Oleh :
Dokter Muda Kelompok IV
Pembimbing Operasional :
Ninik Sriwijayati, SKM
Pembimbing Akademik :
dr. E. Garianto, M.Kes
LAPORAN PENELITIAN
HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN
KEJADIAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT USIA 20-60 TAHUN
YANG BERADA DI PUSKESMAS ARDIMULYO
KECAMATAN SINGOSARI KABUPATEN MALANG TAHUN 2010
Oleh :
Surya Yala Yuniarti, S.Ked
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PENELITIAN
HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN
KEJADIAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT USIA 20-60 TAHUN
YANG BERADA DI PUSKESMAS ARDIMULYO
KECAMATAN SINGOSARI KABUPATEN MALANG TAHUN 2010
Oleh :
Surya Yala Yuniarti, S.Ked
Pembimbing Akademik
Pembimbing Operasional
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan berkatNya sehingga tugas penyusunan laporan penelitian kegiatan
kepaniteraan di UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat Murnajati Lawang dapat
terselesaikan. Penelitian yang dilaksanakan merupakan upaya untuk memahami
penyusunan dan pembuatan penelitian kemasyarakatan sebagai bekal bagi dokter
muda di masa mendatang.
Ucapan terima kasih kepada :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Penulis
ABSTRACT
High blood pressure known as hypertension is a disease that gets attention
from all circles of the society, given its impact both short and long term and those
require long-term reduction of a comprehensive and integrated convalescence.
Hypertension is causing morbidity (illness) and mortality (death).
The prevalence of hypertension can be triggered by several factors, one of
which is obesity that can be assessing from the Body Mass Index.
The purpose of this research is to know the correlation between Body
Mass Index and the incidence of hypertension in visitors in Puskesmas Ardimulyo,
kecamatan Singosari, kabupaten Malang, 2010.
The research is an observational analytical research with approach of
cross sectional, with Body Mass Index as the variable independent and incidence
of hypertension as the variable dependent, in visitors aged 20 to 60 years old in
Puskesmas Ardimulyo, kecamatan Singosari, kabupaten Malang.
The sample research are visitors, aged 20 to 60 years old who come to
Puskesmas Ardimulyo, kecamatan Singosari, kabupaten Malang about 58
respondents.
The correlation value between Body Mass Index and systole is p=0,032
(p<0,05), which is significance, Spearmans Rho= 0,282, which is shown that
there is correlation, with a weak correlation.
The correlation value between Body Mass Index and diastole is p=0,003
(p<0,01), which is significance, Spearmans Rho= 0,384, which is shown that
there is correlation, with a weak correlation.
The correlation value between Body Mass Index and incidence of
hypertension is p=0,034 (p<0,05,) which is significance, Spearmans Rho= 0,279,
which is show that there is correlation with a weak correlation.
Our great hope to be given the opportunity to go directly to the community
for the next research.
Keyword: Body Mass Index, Incidence of Hypertension, Systole, Diastole.
RINGKASAN
Penyakit darah tinggi yang lebih dikenal sebagai hipertensi merupakan
penyakit yang mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat, mengingat
dampak yang ditimbulkannya baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Dampak jangka panjang membutuhkan penanggulangan yang menyeluruh dan
terpadu. Penyakit hipertensi menimbulkan angka morbiditas (kesakitan) dan
mortalitas (kematian) yang tinggi. Hal ini bisa disebabkan karena masyarakat
yang tidak mengerti tentang penyakit ini. Selain itu juga disebabkan susahnya
case-finding hipertensi.
Terjadinya hipertensi dapat dipicu oleh beberapa faktor, yaitu umur, jenis
kelamin, genetik, ras, obesitas, konsumsi alkohol, kopi, asupan garam, merokok,
kontrasepsi hormonal, pola hidup pasif, dan stress.
Obesitas merupakan salah satu faktor hipertensi. Pengukuran Indeks
Massa Tubuh terdiri dari pengukuran berat badan dan tinggi badan. Kedua faktor
di atas, berat badan adalah faktor yang dapat diubah. Banyak penelitian
membuktikan adanya hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan kejadian
hipertensi dan diduga peningkatan berat badan memainkan peranan penting pada
mekanisme timbulnya hipertensi pada orang dengan obesitas.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Indeks
Massa Tubuh dengan kejadian hipertensi pada masyarakat usia 20-60 tahun yang
berada di Puskesmas Ardimulyo, kecamatan Singosari, kabupaten Malang.
Penelitian ini adalah penelitian epidemiologi observasional analitik dengan
pendekatan cross sectional, dengan variabel independen Indeks Massa Tubuh dan
variabel dependen adalah kejadian hipertensi pada masyarakat usia 20-60 tahun
yang berada di Puskesmas Ardimulyo, kecamatan Singosari, kabupaten Malang.
Populasi yang digunakan untuk penelitian ini adalah masyarakat dengan
usia 20-60 tahun yang berada di Puskesmas Ardimulyo, Kecamatan Singosari,
Kabupaten Malang, sejumlah 58 responden.
Nilai korelasi antara Indeks Massa Tubuh dengan sistole sebesar p=0,032
(p<0,05) adalah signifikan, Spearmans Rho = 0,282 yang menunjukkan bahwa
ada hubungan, dengan kekuatan korelasi yang lemah.
Nilai korelasi antara Indeks Massa Tubuh dengan diastole sebesar p=0,003
(p<0,01) adalah signifikan, Spearmans Rho = 0,384 yang menunjukkan bahwa
ada hubungan, dengan kekuatan korelasi yang lemah.
Nilai korelasi antara Indeks Massa Tubuh dengan kejadian hipertensi
sebesar p=0,034 (p<0,05) adalah signifikan, Spearmans Rho = 0,279 yang
menunjukkan bahwa ada hubungan, dengan kekuatan korelasi yang lemah.
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan
Kata Pengantar
Abstract
Ringkasan
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Bagan
Daftar Lampiran
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
1.2.
Rumusan Masalah
1.3.
Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
1.3.2. Tujuan Khusus
1.4.
Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Keilmuan
1.4.2 Manfaat Institusional
1.4.3 Manfaat bagi Masyarakat
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Indeks Massa Tubuh
2.2.
Tekanan Darah
2.2.1. Hipertensi
2.2.1.1. Epidemiologi
2.2.1.2. Etiologi
2.2.1.3. Patofisiologi
2.2.1.4 Gejala
2.2.1.5. Cara Mengukur
2.2.1.6. Komplikasi
2.2.1.7. Klasifikasi kelompok resiko
2.2.1.8. Penatalaksanaan dan Terapi
BAB 3 : KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1.
Kerangka Konseptual
3.2.
Hipotesis Penelitian
BAB 4 : METODE PENELITIAN
4.1.
Rancangan Penelitian
4.2.
Lokasi Penelitian
4.3.
Waktu Penelitian
4.4.
Populasi dan Sampel Penelitian
4.4.1. Populasi Penelitian
4.4.2. Sampel Penelitian
4.4.3. Besar Sampel
4.4.4. Teknik Pengambilan Sampel
4.5.
Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian
4.6.
Pengumpulan Data
4.7.
Instrumen Penelitian
i
ii
iii
iv
v
vii
viii
ix
x
1
1
2
2
2
2
3
3
3
3
4
4
5
6
6
12
12
14
15
16
17
18
22
22
23
24
24
24
24
24
24
24
25
25
25
28
28
7
4.8.
Pengolahan dan Analisis Data
BAB 5 : HASIL PENELITIAN
BAB 6 : PEMBAHASAN
BAB 7 : KESIMPULAN DAN SARAN
7.1.
KESIMPULAN
7.2.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
28
30
39
41
41
42
43
44
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.
5
6
26
31
31
32
32
33
34
35
35
36
36
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.
Komplikasi hipertensi
17
10
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1.
Bagan 3.1.
Patofisiologi hipertensi
Kerangka konseptual
14
22
11
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuisioner
Lampiran 2 : Output SPSS
46
48
12
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Masalah tekanan darah adalah masalah yang multi kompleks.
Menurut WHO saat ini terdapat sekitar 20 % populasi dewasa (umur 20
tahun ke atas) menderita hipertensi. Berbagai penelitian epidemiologis
yang dilakukan di Indonesia menunjukkan 1,8 sampai 28,6 % penduduk
yang berusia di atas 20 tahun adalah penderita hipertensi. Angkaangka
prevalensi hipertensi di Indonesia telah banyak dikumpulkan dan
menunjukkan di daerah pedesaan masih banyak penderita yang belum
terjangkau oleh pelayanan kesehatan, baik disebabkan sulitnya case
finding maupun penatalaksanaan pengobatan yang jangkauannya masih
sangat terbatas. Selain itu, sebagian besar penderita hipertensi tidak
mempunyaikeluhan.(1)
Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi, salah
satunyaadalahobesitas.PenilaianobesitasbisadinilaidariIndeksMassa
Tubuh. Banyak penelitian membuktikan adanya hubungan antara Indeks
Massa Tubuh dengan kejadian hipertensi dan diduga peningkatan berat
badan memainkan peranan penting pada mekanisme timbulnya kejadian
hipertensi pada orang dengan obesitas. Framingham Study berpendapat
bahwa kurang lebih 46% pasien dengan Indeks Massa Tubuh 27 adalah
penderita hipertensi. (2)
13
Peneliti
melakukan
survei
pendahuluan
terkait
hasil-hasil
1.2.
RUMUSAN MASALAH
Apakah terdapat hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan
kejadian hipertensi pada masyarakat usia 20-60 tahun yang berada di
Puskesmas Ardimulyo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang Tahun
2010.
1.3.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum :
Mengetahui hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan kejadian
hipertensi pada masyarakat usia 20-60 tahun yang berada di Puskesmas
Ardimulyo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang Tahun 2010.
Tujuan Khusus :
1. Untuk mempelajari Indeks Massa Tubuh pada masyarakat usia 20-60
tahun yang berada di Puskesmas Ardimulyo, Kecamatan Singosari,
Kabupaten Malang.
14
1.4.
MANFAAT PENELITIAN
1.4.1. Manfaat Keilmuan
a. Belajar melakukan penelitian.
b. Sarana peningkatan pengetahuan dalam melakukan penelitian
ilmiah bagi dokter muda.
c. Menambah wawasan mengenai hubungan antara Indeks Massa
Tubuh dengan kejadian hipertensi.
1.4.2. Manfaat Institusional
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
tambahan kepada petugas kesehatan dan instansi terkait hubungan
Indeks Massa Tubuh dengan kejadian hipertensi.
1.4.3. Manfaat bagi Masyarakat
a. Memberikan informasi bagi masyarakat mengenai hubungan
antara Indeks Massa Tubuh dengan kejadian hipertensi.
b. Meningkatkan
kesadaran,
kemauan
dan
kemampuan
15
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Wanita hamil
16
Tabel 2.1. Klasifikasi Berat Badan yang Diusulkan Berdasarkan Indeks Massa
Tubuh pada Penduduk Asia Dewasa (IOTF, WHO 2000)
Kategori
IMT (kg/m2)
Risk of Co-morbidities
Rendah (tetapi resiko terhadap masalahUnderweight
< 18.5 kg/m2
masalah klinis lain meningkat)
2
Batas Normal 18.5 - 22.9 kg/m
Rata rata
Overweight:
> 23
At Risk
23.0 24.9 kg/m2
Meningkat
Obese I
25.0 - 29.9kg/m2
Sedang
2
Obese II
> 30.0 kg/m
Berbahaya
2.2.
17
dan
yang
dicantumkan
angka
Korotkoff 4/5
(mis.160/60-0 mmHg)
2.2.1. Hipertensi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan / tahanan vaskuler perifer
melebihi
normal
yang
menimbulkan
manifestasi
meningkatnya
2.2.1.1 Epidemiologi
Menurut distribusi epidemiologi, penyebab penyakit hipertensi terdiri dari:
18
1. Host
Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit hipertensi
dilihat dari segi orang :
a. Usia
Insidensi hipertensi meningkat seiring dengan pertambahan usia.
50-60% pasien yang berusia di atas 60 tahun mempunyai tekanan
darah lebih besar atau sama dengan 140/90 mmHg. Hal ini
merupakan pengaruh degenerasi yang terjadi akibat pertambahan
usia. Pertambahan usia menyebabkan tekanan darah meningkat.
Setelah usia 45 tahun, dinding arteri akan mengalami penebalan
karena penumpukan zat kolagen pada lapisan otot. Tekanan darah
sitolik akan meningkat karena kelenturan pembuluh darah besar
berkurang pada penambahan usia sampai dekade ketujuh,
sedangkan tekanan darah diastolik meningkat sampai dekade
kelima dan keenam kemudian menetap atau cenderung menurun.
Peningkatan usia menyebabkan beberapa perubahan fisiologis.
Pada usia lanjut akan terjadi peningkatan resistensi perifer dan
aktivitas simpatik. Sensitivitas pengaturan tekanan darah (refleks
baroreseptor) pada usia lanjut berkurang. Selain itu, fungsi ginjal
juga mengalami penurunan, dimana aliran darah ginjal dan fungsi
glomerolus menurun. (4)
b. Jenis Kelamin
Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria sama dengan wanita.
Namun wanita terlindung dari penyakit kardiovaskuler sebelum
19
mencegah
terjadinya
proses
arterosklerosis.
Efek
20
secara
terus
menerus
(sering)
dapat
21
kelebihan
lemak
(hiperlipidemia)
dan
dapat
22
23
Obat kontrasepsi
Wilms tumor
Penyakit
kelenjar
adrenal
(aldosteronisme,
Cushing,
Pheokromositom)
-
Koartasio aorta
Kehamilan (eklampsia)
24
volume
darah
meningkat
yang
pada
akhirnya
akan
25
ekstraseluler
ekstraseluler
volume darah
volume darah
tekanan darah
tekanan darah
sakit kepala
kelelahan
mual
26
muntah
sesak nafas
gelisah
27
Aritmia
elastisitas
ventrikel
kiri
sehingga
fungsi
dilatasi/pengisian menurun.
Kardiomiopati bila sangat lanjut oleh karena terjadi kongesti berat
Ensefalopati
c. Ginjal
Nefrosklerosis
d. Mata
major
cardiovascular
event
(MCE)
yang
II.
III.
29
yakni semua
yang
laboratorium
yang
direkomendasikan
adalah
30
tekanan darah sistolik yang optimal terutama pada orang berusia > 50
tahun.
Obat penurun tekanan darah yang umum dikenal hingga saat ini
adalah penghambat ACE (ACEI), antagonis angiotensin (ARB), antagonis
Ca (CCB), penyekat beta (BB), dan diuretika. Diuretik golongan thiazide
dianjurkan sebagai terapi awal hipertensi. Bisa digunakan sebagai obat
tunggal atau kombinasi, karena golongan ini meningkatkan efikasi obat
anti hipertensi lain. Kombinasi dua obat yang ternyata efektif dan dapat
ditoleransi dengan baik misalnya adalah diuretik dengan beta blocker,
diuretik dengan ACEI atau ARB, Ca antagonist (dehidropiridin) dengan
beta blocker, Ca antagonist dengan ACEI atau ARB, Ca antagonist dan
diuretik, serta alfa blocker dan beta blocker.
Pada umumnya penderita hipertensi memerlukan dua atau lebih
obat anti hipertensi untuk mencapai target tekanan darah. Pada tekanan
darah 20/10 mmHg di atas tekanan darah optimal atau hipertensi stage 2
(JNC 7) pengobatan awal dipertimbangkan untuk menggunakan dua
macam kelas obat sebagai kombinasi tetap atau masing-masing tetap
diberikan tersendiri. Pemberian kombinasi obat anti hipertensi lebih cepat
mencapai
target
tekanan
darah,
namun
harus
tetap
diwaspadai
31
jika target telah tercapai. Sebaliknya pada penderita diabetes dan payah
jantung memerlukan evaluasi yang lebih sering.
European Society of Hypertension European Society of
Cardiology Guidelines for the Management of Arterial Hypertension (ESH
ESC) tahun 2003 menekankan perlunya penggunaan statin pada
penderita usia lanjut, riwayat jantung koroner, stroke iskemik, DM tipe-2
dan penyakit pembuluh darah perifer, terutama jika kolesterol total > 135
mg/dl. Aspirin dosis rendah diperlukan pada penderita hipertensi dengan
riwayat kejadian kardiovaskuler.
Pengobatan farmakologis saja tentunya tidak cukup dalam terapi
hipertensi. Perlu perubahan dan modifikasi kebiasaan hidup sehingga
dapat membantu menurunkan faktor risiko kardiovaskuler dan bermanfaat
pula dalam menurunkan tekanan darah secara murah. Faktor risiko
tersebut di antaranya adalah hipertrofi ventrikel kiri, kelainan EKG, DM
tipe 2, penyakit arteri perifer, riwayat stroke atau transient ischemic attack,
jenis kelamin pria, umur >55 tahun, mikroalbuminuria, proteinuria,
merokok, rasio kolesterol dan HDL > 6, serta riwayat keluarga penyakit
jantung koroner prematur.
Indeks Massa Tubuh diusahakan mencapai normal yaitu sekitar
18,5 24,9 kg/m2 dengan cara :
1. Menurunkan tekanan darah sistolik (TDS) 5 20 mmHg / 10 kg
penurunan berat badan.
2. Menyeimbangkan diet dengan asupan kalium dan kalsium yang cukup
dengan cara mengkonsumsi makanan yang kaya buah, sayur, rendah
32
lemak hewani dan mengurangi asam lemak jenuh sehingga TDS dapat
menurun 8 14 mmHg.
3. Mengurangi konsumsi natrium dengan takaran tidak lebih dari 100
mmol/hari (setara 6 gram NaCl) yang diharapkan dapat menurunkan
tekanan darah sistolik 2-8 mmHg.
4. Aktivitas fisik yang ditingkatkan dengan berjalan minimal 30 menit
per hari bisa menurunkan tekanan darah sistolik 4 9 mmHg.
5. Berhenti merokok
6. Mengurangi konsumsi alkohol.
33
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1.
KERANGKA KONSEPTUAL
Umur
H
O
S
T
Jenis Kelamin
Genetik
Ras
IMT
A
G
E
N
T
E
N
V
I
R
O
N
M
E
N
T
HIPERTENSI
Kontrasepsi hormonal
Merokok
Stress
diteliti
tidak diteliti
34
Kerangka Konsep :
Pada kerangka konseptual di atas dapat dijelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi kejadian hipertensi antara lain host (umur, jenis
kelamin, genetik, ras, dan indeks massa tubuh), agent (kopi, alkohol, obatobatan, asupan garam, makanan berlemak, kontrasepsi hormonal dan
merokok) dan environment (pola hidup, seperti kurang berolahraga serta
stress).
Variabel yang diteliti adalah Indeks Massa Tubuh, sedangkan
variabel yang tidak diteliti adalah umur, jenis kelamin, genetik, konsumsi
kopi, konsumsi alkohol, konsumsi obat-obatan, konsumsi makanan
berlemak, asupan garam, kontrasepsi hormonal, merokok, pola hidup yang
kurang berolahraga, dan stress.
3.2.
HIPOTESIS PENELITIAN
Terdapat hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan kejadian
hipertensi pada masyarakat usia 20-60 tahun yang berada di Puskesmas
Ardimulyo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
35
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1.
RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian epidemiologi analitik observasional
dengan pendekatan cross sectional, yaitu variabel penelitian dikumpulkan
dalam waktu bersamaan pada satu kali pengambilan atau pengukuran.
Variabel independen yaitu Indeks Massa Tubuh dan variabel dependen
yaitu kejadian hipertensi pada masyarakat usia 20-60 tahun yang berada di
Puskesmas Ardimulyo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang tahun
2010.
4.2.
LOKASI PENELITIAN
Puskesmas Ardimulyo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
4.3.
WAKTU PENELITIAN
Pada tanggal 1 Agustus 2010 7 Agustus 2010.
4.4.
36
A. Kriteria Inklusi
1. Masyarakat usia 20-60 tahun yang berada di Puskesmas
Ardimulyo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang pada
tanggal 4 Agustus 2010.
2. Berdomisili di wilayah Puskesmas Ardimulyo.
3. Bersedia menjadi responden.
B. Kriteria Eksklusi
1. Ibu hamil.
2. Orang yang sangat berotot, misal atlet.
3. Pasien yang datang berobat dengan komplikasi hipertensi.
4. Masyarakat usia kurang dari 20 tahun, lebih dari 60 tahun
4.4.3. Besar Sampel
Besar sampel adalah jumlah total populasi, sebanyak 58 orang.
4.4.4. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini seluruh masyarakat usia 20-60 tahun yang
berada di Puskesmas Ardimulyo pada tanggal 4 Agustus 2010
dijadikan responden, kemudian didapatkan sampel sesuai jumlah
total populasi. Dalam penelitian ini tidak menggunakan teknik
pengambilan sampel.
4.5.
Variabel dependen
: Kejadian hipertensi
37
INDIKATOR
Berat badan
(BB)
Indeks massa
tubuh (IMT)
Tinggi badan
(TB)
Indeks massa
tubuh (IMT)
Hipertensi
Sistole
Diastole
DEFINISI OPERASIONAL
INSTRUMEN
CARA
MENGUKUR
Timbangan
pijak
Menimbang
Skala ratio
Dalam satuan : kg
Meteran
Mengukur
Skala ratio
Dalam satuan : m
Rumus IMT
Menghitung
Skala Ordinal
Underweight : <18,5 kg/m2
Normal : 18,5-22,9 kg/m2
At risk : 23-24,9 kg/m2
Obese I : 25-29,9 kg/m2
Obese II : 30 kg/m2
Tensimeter
jarum,
Stetoskop
Mengukur
Skala ratio
Dalam satuan : mmHg
Tensimeter
jarum,
Stetoskop
Mengukur
Skala ratio
Dalam satuan : mmHg
38
JNC 7
Normal :
sistole 120 mmHg
dan diastole 80 mmHg
Pre-Hipertensi :
sistole 120-139 mmHg
atau diastole 80-89 mmHg
Hipertensi stage 1 :
sistole 140-159 mmHg
atau diastole 90-99 mmHg
Hipertensi stage 2 :
sistole 160 mmHg
atau diastole 100 mmHg
Klasifikasi JNC
7
Klasifikasi
Skala Ordinal
Normal :
sistole 120 mmHg dan
diastole 80 mmHg
Pre-Hipertensi :
sistole 120-139 mmHg
atau diastole 80-89 mmHg
Hipertensi stage 1 :
sistole 140-159 mmHg
atau diastole 90-99 mmHg
Hipertensi stage 2 :
sistole 160 mmHg atau
diastole 100 mmHg
39
4.6.
PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukan dengan survei, yaitu dengan cara
mewawancarai dan memeriksa masyarakat di Puskesmas Ardimulyo. Data
primer diperoleh dari wawancara dengan menggunakan kuisioner yang
disiapkan peneliti dan pemeriksaan yang dilakukan langsung oleh peneliti.
Pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan tekanan darah untuk mengetahui
tekanan darah responden dan melakukan pengukuran berat badan dan
tinggi badan. Dari jumlah responden yang menjadi sampel penelitian
diharapkan dapat memenuhi harapan peneliti sehingga data primer tersebut
dapat diolah. Responden tersebut dapat menjawab semua pertanyaan yang
diajukan sehingga peneliti dapat mengetahui bagaimana hubungan Indeks
Massa Tubuh dengan kejadian hipertensi pada masyarakat usia 20-60
tahun.
4.7.
INSTRUMEN PENELITIAN
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner dan
melakukan pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan berat badan dengan
menggunakan timbangan injak, pemeriksaan tinggi badan dengan
menggunakan meteran dan pemeriksaan tekanan darah yang menggunakan
beberapa instrumen, yaitu tensimeter dan stetoskop.
4.8.
data menggunakan program SPSS versi 13. Data diolah untuk mengetahui
frekuensi dan persentase, yang disajikan secara deskriptif dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi. Kemudian data diuji secara analitik dengan
terlebih dahulu melakukan uji normalitasnya dengan menggunakan
Kolmogorov Smirnov. Jika datanya normal maka digunakan uji statisktik
Pearson dan jika datanya tidak normal digunakan uji statistik Spearman
Rho Test.
BAB 5
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang dilaksanakan pada
tanggal 1 Agustus sampai dengan tanggal 7 Agustus 2010 tentang Hubungan
Antara Indeks Massa Tubuh Dengan Kejadian Hipertensi Pada Masyarakat Usia
20-60 tahun yang berada di Puskesmas Ardimulyo, Kecamatan Singosari,
Kabupaten Malang. Dalam uraian hasil penelitian ini sebelumnya peneliti akan
terlebih dahulu menggambarkan lokasi penelitian secara umum.
5.1.
kerjanya,
yaitu:
desa/kelurahan Ardimulyo,
Randuagung,
5.2.
Karakteristik Responden
Total populasi yang peneliti ambil sebagai responden sejumlah 58
orang. Dan semua responden dapat memenuhi harapan peneliti untuk
diambil datanya dan diolah datanya sebagai bahan penelitian.
Karakteristik responden yang diteliti bisa dilihat pada tabel yang
disajikan peneliti di bawah ini.
Frekuensi
Persen
Laki-Laki
Perempuan
Total
17
41
58
29,3
70,7
100,0
Frekuensi
Persen
20-30
31-40
41-50
51-60
Total
21
23
12
2
58
36,2
39,7
20,7
3,4
100,0
Tabel 5.2. menunjukkan 36,2 % responden berada pada kelompok usia 2030 tahun, 39,7 % responden berada pada kelompok usia 31-40 tahun,
20,7% responden berada pada kelompok usia 41-50 tahun dan 3,4 %
responden berada pada kelompok 51-60 tahun.
Frekuensi
Persen
Tidak Sekolah
SD
SMP
SMA
D1-D3
S1
Total
1
8
7
19
11
12
58
1,7
13,8
12,1
32,8
19,0
20,7
100,0
bersekolah.
Frekuensi
Persen
Tidak Bekerja
PNS
Swasta
Ibu Rumah Tangga
Mahasiswa
Total
2
14
22
11
9
58
3,4
24,1
37,9
19,0
15,5
100,0
5.3.
5.3.1.
Frekuensi
37
41
44
45
47
49
50
51
52
53
54
55
58
59
60
61
63
64
67
68
69
71
79
80
82
92
Total
1
1
2
2
2
2
5
3
1
2
6
4
2
4
4
2
4
1
1
1
3
1
1
1
1
1
58
Dari tabel 5.5. dari data distribusi frekuensi berat badan didapatkan berat
badan paling ringan sebesar 37 kilogram, dan berat badan paling besar
sebesar 92 kilogram.
5.3.2.
Frekuensi
1,41
1,42
1,43
1,44
1,46
1,47
1,48
1,50
1,51
1,52
1,53
1,54
1,55
1,56
1,57
1,58
1,59
1,60
1,62
1,63
1,64
1,65
1,66
1,67
1,68
1,74
1,75
Total
1
1
1
2
2
1
6
3
3
2
1
2
2
3
4
6
2
2
2
3
2
2
1
1
1
1
1
58
Frekuensi
Persen
UNDERWEIGHT
NORMOWEIGHT
AT RISK
OBESE 1
OBESE 2
TOTAL
4
24
11
15
4
58
6,9
41,4
19,0
25,9
6,9
100,0
Dari tabel 5.7. dari penghitungan Indeks Massa Tubuh didapatkan bahwa
41,4 % responden memiliki Indeks Massa Tubuh normoweight, 25,9 %
mengalami Indeks Massa Tubuh pada kelompok Obese 1, 19 % responden
pada kelompok At Risk, 6,9 % pada kelompok Obese 2 dan 6,9 % pada
kelompok Underweight.
5.4.
Frekuensi
Persen
NORMAL
PRE-HT
STAGE 1
STAGE 2
Total
27
24
5
2
58
46,6
41,4
8,6
3,4
100,0
Frekuensi
Persen
NORMAL
STAGE 1
STAGE 2
Total
41
13
4
58
70,7
22,4
6,9
100,0
Frekuensi
Persen
NORMAL
PREHIPERTENSI
HT STAGE 1
HT STAGE 2
Total
26
15
13
4
58
44,8
25,9
22,4
6,9
100,0
5.5.
Uji Normalitas
Sebelum menganalisa data, data yang telah diperoleh terlebih
dahulu
diuji
normalitasnya.
Pengujian
normalitas
menggunakan
Distribusi data Sistole, Diastole, dan Hipertensi tidak normal, maka tidak
dapat digunakan uji analisis Pearson, oleh karena itu akan digunakan uji analisis
Spearman.
5.6.
Analisis Data
BAB 6
PEMBAHASAN
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1.
KESIMPULAN
1. Indeks Massa Tubuh merupakan suatu pengukuran antropometri yang
menunjukkan hubungan antara berat badan (kg) dengan tinggi badan
(m). Dari pengukuran tersebut didapatkan klasifikasi underweight,
normoweight, at risk, obese I, dan obese II. Dari hasil penelitian,
Indeks Massa Tubuh yang paling banyak terjadi di Puskesmas
Ardimulyo adalah normoweight.
2. Hipertensi adalah peningkatan tekanan/tahanan vaskuler perifer
melebihi normal yang menimbulkan manifestasi meningkatnya
pengukuran tekanan darah. Di Indonesia sebagian besar penderita
hipertensi tidak terdeteksi karena biasanya tidak menyadari kondisi
penyakitnya tersebut, baik tentang gejala, penyebab, maupun cara
pencegahannya. Hasil dominan yang didapatkan pada penelitian
tekanan darah di Puskesmas Ardimulyo adalah tekanan darah yang
normal.
3. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan antara Indeks
Massa Tubuh dengan tekanan sistole dengan kekuatan korelasi yang
lemah, ada hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan tekanan
diastole dengan kekuatan korelasi yang lemah, dan ada hubungan
antara Indeks Massa Tubuh dengan kejadian hipertensi dengan
kekuatan korelasi yang lemah pada masyarakat usia 20-60 tahun yang
7.2.
SARAN
Untuk penelitian selanjutnya diharapkan peneliti dapat diberi kesempatan
untuk turun langsung ke lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
1. New
paradigma
for
public
health,
http://www.CerminDuniaKedokteran.com.
2. http://xa.yimg.com.Files-of-drsmed-faktor-yang-berhubungan-dengankejadian-hipertensi-pdf.
3. JNC 7. National High Blood Pressure Education Program. The seventh
report of the Joint National Committee on Prevention, Detection,
Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. U.S. Department of
Health and Human Services 2004: hal. 12.
4. Kumar V, Abbas AK, Fausto N. Hypertensive Vascular Disease. Dalam:
Robn and Cotran Pathologic Basis of Disease, 7th edition. Philadelphia:
Elsevier Saunders, 2005.p528-529.
5. Cortas K, et all. Hypertension. http://www.emedicine.com.
6. Armilawaty, Amalia H, Amirudin R. Hipertensi dan Faktor Risikonya
dalam Kajian Epidemiologi. http://www.CerminDuniaKedokteran.com.
7. www.obesitas.web.id. 2 Agustus 2010
8. http://www.id.wikipedia.org/wiki/obesitas.
9. Anonim.Hipertensi.Primer.http://www.scribd.com/doc/3498615/HIPERTE
NSIPRIMER?autodown=doc.
10. Lembaga Teknologi Fakultas Teknik Universitas Indonesia bekerja sama
dengan Proyek Pengembangan Industri Garam Beryodium, Ditjen Industri
Kimia, Agro dan Hasil Hutan Departemen Perindustrian dan Perdagangan
Retensi Kandungan Iodium. http://www.gizi.net.
11. http://www.medicostore.com/penyakit/for/tekanan-darah-tinggi-hipertensihtml.
12. Harrisons principles of internalmedicine 15th ed./editors, Eugene
Braunwald[et al.] p. cm. The McGraw-Hill Companies, Inc., for
manufacture and export.
13. www.p3gizi.litbang.depkes.go.id 5 Agustus 2010.
14. Hipertensi pada obesitas. www.mentorhealthcare.com. 5 Agustus 2010.
Lampiran 1
KUESIONER
A.
B.
C.
IDENTITAS
Nama
: Tn./Ny./Sdr.
Jenis Kelamin
: Laki-laki/Perempuan
Usia
Alamat
Pendidikan terakhir
Pekerjaan
tahun.
kg.
Tinggi Badan
cm.
TEKANAN DARAH
Tekanan Darah
mmHg
Pertanyaan :
1. Apakah anda mengkonsumsi :
a.
Frekuensi : .........cangkir/hari
ii.
Sejak kapan :
b.
c.
ii.
ii.
Lampiran 2
Frekuensi
JENIS KELAMIN
Valid Laki-laki
Perempuan
Total
Frequency Percent
17
29,3
41
70,7
58
100,0
Valid
Cumulative
Percent
Percent
29,3
29,3
70,7
100,0
100,0
Frequency Percent
21
36,2
23
39,7
12
20,7
2
3,4
58
100,0
Valid
Percent
36,2
39,7
20,7
3,4
100,0
KELOMPOK USIA
Valid 20-30
31-40
41-50
51-60
Total
Cumulative
Percent
36,2
75,9
96,6
100,0
PENDIDIKAN
Frequency Percent
1
1,7
8
13,8
7
12,1
19
32,8
11
19,0
12
20,7
58
100,0
Valid
Percent
1,7
13,8
12,1
32,8
19,0
20,7
100,0
Cumulative
Percent
1,7
15,5
27,6
60,3
79,3
100,0
PEKERJAAN
Valid
Cumulative
Percent
Percent
3,4
3,4
24,1
27,6
37,9
65,5
Frequency
2
14
22
Percent
3,4
24,1
37,9
11
19,0
19,0
84,5
9
58
15,5
100,0
15,5
100,0
100,0
BERAT BADAN
Valid 37
41
44
45
47
49
50
51
52
53
54
55
58
59
60
61
63
64
67
68
69
71
79
80
82
92
Total
Frequency Percent
1
1,7
1
1,7
2
3,4
2
3,4
2
3,4
2
3,4
5
8,6
3
5,2
1
1,7
2
3,4
6
10,3
4
6,9
2
3,4
4
6,9
4
6,9
2
3,4
4
6,9
1
1,7
1
1,7
1
1,7
3
5,2
1
1,7
1
1,7
1
1,7
1
1,7
1
1,7
58
100,0
Valid
Cumulative
Percent
Percent
1,7
1,7
1,7
3,4
3,4
6,9
3,4
10,3
3,4
13,8
3,4
17,2
8,6
25,9
5,2
31,0
1,7
32,8
3,4
36,2
10,3
46,6
6,9
53,4
3,4
56,9
6,9
63,8
6,9
70,7
3,4
74,1
6,9
81,0
1,7
82,8
1,7
84,5
1,7
86,2
5,2
91,4
1,7
93,1
1,7
94,8
1,7
96,6
1,7
98,3
1,7
100,0
100,0
TINGGI BADAN
Valid 1,41
1,42
1,43
1,44
1,46
1,47
1,48
1,50
1,51
1,52
1,53
1,54
Frequency Percent
1
1,7
1
1,7
1
1,7
2
3,4
2
3,4
1
1,7
6
10,3
3
5,2
3
5,2
2
3,4
1
1,7
2
3,4
Valid
Cumulative
Percent
Percent
1,7
1,7
1,7
3,4
1,7
5,2
3,4
8,6
3,4
12,1
1,7
13,8
10,3
24,1
5,2
29,3
5,2
34,5
3,4
37,9
1,7
39,7
3,4
43,1
1,55
1,56
1,57
1,58
1,59
1,60
1,62
1,63
1,64
1,65
1,66
1,67
1,68
1,74
1,75
Total
2
3
4
6
2
2
2
3
2
2
1
1
1
1
1
58
3,4
5,2
6,9
10,3
3,4
3,4
3,4
5,2
3,4
3,4
1,7
1,7
1,7
1,7
1,7
100,0
3,4
5,2
6,9
10,3
3,4
3,4
3,4
5,2
3,4
3,4
1,7
1,7
1,7
1,7
1,7
100,0
46,6
51,7
58,6
69,0
72,4
75,9
79,3
84,5
87,9
91,4
93,1
94,8
96,6
98,3
100,0
IMT-WHO
Valid UNDERWEIGHT
NORMAL
AT RISK
OBESE 1
OBESE 2
Total
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent
Percent
4
6,9
6,9
6,9
24
41,4
41,4
48,3
11
19,0
19,0
67,2
15
25,9
25,9
93,1
4
6,9
6,9
100,0
58
100,0
100,0
KELOMPOK SISTOLE
Valid NORMAL
PRE-HT
STAGE 1
STAGE 2
Total
Valid
Frequency Percent Percent
27
46,6
46,6
24
41,4
41,4
5
8,6
8,6
2
3,4
3,4
58
100,0
100,0
Cumulative
Percent
46,6
87,9
96,6
100,0
KELOMPOK DIASTOLE
Valid NORMAL
STAGE 1
STAGE 2
Total
Valid
Frequency Percent Percent
41
70,7
70,7
13
22,4
22,4
4
6,9
6,9
58
100,0
100,0
Cumulative
Percent
70,7
93,1
100,0
TEKANAN DARAH
Valid NORMAL
PREHIPERTENSI
HT STAGE 1
HT STAGE 2
Total
Valid
Frequency Percent Percent
26
44,8
44,8
15
25,9
25,9
13
22,4
22,4
4
6,9
6,9
58
100,0
100,0
Cumulative
Percent
44,8
70,7
93,1
100,0
Explore
Case Processing Summary
SISTOLE
Valid
N
Percent
58 100,0%
Cases
Missing
N
Percent
0
,0%
Total
N
Percent
58
100,0%
Descriptives
SISTOLE
Mean
95% Confidence Lower Bound
Interval for
Mean
Upper Bound
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Statistic
117,07
Std.
Error
2,091
112,88
121,26
116,56
120,00
253,539
15,923
80
160
80
10
,617
1,086
,314
,618
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a)
Statistic
df
Sig.
SISTOLE
,220
58
,000
a Lilliefors Significance Correction
Shapiro-Wilk
Statistic
df
,925
58
Sig.
,002
re
q
u
n
c
y
E
x
p
e
c
td
N
o
rm
a
l F
H
i
s
t
o
g
r
a
m
2
0
1
5
1
0
5
M
e
a
n
=
1
7
.
0
S
t
d
.
D
v
5
9
2
3
N
5
8
0
81
0N
1
2
0
1
4
0
1
6
0
S
I
T
O
L
E
o
r
m
a
l
Q
P
l
o
t
f
S
I
T
O
L
E
2
1
0
--1
2
-38
01
0O
1
2
0
1
4
0
1
6
0
b
s
e
rv
d
V
a
lu
e
D
e
v
fro
m
N
o
rm
a
l
D
e
t
r
n
d
e
N
o
r
m
a
l
Q
P
l
o
t
f
S
I
T
O
L
E
.0
0
8
.6
.0
0
4
.0
2
.-0
.28
0
1
0
1
2
0
1
4
0
1
6
0
O
b
s
e
r
v
d
V
a
l
u
e
1
6
0
1
4
0
1
2
0
1
0
8
0 S
IT
O
L
E
Explore
Case Processing Summary
DIASTOLE
Valid
N
Percent
58 100,0%
Cases
Missing
N
Percent
0
,0%
Total
Percent
58
100,0%
Descriptives
DIASTOLE
Mean
95% Confidence Lower Bound
Interval for
Mean
Upper Bound
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Std.
Error
1,612
Statistic
79,22
76,00
82,45
78,75
80,00
150,703
12,276
60
120
60
20
,466
,892
,314
,618
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a)
Statist
ic
df
Sig.
DIASTOLE
,182
58
,000
a Lilliefors Significance Correction
Shapiro-Wilk
Statistic
,918
df
58
Sig.
,001
E
x
p
e
c
td
N
o
rm
a
l F
re
q
u
n
c
y
H
i
s
t
o
g
r
a
m
2
5
2
0
1
5
1
0
5
M
e
a
n
=
7
9
.
2
S
t
d
.
D
v
1
7
6
N
5
8
06
07
08
0
9
0
1
0
1
0
1
2
0
D
I
A
S
T
O
L
E
N
o
r
m
a
l
Q
P
l
o
t
f
D
I
A
S
T
O
L
E
2
1
0
-16
07
08
0O
9
0
1
0
1
0
1
2
0
b
s
e
rv
d
V
a
lu
e
D
e
v
fro
m
N
o
rm
a
l
D
e
t
r
n
d
e
N
o
r
m
a
l
Q
P
l
o
t
f
D
I
A
S
T
O
L
E
.1
1
2
5
.0
.0
0
7
5
.0
5
.-0
2
5
0
..2
5
6
0
7
0
8
0
9
0
1
0
1
0
1
2
0
O
b
s
e
r
v
d
V
a
l
u
e
1
2
0
1
0
1
0
9
0
8
0
7
0
6
0 D
IA
S
T
O
L
E
58
Missing
Percent
100,0%
N
0
Total
Percent
,0%
N
58
Percent
100,0%
Descriptives
HIPERTENSI
Mean
95% Confidence
Interval for Mean
Statistic
1,91
Lower Bound
Std. Error
,128
1,66
Upper Bound
2,17
5% Trimmed Mean
1,85
Median
2,00
Variance
,957
Std. Deviation
,978
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
,643
,314
-,783
,618
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a)
Statistic
df
,273
58
a Lilliefors Significance Correction
HIPERTENSI
Sig.
,000
Shapiro-Wilk
Statistic
,810
df
58
Sig.
,000
re
q
u
n
c
y
E
x
p
e
c
td
N
o
rm
a
l F
H
i
s
t
o
g
r
a
m
3
0
2
5
2
0
1
5
1
0
5
M
e
a
n
=
1
.
9
S
t
d
.
D
v
0
7
8
N
5
8
01N
2
3
4
H
I
P
E
R
T
N
S
I
o
r
m
a
l
Q
P
l
o
t
f
H
I
P
E
R
T
E
N
S
I
2
.1
0
.0
5
.0
1
0
.-0
5
.-1
..5
01
.01
.52
.0O
.b
2
5
3
.
0
3
.
5
4
.
0
s
e
rv
d
V
a
lu
e
D
e
v
fro
m
N
o
rm
a
l
D
e
t
r
n
d
e
N
o
r
m
a
l
Q
P
l
o
t
f
H
I
P
E
R
T
N
S
I
.0
0
5
.0
4
.3
.0
0
2
.-0
1
.-0
0
..1
2
1
.
0
1
.
5
2
.
0
2
.
5
3
.
0
3
.
5
4
.
0
O
b
s
e
r
v
d
V
a
l
u
e
4
.0
.3
3
5
.2
0
.2
5
.1
0
.1
5
.0 H
IP
E
R
T
N
S
I
Explore
Case Processing Summary
IMT
Valid
N
Percent
58 100,0%
Cases
Missing
N
Percent
0
,0%
Total
N
Percent
58
100,0%
Descriptives
IMT
Mean
95% Confidence Lower Bound
Interval for
Mean
Upper Bound
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Statistic
23,7563
Std.
Error
,53810
22,6788
24,8339
23,5438
23,2029
16,794
4,09801
16,42
36,07
19,64
5,63
,755
,668
,314
,618
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a)
Statistic
df
Sig.
IMT
,116
58
,052
a Lilliefors Significance Correction
Shapiro-Wilk
Statistic
df
,961
58
Sig.
,059
H
i
s
t
o
g
r
a
m
1
2
1
0
8
6
4
2
M
e
a
n
=
2
3
.
7
5
6
3
S
t
d
.
D
v
4
0
9
8
1
N
5
8
0
.402
1
5
0
.N
2
.o
5
0
3
0
.
3
5
.
0
Im
M
T
r
a
l
Q
P
l
o
t
f
I
M
T
2
E
x
p
e
c
td
N
o
rm
a
l F
re
q
u
n
c
y
IMT
0
--2
41
52
0O
2
5
3
0
3
5
4
0
b
s
e
rv
d
V
a
lu
e
D
e
v
fro
m
N
o
rm
a
l
D
e
t
r
n
d
e
N
o
r
m
a
l
Q
P
l
o
t
f
I
M
T
.0
1
0
.0
8
.6
.0
0
4
.-0
2
.-0
0
..2
4
1
5
2
0
2
5
3
0
3
5
4
0
O
b
s
e
r
v
d
V
a
l
u
e
4
0
3
5
3
0
2
5
2
0
1
5 IM
T
Nonparametric Correlations
Correlations
IMT
Spearman's
rho
SISTOLE
IMT
Correlation
1,000
Coefficient
Sig. (2-tailed)
.
N
58
SISTOLE Correlation
,282(*)
Coefficient
Sig. (2-tailed)
,032
N
58
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
,282(*)
,032
58
1,000
.
58
Nonparametric Correlations
Correlations
IMT
Spearman's
rho
DIASTOLE
IMT
Correlation
1,000
Coefficient
Sig. (2-tailed)
.
N
58
DIASTOLE Correlation
,384(**)
Coefficient
Sig. (2-tailed)
,003
N
58
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
,384(**)
,003
58
1,000
.
58
Nonparametric Correlations
Correlations
Spearman's
rho
IMT
Correlation
Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
HIPERTENSI Correlation
Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
IMT
HIPERTENSI
1,000
,279(*)
.
58
,034
58
,279(*)
1,000
,034
58
.
58
no
nama
jnsklmn
usia
klmpusia
pendidikan
pekerjaan
BB
TB
IMT
IMT-WHO
sistole
klmpsistole
diastole
klmpdiastole
hipertensi
30.04
OBESE 2
160
STAGE 2
100
STAGE 2
HT STAGE 2
Laki-laki
24
20-30
S1
Mahasiswa
92
1.75
Laki-laki
37
31-40
SD
Swasta
58
1.65
21.3
NORMAL
140
STAGE 1
90
STAGE 1
HT STAGE 1
Laki-laki
31
31-40
SD
Swasta
53
1.64
19.71
NORMAL
130
PRE-HT
70
NORMAL
PREHIPERTENSI
Laki-laki
45
41-50
D1-D3
PNS
68
1.59
26.9
OBESE 1
130
PRE-HT
80
NORMAL
PREHIPERTENSI
Laki-laki
28
20-30
SMA
Swasta
82
1.74
27.08
OBESE 1
120
PRE-HT
90
STAGE 1
HT STAGE 1
Perempuan
39
31-40
SD
44
1.41
22.13
NORMAL
120
PRE-HT
90
STAGE 1
HT STAGE 1
Laki-laki
37
31-40
S1
Swasta
60
1.57
24.34
AT RISK
130
PRE-HT
80
NORMAL
PREHIPERTENSI
Laki-laki
38
31-40
SMP
Swasta
69
1.64
25.65
OBESE 1
120
PRE-HT
90
STAGE 1
HT STAGE 1
Perempuan
36
31-40
SMA
50
1.48
22.83
NORMAL
120
PRE-HT
95
STAGE 1
HT STAGE 1
10
Perempuan
36
31-40
SMA
54
1.56
22.19
NORMAL
120
PRE-HT
90
STAGE 1
HT STAGE 1
11
Perempuan
45
41-50
SMA
Swasta
49
1.5
21.78
NORMAL
120
PRE-HT
90
STAGE 1
HT STAGE 1
12
Perempuan
39
31-40
SMP
58
1.63
21.83
NORMAL
150
STAGE 1
90
STAGE 1
HT STAGE 1
13
Perempuan
40
31-40
SMA
Swasta
59
1.44
28.45
OBESE 1
160
STAGE 2
120
STAGE 2
HT STAGE 2
14
Perempuan
28
20-30
D1-D3
PNS
63
1.54
26.56
OBESE 1
120
PRE-HT
90
STAGE 1
HT STAGE 1
15
Perempuan
48
41-50
D1-D3
PNS
60
1.5
26.67
OBESE 1
130
PRE-HT
100
STAGE 2
HT STAGE 2
16
Perempuan
36
31-40
D1-D3
PNS
69
1.58
27.64
OBESE 1
110
NORMAL
90
STAGE 1
HT STAGE 1
17
Perempuan
38
31-40
SMP
79
1.48
36.07
OBESE 2
140
STAGE 1
90
STAGE 1
HT STAGE 1
18
Perempuan
42
41-50
SMA
PNS
47
1.48
21.46
NORMAL
140
STAGE 1
100
STAGE 2
HT STAGE 2
19
Perempuan
54
51-60
SMA
80
1.55
33.3
OBESE 2
150
STAGE 1
90
STAGE 1
HT STAGE 1
20
Perempuan
44
41-50
SMA
PNS
54
1.51
23.68
AT RISK
130
PRE-HT
90
STAGE 1
HT STAGE 1
21
Perempuan
27
20-30
SMP
Swasta
49
1.46
22.99
NORMAL
110
NORMAL
60
NORMAL
NORMAL
22
Perempuan
27
20-30
SMA
Tidak Bekerja
37
1.48
16.89
UNDERWEIGHT
95
NORMAL
60
NORMAL
NORMAL
23
Perempuan
31
31-40
SD
Swasta
54
1.52
23.37
AT RISK
110
NORMAL
80
NORMAL
NORMAL
24
Perempuan
33
31-40
SMP
59
1.48
26.94
OBESE 1
110
NORMAL
80
NORMAL
NORMAL
25
Perempuan
27
20-30
SMP
Swasta
53
1.48
24.2
AT RISK
110
NORMAL
70
NORMAL
NORMAL
26
Perempuan
27
20-30
SMA
Tidak Bekerja
41
1.58
16.42
UNDERWEIGHT
120
PRE-HT
60
NORMAL
PREHIPERTENSI
27
Perempuan
31
31-40
SMA
63
1.5
28
OBESE 1
110
NORMAL
60
NORMAL
NORMAL
28
Perempuan
24
20-30
Mahasiswa
59
29
Perempuan
48
41-50
S1
Tidak
Sekolah
1.59
23.34
AT RISK
110
NORMAL
70
NORMAL
NORMAL
Swasta
61
1.44
29.42
OBESE 1
120
PRE-HT
80
NORMAL
PREHIPERTENSI
30
Perempuan
37
31-40
D1-D3
31
Perempuan
30
20-30
D1-D3
PNS
67
1.51
29.38
OBESE 1
100
NORMAL
70
NORMAL
NORMAL
PNS
54
1.53
23.07
AT RISK
120
PRE-HT
80
NORMAL
PREHIPERTENSI
32
Laki-laki
39
31-40
SD
Swasta
50
1.58
20.03
NORMAL
100
NORMAL
70
NORMAL
NORMAL
33
Perempuan
32
31-40
D1-D3
PNS
69
1.57
27.99
OBESE 1
100
NORMAL
70
NORMAL
NORMAL
34
Perempuan
35
Laki-laki
22
20-30
D1-D3
PNS
45
1.51
19.74
NORMAL
120
PRE-HT
80
NORMAL
PREHIPERTENSI
24
20-30
D1-D3
Mahasiswa
50
1.62
19.05
NORMAL
110
NORMAL
60
NORMAL
NORMAL
36
Laki-laki
32
31-40
SMA
Swasta
54
1.68
19.13
NORMAL
110
NORMAL
70
NORMAL
NORMAL
37
Perempuan
40
31-40
SMA
Swasta
51
1.52
22.07
NORMAL
100
NORMAL
70
NORMAL
NORMAL
38
Laki-laki
47
41-50
SMA
Swasta
63
1.67
22.59
NORMAL
110
NORMAL
80
NORMAL
NORMAL
39
Perempuan
41
41-50
S1
44
1.42
21.82
NORMAL
120
PRE-HT
80
NORMAL
PREHIPERTENSI
40
Perempuan
23
20-30
S1
Mahasiswa
47
1.57
19.07
NORMAL
110
NORMAL
80
NORMAL
NORMAL
41
Perempuan
24
20-30
S1
Mahasiswa
50
1.66
18.14
UNDERWEIGHT
80
NORMAL
60
NORMAL
NORMAL
42
Perempuan
23
20-30
SMA
Swasta
71
1.46
33.31
OBESE 2
110
NORMAL
70
NORMAL
NORMAL
43
Perempuan
25
20-30
S1
Swasta
45
1.58
18.03
UNDERWEIGHT
85
NORMAL
60
NORMAL
NORMAL
44
Perempuan
42
41-50
D1-D3
PNS
50
1.58
20.03
NORMAL
100
NORMAL
70
NORMAL
NORMAL
45
Laki-laki
45
41-50
S1
PNS
59
1.57
23.94
AT RISK
120
PRE-HT
80
NORMAL
PREHIPERTENSI
46
Perempuan
20
20-30
SMA
Mahasiswa
55
1.56
22.6
NORMAL
120
PRE-HT
80
NORMAL
PREHIPERTENSI
47
Laki-laki
27
20-30
S1
Swasta
55
1.63
20.7
NORMAL
120
PRE-HT
80
NORMAL
PREHIPERTENSI
48
Perempuan
39
31-40
SD
54
1.43
26.41
OBESE 1
120
PRE-HT
80
NORMAL
PREHIPERTENSI
49
Laki-laki
33
31-40
SMA
Swasta
64
1.65
23.51
AT RISK
120
PRE-HT
80
NORMAL
PREHIPERTENSI
50
Perempuan
48
41-50
SMP
Swasta
63
1.54
26.56
OBESE 1
110
NORMAL
80
NORMAL
NORMAL
51
Perempuan
27
20-30
S1
Mahasiswa
60
1.58
24.03
AT RISK
100
NORMAL
80
NORMAL
NORMAL
52
Perempuan
27
20-30
SD
Swasta
52
1.47
24.06
AT RISK
100
NORMAL
60
NORMAL
NORMAL
53
Laki-laki
38
31-40
SMA
PNS
51
1.63
19.2
NORMAL
110
NORMAL
70
NORMAL
NORMAL
54
Perempuan
48
41-50
SMA
61
1.55
25.39
OBESE 1
120
PRE-HT
80
NORMAL
PREHIPERTENSI
55
Laki-laki
52
51-60
SD
Swasta
55
1.6
21.48
NORMAL
120
PRE-HT
80
NORMAL
PREHIPERTENSI
56
Perempuan
34
31-40
D1-D3
PNS
60
1.6
23.44
AT RISK
110
NORMAL
80
NORMAL
NORMAL
57
Perempuan
23
20-30
S1
Mahasiswa
51
1.56
20.96
NORMAL
110
NORMAL
80
NORMAL
NORMAL
58
Laki-laki
30
20-30
S1
Mahasiswa
55
1.62
20.96
NORMAL
100
NORMAL
70
NORMAL
NORMAL