Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PEMBAHASAN

5.1. Implementasi
5.1.1. Flebitis yang terjadi di ruang Airlangga disebabkan karena
pemakaian obat – obat pekat seperti KCL dan INF WIDA KN tidak
sesuai SOP.
No Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Penanggung
Jawab
1 Membuat 10 Januari Membuatkan Winda
petunjuk 2020 petunjuk Haysim
pengunaan penggunaan
larutan pekat larutan pekat
seperti KCL, dan seperti KCL,
WIDA KN dan WIDA
KN sesuai
SOP. Dan
dilakukan
pretest
menggunakan
kuesioner
untuk
mengukur
tingkat
pengetahuan
perawat
dalam
penggunaan
larutan pektat
seperti KCL
dan WIDA
KN.
Berdasarkan tabel diatas, implementasi yang kami lakukan yaitu
pembuatan petunjuk petunjuk pengunaan larutan pekat seperti KCL, dan
WIDA KN tidak sesuai SOP di Ruang Airlangga.
5.2. Evaluasi
1. Flebitis yang terjadi di ruang Airlangga disebabkan karena pemakaian
obat – obat pekat seperti KCL dan INF WIDA KN tidak sesuai SOP.
Berdasarkan evaluasi dari implementasi yang dilakukan didapatkan
saat pretest 6 dari 11 perawat di ruang Airlangga Dalam, memperoleh
skor rata – rata 3 dari maksimal skor 6. Setelah dilakukan pretest
perawat di ruang Airlangga dibagikan petunjuk penggunaan larutan
pektat seperti KCL dan WIDA KN. Setelah diberikan dibagikan
petunjuk penggunaan larutan pektat seperti KCL dan WIDA KN,
perawat di ruang Airlangga Dalam dilakukan posttest, dan didapatkan
6 dari 11 perawat di ruang Airlangga, rata – rata memperoleh skor
maksimal yaitu 6.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Marianna
(2018) bahwa tingkat pengetahuan sangat berpengaruh terhadap
penerapan manajemen keselamatan pasien dalam pemberian obat High
Alert. Salah satu cara untuk meninkatkan pengetahuan perawat di ruang
Airlangga dalam adalah dengan adanya petunjuk penggunaan larutan
pektat seperti KCL dan WIDA KN.
Petunjuk penggunaan larutan pektat seperti KCL dan WIDA KN,
bertujuan untuk miningkatkan pengetahuan dan ketrampilan perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien.

5.3. ANALISA SWOT POST IMPLEMENTASI


A. MUTU (M5)

Internal Faktor (IFAS) Bobot Rating Bobot x


Rating
S = Strenght = kekuatan
Kepuasan di Ruang Airlangga 1 3 1x3=3
yang telah diukur menggunakan
kuesioner menurut Nursalam 2015
didapatkan dari 12 pasien
diantaranya 8 pasien menyatakan
sangat puas, dan 4 pasien
menyatakan puas dalam
pelayanan.
Total 3
Faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot x
Rating
W = Weakneses = kelemahan
Kurangnya pengetahuan perawat 1 2 1x2=2
tentang cara pemberian obat – obat
dengan konsentrasi pekat sehingga
mengakibatkan terjadinya flebitis
chemical.
Total 2
Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot x
Rating
O = Opportunity = peluang
Kerjasama yang baik antara 1 3 1x3=3
perawat dan mahasiswa
Total 3
Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot x
Rating
T =Treat = Ancaman
Adanya human error yang 1 2 1x2=2
mempengaruhi untuk penerapan
pasien safety
Total 2

Penghitungan Kurva :

Skor Faktor Internal (x) =S–W=3–2=1

Skor Faktor Eksternal (y) =O–T= 3–3=1

5.4. Tindak Lanjut


1. Flebitis yang terjadi di ruang Airlangga disebabkan karena pemakaian
obat – obat pekat seperti KCL dan INF WIDA KN tidak sesuai SOP.
a) Diharapkan perawat dapat menerapkan Petunjuk penggunaan
larutan pektat seperti KCL dan WIDA KN sesuai SOP.
2.
5.5.

Anda mungkin juga menyukai