatan dan masing- masing memiliki dua tahap.
 Moralitas Prakonvensional: Pada tingkat ini merupakan tingkat terendah dari
perkembangan moral yaitu dengan memberikan reward atas ketercapaian dan hukuman
atas keburukan.
 Moralitas Konvensional: Pada tingkat kkonvensional ini, terjadi pada anak yang
sudah beranjak remaja atau pada orang dewasa. Anak menilai tindakan yang
dilakukannya dan membandingkan dengan pandangan orang lain di lingkungannya.
 Moralitas Pasca Konvensional: Tingkat ke tiga ini disebut juga tingkat
berpsinsip.seseorang memiliki persepsi yang dianggap dan dilihat sebelum perspektif
masyarakat
12. Maria Montessori
Maria Montessori memiliki prinsip prinsip perkembangan seperti pembelajaran
dilakukan sambil bermain agar anak lebih paham. Montessori juga membantu para

6
orang tua untuk menerapkan pola belajar pada anak. Tahap perkembangan menurut
Montessori yaitu secara kognitif, afektif, dan psikomotor.
 Kognitif: kemampuan anak dalam berfikir atau kecerdasan individu
 Afektif : perkembangan yang melibatkan emosi
 Psikomotor: perkembangan anak dengan pembelajaran gerak dan aktivitas fisik.

13. Sigmund Freud


Menurut Sigmund freud, anak anak mencari kesenangan dari energi yang
dimiliki. Energi psikoseksual merupakan dorongan yang menjadi sensitif pada area
tertentu dan menjadi latar belakang perilaku. Hal ini dibentuk pada usia lima tahun.Jika
tahap psikoseksual ini selesai dengan baik maka anak juga akan berkembang dengan
baik.

14. Werner Sombart

Perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis. Perkembangan berjalan


dimulai dari kondisi global atau umum mengarah ke kondisi yang lebih spesifik dan
terintegrasi secara bertahap. Proses penspesifikan ini disebut juga proses diferensiasi.
Proses diferensiasi ini diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak.

15. Arifin

Pertumbuhan diartikan sebagai penambahan bentuk, ukuran, berat, serta


bagian bagian lainnya. Perubahan bentuk tubuh terintegrasi dengan bagian lainnya
secara fungsional dan berlangsung sejalan dengan pertumbuhan. Perkembangan
disyarati oleh adanya pertumbuhan.

16. Kasiram

Perkembangan dipandang sebagai sifat sifat baru yang muncul pada individu
dan berbeda dengan sifat yang sebelumnya. Hal ini dilalui individu untuk
menyempurnakan dan mengevaluasi sifat sifat sebelumnya. Proses ini juga didukung
dengan faktor faktor dari pengalaman.

17. Kartono

Perkembangan sebagai perubahan fisiologis hasil dari pematangan fungsi fisik


tubuh dalam jangka waktu tertentu.

18. Urie Bronfenbrenner

Urie bronfenbrenner mencetuskan teori perkembangan melalui enam sistem


lingkungan, yaitu:

 Mikrosistem: meliputi orang tua, sekolah, hewan peliharaan, dan komponen


kehidupan yang terdekat dengan anak dalam kehidupan sehari hari.
 Mesosistem: hubungan interpersonal dengan orang tua atau sekolah atau
lingkungan rumah.

7
 Eksosistem: mengacu pada peraturan sosial yang mungkin juga tida terjadi
langsung pada individu tersebut.
 Makrosistem: budaya pada suatu negara, gaya hidup.
 Kronosistem: mengacu pada riwatah hidup, interaksi sosial politik.

19. James J. Gibson dan Roger G. Barker

Perkembangan terjadai pada anak dinyatakan bahwa perilaku yang


berkembang pada individu merupakan hasil penyesuaian diri dari
lingkungannya.Perkembangan individu akan mirip dengan sosial tempatnya tinggal.

20. Dictionary of Psychology

Perkembangan diartikan sebagai tahapan perubahan progresif dalam rentang


kehidupan manusia, tanpa membedakan aspek diri makhluk tersebut.

Anda mungkin juga menyukai