Anda di halaman 1dari 39

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA RSU SINAR KASIH

GKST TENTENA

OKTOBER, 2019

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan


pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Rumah Sakit adalah sarana kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.

Menurut American Hospital Association (AHA) 1974, rumah sakit adalah


suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta
sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan, asuhan
keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit
yang diderita oleh pasien.

RSU Sinar Kasih GKST Tentena adalah rumah sakit swasta yang berada
di Kabupaten Poso Sulawesi Tengah. Dalam perkembangan industri
perumahsakitan yang kompetitif ini, RSU Sinar Kasih GKST Tentena juga
harus mengembangkan keunggulan kompetitifnya. Fasilitas yang tersedia di
RSU Sinar Kasih GKST Tentena antara lain Instalasi Rawat Jalan, Insatalsi
Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Kamar Operasi dan lain-lain.
Instalasi Kamar Operasi membawahi sub unit anestesi, dan kamar steril.

Instalasi kamar operasi adalah bagian dari rumah sakit yang memberikan
pelayanan pembedahan, anestesi dan sedasi ringan, sedang dan dalam, untuk
memenuhi kebutuhan pasien baik untuk tindakan elektif maupun emergensi di
luar jam kerja. Sebagai salah satu bagian dari RSU Sinar Kasih GKST Tentena,
kamar operasi memberikan pelayanan tindakan pembedahan, anestesi maupun
sedasi dengan dilengkapi peralatan yang memadai dan juga didukung oleh
sumber daya manusia yang memiliki sertifikasi dan peletihan khusus
dibidangnya serta memenuhi persyaratan dan standar di rumah sakit, nasional,
undang-undang dan peraturan yang berlaku.

2
Rumah sakit sebagai institusi penyedia pelayanan kesehatan wajib
berupaya untuk mencegah risiko terjadinya infeksi bagi pasien dan petugas
rumah sakit. Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan adalah
rendahnya angka infeksi nosokomial rumah sakit. Untuk mencapai
keberhasilan itu maka perlu dilakukan pencegahan dan pengendalian infeksi di
rumah sakit. Pusat sterilisasi merupakan salah satu mata rantai yang penting
untuk pengendalian infeksi dan berperan dalam upaya menekan kejadian
infeksi. Sterilisasi adalah suatu proses pengolahan alat atau bahan yang
bertujuan untuk menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba termasuk
endospora dan dapat dilakuykan dengan proses kimia atau fisika.

Upaya untuk mendukung peningkatan mutu dan terlaksananya program


kerja bagian masing-masing diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas.
Seleksi pegawai merupakan salah satu bagian yang amat penting dalam
keseluruhan proses manajemen sumber daya manusia. Dengan perencanaan,
rekrutmen dan seleksi sunber daya manusia yang baik diharapkan ssebuuah
institusi dapat menghasilkan sumber daya manusia yan berkualitas.

3
BAB II

GAMBARAN UMUM RSU SINAR KASIH GKST TENTENA

Sejarah RSU Sinar Kasih GKST Tentena

4
BAB III

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN

RUMAH SAKIT MARDI WALUYO

A. VISI
Menjadi Rumah Sakit kebanggaan masyarakat dan Berkat bagi sesame
manusia.
B. MISI
RSU Sinar Kasih GKST Tentena memiliki misi :
1. Mengupayakan dan menyediakan sumber daya manusia dan tenaga
yang berkualitas, berdedikasi dalam melayani dengan cinta kasih dan
bertanggung jawa.
2. Mengupayakan pelayanan yang bermutu,holistic,terstandarisasi yang
berfokus pada keslamatan pasien
3. Mengembangkan sarana dan prasarana pendukung pelayanan Rumah
Sakit.
4. Membangun jejaring dengan Mitra; Pemerintah, Swasta dan jemaat
GKST dalam rangaka memperkuat Institusi Rumah Sakit.
C. NILAI DAN TUJUAN
Rumah Sakit Mardi Waluyo mempunyai nilai-nilai :
M elayani dengan hati
A lat Tuhan mengabarkan damai sejahtera
R esponsif terhadap keluhan pasien
D isiplin
I khlas
W awasan luas
A tas dasar iman dan kasih
L oyal
U tamakan selamat

5
Y akin pada penyertaan Tuhan
O rganisasi yang sehat
D. MOTTO
Rumah Sakit Mardi Waluyo memiliki Motto :
SIMPATIK :” SIAP MEMBERI PELAYANAN ATAS DASAR IMAN
DAN KASIH”

E. SEMBOYAN KERJA
“ BERKUALITAS MURAH “

F. FILOSOFI
a. Berkualitas : bermutu, pelayanan dilandasi ketrampilan / tindakan
kerja karyawanyang cepat, akurat, benar dan memanusiakan manusia
dengan tidak membedakan agama, suku, ras, maupun golongan.
b. Murah : terjangkau oleh masyarakat yang kurang mampu.

6
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RSU SINAR KASIH GKST TENTENA

7
BAB V

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN PELAYANAN

KAMAR OPERASI RSU SINAR KASIH GKST TENTENA

A. VISI INSTALASI KAMAR OPERASI


Instalasi Kamar Operasi RSU Sinar Kasih GKST Tentena mempunyai
visi:
“ Menjadi Instalasi Kamar Operasi pilihan pertama untuk pelayanan
pembedahan dan mengutamakan mutu serta keselamatan pasien “

B. MISI INSTALASI KAMAR OPERASI


Instalasi Kamar Operasi RSU SinarKasih GKST Tentena mempunyai
misi:
1. Memberikan pelayanan pembedahan yang mengutamakan mutu serta
keselamatan pasien
2. Memberikan pelayanan pembedahan dengan tidak membedakan suku,
agama, ras dan golongan dengan berdasarkan kasih.
3. Mengembangkan potensi SDM yang ada untuk mendukung dan
memaksimalkan pelayanan pembedahan.
C. FALSAFAH
Falsafah Instalasi Kamar Operasi RSU Sinar Kasih GKST Tentena
adalah:
berkesinambungan antara pelayanan medis dan keperawatan sehingga
tercipta pelayanan yang berkualitas “
D. NILAI
Nilai di Instalasi Kamar Operasi memakai nilai yang dimiliki
Rumah Sakit Mardi Waluyo yaitu :
M elayani dengan hati
A lat Tuhan mengabarkan damai sejahtera

8
R esponsif terhadap keluhan pasien
D isiplin
I khlas
W awasan luas
A tas dasar iman dan kasih
L oyal
U tamakan selamat
Y akin pada penyertaan Tuhan
O organisasi yang sehat
E. TUJUAN
Tujuan Instalasi Kamar RSU Sinar Kasih GKST Tentena adalah :
“ Terwujudnya pelayanan pembedahan yang mengutamakan mutu dan
keselamatan pasien “

9
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI KAMAR OPERASI
RSU SINAR KASIH GKST TENTENA

Instalasi Kamar Operasi merupakan salah satu instalasi yang


pengawasannya di bawah Kepala Depertemen Pelayanan Medik. Kepala
Instalasi Kamar Operasi membawahi Kamar Operasi, Kamar Steril dan
koordinasi dengan bagian Anestesi, bertangggung jawab langsung kepada
Kepala Departemen Pelayanan Medik.
Instalsi Kamar Operasi membawahi 2 sub unit : yaitu kamar
Operasi dan Kamar Steril, yang masing-masing sub bagian ini
bertanggung jawab langsung kepada kepala ruang kamar operasi,
sedangkan dengan bagian anestesi sistem kerjanya secara koordinasi.

10
DIREKTUR

WAKIL DIREKTUR

KEPALA DEPARTEMEN
PELAYANAN MEDIK

KEPALA INSTALASI
KAMAR OPERASI

UNIT PUSAT TIM BEDAH TIM ANESTESI


STERILISASI

11
BAB VII

URAIAN TUGAS

A. INSTALASI KAMAR OPERASI

1. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Kamar Operasi


Hasil kerja :
1) Terselenggaranya pelayanan pembedahan dan anestesi di Instalasi
Kamar Operasi dengan baik dan lancar
2) Terselenggaranya visi, misi dan program Instalasi Kamar Operasi
secara menyeluruh dan terpadu

Uraian tugas :

1) Bertanggung jawab terhadap pengelolaan pasien Instalasi Kamar


Operasi
2) Melaksanakan pembinaan staf untuk meningkatkan mutu
pelayanan di Instalasi Kamar Operasi
3) Memantau seluruh staf dalam penerapan dan pelaksanaan
peraturan dan tugas yang berlaku di Instalasi Kamar Operasi.

Tanggung jawab :

1) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pembedahan dan


pengelolaan Instalasi Kamar Operasi
2) Bertanggung jawab terhadap kinerja staaf
3) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan visi dan misi Instalasi
Kamar Operasi

Wewenang :

1) Memeriksa hasil kegiatan seluruh staf


2) Menilai kinerja staf
3) Memberi usulan mengenai penambahan peralatan di Instalasi
Kamar Operasi

12
4) Menilai, menegur, memberi sanksi dan memotivasi staf di bagian
Instalasi Kamar Operasi.
5) Mengusulkan untuk pengembangan staf
6) Meminta masukan dari staf dan unit kerja yang terkait
7) Mendelegasikan tugas kepada staf yang berwenang dan kompeten.

Syarat jabatan :

1) Mempunyai kemampuan manajemen


2) Mempunyai penguasaan pengetahuan dibidangnya
3) Pendidikan spesialis bedah
4) Bisa bekerjasama dengan staf Instalasi Kamar Operasi

2. Nama Jabatan : Kepala Ruang Kamar Operasi


Wewenang
Dalam menjalankan tugasnya mempunyai wewenang :
1) Meminta informasi dan pengarahan dari atasan
2) Memberikan petunjuk dan bimbingan pelaksanaan kamar operasi
3) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
kamar operasi, peralatan dan mutu pelayanan kamar operasi
4) Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi
wewenangnya
5) Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan, khususnya
yang berkaitan dengan peningkatan pelayanan kamar operasi
6) Menghadiri rapat berkala yang diadakan oleh Kepala Departemen
Medis

Tugas pokok :

Dalam melaksanakan tugasnya bertanggng jawab terhadap


Kepala Departemen KeperawatAn terhadap hal-hal berikut :

1) Penyususnan rencana kebutuhan tenaga keperawatan


2) Pelaksanaan penilaian kinerja tenaga keperawatan

13
3) Pelaksaaan program bimbingan mahasiswa praktek klinik
4) Kegiatan orientasi tenaga perawat baru

Kepala Departemen Medik, terhadap hal-hal sebagai berikut :

1) Pelaksanaan program pengembangan pelayanan program kamar


operasi
2) Ketepatan pelaksanaan prosedur tetap dalam melaksanakan
pelayanan kamar operasi
3) Ketepatan penggunaan peralatan kamar operasi pelaporan secara
berkala pelaksanaan kamar operasi.

Uraian tugas :

1) Perencanaan
a. Menentukan macam dan jumlah pelayanan pembedahan
b. Menentukan macam dan jumlah peralatan yang diperlukan
sesuai spesialisasinya
c. Menentukan perawat bedah yang dibutuhkan
d. Menampung keluhan penderita secara aktif
e. Bertanggung jawab terlaksananya program operasi sesuai
dengan jadwal
f. Menetukan pengembangan pengetahuan petugas dan peserta
didik (mahasiswa)
g. Bekerjasama dengan dokter tim bedah dan kepala instalasi
kamar operasi dalam menyususn prosedur dan tata kerja di
kamar operasi.
2) Pengarahan
a. Memantau staf dalam penerapan kode etik kamar operasi
b. Mengatur pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan
kewenangan tim
c. Membuat jadwal kegiatan

14
d. Pemanfaatan tenaga seefektif mungkin
e. Mengatur pekerjaan secara merata
f. Memberikan bimbingan kapada peserta didik (mahasiswa)
g. Memantau pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada
stafnya
h. Mengatur sumber dayas secara efektif dan efesien
i. Menciptakan suasana kerja yang harmonis
3) Pengawasan
a. Mengawasi pelaksanaan tugas masing-masing
b. Mengawasi penggunaan alat dan bahan secara tepat
c. Mempertahankan kelengkapan bahan dan alat
d. Mengawasi pada kegiatan tim bedah sehubungan dengan
tindakan pembedahan
e. Menyesuaikan tindakan di kamar operasi dengan kegiatan
dibagian lain
4) Penilaian
a. Manganalisa secara kontinyu jalannya tim pembedahan
b. Menganalisa kegiatan tata laksana kamar operasi yang
berhubungan dengan penggunaan alat dan bahan secara efektif
dan hemat.

Syarat jabatan :

1) D III Keperawatan, S1 Keperawatan diutamakan


2) Mempunyai kemampuan manajemen
3) Mempunyai pengalaman kerja diinstalasi kamar operasi minimal 5
tahun
4) Mempunyai pengalaman pengetahuan dibidangnya
5) Mempunyai dedikasi, loyalitas dan tanggung jawab
6) Mempunyai kecepatan kerja yang baik
7) Mengikuti pelatihan dan seminar berkaitan dengan instalasi Kamar
operasi

15
3. Nama Jabatan : Perawat Asisten Bedah
Wewenang :
1) Menjadi asisten operator dalam melakukan tindakan operasi
Mampu bekerja sama dan berkomunikasi dengan tim bedah

Tugas Pokok :

Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada dokter operator


mengenai hal-hal berikut :

1) Ketepatan dalam memberikan pelayanan kamar operasi yang


sesuai standar
2) Secara administrasi dan kegiatan pelayanan bertanggung jawab
kepada kepala ruang operasi dan secara operasional tindakan
bertanggung jawab kepada ahli bedah dan perawat kamar
operasi

Kompetensi

1) Mampu menjadi asisten operator dalam melakukan tindakan


operasi
2) Memiliki kemampuan tehnik aspetik dan anti septik
3) Mampu melakukan persiapan akhir pasien operasi
4) Memahami anatomi dasar tubuh, fisiologi penyembuhan luka
yang berhubngan dengan prosedur pembedahan

Uraian Tugas

1) Melakukan cuci tangan bedah dengan baik dan benar 15 menit


sebelum operasi dimulai
2) Mampu menggunakan jas operasi dan sarung tangan streril
3) Bersama-sama dokter operator melakukan proses tindakan
operasi, dengan membantu tindakan yang diperlukan operator

16
Syarat jabatan :

1) Pendidikan D III keperawatan


2) Memiliki sertifikat pelatihan kamar operasi
3) Memiliki sertifikat pelatihan BLS
4) Menguasai teknik septik dan aseptik
5) Mengenal dengan baik teknik operasi yang dilakukan dan
kemungkinan kegawatan
6) Mengenal dengan baik instrumen yang dioperlukan
7) Mengenal karakteristik operator
8) Mempunyai kecepetan kerja yang tinggi
9) Teliti dan cekatan
4. Nama jabatan : Perawat Instrumen / Scrub Nurse
Wewenang :
Dalam melaksanakan tugasnya mempunyai wewenang sebagai berikut :
1) Meminta informasi dan petunjuk atasan
2) Memberikan pelayanan instrumen pembedahan sesuai batas
kemampuan dan batas kewenangannya

Tugas Pokok

Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Ruang


mengenai hal-hal berikut :

1) Ketepatan dalam memberikan pelayanan kamar operasi sesuai


standar.
2) Secara adminstrasi dan kegiatan pelayanan bertanggung jawab
kepada kamar operasi, dan secara operasional tindakan
bertanggung jawab kepada ahli bedah dan perawat kamar
operasi.

17
Uraian Tugas

1) Sebelum Pembedahan
a. Melakukan kunjungan pasien sebelum pembedahan
b. Menyiapkan ruangan operasi dalam keadaan siap pakai
seperti kebersihan ruangan, peralatan, meja mayo, meja
instrument, meja operasi, lampu operasi, lampu operasi,
mesin anestesi, suction pump dan gas medis.
c. Menyiapkan set instrumen steril sesuai dengan jenis
pembedahan
d. Menyaipkan bahan desinfektan dan bahan lain sesuai
dengan operasi
e. Menyiapkan sarung tangan dan alat tenun
2) Saat Pembedahan
a. Mempertahankan tim steril jika terjadi penyimpangan
prosedur aseptik
b. Membantu mengenakan jas dan sarung tangan steril untuk
ahli bedah dan asisten bedah
c. Menata instrumen di meja mayo dan meja instrumen
d. Memberikan desinfektan untuk desinfeksi lapangan operasi
memberikan doek untuk drapping
e. Membrikan bahan operasi sesuai dengan kebutuhan
f. Mempertahankan instrumen dalam keadaan tersusun secara
sistematis
g. Merawat luka secara aseptik
3) Setelah pembedahan
a. Mefiksasi luka operasi
b. Membersihkan kulit pasien dari sisa desinfektan
c. Memeriksa dan menghitung instrumen lalu mencucinya
d. Memasukkan alat instrumen ke tempatnya untuk di steril.
e.

18
Syarat jabatan :

1) Pendidikan minimal D III Kepaerawatan


2) Pelatihan Perawat Kamar Bedah
3) Menguasai nama dan alat instrumen
4) Mengetahui dan memahami teknik steril
5) Terampil dan teliti
5. Perawat sirkuler / Cirkulating Nurse
Wewenang
Dalam melaksanakan tugasnya mempunyai wewenang sebagai berikut :
1) Meminta informasi dan petunjuk dari atasan
2) Memberikan pelayanan proses pembedahan sesuai batas
kemampuan dan batas kewenangannya

Tugas Pokok :

Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepala ruang


mengenai hal- hal berikut :

1) Ketepatan dalam memberikan pelayanan kamar operasi sesuai


standar
2) Secara administrasi dan kegiatan pelayanan bertanggung jawab
kepada kamar kepala operasi, dan secara operasional bertanggung
jawab kepada ahli bedah.

Uraian Tugas

1) Sebelum pembedahan
a. Menyiapkan ruang operasi
b. Menyiapkan kelengkapan operasi (meja operasi, syction, lampu
operasi, mesin cauter, dan lain-lain)
c. Menyiapkan berkas dan keperluan yang akan dipakai (misalnya
blanko pemeriksaan PA)

19
d. Mengatur posisi pasien sesuai dengan jenis pembedahan dan
bekerjasama dengan petugas anestesi
e. Membuka set steril yang dibutuhkan dengan memperhatikan
aseptik
f. Menghitung dan memastikan instrumen steril dan bahan habis
pakai bersama instrumen sebelum dilakukan tindakan operasi.
g. Memimpin dan membaca ceklist keselamatan bedah
2) Saat pembedahan
a. Memasang plate mesin diatermi
b. Setelah drapping, membantu menyambung selang suction dan
senur diatermi
c. Membantu menyiapkan cairan dan desinfektan pada mangkok
steril
d. Mengambil instrumen yang jatuh dengan menggunakan alat
dan memisahkan alat dari instrumen streril
e. Memenuhi kebutuhan saat operasi berlangsung
f. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan pemeriksaan Patologi
Anatomi
g. Bekerjasama dengan perawa instrumen dalam menghitung
jumlah pemakaian instrument, bahan habis pakai(kassa, jarum
dan lain-lain) sesuai jumlah awal persiapan
3) Setelah pembedahan
a. Membersihkan dan merapikan pasien yang sudah selesai
dilakukan pembedahan
b. Memindahkan pasien dari meja operasi ke strecher yang telah
disiapkan
c. Meneliti, menghitung dan mencatat obat-obatan , cairan, serta
alat yang telah dipakai
d. Mendokumentasikan pemakaian alat kesehatan yang dipakai
e. Melakukan serah terima dengan petugas recovery room

20
f. Membantu perawat instrumen membersihakan dan menyusun
instrumen yang telah digunakan, kemudian alat disterilkan
g. Membantu perawat instrumen membersihkan selang dan botol
suction dari sisa jaringan sertacairan operasi
h. Membantu membersihkan kamar operasi setelah selesai
tindakan pembedaham.

Syarat Jabatan :

1) Pendidikan D III Keperawatan


2) Menguasai nama alat instrumen
3) Mengetahui dan memahami tehnik steril
4) Pelat ihan perawat kamar operasi
5) Terampil dan teliti
6. Nama Jabatan : Perawat Anestesi

Wewenang :

1) Meminta informasi dan petunjuk dari atasan


2) Memberikan pelayanan proses pembiusan sesuai batas kemampuan
dan batas kewenangannya.

Tugas pokok :

Dalam melaksanakan melaksanakan tugasnya bertanggung jawab


kepada Kepala Ruang mengenai :
1) Ketepatan dalam memberikan pelayanan pembiusan di kamar
operasi yang sesuai dengan standar
2) Secara administrasi dan kegiatan pelayanan bertanggung jawab
kepada kepala ruang dan secara operasional bertanggung jawab
kepada operator bedah dan dokter anestesi

21
Uraian Tugas

1) Sebelum pembedahan
a. Menerima pasien di ruang penerimaan kamar operasi
b. Menyiapkan kelengkapan alat dan mesin anestesi
c. Memasang infus dan transfusi darah
d. Memberikan premidikasi sesuai dengan program doktrer
anestesi
e. Menyiapkan kelengkapan meja anestesi dan mesin
suctionnnya
f. Memonitor kodisi dan alat vital pasien
g. Memindahkan pasien ke meja operasi
h. Menyiapkan obat anestesi dan membantu ahli anestesi
dalam proses induksi
2) Saat pembedahan
a. Membebaskan jalan nafas dengan mengatur posisi pasien
dan pemasangan ETT
b. Memenuhi keseimbangan gas medis
c. Mengatur keseimbangan cairan dan mengatur input dan
output
d. Memantau tanda-tanda vital
e. Memberikan obat-obat sesuai dengan program dokter
anestesi
3) Setelah pembedahan
a. Mempertahankan jalan nafas pasien
b. Memantau tingkat kesadaraan pasien
c. Memantau dan mencatat perkembangan pasien operasi
d. Memantau pasien terhadap efek obat anestesi
e. Memindahkan pasien ke ruang pulih sadar
f. Merapikan dan membersihkan alat anestesi

22
Syarat jabatan
1) Penddidikan D III Anestesi
2) Pendidikan D III Keperawatan
3) Serifikat pelatihan anestesi
4) Menguasai obat dan alat anestesi
5) Pengalaman di pelayanan anestesi
B. KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA
1. Koordinator Pelayanan Anestesi
Kompetensi dalam bidang kedokteran,khususnya bidang anestesiologi,
mencakup hal-hal berikut :
a. Ketrampilan klinik sebagai dokter spesialis anestesi.
Tatalaksana pasien yang akurat, efektif dan mengedepankan empati
b. Penguasaan dan penerapan ilmu kedokteran.
Memiliki pengetahuan dalam bidang biomedis dasar, klinis medis,
perilaku ilmiah dan sosial, etika medis dan hukum, serta aplikasinya
dalam penatalaksanaan pasien
c. Komunikasi efektif
Kemampuan komunikasi interpersonal yang menjamin pertukaran
informasi yang efektif dengan pasien dan keluarganya, serta bekerja
sama dengan tenaga kesehatan yang lain, komunitas ilmiah dan
masyarakat.
d. Kemampuan memanfaatkan dan menilai secara klinis informasi
Kemampuan menilai dan memanfaatkan pengetahuan ilmiah terbaru
untuk memperbaiki praktek klinis
e. Riset
Melakukan penelitian secara mandiri maupun berkelompok dalam
upaya pengembangan ilmu kedokteran dengan pendekatan berbasis
bukti
f. Belajar sepanjang hayat
Berfungsi sebagai supervisor, instruktur dan guru terhadap kolega,
mahasiswa dan tenaga kesehatan lainnya

23
g. Menerapkan etika, moral dan profesionalisme (dalam praktik sebagai
dokter spesialis anestesi).
Melakukan praktik dokter spesialis anestesi sesuai dengan aturan dan
etika,
Undang-undang dan standar profesiyang berlaku.
h. Manajerial
Mengembangkan kerja sama kemitraan dengan berbagai profesi dan
institusi
dalam upaya mengantisipasi dan memecahkan masalah kesehatan dan
mengembangkan penatalaksanaan pasien secara terintegrasi
2. Perawat Anestesi/ perawat
a. Asuhan Keperawatan Pre Anestesi
- Mampu melakukan anamnesa riwayat kesehatan klien
- Melakukan pemeriksaan dan penilaian status fisik klien
- Melakukan pengecekan persiapan administrasi klien
- Melakukan analisa hasil pengkajian dan merumuskan
masalah/diagnosa keperawatan
- Mampu menyusun rencana tindakan keperawatan pre anestesi
- Mampu melaksanakan tindakan perawatan pre anestesi
- Mampu berkolaborasi dalam melakukan tindakan perawatan pre
anestesi
- Mempersiapkan klien dan keluarga dalam pelaksanaan pendidikan
kesehatan
b. Tindakan Intra Anestesi
- Mampu membuat perencanaan tehnik anestesi
- Mampu melakukan tehnik anestesi
- Mampu melakukan pemasangan alat monitoeing invasif dan non
invasif
- Mampu melakukan intubasi
- Mampu memberikan obat anestesi

24
- Mampu melakukan pemberian obat tambahan dan cairan sesuai
kebutuhan klien
- Mampu mengidentifikasi kebutuhan posisi fisiologis normal
selama tindakan pembedahan
- Mampu mengatasi gangguan yang timbul akibat akibat anestesi
dan atau pembedahan
- Mampu melakukan tindakan pemeliharaan jalan nafas selama masa
intra anestesi
- Mampu melakukan pemasangan alat ventilasi mekanik
- Mampu melakukan pemasangan alat nebulizer
- Mampu melaksanakan tindakan untuk untuk mengatasi kondisi
gawat darurat di meja
- Mampu melaksanakan tindakan pengakhiran anestesi
- Mampu melakukan pencegahan komplikasi pengakhiran anestesi
- Mampu mengatasi komplikasi pengakhiran anestesi
- Mampu berkolaborasi dalam melakukan tindakan intra anestesi
c. Asuhan Keperawatan Pasca Anestesi
- Mampu menetukan kebutuhan perawatan lanjutan pasca anestesi
regional
- Mampu menetukan kebutuhan lanjutan pasca anestesi umum
- Mampu melakukan kolaborasi pada tingkat manajemen nyeri
- Mampu melaksanakan tindakan untuk mengatasi gawat darurat di
runag pemulihan (RR)
- Mampu melakukan perawatan pasca anastesi pada klien dengan
tindakan anestesi regional
- Mampu melakukan perawatan pasca anastesi pada klien dengan
tindakan anestesi umum
- Mampu menentukan kondisi klien paska anestesi untuk pindah ke
ruangan
- Mampu berkolaborasi dalam melakukan asuhan keperawatan paska
anestesi

25
- Mampu mendokumentasikan tindakan keperawatan yang
dilakukan.

26
BAB III

TATA HUBUNGAN KERJA

KADEP PELAYANAN MEDIS

INSTALASI RAWAT INAP

INSTALASI RAWAT JALAN

INSTALASI GAWAT DARURAT

BAG. PEMELIHARAAN SARANA

INSTALASI KAMAR OPERASI

INSTALASI CARE UNIT

INSTALASI KAMAR OPERASI LOGISTIK UMUM

INSTALASI GIZI

BAG. SEMBER DAYA MANUSIA

LAUNDRY

RADIOLOGI

OPERATOR TEPLEPON

LABORATORIUM

BAGIAN RUMAH TANGGA

27
a. Hubungan dengan Kepala Departemen Pelayanan Medis
- Pelaporan dari Instalasi Kamar Operasi dan Unit Pusat Sterilisasi
tentang seluruh kegiatan yang dilakukan bagian masing-masing
- Berkoordinasi bersama-sama mencari solusi berkaitan dengan
masalah yang terjadi di kamar operasi dan Unit Pusat Sterilisasi
b. Hubungan kerja dengan Rawat Jalan
- Berkoordinasi berkaitan dengan tindakan pembedahan yang akan
dilakukan
- Petugas rawat jalan memberitahu kepada petugas instalasi kamar
operasi rencanaoperasi yang akan dilakukan jika pasien berasal
dari Instalasi Rawat Jalan
- Petugas Rawat Jalan mengantar pasien ke Instalasi Kamar Operasi
- Petugas Instalasi Kamar Operasi memeriksa kelengkapan status
rekam medis pada pasien berupa informed consent , hasil
pemeriksaan laboratorium, foto rontgen EKG dan lain-lain
- petugas kamar operasi menerima pasien dan meyiapkan
kelengkapan status rekam medis yang diperlukan untuk kemudian
dilakukan operasi
c. Hubungan kerja dengan Rawat Inap
- Berkoordinasi berkaitan dengan tindakan pembedahan yang akan
dilakukan
- Petugas kamar operasi menerima informasi pasien yng akan
dioperasi Dari rawat inapyang kemudian dituliskan di papan
penjadwalan operasi
- Petugas kamar operasi menghubungi ruang rawat inap untuk
mengantar pasien yang akan dioperasi ke kamar operasi bila kamar
operasi sudah siap
- Patugas kamar operasi memeriksa kelengkapan status rekam medis
pasien berupa informed consent, hasil pemeriksaan laboratorium,
foto rontgen, hasil rekaman EKG dan yang lainnya

28
d. Hubungan kerja dengan Instalasi Gawat Darurat
- Berkoordinasi berkaitan dengan tindakan pembedahan yang akan
dilakukan
- Petugas Instalasi Gawat Darurat menghubungi kamar operasi untuk
mendaftarkan pasien yang akan dioperasi jika ada rencana cito
- Pettugas kamar operasi menghubungi petugas di Instalasi Gawat
Darurat jika kamar operasi sudah siap untuk digunakan
- Petugas kamar operasi menerima pasien dari Instalas iGawat
Darurat dan memeriksa kelengkapan status rekam medis pasien
berupa kelengkapan informed consent, hasil pemeriksaan rontgen,
hasil pemeriksaan laboratorium, hasil pemeriksaan EKG dan yang
lainnya.
e. Hubungan kerja dengan Bagian Pemeliharaan Sarana
- Berkoordinasi berkaitan dengan perbaikan dan pemeliharaan
sarana dan pra sarana kamar operasi
- Petugas kamar operasi menghubungi bagian pemeliharaan sarana
bila ada perbaikan atau pemeliharaan sarana dan menulis dilembar
permintaan perbaikan sesuai dengan kebutuhan dan ditanda tangani
oleh kepala ruang kamar operasi.
- Petugas kamar operasi mengantar lembar perbaikan dan alat yang
akan diperbaiki ke bagian pemeliharaan sarana
- Bila alat tidak bisa diperbaaiki di bagian pemeliharaan sarana ,
maka petugas kamar operasi menghubungi ke bagian pemeliharaan
sarana
- Petugas kamar operasi mengontrol ulang alat tersebut
f. Hubungan Kerja Dengan Instalasi Kamar Operasi
- Berkoordinasi berkaitan dengan pemakaian alat kesehatan dan obat
yang dipakai saat operasi
- Petugas kamar operasimelakukan inventaris harian terhadap obat
dan alat yang akan dipakai
- Distribusi dan penyerahan alat kesehatan harian

29
- Menulis obat alat kesehatan yang dibutuhkan pada buku kemydian
ditanda tangani oleh kepala ruang
- Petugas farmasi menyiapkan alat kesehatan dan obat sesuai dengan
permintaan kemudian buku permintaan ditanda tangani
- Petugas kamar operasi mengambil alat kesehatan dan obat di loket
farmasi .
g. Hubungan Kerja dengan Instalasi Care Unit
- Berkoordinasi berkaitan dengan tindakan pembedahan yang akan
dilakukan dan perawatan setelah dilakukan operasi
- Petugas kamar operasi memesan tempat bila paien memerlukan
perawatan yang intensif
- Petugas kamar operasi mengantarkan pasien paska pembedahan ke
ruang ICU dengan menggunaka strecher.
- Petugas kamar operasi melakukan serah terima pasien dengan
petugas di ruang Intensif Care Unit
- Petugas Intensif Care Unit mengecek kelengkapan status pasien
meliputi: instruksi dokter, laporan operasi, laporan anestesi dan
spesimen jika ada.
h. Hubungan Kerja dengan Logistik Umum
- Berkoordinasi berkaitan pengambialn barang dan barang
operasional bagian Instalasi Kamar Operasi
- Berkoordinasi berkitan dengan barang yang di butuhkan Instalasi
Kamar Operasi
- Petugas logistik menghubungi perawat Instalasi Kamar Operasi
jika barang sudah datang sesuai permintaan
- Petugas kamar operasi mengambil, mengecek sesuai permintaan
dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak
i. Hubungan dengan Instalasi Gizi
- Berkoordinasi berkaitan dengan penyedia konsumsi bagi tenaga
kamar operasi
- Petugas kamar operasi menuliskan permintaan ke bagain gizi

30
j. Hubungan dengan Bagian Sumber Daya Manusia
- Berkoordinasi berkaitan dengan administrasi kepegawaian
- Berkoordinasi berkaitan kegiatan pendidikan dan pelatihan
pegawai
k. Hubuungan kerja dengan laundry
- Berkaitan dengan pencucian linen operasi
- Petugas kamar operasi mengantar linen kotor ke laundry
- Petugas laundry menerima dan melakukan pengecekan
- Petugas kamar operasi mengambil linen yang sudah bersih
l. Hubungan kerja dengan Radiologi
- Berkoordinasi berkaitan dengan permintaan rontgen
- Petugas kamar operasi menghubungi petugas radiologi bila
diperlukan foto rontgen
m. Hubungan kerja dengan operator telepon
- Berkoordinasi berkaitan dengan pemangggilan tim on call
Insatalasi Kamar Operasi
- Bagian lain yang membutuhkan tim operasi menghubungi melalui
operator
n. Hubungan kerja dengan laboratorium
- Berkoordinasi berkaitan dengan pengiriman spesimen
- Berkoordinasi berkaitan dengan pengambilan spesimen
- Berkooerdinasi berkaitan dengan pengambilan pemeriksaan laborat
(darah, kultur dan lain-lain)
o. Hubungan Kerja Dengan Bagian Rumah Tanggaa
- Berkoordinasi berkaitan dengan perbaikan dan kebutuhan linen
- Berkoordinasi berkaitan denganinventaris

31
BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KAULIFIKASI PERSONIL

NAMA PENDIDIKAN SERTIFIKASI JUMLAH


JABATAN KEBUTUHAN
Ka. Instalasi Spesialis Bedah Sertifikasi 1
Ka Ruang Instalasi D III Keperawatan BLS 1
Kamar Operasi Pelatihan Perawat
Kamar Bedah
Pelatihan
Managemen
Kepala Ruang

Perawat pelaksana D III Keperawatan BLS Jumlah kebutuhan


(asisten, Pelatihan Perawat tenaga 24 orang
instrumen,sirkuler) Kamar Bedah Tenaga yang ada
Pelatihan 13 orang (4 tim)
instrumen intern Ketenagaan
kurang 11 orang (
4 tim)
Perawat anestesi D III Anestesi Pelatihan anestesi Jumlah tenaga 6
D III Keperawatan BLS orang
Analisa Data :

Dasar penghitungan tenaga :

1. Jumlah dan jenis operasi


2. Jumlah kamar operasi
3. Pemakaian kamar operasi pada hari kerja
4. Tugas perawat dikamar operasi terdiri dari asisten, instrumen, sirkuler
(3 orang /tim)

32
5. Ketergantunagn pasien :
a. Operasi khusus ( ± 5-6 jam per satu operasi )
b. Operasi besar (± 5 jam per satu operasi
c. Operasi sedang ( ± 2 jam per satu operasi )
d. Operasi kecil ( ± 1 jam pe satu operasi )

Perhitungan tenaga Instalasi Kamar Operasi


Rata-rata operasi dalam 1 hari : 14-16 pasien/hari
Besar : 9
Sedang : 4
Kecil : 2
Rumus :

( jumlah jam operasi x jumlah operasi ) x Jumlah Perawat/tim + 1 cadangan

jam kerja efektif/hari

{(9x5)+(4x2)+(2+1)} x 3 + 1
7

= (45+8+2) x3 +1

= 55 x 3 + 1

= 23,71

= 23-24 orang

33
Perhitungan tenaga ruang penerimaan dan ruang recovery room

Ketergantungan pasien:

Ruang penerimaan : 15 menit

Recovery Room : 2 jam

Rumus

Jumlah jam x jumlah operasi

Jam kerja efektif/ hari

2,25 x 15

4,82 = 5 orang

Di Instalasi Kamar Operasi tenaga ruang persiapan ada 2 orang.

Yang bertanggung jawab di ruang recovery room adalah tenaga perawat anestesi
yang berjumlah 6 orang dengan pengaturan jadwal sesuai dengan daftar jaga yang
telah dibuat.

Jadi kekurangan tenaga di Instalasi Kamar Operasi adalah 11 orang (4 tim)

Dengan jumlah operasi rata-rata 15-16 orang perhari, tenaga perawat 4 tim,
diharapkan cukup dengan pertimbangan:

1. Operasi Cyti/ emergensi


2. Jumlah operasi yang tidak menentu setiap hari
3. Pergantian libur/ tidak oncall tiap minggunya
4. Oncall hari minggu dan hari besar

Maka jumlah perawat di Insatalasi Kamar Operasi 4 tim (11 Tim)

34
BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

9.1 INSTALASI KAMAR OPERASI

NO MATERI TANGGAL/ METODA PENANGGUNG


WAKTU JAWAB
1 Orientasi secara garis hari I Pembelajaran, Kepala ruang
besar: tanya jawab Instalasi Kamar
 Tentang Operasi
pengertian
Instalasi
Kamar
Operasi
 Sosialisasi
Falsafah dan
tujuan, visi,
misi, motto,
struktur
organisasi
kamar operasi
 Jadwal dinas
2 Prosedur penerimaan Hari I -pembelajaran Kepala ruang
pasien operasi dari - survey Instalasi Kamar
instalasi rawat inap - tanya jawab Operasi/ perawat
yang
berkompeten
3 Prosedur penerimaan hari I - kepala Instalasi
pasien dari instalasi pembelajaran Kamar Operasi/

35
rawat jalan -tanya jawab perawat yang
-survey berkompeten
lapangan
4 Prosedur penerimaan Hari I -pembelajaran Kepala Instalasi
dari instalasi Gawat -tanya jawab Kamar Operasi/
Darurat survey perawat kamar
operasi yang
kompeten
5 Prosedur alur pasien Hari ke 2 Pembelajaran, Kepala ruang
masuk Tamya jawab kamar operasi/
perawat kamar
operasi yang
kompeten
6 prosedur alur pasien Hari ke 2 Pembelajaran, Kepala kanar
keluar tanya jawab operasi, perawat
yang kompeten
7 Prosedur alur masuk Hari ke 3 Pembelajaran, Kepala ruang
alat steril tanya jawab kamar operasi
8 Prosedur keluar alat Hari ke 3 Pembelajaran, Kepala ruang
kotor tanya jawab kamar operasi
9 Prosedur serah terima Hari ke 4 Tanya jawab, Kepala ruang
pasien praktek kamar operasi
10 Prosedur penggunaan Hari ke 4 Tanya Kepala ruang
cuter jaqwab, kamar operasi
praktek
11 Prosedur Hari ke 4 Tanya jawab Kepala ruang
menggunakan suction paraktek kamar operasi
12 Prosedur pengelolaan Hari ke 5 Tanya jawab, Kepala kamar
linen kotor dan bersin praktek operasi

36
13 Prosedur penggunaan Hari ke 6 Tanya jawab, Kepala ruang
autoclave praktek kamar operasi
14 Prosedur pembersihan Hari ke 6 Tanya jawab, Kepala ruang
instrumen praktek kamar operas
15 Prosedur penataan Hari ke 7 Tanya jawab, Kepala ruang
instrumen di meja praktek kamar operasi
instrumen dan meja
mayo
16 Prosedur penggunaan Hari ke 7 Tanya jawab, Kepala ruang
alat-alat operasi praktek kamar operasi

37
BAB X

PERTEMUAN/ RAPAT

1. Rapat rutin
Rapat rutin deselenggarakan
Waktu : saetiap awal bulan
Jam : 08.00 wib – selesai
Tempat : koridor kamar operasi
Peserta : semua petugas di kamar operasi
Materi :
1) Pembacaan notulen bulan lalu
2) Presentasi laporan unit kerja
3) Evaluasi kendala danbukti
2. Rapat Insidentil

Rapat insidentil di laksanakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau


sesuatu yang perlu dibahas segera

38
BAB XI

PELAPORAN

1. Laporan Harian :
a. Laporan tertulis jumlah operasi, tindakan dan nama prosedur
b. Inventaris harian
c. Laporan insidentiil : bila dada masalah atau hal yang perlu dibahas
segera
2. Laporan bulanan
Laporan bulanan diserahkan k bagian rekam medis
3. Laporan tahunan
Diserahkan ke unit kerja

tentena, Oktober 2019

Mengetahui

Ketua Tim Akreditasi Direktur RSU Sinar Kasih

GKST Tentena

39

Anda mungkin juga menyukai