Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kualitas atau mutu dipandang sebagai suatu derajat atau taraf pengukuran
yang biasanya digunakan untuk menyatakan baik atau buruknya suatu produk atau
jasa. Istilah ini sering digunakan dalam dunia sehari-hari, contohnya dalam bisnis,
keuangan, pelayanan kesehatan, dan banyak hal lainnya.
Peningkatan kualitas pelayanan adalah salah satu isu yang sangat krusial dalam
manajemen, baik dalam sektor pemerintah maupun sektor swasta. Hal ini terjadi
karena di satu sisi tuntunan masyarakat terhadap perbaikan kualitas pelayanan dari
tahun ke tahun menjadi semakin besar, sedangkan disisi lain, praktek
penyelenggaraan pelayanan tidak mengalami perbaikan yang berarti.
Keberhasilan pembangunan Kesehatan berperan penting dalam meningkatkan
mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia. Untuk mencapai
keberhasilan dalam pembangunan bidang kesehatan tersebut diselenggarakan
berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan urinalisis?


2. Bagaimana pengendalian kualitas kontrol dari urinalisis?
3. Bagaimana cara merumuskan Study Kasus Quality Control Urinalisis pada
kasus yang akan dibahas?

1.3 Tujuan

Agar dapat mengetahui apakah proses Analisis yang dilakukan pada


proses Quality Control Study Kasus yang dilakukan sesuai dengan ketentuan
yang ada, dilihat dari metode, alat analisis dan reagensia yang digunakan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Urinalisis

Urinalisis adalah suatu tes yang dilakukan pada urine pasien untuk tujuan
diagnosa infeksi saluran kemih, screening , dan evaluasi berbagai jenis penyakit
ginjal. Uranilisis juga merupakan tes untuk memantau perkembangan penyakit
ginjal, diabetes, dan tekanan darah ( hipertensi ) dan screening kesehatan secara
umum. Urinalisis adalah pemeriksaan urin diantaranya dengan
analisis kimia, makroskopis dan mikroskopis terhadap
urin. Uji urin rutin dilakukan pertama kali pada tahun 1821. Urinalisis berg
una
untuk mendiagnosis penyakit ginjal atau infeksi traktus urinarius dan untuk
mendeteksi adanya penyakit metabolik yang tidak berhubungan dengan ginja
l. Berbagai uji urinalisis rutin dilakukan di tempat praktik pemberi layanan
kesehatan dan juga rumah sakit atau laboratorium swasta.
Urin yang normal jumlah rata – rata 1 – 2 liter sehari tetapi perbedaan
jumlah urin sesuai cairan yang dimasukkan, jika banyak mengkonsumsi prot
ein
maka akan diperlukan banyak cairan untuk melarutkan ureanya, sehingga uri
n yang dikeluarkan jumlahnya sedikit dan menjadi pekat.

2.2 Kualitas Kontrol Urinalisis

Untuk mencapai hasil urinalisis rutin yang lebih baik, sebuah system control
kualitas yang menjamin akurasi dan presisi harus diimplementasikan. Langkah
pertama dalam langkah ini adalah standarisasi metode yang digunakan. Langkah
kedua adalah pengukuran kuantitatif, penentuan kuantitatif yang akurat upaya
yang harus dilakukan untuk mengukur pengamatan makroskopis (dipstik) dan
mikroskopis urin. Prinsip umum praktik laboratorium yang baik yang digunakan
di tempat lain di laboratorium klinis juga harus diterapkan di bagian urinalisis.
Peningkatan mutu ruang kerja harus cukup besar untuk menangani jumlah
spesimen yang diterima untuk dianalisis. Harus diberi penerangan yang cukup,
berventilasi, bersih, kebersihan harus dipelihara dengan menggunakan desinfektan
di atas meja setalah setiap sampel dianalisa diatas meja.
Tujuan quality control adalah untuk mengetahui apakah proses analisis yg
dugunakan sesuai dengan ketentuan yg ada, dilihat dari metode, alat analisis,
reagen yg digunakan.

A. Kesalahan Utama Dalam Urinalisis

1. Kesalahan dalam pengujian spesimen segar


2. Komunikasi yang kurang memadai antara petugas laboratorium dan pasien atau
perawat untuk mengumpulkan spesimen urin dengan benar
3. Penggunaan wadah sampel urin yang tidak bersih
4. Pemeliharaan yang tidak memadai dari hasil uji
5. Teknik yang buruk atau tidak konsisten dalam menggunakan reagen

B. Pengawet Urin

1. Toluena : Merupakan pengawet urin yang berfungsi untuk menghambat


perombakan urin oleh kuman,yang bekerja optimal pada keadaan dingin, biasanya
digunakan untuk pengawetan glukosa, aseton dan asam aseto-asetat.
2. Thymol : Thymol merupakan bahan pengawet yang memiliki daya seperti
toluena.
3. Formaldehid : Merupakan bahan pengawet urin yang husus digunakan untuk
mengawetkan sedimen.
4. Asam Sulfat Pekat : Merupakan bahan pengawet urin yang digunakan guna
menetapkan kuantitatif calsium, nitrogen dan kebanyakan zat anorganik lainnya..
5. Natrium karbonat : Merupakan bahan pengawet urin yang khusus dipakai untuk
mengawetkan urobilinogen abila hendak memeriksa ekskresi per 24 jam.
6. Natrium Klorida Pekat : Natrium Klorida pekat digunakan sebagai bahan
pengawet urin. Natrium klorida pekat menghambat pertumbuhan dan aktivitas
bakteri penyebab pembusukan.
7. Natrium Klorida dan Asam Benzoat : Bahan pengawet urin yang efektif untuk
mencegah bakteri.
8. Asam Borak 0,8 % : Berfungsi mengawetkan elemen urin seperti estriol dan
esterogen, dapat mengawetkan urin selama lebih dari 7 hari.

C. Standarisasi Prosedur Urinalisis

• Standarisasi sistem ini :


- Volume urine yang digunakan untuk mengumpulkan sedimen
- Kekuatan sentrifugasi
- Volume urin dimana sedimen resuspend
- Dan volume sedimen diperiksa

D. Kualitas Control

• Kontrol positif dan negatif tersedia untuk memeriksa sensitivitas sistem pereaksi
• Kontrol positif dan negatif harus dijalankan setiap hari dan saat membuka botol
baru dari stik atau tablet reagen

2.3 Study Kasus Quality Control Urinalisis

Pada bulan September 2017 dilakukan pemantauan kualitas control


internal urinalisa. Kualitas control dilakukan setiap hari selama 20 hari dengan
menggunakan 2 level control yaitu control 2 untuk nilai referensi normal dan
control 2 untuk nilai referensi patologi. Berikut hasil QC selama September.
Nilai referensi:
pH 8.0- 9.0 Leukosit esterase 1+ - 3+ Urobilinogen 2+ - 4+
BJ 1.020 – 1.030 Blood 2+ - 4+ Keton 2+ - 4+
Glukosa 2+ - 3+ Nitrit Positive
Protein 2+ - 4+ Bilirubin 1+ - 3+
Lot 19918 (level 2) Lot 19918 (level 2) Lot 19918 (level 2) Lot 19918 (level 2)
01 sept 2017 02 sept 2017 03 sept 2017 04 sept 2017

pH 8.0 pH 8.0 pH 8.5 pH 8.0


BJ 1.020 BJ 1.020 BJ 1.030 BJ 1.030
Gluk 1+ Gluk 3+ Gluk 2+ Gluk 3+
Prot 2+ Prot 2+ Prot 2+ Prot 3+
Leluko 3+ Leluko 3+ Leluko 2+ Leluko 3+
Blood 2+ Blood 3+ Blood 2+ Blood 4+
Nitrit positive Nitrit positive Nitrit positive Nitrit negative
Bilirubin 3+ Bilirubin 3+ Bilirubin 2+ Bilirubin 1+
Urobilinogen 2+ Urobilinogen 2+ Urobilinogen 2+ Urobilinogen 2+
Keton 2+ Keton 2+ Keton 1+ Keton 2+
Lot 19918 (level 2) Lot 19918 (level 2) Lot 19918 (level 2) Lot 19918 (level 2)
05 sept 2017 06 sept 2017 07 sept 2017 08 sept 2017

pH 8.5 pH 8.0 pH 8.0 pH 8.5


BJ 1.025 BJ 1.030 BJ 1.020 BJ 1.025
Gluk 4+ Gluk 4+ Gluk 4+ Gluk 4+
Prot 1+ Prot 3+ Prot 1+ Prot 3+
Leluko 2+ Leluko 2+ Leluko 3+ Leluko 3+
Blood 2+ Blood 2+ Blood 2+ Blood 3+
Nitrit negative Nitrit positive Nitrit positive Nitrit positive
Bilirubin 2+ Bilirubin 2+ Bilirubin 1+ Bilirubin 3+
Urobilinogen 2+ Urobilinogen 2+ Urobilinogen 2+ Urobilinogen 2+
Keton 2+ Keton 4+ Keton 3+ Keton 2+
Lot 19918 (level 2) Lot 19918 (level 2) Lot 19918 (level 2) Lot 19918 (level 2)
09 sept 2017 10 sept 2017 11 sept 2017 12 sept 2017

pH 8.0 pH 8.0 pH 8.0 pH 8.5


BJ 1.025 BJ 1.025 BJ 1.025 BJ 1.030
Gluk 4+ Gluk 4+ Gluk 3+ Gluk 4+
Prot 4+ Prot 2+ Prot 1+ Prot 3+
Leluko 3+ Leluko 3+ Leluko 2+ Leluko 3+
Blood 3+ Blood 3+ Blood 3+ Blood 3+
Nitrit positive Nitrit positive Nitrit positive Nitrit positive
Bilirubin 3+ Bilirubin 3+ Bilirubin 3+ Bilirubin 3+
Urobilinogen 2+ Urobilinogen 2+ Urobilinogen 2+ Urobilinogen 2+
Keton 3+ Keton 1+ Keton 3+ Keton 3+
Lot 19918 (level 2) Lot 19918 (level 2) Lot 19918 (level 2) Lot 19918 (level 2)
13 sept 2017 14 sept 2017 15 sept 2017 16 sept 2017

pH 8.5 pH 8.0 pH 8.0 pH 8.5


BJ 1.025 BJ 1.020 BJ 1.025 BJ 1.025
Gluk 3+ Gluk 2+ Gluk 3+ Gluk 4+
Prot 3+ Prot 3+ Prot 3+ Prot 3+
Leluko 3+ Leluko 4+ Leluko 4+ Leluko 3+
Blood 2+ Blood 4+ Blood 3+ Blood 2+
Nitrit positive Nitrit positive Nitrit negative Nitrit positive
Bilirubin 3+ Bilirubin 3+ Bilirubin 2+ Bilirubin 2+
Urobilinogen 2+ Urobilinogen 2+ Urobilinogen 2+ Urobilinogen 3+
Keton 2+ Keton 3+ Keton 2+ Keton 4+

Lot 19918 (level 2) Lot 19918 (level 2) Lot 19918 (level 2) Lot 19918 (level 2)
17 sept 2017 18 sept 2017 19 sept 2017 20 sept 2017

pH 8.0 pH 8.0 pH 8.5 pH 8.0


BJ 1.025 BJ 1.020 BJ 1.020 BJ 1.030
Gluk 4+ Gluk 4+ Gluk 3+ Gluk 3+
Prot 3+ Prot 2+ Prot 3+ Prot 4+
Leluko 2+ Leluko 3+ Leluko 3+ Leluko 2+
Blood 2+ Blood 2+ Blood 4+ Blood 4+
Nitrit positive Nitrit positive Nitrit positive Nitrit positive
Bilirubin 3+ Bilirubin 2+ Bilirubin 3+ Bilirubin 4+
Urobilinogen 3+ Urobilinogen 3+ Urobilinogen 2+ Urobilinogen 2+
Keton 4+ Keton 3+ Keton 3+ Keton 3+
Pertanyaan untuk soal point B:

a. Buatlah hasil QC diatas ke dalam table QC dan tuliskan nilai target dan
nilai parameter yang di dapat selama 20 hari
b. Sesuai dengan kriteria pemantapan mutu urinalisa, apakah QC level 2
sudah benar? Apakah ada penyimpangan? Jelaskan
c. Apa saran kita untuk hasil QC yang kita buat di atas?
1. Buatlah Hasi QC kedalam table QC dan tuliskan nilai targer dan nilai
parameter selama 20 hari

Tanggal Nilai Target Nilai Parameter Ket


01/sep/17 pH 8,0 – 9,0 8,0 √
BJ 1.020 – 1.030 1.020 √
Gluk 2+ - 3+ 1+ X
Prot 2+ - 4+ 2+ √
Leluko 1+ - 3+ 3+ √
Blood 2+ - 4+ 2+ √
Nit Positif Positif √
Bil 1+ - 3+ 3+ √
Uro 2+ - 4+ 2+ √
Keton 2+ - 4+ 2+ √

Tanggal Nilai Target Nilai Parameter Ket


02/sep/17 pH 8,0 – 9,0 8,0 √
BJ 1.020 – 1.030 1.020 √
Gluk 2+ - 3+ 3+ √
Prot 2+ - 4+ 2+ √
Leluko 1+ - 3+ 3+ √
Blood 2+ - 4+ 3+ √
Nit Positif Positif √
Bil 1+ - 3+ 3+ √
Uro 2+ - 4+ 2+ √
Keton 2+ - 4+ 2+ √

Tanggal Nilai Target Nilai Parameter Ket


03/sep/17 pH 8,0 – 9,0 8,5 √
BJ 1.020 – 1.030 1.030 √
Gluk 2+ - 3+ 2+ √
Prot 2+ - 4+ 2+ √
Leluko 1+ - 3+ 2+ √
Blood 2+ - 4+ 2+ √
Nit Positif Positif √
Bil 1+ - 3+ 2+ √
Uro 2+ - 4+ 2+ √
Keton 2+ - 4+ 1+ X
Tanggal Nilai Target Nilai Parameter Ket
04/sep/17 pH 8,0 – 9,0 8,0 √
BJ 1.020 – 1.030 1.030 √
Gluk 2+ - 3+ 3+ √
Prot 2+ - 4+ 3+ √
Leluko 1+ - 3+ 3+ √
Blood 2+ - 4+ 4+ √
Nit Positif Negatif X
Bil 1+ - 3+ 1+ √
Uro 2+ - 4+ 2+ √
Keton 2+ - 4+ 2+ √

Tanggal Nilai Target Nilai Parameter Ket


05/sep/17 pH 8,0 – 9,0 8,5 √
BJ 1.020 – 1.030 1.025 √
Gluk 2+ - 3+ 4+ X
Prot 2+ - 4+ 1+ X
Leluko 1+ - 3+ 2+ √
Blood 2+ - 4+ 2+ √
Nit Positif Negatif X
Bil 1+ - 3+ 2+ √
Uro 2+ - 4+ 2+ √
Keton 2+ - 4+ 2+ √

Tanggal Nilai Target Nilai Parameter Ket


06/sep/17 pH 8,0 – 9,0 8,0 √
BJ 1.020 – 1.030 1.030 √
Gluk 2+ - 3+ 4+ X
Prot 2+ - 4+ 3+ √
Leluko 1+ - 3+ 2+ √
Blood 2+ - 4+ 2+ √
Nit Positif Positif √
Bil 1+ - 3+ 2+ √
Uro 2+ - 4+ 2+ √
Keton 2+ - 4+ 2+ √
Tanggal Nilai Target Nilai Parameter Ket
07/sep/17 pH 8,0 – 9,0 8,0 √
BJ 1.020 – 1.030 1.020 √
Gluk 2+ - 3+ 4+ X
Prot 2+ - 4+ 1+ X
Leluko 1+ - 3+ 3+ √
Blood 2+ - 4+ 2+ √
Nit Positif Positif √
Bil 1+ - 3+ 1+ √
Uro 2+ - 4+ 2+ √
Keton 2+ - 4+ 3+ √

Tanggal Nilai Target Nilai Parameter Ket


08/sep/17 pH 8,0 – 9,0 8,5 √
BJ 1.020 – 1.030 1.025 √
Gluk 2+ - 3+ 4+ X
Prot 2+ - 4+ 3+ √
Leluko 1+ - 3+ 3+ √
Blood 2+ - 4+ 3+ √
Nit Positif Positif √
Bil 1+ - 3+ 3+ √
Uro 2+ - 4+ 2+ √
Keton 2+ - 4+ 2+ √

Tanggal Nilai Target Nilai Parameter Ket


09/sep/17 pH 8,0 – 9,0 8,0 √
BJ 1.020 – 1.030 1.025 √
Gluk 2+ - 3+ 4+ X
Prot 2+ - 4+ 4+ √
Leluko 1+ - 3+ 3+ √
Blood 2+ - 4+ 3+ √
Nit Positif Positif √
Bil 1+ - 3+ 3+ √
Uro 2+ - 4+ 2+ √
Keton 2+ - 4+ 3+ √
Tanggal Nilai Target Nilai Parameter Ket
10/sep/17 pH 8,0 – 9,0 8,0 √
BJ 1.020 – 1.030 1.025 √
Gluk 2+ - 3+ 4+ X
Prot 2+ - 4+ 2+ √
Leluko 1+ - 3+ 3+ √
Blood 2+ - 4+ 3+ √
Nit Positif Positif √
Bil 1+ - 3+ 3+ √
Uro 2+ - 4+ 2+ √
Keton 2+ - 4+ 1+ X

Tanggal Nilai Target Nilai Parameter Ket


11/sep/17 pH 8,0 – 9,0 8,0 √
BJ 1.020 – 1.030 1.025 √
Gluk 2+ - 3+ 3+ √
Prot 2+ - 4+ 1+ X
Leluko 1+ - 3+ 2+ √
Blood 2+ - 4+ 3+ √
Nit Positif Positif √
Bil 1+ - 3+ 3+ √
Uro 2+ - 4+ 2+ √
Keton 2+ - 4+ 3+ √

Tanggal Nilai Target Nilai Parameter Ket


12/sep/17 pH 8,0 – 9,0 8,5 √
BJ 1.020 – 1.030 1.030 √
Gluk 2+ - 3+ 4+ X
Prot 2+ - 4+ 3+ √
Leluko 1+ - 3+ 3+ √
Blood 2+ - 4+ 3+ √
Nit Positif Positif √
Bil 1+ - 3+ 3+ √
Uro 2+ - 4+ 2+ √
Keton 2+ - 4+ 3+ √
Tanggal Nilai Target Nilai Parameter Ket
13/sep/17 pH 8,0 – 9,0 8,5 √
BJ 1.020 – 1.030 1.025 √
Gluk 2+ - 3+ 3+ √
Prot 2+ - 4+ 3+ √
Leluko 1+ - 3+ 3+ √
Blood 2+ - 4+ 2+ √
Nit Positif Positif √
Bil 1+ - 3+ 3+ √
Uro 2+ - 4+ 2+ √
Keton 2+ - 4+ 2+ √

Tanggal Nilai Target Nilai Parameter Ket


14/sep/17 pH 8,0 – 9,0 8,0 √
BJ 1.020 – 1.030 1.020 √
Gluk 2+ - 3+ 2+ √
Prot 2+ - 4+ 3+ √
Leluko 1+ - 3+ 4+ X
Blood 2+ - 4+ 4+ √
Nit Positif Positif √
Bil 1+ - 3+ 3+ √
Uro 2+ - 4+ 2+ √
Keton 2+ - 4+ 3+ √

Tanggal Nilai Target Nilai Parameter Ket


15/sep/17 pH 8,0 – 9,0 8,0 √
BJ 1.020 – 1.030 1.025 √
Gluk 2+ - 3+ 3+ √
Prot 2+ - 4+ 3+ √
Leluko 1+ - 3+ 4+ X
Blood 2+ - 4+ 3+ √
Nit Positif Negatif X
Bil 1+ - 3+ 2+ √
Uro 2+ - 4+ 2+ √
Keton 2+ - 4+ 2+ √
Tanggal Nilai Target Nilai Parameter Ket
16/sep/17 pH 8,0 – 9,0 8,5 √
BJ 1.020 – 1.030 1.025 √
Gluk 2+ - 3+ 4+ X
Prot 2+ - 4+ 3+ √
Leluko 1+ - 3+ 3+ √
Blood 2+ - 4+ 2+ √
Nit Positif Positif √
Bil 1+ - 3+ 2+ √
Uro 2+ - 4+ 3+ √
Keton 2+ - 4+ 4+ √

Tanggal Nilai Target Nilai Parameter Ket


17/sep/17 pH 8,0 – 9,0 8,5 √
BJ 1.020 – 1.030 1.025 √
Gluk 2+ - 3+ 4+ X
Prot 2+ - 4+ 3+ √
Leluko 1+ - 3+ 2+ √
Blood 2+ - 4+ 2+ √
Nit Positif Positif √
Bil 1+ - 3+ 3+ √
Uro 2+ - 4+ 3+ √
Keton 2+ - 4+ 4+ √

Tanggal Nilai Target Nilai Parameter Ket


18/sep/17 pH 8,0 – 9,0 8,0 √
BJ 1.020 – 1.030 1.020 √
Gluk 2+ - 3+ 4+ √
Prot 2+ - 4+ 2+ √
Leluko 1+ - 3+ 3+ √
Blood 2+ - 4+ 2+ √
Nit Positif Positif √
Bil 1+ - 3+ 2+ √
Uro 2+ - 4+ 3+ √
Keton 2+ - 4+ 3+ √
Tanggal Nilai Target Nilai Parameter Ket
19/sep/17 pH 8,0 – 9,0 8,5 √
BJ 1.020 – 1.030 1.020 √
Gluk 2+ - 3+ 3+ √
Prot 2+ - 4+ 3+ √
Leluko 1+ - 3+ 3+ √
Blood 2+ - 4+ 4+ √
Nit Positif Positif √
Bil 1+ - 3+ 3+ √
Uro 2+ - 4+ 2+ √
Keton 2+ - 4+ 3+ √

Tanggal Nilai Target Nilai Parameter Ket


20/sep/17 pH 8,0 – 9,0 8,0 √
BJ 1.020 – 1.030 1.030 √
Gluk 2+ - 3+ 3+ √
Prot 2+ - 4+ 4+ √
Leluko 1+ - 3+ 2+ √
Blood 2+ - 4+ 4+ √
Nit Positif Positif √
Bil 1+ - 3+ 4+ X
Uro 2+ - 4+ 2+ √
Keton 2+ - 4+ 3+ √
b. Sesuai dengan kriteria pemantapan mutu urinalisa, apakah QC level 2
sudah benar? Apakah ada penyimpangan? Jelaskan

BELUM, ya karna dalam hasil table QC level 2 dengan lot no. 19918 diatas telah
bisa kita amati bahwa Nilai Parameter yang dikeluarkan pada Quality Control
tidak mencangkup didalam Nilai Target pada Level 2 itu sendiri. Berikut ini
rangkuman QC selama 20 Hari :

1. TIDAK OK {Glukosa <}


2. OK
3. TIDAK OK {Keton < }
4. TIDAK OK {Nitrit (Negatif)}
5. TIDAK OK {Glukosa > , Protein < , Nitrit (Negatif)}
6. TIDAK OK {Glukosa >}
7. TIDAK OK {Glukosa > , Protein <}
8. TIDAK OK {Glukosa >}
9. TIDAK OK {Glukosa >}
10. TIDAK OK {Glukosa > , Keton <}
11. TIDAK OK {Protein < }
12. TIDAK OK {Glukosa >}
13. OK
14. TIDAK OK {Leukosit >}
15. TIDAK OK {Leukosit > , Nitrit (Negatif)}
16. TIDAK OK {Glukosa >}
17. TIDAK OK {Glukosa >}
18. OK
19. OK
20. TIDAK OK {Bilirubin >}
c. Apa saran kita untuk hasil QC yang kita buat di atas?
1. Perhatikanlah Botol Control dan tanggal kadaluarsanya
2. Simpanlah didalam suhu kamar yang sejuk, tidak terkena matahari, tidak
lembab, dan tidak dalam lemari es
3. Perhatikan juga SOP alat yang akan di gunakan
4. Keluarkan carik celup secukupnya, jangan mencampur reagensia dengan
lot yang berbeda
5. Carik Celup yang digunakan Untuk QC sebaiknya digunakan 6 bulan saja
setelah botol segel dibuka
6. Jika warna Carik Celup yang digunakan telah berubah sebaiknya jangan
digunakan lagi karna akan berakibat di range hasil
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Urinalisis adalah suatu tes yang dilakukan pada urine pasien untuk
tujuan diagnosa infeksi saluran kemih, screening , dan evaluasi berbagai
jenis penyakit ginjal.
2. Untuk mencapai hasil urinalisis rutin yang lebih baik, sebuah system
control kualitas yang menjamin akurasi dan presisi harus
diimplementasikan. Langkah pertama dalam langkah ini adalah
standarisasi metode yang digunakan. Langkah kedua adalah pengukuran
kuantitatif, penentuan kuantitatif yang akurat.
3. Tata pelaksanaan keselamatan kerja sangat penting untuk dipelajari
yaitu untuk pencegahan infeksi terhadap petugas pasien dan pasien.

3.2 Saran
Seorang analis kesehatan hendaknya mampu menerapkan kompetensi
standart dan standart professional phlebotomy sehingga dalam
menjalankan tugas sebagai petugas kesehatan dapat memberikan
pelayanan yang bermutu untuk pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai