Gerakan involunter merupakan kumpulan gerakan yang tidak dapat dikendalikan yang
bermanifestasi berupa tremor, tic, myoclonic jerk, korea, atetosis, distonia, dan
hemibalismus.
Tremor
Tremor merupakan gerakan involunter ritmis yang terjadi saat istirahat, selama
pemeliharaan postur tertentu, atau selama gerakan yang disebabkan oleh terjadinya
kontraksi otot yang intermiten. Tremor dipicu oleh emosi dan hilang saat tidur. Tremor
yang terjadi saat istirahat disebut tremor statik atau resting tremor. Sementara tremor
yang terjadi saat postur tertentu disebut tremor postural. Tremor yang terjadi pada saat
gerakan adalah tremor intensi. Tremor dapat disebabkan oleh hal-hal berikut :
Atetosis
Atetosis merupakan gerakan menggeliat, gerakan berliku-liku, biasanya terjadi pada
jari dan ekstremitas, seperti yang terjadi pada ensefalopati hepatik
Chorea
Chorea adalah serangkaian gerakan singkat, tersentak-sentak, atau "gelisah"; contohnya
adalah Chorea Sydenham dan terlihat pada demam rematik. Gerakan korea tidak
terpola, sering kali memiliki tujuan (mis. menyesuaikan pakaian, memeriksa arloji).
Gerakan seringkali cepat dan dapat melibatkan kelompok otot proksimal atau distal.
Chorea Sydenham biasa terjadi pada anak-anak.
Mioklonus
Mioklonis adalah kontraksi otot yang tiba-tiba, cepat, dan berkedut. Gerakan mioklonus
tidak dapat ditahan. Mioklonus melibatkan beberapa kelompok otot dan paling sering
terjadi pada pasien dengan ensefalopati metabolik, seperti gangguan metabolik yang
disebabkan oleh uremia, karbon dioksida, atau hipoksia. Mioklonus dapat berupa
general dan segmental. Mioklonus dapat spontan atau disebabkan oleh stimulasi.
Penyebab mioklonus adalah sebagai berikut :
Asteriksis
Asteriksis merupakan gerakan berulang dari suatu postur yang berkelanjutan,
contohnya dengan "mengepak" tangan ketika lengan direntangkan dan pergelangan
tangan dorsifleksi, terjadi seperti pada ensefalopati hati. Asteriksis juga dapat terjadi
pada kaki.
Tik
Tik merupakan gerakan abnormal mendadak, berulang, cepat, terkoordinasi yang
biasanya dapat ditiru dengan mudah. Gerakan yang sama terjadi berulang kali dan dapat
ditekan secara sukarela untuk waktu yang singkat, meskipun hal itu dapat menyebabkan
kecemasan. Tik terdiri dari tik transien, kronik, persisten, kronik multipel, atau tik
vokal.
Hemibalismus
Hemiballismus adalah chorea unilateral yang sangat kencang karena melibatkan pada
otot proksimal anggota tubuh. Penyakit ini paling sering disebabkan oleh gangguan
pembuluh darah di nukleus subthalamik kontralateral dan biasanya sembuh secara
spontan pada minggu-minggu setelah onsetnya. Hemibalismus juga dapat terjadi karena
gangguan struktural lain.
Foto thorax saja tidak dapat secara khas menentukan penyebab pneumonia, hanya
merupakan petunjuk ke arah diagnosis etiologi, misalnya penyebab pneumonia lobaris
tersering disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa sering
memperlihatkan infiltrat bilateral atau gambaran bronkopneumonia sedangkan
Klebsiela pneumonia sering menunjukan konsolidasi yang terjadi pada lobus atas kanan
meskipun dapat mengenai beberapa lobus
3. Perdossi Infeksi : durasi pemberian antibiotik dan evaluasinya. Indikasi bedah.
Dalam pemberian antibiotik
Prinsip umum dalam pemberian antibiotika pada abses serebri meliputi:
1. Antibiotika di berikan segera, baik dengan atau tanpa tidakan pembedahan dan
telah di lakukan pengambilan sampel kultur darah.
2. Terapi antibiotika harus memiliki spektrum luas.
3. Abses serebri yang kemungkinan berasal dari komunitas di sarankan pemberian
antibiotika golongan sefalosporin generasi III (misalnya ceftriaxone 4g/ hari
atau cefotaxime 8-12 g/ hari) di kombinasi dengan metronidazole 1,5g/ hari
untuk bakteri anaerob.