Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan Makalah tentang “Manusia dan Peradaban”.
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah IlmuSosial & Budaya Dasar
(ISBD). Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya
kepada orang tua kami yang telah membantu baik moril maupun materi rekan-rekan satu
kelompok yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi
penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata kuliah guna menjadi acuan
dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai khalifah dibumi dengan
dibekali akal pikiran untuk berkarya dimuka bumi. Manusia memiliki perbedaan baik secara
biologis maupun rohani. Secara biologis umumnya manusia dibedakan secara fisik sedangkan
secara rohani manusia dibedakan berdasarkan kepercayaannya atau agama yang dianutnya.
Kehidupan manusia sendiri sangatlah komplek, begitu pula hubungan yang terjadi pada
manusia sangatlah luas. Hubungan tersebut dapat terjadi antara manusia dengan manusia,
manusia dengan alam, manusia dengan makhluk hidup yang ada di alam, dan manusia
dengan Sang Pencipta. Setiap hubungan tersebut harus berjalan selaras dan seimbang. Selain
itu manusia juga diciptakan dengan sesempurna penciptaan, dengan sebaik-baik bentuk yang
dimiliki. Hal ini diisyaratkan dalam surat At-Tiin: 4
“Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk
yang sebaik-baiknya”.
Dengan demikian karena hal tersebut, dapat dikatakan bahwa kualitas manusia pada
suatu negara akan menentukan kualitas kebudayaan dari suatu negara tersebut, begitu pula
pendidikan yang tinggi akan menghasilkan kebudayaan yang tinggi. Karena kebudayaan
adalah hasil dari pendidikan suatu bangsa dan kebudayaan juga merupakan hasil interaksi
manusia yang merupakan perwujudan dari karya manusia.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Manusia?
2. Apa yang dimaksud dengan Peradaban?
1.3.Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan Makalah ini untuk mengetahui sejarah terciptanya manusia.
Dan dalam manusia itu tidak akan pernah mampu untuk hidup sendiri yakni manusia
termasuk kedalam makhluk sosial karena manusia akan membaur dengan manusia lainnya
dalam sebuah kelompok masyarakat, segala sesuatunya manusia pasti memerlukan bantuan
dari orang lain.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Manusia
A. Pengertian Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang
berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk
lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan
atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara
mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia
sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.
ü ABINENO J. I
Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang
terbungkus dalam tubuh yang fana”.
ü UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau
badan fisik.
ü SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan
lebar.
ü KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak
dinyatakan.
ü I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan
karsa.
C. Unsur-unsur yang membangun Manusia
Ada dua macam pandangan yang akan menjadi acuan untuk menjelaskan unsur-unsur
yang membangun manusia.
1. Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu:
a. Jasad : badan kasar manusia yang dapat kita lihat, raba bahkan di foto dan menempati
ruang dan waktu.
b. Hayat : mengandung unsur hidup, yang di tandai dengan gerak.
c. Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan
memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi
pusat lahirnya kebudayaan.
d. Nafs : dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran akan diri sendiri.( Asy’arie,
1992 hal: 62-84).
D. Hakekat Manusia
Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna,
melebihi ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan
akal pikiran serta hawa nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar
dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di sekitar mereka.
Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini. Salah satu hakekat
manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup berdampingan satu sama lain,
berinteraksi dan saling berbagi.
2.2. Peradaban
A. Pengertian Peradaban
Istilah peradaban dalambahasa inggris disebut Civilization. Istilah peradaban sering
dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadapperkembangan kebudayaan.
Definisi peradaban menurut Koentjaraningrat menyatakan bahwa peradaban
merupakan bagian dari unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya
kesenian, ilmupengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis,
organisasikenegaraan, kebudayaan yang mempunyai system teknologi dan masyarakat kota
yang maju dan kompleks.
B. Wujud Peradaban
Dalam penjelasan Rohiman Notowidagdo menjelaskan bahwa terjadinya
disharmoniantara Barat dan Timur disebabkan pikiran Barat tentang Timur yang penuh
dengan bayangannegatif dan prasangka, akibatnya alam pikiran Barat dan Timur tidak pernah
bertemu. Dalam pikiran Timur, Barat digambarkan sebagai materialisme, kapitalisme,
rasionalisme, dinamisme, saintisme, positivisme, dan sekularisme. Sebaliknya, Barat
membayangkan Timursebagai kemiskinan, kebodohan, ststis, fatalis, dan kontemplatif. Tentu
saja gambaran yang demikian menimbulkan sikap berlawanan yang akhirnya mewujudkan
permusuhan (konflik), disharmoni,persaingan, dan perang.
Perbedaan presepsi tersebut dapat dirasakan ada peradabannya. Karena Peradaban
hanya menekankan pada unsur tertentu, mungkin unsur akal (tingkat berfikir) mungkin unsur
nurani (perasaan). Peradaban menurut Konsep Barat lebih mengutamakan unsur akal (tingkat
berfikir), sedangkan peradaban menurut konsep Timur lebih mengutamakan unsur nurani
(perasaan, estetis).Dengan demikian di kalangan orang Barat kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi lebih dulu unggul dibandingkan dengan orang timur. Dikalangan orang Timur, hati
nurani (perasaan) lebih diutamakan dari pada akal (ratio). Benar menurut akal, belum tentu
baik dan belum tentu sesuai dengan hati nurani.
C. Hakikat Peradaban
Koentjaraningrat (1990) menjelaskan bahwa dalam Istilah kebudayaan ada pula istilah
peradaban. Hal ini adalah sama dengan istilah dalam bahasa Inggris civilization yang
biasanya dipakai untuk menyebutkan bagian atau unsur dari kebudayaan yang harus maju dan
indah. Kebudayaan sendiri berasal dari kata culture, istilah peradaban sering dipakai untuk
menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan.
Peradaban berasal dari kata adab, yang dapat diartikan sopan, berbudi pekerti, luhur,
mulia, berakhalak, yang semuanya menunjuk pada sifat yang tinggi dan mulia. Prof. Dr.
Nurcholis Madjid ( Islam Dan Pluralism ) menggunakan istilah civilization (peradaban)
merupakan prinsip – prinsip yang di buat bersama oleh mansyarakat, dan menjadi hukum
yang di tunduki secara bersama pula.
1. Kontjaranigrat (1990 : 182) menyatakan peradaban untuk menyebut bagian dan unsur
kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat
sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang
mempunyai system teknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks.
2. Ibnu Khaldun (1332-1406 M) melihat peradaban sebagai organisasi sosial manusia,
kelanjutan dari proses tamaddun (semacam urbanisasi), lewat ashabiyah (group feeling),
merupakan keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang mengatasi
negara, ras, suku, atau agama, yang membedakannya dari yang lain, tetapi tidak monolitik
dengan sendirinya. Pendekatan terhadap peradaban bisa dilakukan dengan menggunakan
organisasi sosial, kebudayaan, cara berkehidupan yang sudah maju, termasuk system IPTEK
dan pemerintahannya.
Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur
budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka masyarakat
pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi. Tinggi
rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor: Pendidikan, Kemajuan
teknologi dan, Ilmu pengetahuan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengeruh besar kemajuan jaman dan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan
proses evolusi kebudayaan manusia yang sudah sampai pada taraf kompleksitasnya.
peradaban manusia mengalami dinamika (perubahan dan perkembangan). Perubahan itu
menuju pada kemajuan, apalagi di era global dewasa ini. Perubahan yang terjadi demikian
pesatnya. Merujuk pada pendapat Alvin Tofler di atas, sekarang manusia berada pada era
peradaban informasi. Kemajuan yang pesat di bidang teknologi informasi menghasilkan
globalisasi, di samping kemajuan dalam sarana transportasi. Di era global, hubungan
antarmanusia tidak terbatas dalam satu wilayah negara saja, tetapi sudah antarnegara
(transnasional). Dengan demikian, orang bisa berkomunikasi dengan orang lain di negara
lain, serta berpindah-pindah dengan cepat dari satu negara ke negara lain.
B. Saran
Muhammad Abdulkadir. 2008. Ilmu Sosial Budaya Dasar. PT Citra Aditya Bakti : Bandung.
Murtadha Muntahhari. 2002. Manusia, Dan Alam Semesta. Lentera Basritama : Jakarta.
Budhy munawar ranchman. 2011. Membaca Nurcholish Madjid Islam Dan Pluralisme.
Democracy project : Jakarta.