Anda di halaman 1dari 12

KAPSEL HAPER MEYDEE

SAP:

1. Class Action & Citizen Lawsuit


2. E-Court
3. Gugatan Sederhana
4. HAKI
5. Kepailitan
6. Keterbukaan Informasi
7. Perlindugan Konsumen

What to do:

- Makalah
- Pertanyaan di kelas
- Materi tinjauan umum tambahan dari Internet + tambahin jawaban2 dari internet
E-Court dan E-Litigation

Peraturan:

1. PERMA 1/2019 tentang Administrasi Perkara dan Persidangan di Pengadilan secara Elektronik
2. PERMA 1/2014
3. PP 82/2012

Sejarah E-Court

Kegunaannya untuk menyokong penyederhanaan acara pengadilan. Tertuama dengan 3 masalah utama rendahnya
indeks Kualitas Proses Peradian Indonesia, yaitu:

1. Pemeriksaan gugatan awal secara elektronik belum melalui platform yang tededikasi khusus;
2. Belum dapat melakukan pengiriman panggilan terhadap pihak berperkara secara elektronik; dan
3. Belum menyediakan pembayaran perkara secara elektronik.

Adapun upaya MA dalam penggunaan teknologi adalah  SIPP (SIstem Informasi Penelusuran Perkara)

Urgensi Penerapan E-Court dan E-Litigation

MA yang membawahi 4 lingkup peradilan, dalam kinerja penyelesaian sengketa sangat lamban. Sehingga, menyebabkan
terkonsumsi waktu yang lama serta biaya perkara yang mahal.

MA juga memiliki visi bahwa teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk  Penyediaan akses terhadap informasi
yang berhubungan dengan peradilan  proses adm tanpa tatap muka  dapat terwujudnya integrated justice system.
(Berdasarkan Cetak Biru Pembaruan Peradilan MA)

E-Court dan E-Litigation --- berkaitan dengan Asas-Asas HAPER

1. Hakim Bersifat Menunggu  tidak masalah karena malah membuat pengajuan gugatan menjadi lebih mudah
dan tidak harus manual.
2. Hakim Bersifat Pasif
3. Persidangan Bersifat Terbuka  Perma 1/2019 PASAL 27 menyatakan bahwa persidangan elektronik yang
dilakukan pada jaringan internet public secara hukum telah memenuhi asas dan ketentuan persidangan terbuka
untuk umum.
4. Audi et alteram partem
5. Putusan Harus disertai dengan Alasan  pertimbanga yang baik menurut hakim akan tetap objektif dan tidak
bersangkutan dengan proses beracara langsung ataupu secara elektronik.
6. Beracara dikenakan Biaya  Pembayaran panjar biaya perkara dilakukan melalui bank secara elektronik. Untuk
gugatan pro deo (secara cuma-Cuma ya bias aja tetep pake dasar hukum Perma 1/2014 mengenai Pro Deo)
7. Tidak Ada Keharusan Mewakilkan

Pembutkian Kesaksian menurut Media Komunikasi Audio Visual


Tidak menggantikan, hanya medianya saja yang diganti karena kekuatan pembuktian dilihat dari sudut pandang dan
keyakinan hakim.

Tandatangan Elektronik

Adalah suatu tandantangan yang dibuat secara elektronik. Berfungsi sama dengan tanda tangan basah.

Syarat sahnya tandatangan elektronik:

1. Data pembuatan tandatangan elektronik hanya berlaku pada penandatangan dan hanya berada pada kuasa
penandatangan saat proses ttd.
2. Perubahan terhadap ttd elektronik, setelah waktu penandatangan dapat diketahui. ????
3. Terdapat cara tertentu untuk mengidentifikasi.

PERTANYAAN KELOMPOK

Apakah E-Court + E-Litigation dapat diterapkan di kasus pidana?

- Sejauh ini berdasarkan PASAL 3 ayat (1) Perma 1/2019 hanya berlaku untuk jenis perkara perdata, agama, tata
usaha militer dan TUN.
- Status quo untuk penerapan pada Pidana sedang dikaji karena memerlukan perhatian khusus untuk tahap2
penyidikan, penuntutan, pemeriksaan sidang, dll.

Kekuatan Pembacaan Putusan dalam E-Court? Kan di UU harus dibacakan? Penerapannya gmn?

- UU Kehakiman memang bilang untuk diucapkan pada isang terbuka untuk umum. Namun, dengan adanya
PERMA ini yang merupkan peraturan yang lebih bersifat khusus, maka sejatinya mengesampingkan hukum yang
bersifat umum (lex specialis derogat legi generalis). Sehingga, memiliki kekuatan hukum dan akibat yang sah.
- COBA INI DIKAJI LAGI KOK GUE RASA JAWABANNYA SKIP YAH

Perbedaan digital signature dengan qualified digital signature?

- Qualified means “memenuhi syarat” sebagaimana dalam digital signature terdapat 3 syarat sah tandantangan
elektronik (coba cek dasar hukumx di makalah sy lupa n males). Sehingga, yang dikatakan qualified adalah
tandatangan yang dapat digunakan serta dibuktikan dalam proses persidangan secara elektronik ATAU dapat
diverifikasi.
- Di Indonesia  Kementrian Komnikasi mendaftarkan penyelenggara ttd digital yaitu si PrivyID.
- Adapun Pasal 58 ayat (2) PP 82/2012 tentang Penyelenggaraan Elekronik dan Transaksi Elektronik, menyebutkan
ttd elektornik yang sah harus memenuhi syarat2.

Perlu Pengaturan Alat Bukti Elektronik Tidak di Perdata?

- Sudah diatur di UU ITE, Pasal 5 ayat (1) dan (2), yang mengatur mengenai kedudukan informasi atau dokumen
elektronik yang dapat dianggap sebagai alat bukti hukum yg sah.
- Juga merupakan PERLUASAn dari alat bukti yang sah menurut Hukum Acara di Indonesia.
- Pengaturan lainnya sebelum UU 11/2018 adalah UU Dokumen Perusahaan. Dimana dijelasin kalau dokumen
perusahaan yang dialihkan ke dalam bentuk mikorfilm atau media lainnya dapat dijadikan alat bukti persidangan
yang sah.
- KEDEPANNYA diperlukan pengaturan lebih lanjut terutama dalam hal penyerahan dalam praktek persidangan
dan tata cara memperlihatkannya kepada pihak lawan.

Asas Persidangan Bersifat Terbuka Penerapannya Bgm? Apa melalui streaming?

- Pasal 27 Perma 1/2019 tidak menjelaskan praktik bagaimana e-litigasi ini akan diterpakan melainkan
MENGATUR bhwa demi hukum asas persidangan terbuka untuk umum telah terpenuhi apabila persidangan
elektronik dilakukan berdasarkan ketentuan Pasal 27 ini.
- Pengaturannya oleh MA sendiri belum terlaksana untuk E-Court. Namun MA sudah mengantisipasi melalui
pengaturnnya bahwa media apapun nanti yang digunakan TELAH demi hukum memenuhi ketentuan asas
terbuka untuk umum.

Apakah E-Court dapat mengakomodir masyarakat yang masih Gaptek? Bagaimana agar penerapannya Efektif?

- Tujuan utama E-Court  menyederhanakan akses keadilan dengan cara system elektronik dalam tahap
administrasi dan persidangan.
- Fakta lapangan memang penerapannya perlu bertahap. Di mana terlebih dahulu harus ada uji coba dan
kemudian kewaiban agar seluruh pengadilan di Indonesia menggunakan E-Court.
- Perlu sosialisasi dan bimbingan teknis bagi para pihak.
o Sosialisasi dapat berupa penyebarluasan petunjuk penggunakan E-Court melalui media cetak maupun
online.
o Penyuluhan langsung ke PN.
- Untuk sementara, penerapan E-Court msih terbatas kepada advokat yang telah lisensi. Sehingga memang untuk
memulai dengan pengaturan Perma ini untuk advokat yang berlisensi, lalu nanti diharapkan dapat dilakukan
edukasi kepada masyarakat.

Terdapat 2 alat bukti yang memiliki kekuatan pembuktian sempurna, yaitu: Akta Otentik dan Pengakuan Before the
Court. “Berhadapan” ini apakah maknanya bisa diganti karena E-Court?

- ?? jwbnnya ccd

Penerapan E-Litigation hanya dapat diakses oleh Advokat. Apa hal tersebut berkaitan dengan hukum acara perdata yaitu
asas peradillan cepat? Penerapan dan hambatannya bagaimana?

- Sejatinya karena hanya advokat yang sekarang dapat mengakses, maka muncul keengganan dari pihak
masyarakat untuk mempermasalahkan perkara hukum di Pengadilan.
- ???? CARI JAWABANNYA KOK NGACO YA

Bagaimana mengenai pengambilansumpah sebelum persidangan jika pembuktian menggunakan audio visual? Di
Singapura dan Belanda bagaimana?

- Singapura  dilakukan menggunakan video conference yang disaksikan secara live.


- Belanda  Video conference yang pengaturannya juga belum jelas karena masih tergolong baru.
- ????
Asas Haper kanada mengenai Tidak Harus Diwakilkan dalam suatu persidangan, di Negara lain mengenai asas ini dalam
E-Court bagaimana?

- Belanda  asas ini diakui. Sehingga tercermin dalam E-Court Belanda bahwa dimungkinkan untuk seorang
individu untuk mendaftarkan gugatannya dengan verifikasi kartu pengenal/security numbers (nomer ini biasa
dipake untuk pajak).

Kapan putusan dalam E-Court berlaku? Saat ditandatagani atau ketika di upload?

- Mengacu pada HAPER biasa, terdapat permusyawarahan hakim dulu untuk membahas putusan. Sehingga,
ditandatanganinya pada saat sidang tertutup.
- Namun, dalam asasnya berlaku ketika telah dibacakan di persidangan yang terbuka untuk umum.
- ???
-
Gugatan Sederhana

Peraturan:

- Perma 2/2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana


- Perma 4/2019 tentang Perubahan Atas Perma 2/2015

Gugatan Sederhana Berdasarkan Perma 4/2019

Adalah tata cara pemeriksaan di persidangan terhadap gugatan perdata dengan gugatan materil paling banyak 500 juta
rupiah yang diselesaikan dengan tata cara pembuktian sederhana.

Hanya terhadap penggugat dan tergugat (tidak lebih dari satu), diketahui tempat tinggal para pihak berdomisili pada
daerah hukum yang sama.

Tidak untuk perkara yang diselesaikan di pengadilan khusus (Permen dan Hub Industrial) dan perkara sengketa tanah.
Tenggat proses gugatan adalah 25 hari.

Additional Notes:

Gugatan sederhana hanya untuk PMH dan Wanprestasi ??? cek latbel lagi.

Gugatan Sederhana dan Gugatan Biasa ditinjau dari:

Asas-Asas

1. Hakim Bersifat Pasif


- Sama aja. Sesuai dengan 130 HIR. Hakim tidak mementukan ruang lingkup atau luasnya perkara. Putusan tidak
boleh Ulta Vires.
- Pasal 14 Perma 2/2015  hakim memberikan penjelasan kepada para pihak mengenai acara gugatan
sederhana.
2. Pemeriksaan 2 Tingkat
- Gugatan biasa  ada tingkat banding.
- Gugatan Sederhana  upaya hukumnya adalah UPAYA KEBERATAN.

Perdamaian

- Sama. Ada perdamaian. Tapi gugatan sederhana mengacu pada Pasal 15 ayat (1) Perma 2/2015.
- Yang berbeda adalah jangka waktu proses upaya damai.
- GS: 25 hari. GB: 30 hari.

Kompetensi

- Kw absolut dari Gugatan Sederhana hanya mencakup badan peradilan umum ranah PERDATA di PN (kecuali
pengecualiannya).
- Kw relatif dari Gugatan Sederhana menggunakan syarat dimana penggugat dan tergugat harus berdomisili di
wilayah hukum yang sama.
- Pengajuan gugatan lisan di Perma ga diatur (untuk Gugatan Sdrhn) jadi masih mengac pada 120 HIR kalau mau.

Pembuktian dan Putusan


- Pembuktian sama aja pake HIR.
- Putusan dalam GS ada Putusan Deklaratoir, Konstitutif, Condemnatoir. Putusan Provisionil ga dikenal.
- Pasal 20 Perma 2/2015  putusan sama dengan pokok Pasal 184 HIR  berisikan keterangan singkat dan jelas
dari isi gugatan, alasan pertimbangan hakim, amar. SEMUA PAKE IRAH2.

Perbedaan Perma 2/2015 dan 4/2019:

1. Pihak Berperkara
a. 2015: harus berdomisili hukum sama dan wajib dating tanpa didampingi kuasa hukum.
b. 2019: disempurnakan sehingga dapat menunjuk kuasa, kuasa insidentil, atau wakil. Tergugat wajib hadir
dengan atau tanpa kuasa,dkk.
2. Pendaftaran Gugatan:
a. 2015: Ke Kepaniteraan PN dengan mengisi blanko gugatan.
b. 2019: dapat menggunakan adm perkara elektronik sesuai peraturan perundang-undangan.
3. Kehadiran dan Upaya:
a. 2015: hakim dapat memutus verstek.
b. 2019: terdapat upaya mengajukan perlawanan (verzet) dalam wktu 7 hari setelah pemberitahuan
putusan.
4. Sita Jaminan
a. 2015: ga diatur
b. 2019: hakim boleh memerintahkan peletakan sita jaminan.
5. Gugatan tanpa bantahan/diakui:
a. 2019: tidak perlu diadakan pembuktiantambahan jika gugatan diakui secara bulat.
6. Pelaksanaan Putusan
a. 2015: secara sukarela
b. 2019: aanmaning  pemanggilan untuk putusan sukarela

PERTANYAAN KELOMPOK

Perubahan Nominal Gugatan Materil dari 2015-2019, berdampak apa?

- Membuka kesempatan perkara untuk dapat diselesaikan dengan gugatan sederhana  brings tp the efficiency
of penyelesaian perkara yang cepat, sederhana, berbiaya ringan.

Kalau di GS tidak dikenal Putusan Provisi, bagaimana sita jaminan dapat diletakan?

- Memang tidak dikenal, yang mana biasanya peletakan sita jaminan diputus melalui putusan sela. Namun karena
tidak dikenal maka sita jaminan dilakukan hakim dengan cara memerintahkan untuk diletakan melalui surat
Penetapan.

Pemeriksaan Pendahuluan dapat memenuhi rasa keadilan masing2 pihak ga?

- Pemeriksaan Pendahuluan ini penting karena untuk menilai serta menentkan apakah perkara dapat digolongkan
untuk diselesaikan dengan GS.
- Bila ditolak, ini kan sebenarnya untuk kepentingan melindungi kepentingan dari para pihak. Kl memang dinilai
tidak bisa pakai GS, ya mmg tidak cocok penyelesaiannya.
Bisa ga intervensi (tussenkomst) dalam GS?

- Pasal 17 Perma 2/2015  tidak dapat diajukan provisi, eksepsi, rekonvensi, intervensi, dll. Tussenkomst adalah
intervensi.
- Jadi tidak dapat dilakukan intervensi.
- Umumnya pihak tsb dating menjadi saksi atau dapat mengajukan gugatan sendiri.

Pemenuhan rasa keadilan karena waktu yang lebih singkat??

- Harus melihat dulu esensi dari acara gugatan sederhana. Yang mana dengan sederhana, cepat, dan biaya ringan.
- Dengan telah adanya Pemeriksaan Pendahuluan, malah ini to ensue keadilan itu ada. Karena apabila tidak cocok
atau tidak pantas dengan gugatan sederhana, maka memang tidak bisa. Sedang apabila gugatan dapat
diselesaikan secara cepat dan sederhana maka itu malah memberikan kepastian agar keadilan tercapai lebih
cepat.
Class Action & Citizen Lawsuit (Cek Diktat Haper aja klo mo lengkap)

Peraturan:

- Pema 1/2002 tentnag Acara Gugatan Gugatan Perwakilan Kelompok

Class Action

- Adalah tata cara pengajuan gugatan


- dalam mana satu orang atau lebih yang mewakili kelompok
- mengajukan gugatan untuk diri ataru diri mereka sendiri dan sekaligus mewakili sekelompok orang yang
jumlahnya banyak
- yang memiliki kesamaan fakta atau dasar hukum antar wakil kelompok dan anggota kelompok dimaksud.

Jadi ada WAKIL KELOMPOK dan ANGGOTA KELOMPOK.

CA merupakan suatu penemuan keadilan  didesain untuk menangani situasi orang-orang yang tertarik sengketa
adalah sangat banyak sehingga tidak mungkin untuk dihadirkan semua di pengadilan.

Pasal 2 Perma 1/2002, tata cara CA apabila:

- Jumlah anggota kelompok sangat banyak  jd tidak efektif dan efisien bila gugatan dilakukan sendiri-sendiri
atau bersama-sama dalam satu gugatan.
- Kesamaan fakta/peristiwa DAN kesamaan dasar hukum  kesamaan jenis tuntutan diantara wakil kelompok
dan anggota kelompok.
- Wakil kelompok memiliki kejujuran.
- Hakim dapat menganjurkan penggantian pengacara.

Keuntungan Menggunakan CA

- Ekoomis
- Mencegah pengulangan proses perkara dan putusan yang berbeda dan tidak konsisten
- Akses terhadap keadilan
- Mendorong sikap kehati-hatian.

Kerugian

- Terdapat biaya khusus ketika berperkara.

Asas-Asas CA Numerosity, Commonality, Typicality, Adequacy of Representation.

4 Mekanisme CA (Mnrt Perma 1/2002):

- Anggota Kelas menunjuk Wakil Kelas. Kemudian dapat secara sendiri atau dengan kuasa hukum mengajukan
gugatan.
- Pd sidang hari pertama dilakukan Sertifikasi dan Verifikasi mengenai sah tidaknya gugatan dengan CA.
- Pemberitahuan anggota kelas.
o Opt In  menyatakan keikutsertaan dengan keterangan (persetujuan tertulis dari seluruh anggota
kelas)
o Opt Out  dengan Public Notice trus yg tidak mau ikut menyatakan keluar.
- Tahap jawab menjawab.
Pertanyan Kelompok

Kesulitan/kekurangan dalam mengajukan CA?

- Kesulitan mengelola
- Menyebabkan kebangkrutan pada tergugat

Apakah di Kanada terdapat ketentuan biaya pengajuan gugatan CA melebihi biaya pengajuan gugatan secara individual?
Bolehkah hakim menolak?

- Tidak dapat ditolak.


- Karena pengaturan mengatur selama persyaratan dan prosedur CA terpenuhi, harus diatur.
- Syarat CA Kanada:
o Diajukan minimal oleh 2 orang
o Mengankat masalah bersama
o Wakil kelas mewakili kepentingan kelas

Sistem Notifikasi di Kanada?

- Sama kayak Indo. Ada Opt In ada Opt Out.

Cara penunjukan seseorang untuk menjadi Wakil Kelompok menurut pengaturan CA Kanada?

- Berdasar pada Ontario Class Proceeding Act 1966  tidak ada syarat, hanya dengan ditunjuk aja.
- Tetapi pengadilan dapat pula menunjuk orang lain di luar kelompok untuk menjadi perwakilan jika dianggap
perlu.

Bagaimana mekanisme pengunduran diri wakil kelompok dari CA di Kanada?

- Berbeda-beda, tp dari Fehringer v. Sun Media Corp  dengan alasasn finansial.


- Nixon v. Canada  karena bersifat antipasti kepada mayoritas anggota kelas.
- Carom v. Bre-X Minerals  karena ada conflict of interest.
- MEKANISME  anggota kelompok/kuasanya dengan membuat surat tertulis kepada hakim meminta
pengunduran diri dari Wakil. Lalu  harus ada pengganti.

Syarat CA di Australia?

- Berdasarkan Federal Court of Australia Act 1992:


o 7 orang atau lebih
o Mempunyai tuntutan yang muncul dari situasi yang sama
o Mempunyai kesamaan permasalahan.

Mengapa di Australia dibentuk sub-kelompok?

- Sub kelompok dibentuk jika dalam hal gugatan yang diajukan tidak sepenuhnya mewakili gugatan seluruh
anggota kelompok. Jadi Pengadilan boleh membuat sub-kelompok.
- Hal ini juga berkaitan dengan Claim.
- Sub kelompok bertujuan untuk agar terhadap gugatan yang lebih khusus dapat diterapkan. Kekhususan dan
kesamaan tuntutan ini dihimpun dalam sub-kelompok. Jadi kalau ada kerugian yg lebih khusus, klaim juga lebih
gampang didapati.

Dalam Perma 1/2002, jika wakil kelompok tidak memiliki kejujuran apa bisa diganti dengan anggota kelompok lain?
- JWBNANX CACAT jd cari sendiri ya gengs

Bagaimana mekanisme pembagian ganti rugi?

- Terdapat pada Pasal 9 Perma 1/2002


- Hakim wajib memutusakn jumlah ganti rugi secara rinci.
Penyelesaian Sengketa Perlindungan Konsumen

Pengaturan:

- UU 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen

Upaya Keberatan dalam BPSK  diatur pada Perma 1/2006 mengenai Tata Cara Pengajuan Keberatan terhadap Putusan
BPSK.

Pertanyaan Kelompok

Apakah dengan adanya Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) menjadikan penyelesaian sengketa konsumen
efektif?

- Lebih efektif,karena dengan tenggat waktu yg cepat (21 hari kerja) setelah gugatan diterima. Tentu lebih cepat
daripada melalui pengadilan.
- Efektifitasnya juga dapat dilihat dari majelis (arbiter) dari BPSK yang representative, yaitu ada dari unsur
konsumen, unsur pelaku usaha, dan unsur pemerintah.
- Namun kendalanya adalah  di Kasasi sering sekali dibatalkan keputusan BPSK karena dianggap bukan sengketa
konsumen.
- PERMASALAHAN ada di perbedaan pandangan mengenai ruang lingkup sengketa konsumen.

Dalam hal terjadi penipuan di portal daring, konsumen dapat mengajukan gugatan perdata atau tuntutan pidana?

- Konsumen dapat mengajukan ke BPSK terlebih dahulu atau pengadilan.


- Fungsi BPSK  tidak hanya untuk penyelesaian sengketa, tapi bisa jadi MITRA PENYIDIK dalam mencari bukti
awal untuk penyelesaian pidana.

Anda mungkin juga menyukai