Standar Sarana Prasarana Dan Alat Labora
Standar Sarana Prasarana Dan Alat Labora
OLEH
Muhammad Imam Muslim 170321612582
Muhammad Safi’udin Rois Zakaria 160321605081
2.1.5 Kubus massa sama 6 set/lab Massa 100 g (2%),4 jenis bahan.
2.1.6 Silinder massa 6 set/lab Massa 100 g (2%),4 jenis bahan.
sama
2.1.7 Plat 6 set/lab Terdapat kail penggantung,bahan logam 4 jenis.
2.1.8 Beban bercelah 10 buah/lab Massa antara 5-20 g,minimum 2 nilai massa,
terdapat fasilitas pengait.
2.1.9 Neraca 1 buah/lab Ketelitian 10 mg.
2.1.10 Pegas 6 buah/lab Bahan baja pegas,minimum 3 jenis.
2.1.11 Dinamometer 6 buah/lab Ketelitian 0,1 N/cm.
1. Instalasi Air
Air merupakan fasilitas yang penting dalam laboratorium IPA, terutama untuk
laboratorium Fisika. Pasokan air ke dalam laboratorium tersebut harus cukup.
Selain jumlah pasokan, kualitasnya juga harus baik. Kualitas air yang kurang baik
dapat mempercepat kerusakan alat-alat terutama alat-alat yang terbuat dari logam.
Aliran air yang masuk ke dalam laboratorium harus lancar. Demikian juga aliran
air yang ke luar laboratorium. Air yang masuk dan ke luar laboratorium biasanya
lewat pipa-pipa. Harus diperhatikan pembuangan air sisa cucian yang
mengandung bahan-bahan yang dapat merusakkan pipa-pipa tersebut.
2. Instalasi Listrik
Pada laboratoium fisika, listrik merupakan fasilitas yang sangat penting.
Besarnya daya yang terpasang harus mencukupi kebutuhan alat-alat laboratorium,
terutama alat-alat laboratorium yang membutuhkan daya besar, seperti oven,
furnace, autoclave dan lain-lain. Tegangan listrik harus selalu dicek apakah stabil
atau tidak. Tegangan listrik yang tidak stabil dapat merusak alat-alat di
laboratorium. Harus diperhatikan pula instalasi listrik, jangan didekatkan dengan
aliran air dan gas. Selain itu harus dilengkapi dengan pengaman yang mudah
dijangkau. Terminal out let harus mudah dijangkau. Instalasi listrik secara
periodic perlu diperiksa kondisinya. Kabel-kabel listrik secara periodik disikat
untuk menghilangkan bahan-bahan korosif yang biasanya menempel pada
permukaan kabel. Socket dan plug harus diperiksa apakah masih berfungsi dengan
baik atau rusak (aus). Apabila rusak harus segera diganti. Periksa juga secara
periodik hubungan kabel ke socket apakah masih terikat dengan kuat.
3. Instalasi Gas
Instalasi gas dilaboratoriun sekolah berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
percobaan-percobaan yang membutuhkan pemanasan atau Bunsen seperti untuk
memanaskan air dalam materi percobaan suhu dan kalor atau pada percobaan-
percobaan yang lainnya.
Pada umumnya laboraturium sekolah menengah di Indonesia kurang
menggunakan instalasi gas. Instalasi gas biasanya di gunakan di laboratorium-
laboratorium sains universitas atau laboratorium lembaga penelitian. Untuk
memenuhi kebutuhan alat pemanas pada percobaan-percobaan sains di sekolah
menengah biasanya sekolah mengganti instalasi gas dengan pemanas atau kompor
Bunsen yang menggunakan bahan bakar spritus.
Keuntungan dari penggunaan instalasi gas di laboratorium diantaranya
pengaturan besar api pemanasan lebih mudah dilakukan, lebih hemat bahan bakar,
tidak mencemari udara sekitar dan lebih mudah digunakan. Jarangnya penggunaan
instalasi gas dilaboratorium sekolah dimungkinkan karena mahalnya pembuatan
instalasi gas yang berstandar keamanan dan keselamatan kerja.
DAFTAR PUSTAKA