Anda di halaman 1dari 8

BIDANG PELAYANAN Ditetapkan Oleh :

Direktur Utama
RS. Dr. Kariadi Semarang
TATA LAKSANA PENGENDALIAN
Jl. Dr. Soetomo No. 16
INFEKSI NOSOKOMIAL
Semarang ( Dr. Bambang Wibowo, Sp. OG )
Tlp. 024 – 8413998, 8413475 DI KAMAR BEDAH
Nip........................................

Nomor : Terbit Ke Tanggal


.......................... ........................... ............................
Ruang Lingkup 1. Merupakan pedoman dalam pengendalian infeksi nosokomial
2. Sasaran meliputi dokter, perawat, praktikan dan semua petugas kamar bedah
3. Sasaran unit kerja meliputi IRNA, ICU, IRDA

A. PEMBAGIAN DAERAH – DAERAH INSTALASI BEDAH SENTRAL


1. Daerah Bebas meliputi :
a. Ruang penerima tamu.
b. Ruang tamu.
c. Ruang parkir tempat tidur / brankat pasien dari ruangan.

2. Daerah Bersih meliputi :


a. Kamar ganti pakaian pria / wanita.
b. Kamar mandi / WC.
c. Kantor Ka. Instalasi Bedah Sentral / Staff.
d. Ruang audio visual.
e. Ruang timbang terima pasien dari ruangan.
f. Kamar istirahat.
g. Musholla.

3. Area Semirestriktik meliputi :


a. Ruang farmasi.
b. Ruang penyimpanan alat untuk bedah jantung.
c. Ruang cuci dan penyimpanan alat endoskopi.
d. Ruang perawatan alat elektro medik.
e. Ruang logistik dan penyimpanan linen.
f. Ruang pulih sadar.
g. Ruang diskusi IBS.
h. Gudang penyimpanan alat elektromedic dan instrument.
i. Koridor masuk dan keluar pasien dari kamar operasi.

4. Area Kotor meliputi :


a. Ruang pembuangan limbah cair infeksius.
b. Ruang penampungan linen paska pakai.
c. Ruang pengecekan alat / instrument paska pakai.
d. Pintu keluar alat – alat / linen kotor.
e. Ruang penampungan sampah sementara.
Ditetapkan Oleh :
BIDANG PELAYANAN Direktur Utama
RS. Dr. Kariadi Semarang
Jl. Dr. Soetomo No. 16 TATA LAKSANA PENGENDALIAN
Semarang INFEKSI NOSOKOMIAL
Tlp. 024 – 8413998, 8413475 DI KAMAR BEDAH ( Dr. Bambang Wibowo, Sp. OG )
Nip........................................
Nomor : Terbit Ke Tanggal
.......................... ........................... ............................
1. Kebijakan

Keterangan
 Area Bebas adalah daerah dimana pengantar pasien masih boleh mengantar / menemani pasien yang akan
operasi.
 Area Bersih adalah daerah dimana pengantar atau tamu tidak boleh masuk kecuali seijin petugas kamar
bedah.
 Area Semirestriktik adalah daerah dimana pengantar tidak boleh masuk, dan semua petugas kamar
operasi harus ganti baju khusus kamar bedah ( pakaian tidak boleh dirangkap ), memakai sarung kaki,
topi, dan masker.
 Area Restriktik adalah daerah dimana pengantar tidak boleh masuk, dan semua petugas kamar operasi
harus ganti baju khusus kamar bedah ( pakaian tidak boleh dirangkap ), memakai sarung kaki, topi, dan
masker.

A. PERSIAPAN LINGKUNGAN KAMAR BEDAH SENTRAL


2. Persiapan alat
a. Semua kebutuhan peralatan bedah dikemas / dibungkus dengan pembungkus steril yang
memenuhi syarat.
b. Pembungkus steril dapat berupa : Kertas krep, kertas liminet yang kedap udara, Kantong khusus,
Polypropilinekrep.
c. Kemasan / bungkusan steril harus diperiksa terhadap :
 Keutuhan dari bungkusan / kemasan tersebut ( tidak robek, tidak terbuka, tidak kotor ).
 Kelembaban dari kemasan bungkusan.
 Tanggal sterilisasi harus tercantum di bagian luar pembungkus, dan harus di steril ulang bila
lewat 6 x 24 jam.
d. Perlengkapan bedah yang telah dipergunakan untuk operasi sepsis, harus segera diamankan agar
tidak terjadi kontaminasi.
e. Alat – alat bedah yang disposible tidak boleh dipakai ulang, harus langsung dibuang.
f. Tempat larutan antiseptik / desinfektans yang dipakai di kamar bedah harus sering diganti, paling
sedikit 1 mgg sekali.
g. Alat – alat besar seperti : lampu operasi, alat – alat anaesthesi, troli, dibersihkan dengan
desinfektans tertentu.
Ditetapkan Oleh :
BIDANG PELAYANAN Direktur Utama
RS. Dr. Kariadi Semarang
Jl. Dr. Soetomo No. 16 TATA LAKSANA PENGENDALIAN
Semarang INFEKSI NOSOKOMIAL
Tlp. 024 – 8413998, 8413475 DI KAMAR BEDAH ( Dr. Bambang Wibowo, Sp. OG )
Nip........................................
Nomor : Terbit Ke Tanggal
.......................... ........................... ............................

C. Ventilasi
a. Udara yang masuk kamar bedah disaring bebas debu dan kuman. Filter harus sering diperiksa dan
diganti sesuai petunjuk.
b. Suhu dan kelembaban udara harus diatur, suhu antara 18°C - 25°C, kelembaban 50 % - 55 %.
c. Tekanan udara di dalam kamar operasi harus sedikit lebih tinggi, dari ruangan sekitarnya supaya bila
pintu dibuka udara kotor tidak masuk ke dalam kamar operasi.
d. Exhouse fan harus bekerja secara normal.

D. PERSIAPAN PERMUKAAN KAMAR OPERASI ( LANTAI, DINDING, PLAFOND )


a. Dengan pengabutan ( fogging ) yaitu penyemprotan larutan desinfektans dengan alat khusus,
sehingga tercapai kontak yang optimal.
b. Kloronisasi air yang dipakai untuk cuci tangan.
c. Dinding dan lantai harus di cuci dengan desinfektans tertentu.

E. SYARAT – SYARAT BEKERJA DI KAMAR BEDAH


1. Disiplin yang tinggi dalam menjalankan peraturan sepsis jangan banyak bicara, jangan banyak
mondar – mandir, dan usahakan jangan terlalu banyak orang dalam kamar operasi.
2. Semua petugas harus memakai tanda pengenal yang sesuai dengan nomor kamar operasi yang
bersangkutan. Bagi petugas yang ingin melihat operasi di lain kamar operasi maka, harus bertukar
lebih dahulu dengan seseorang yang berada di kamar yang diingankan, dengan cara menukar tanda
pengenal, kecuali konsultan.
3. Kesehatan dan Kebersihan
Petugas kamar bedah harus bebas kuman – kuman yang mudah ditularkan
( carier sangat sukar untuk ditentukan ).
Ditetapkan Oleh :
BIDANG PELAYANAN Direktur Utama
RS. Dr. Kariadi Semarang
Jl. Dr. Soetomo No. 16 TATA LAKSANA PENGENDALIAN
Semarang INFEKSI NOSOKOMIAL ( Dr. Bambang Wibowo, Sp. OG )
Tlp. 024 – 8413998, 8413475 DI KAMAR BEDAH Nip........................................

Nomor : Terbit Ke Tanggal


.......................... ........................... ............................

4. Perlengkapan petugas yang ikut pembedahan :


a. Topi khusus kamar bedah ( penutup kepala ).
b. Masker.
c. Baju kamar operasi.
d. Sarung kaki.
e. Jas operasi steril.
f. Sarung tangan steril.
Perlengkapan petugas yang lain
a. Topi khusus kamar bedah ( penutup kepala ).
b. Semua petugas harus mengenakan tanda pengenal khusus Instalasi Bedah Sentral.
c. Pakaian pelindung diri ( PPD ) / apron.
d. Sepatu larg.

F. LALU LINTAS DI LINGKUNGAN KAMAR BEDAH SENTRAL

Pada lalu lintas ini perlu diingat adanya daerah :


 Area Bebas
 Area Bersih
 Area Semirestriktik
 Area Restriktik

Lalu lintas meliputi :


1. Lalu lintas petugas
2. Lalu lintas pasien
3. Lalu lintas bersih / kotor

Keterangan
Lalu lintas petugas
Sarana lalu lintas petugas harus ditentukan adanya :
a. Ruang ganti pakaian
b. Perlengkapan – perlengkapan khusus
c. Batas daerah bebas, bersih, semirestriktik, dan kotor, harus jelas.
BIDANG PELAYANAN Ditetapkan Oleh :
Direktur Utama
RS. Dr. Kariadi Semarang
Jl. Dr. Soetomo No. 16 TATA LAKSANA PENGENDALIAN
Semarang INFEKSI NOSOKOMIAL
Tlp. 024 – 8413998, 8413475 DI KAMAR BEDAH ( Dr. Bambang Wibowo, Sp. OG )
Nip........................................
Nomor : Terbit Ke Tanggal
.......................... ........................... ............................
1. Ruang Lingkup 1. Merupakan pedoman dalam pengendalian infeksi nosokomial
2. Sasaran meliputi dokter, perawat, praktikan dan semua petugas kamar bedah
3. Sasaran unit kerja meliputi IRNA, ICU, IRDA

G. TATA LAKSANA PEMBEDAHAN PADA PASIEN DENGN HIV OPSITIF DAN HEPATITIS B
&C
1. Pasien direncanakan operasi program terachir, supaya kamar operasi segera dapat dibersihkan,
setelah selesai pembedahan.
2. Harus pakai mesin anaesthesi yang bagian – bagiannya dapat disterilkan dengan autoclave atau
memakai yang disposible, dan memakai virus filter antara endotracheal tube dengan closed
circuitnya.
3. Harus disiapkan :
a. Desinfektans yang cukup ( chlorine 2 % / glutaralhydehyde 2 % ).
b. Celemek plastik yang kedap air.
c. Pelindung mata dan muka.
d. Kantong plastik yang tebal dan kedap air, dengan tanda khusus untuk tempat kotoran yang
terkontaminasi.
4. Personil OK harus memakai celemek plastik yang kedap air sebelum memakai jas operasi.
5. Personi; dalam kamar operasi seminim mungkin dan alat – alat secukupnya yang diperlukan saja.
Harus ada 2 perawat yang tidak ikut cuci tangan ( non scrubed tim ), 1 di luar dan 1 berada di dalam
kamar operasi, untuk menghindari kontaminasi.
6. Perawat dalam OK yang tidak cuci tangan juga harus memakai sarung tangan steril, pelindung mata,
dan muka. Celemek plastik kedap airdi bawah jas steril.
7. Meja operasi ditutup dengan penutup yang kedap air, kemudian ditutup dengan linen.
8. Pasien dibawa ke ruang pulih sadar setelah sadar betul.
9. Semua instrument yang telah di pakai harus di cek, jumlahnya harus sama dengan sebelum dipakai.
Kemudian direndam dalam chlorine 2 % / glutaraldehyde 2 % / presept ( Sodium
dichloroisocyanurata / Na DCC Solution ) sesuai kebutuhan.
Ditetapkan Oleh :
BIDANG PELAYANAN
Direktur Utama
RS. Dr. Kariadi Semarang
TATA LAKSANA PENGENDALIAN
Jl. Dr. Soetomo No. 16 INFEKSI NOSOKOMIAL
Semarang DI KAMAR BEDAH ( Dr. Bambang Wibowo, Sp. OG )
Tlp. 024 – 8413998, 8413475 Nip........................................

Nomor : Terbit Ke Tanggal


.......................... ........................... ............................
1. Ruang Lingkup 1. Merupakan pedoman dalam pengendalian infeksi nosokomial
2. Sasaran meliputi dokter, perawat, praktikan dan semua petugas kamar bedah
3. Sasaran unit kerja meliputi IRNA, ICU, IRDA

H. PEMBERSIHAN FASILITAS KAMAR BEDAH


1. Kamar mandi / WC
a. Bersihkan kamar mandi 3 X setiap hari ( pagi – sore / sewaktu- waktu bila perlu )
b. Pisahkan antara kamar mandi / WC petugas dengn pasien

2. Dapur
a. Bersihkan dapur 3 X sehari ( pagi jam 07.00 & jam 10.00, siang jam 13.00, sore jam 16.00 &
jam 18.00 ) sewaktu – waktu bila diperlukan.
b. Semua alat makan harus selalu bersih dan kering.
c. Makanan dikemas dari dapur besar.
d. Tempat sampah harus selalu tertutup, dan sebelumnya diberi plastikstandar rumah sakit (warna
hitam untuk sampah umum ). Buang sampah segera mungkin setelah berisi ¾ dari tempat
sampah, dan jangan meninggalkan sampah menginap di dapur.

3. Wastapel
a. Bersihkan 2 X setiap hari ( pagi – sore ) dan atau sewaktu – waktu bila diperlukan.
b. Khusus wastapel di riang cuci tangan kamar operasi bersihkan setiap setelah tim operasi selesai
cuci tangan.
c. Jangan sekali – kali membuang sisa makanan / ampas teh / kopi di wastapel.
d. Perhatikan daerah pipa – pipa bawah wastapel, dan lantai sekitarnya, jaga selalu dalam keadaan
kering.
e. Pengisian desinfektans dianjurkan menunggu sampai desinfektans sebelumnya habis terlebih
dahulu.

I. PEMERIKSAAN MICROBIOLOGI RUANGAN


a. Dilakukan 3 bulan sekali.
b. Meliputi udara, air, swab lantai, dinding, dan debu.
Ditetapkan Oleh :
BIDANG PELAYANAN
Direktur Utama
RS. Dr. Kariadi Semarang
TATA LAKSANA PENGENDALIAN
Jl. Dr. Soetomo No. 16 INFEKSI NOSOKOMIAL
Semarang DI KAMAR BEDAH ( Dr. Bambang Wibowo, Sp. OG )
Tlp. 024 – 8413998, 8413475 Nip........................................

Nomor : Terbit Ke Tanggal


.......................... ........................... ............................
Ruang Lingkup 1. Merupakan pedoman dalam pengendalian infeksi nosokomial
2. Sasaran meliputi dokter, perawat, praktikan dan semua petugas kamar bedah
3. Sasaran unit kerja meliputi IRNA, ICU, IRDA
Dokumen Terkait 1. Prosedur Tetap Cuci Tangan.
2. Prosedur Tetap Pemakaian Masker.
3. Prosedur Tetap Pemakaian Topi.
4. Prosedur Tetap Pemakaian Baju Khusus Kamar Bedah.
5. Prosedur Tetap Pemakaian Sarung Sepatu.
6. Prosedur Tetap Pemakaian Jas Operasi.
7. Prosedur Tetap Memakai Sarung Tangan Untuk Operasi.
8. Pembagian Area Kamar Bedah.
9. Alur Pasien Masuk.
10. Alur Pasien Keluar.
11. Alur Masuk / Keluar Petugas.
12. Alur Barang Steril.
13. Alur Linen Kotor.
14. Prosedur Tetap Pengelolaan Operasi Dengan Hepatitis B / C, HIV.
15. Program Pemeriksaan air, Suhu, Kelembaban, Pencahayaan Kamar Operasi.
16. Program Pemeriksaan Mikrobiologi Kamar Operasi.
17. Standar Tata Tertib Kamar Operasi.
18. Prosedur Tetap Penggunaan Baju Pelindung Diri ( apron ).
19. Prosedur Tetap Kewaspadaan Curiga AIDS.
20. Prosedur Tetap Pengelolaan Pasien dengan Hepatitis B / AIDS.
Ditetapkan Oleh :
BIDANG PELAYANAN Direktur Utama
RS. Dr. Kariadi Semarang
BAGAN ORGANISASI
Jl. Dr. Soetomo No. 16 TINGKAT INSTALASI BEDAH
Semarang SENTRAL DAN RAWAT SEHARI ( Dr. Bambang Wibowo, Sp. OG )
Tlp. 024 – 8413998, 8413475 Nip........................................
Nomor : Terbit Ke Tanggal
.......................... ........................... ............................
1. Ruang Lingkup 1. Bagan Organisasi Tingkat Instalasi Bedah Sentral dan Rawat Sehari adalah
merupakan bagan yang dapat menggambarkan tentang koordinasi dan kerja sama
dalam pelaksanaan tugas di Instalasi Bedah Sentral dan Rawat Sehari.
2. Sasaran Instalasi Bedah Sentral dan Operasi Sehari.
2. Kebijakan 1. Untuk melakukan koordinasi dan kerja sama dalam melaksanakan tugas di
Instalasi Bedah Sentral dan Rawat Sehari harus ada suatu bagan tingkat
Instalasi Bedah Sentral dan Rawt Sehari.
2. Sebagai dasar legeslasi kepegawaian semua karyawan Instalasi Bedah Sentral
dan Rawat Sehari harus mendapat surat tugas adri Direktur Utama.
3. Dalam memberikan acuan tugas dari masing – masing pelaksana maka harus
ada suatu uraian tugas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3. Dokumen 1. Bagan Organisasi Instalasi Bedah Sentral dan Rawat Sehari.
2. Surat Tugas karyawan Instalasi Bedah Sentral dan Rawat Sehari.
3. Uraian Tugas / Tupoksi Instalasi Bedah Sentral dan Rawat Sehari.
4. Unit Terkait Instalasi Bedah Sentral dan Rawat Sehari.

Anda mungkin juga menyukai