Anda di halaman 1dari 4

contoh-contoh gejala alam yang berhubungan dengan kimia

 Perkaratan (korosi) logam


Contoh : - Korosi pada besi karena adanya proses oksidasi
- Korosi pada perunggu dan tembaga berupa warna hijau dan jingga yang terbentuk pada
permukaan logam tersebut
 Pembentukan gua kapur
Terjadi karena pelarutan kapur pada bahan kapur oleh air hujan yang mengandung CO 2 sehingga
terbentuk rongga yang dikenal dengan goa kapur
 Pembentukan stalaktit dan stalagmit dalam gua kapur
Stalaktit terbentuk apabila larutan batuan kapur menetes dari atap gua kapur dengan
melepaskan air dan CO2. Endapan yang masih menempel pada atap gua disebut stalaktit. Jika
larutan kapurnya menetes ke lantai gua membentuk padatan kapur dikenal sebagai stalagmit
 Terjadinya hujan asam yang dapat merusak logam, marmer, tumbuhan dan benda lain.
Hujan asam terjadi apabila partikel-partikel (debu, asap) dari industri mengandung SO2 dan SO3
bereaksi dengan air hujan membentuk asam sulfat (H2SO4), yang berbahaya bagi manusia dan
makhluk hidup lainya serta benda-benda berbahan dasar logam.
 Rusaknya lapisan ozon
Lapisan ozon adalah lapisan molekul O3 yang mampu menyerap radiasi sinar ultraviolet yang dapat
merusak jaringan. Penyebab rusaknya lapisan ozon adalah penggunaan freon pada kulkas, AC dan
alat semprot(sprayer). Freon menyebabkan ozon berubah menjadi O 2 sehingga lapisan yang
ditinggalkan oleh ozon menjadi berlubang dan akhirnya lapisan ozon tidak mampu menyerap sinar
ultraviolet lagi akibatnya keseimbangan panas di atmosfir tidak dapat dipertahankan, sinar
ultraviolet akan lansung ke bumi sehingga bumi makin panas, es di kutub utara akan mencair
sehingga permukaan laut akan naik.

Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan senyawa lain yang terdapat di
lingkungannya (misal air dan udara) dan menghasilkan senyawa yang tidak dikehendaki.
Peristiwa korosi kita kenal dengan istilah perkaratan. Korosi ini telah mengakibatkan
kerugian bermilyar rupiah setiap tahunnya. Biasanya logam yang paling banyak mengalami
korosi adalah besi.

Korosi terjadi melalui reaksi redoks, di mana logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen
mengalami reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau karbonat. Karat pada besi
berupa zat yang berwarna cokelat-merah dengan rumus kimia Fe2O3·xH2O. Oksida besi
(karat) dapat mengelupas, sehingga secara bertahap permukaan yang baru terbuka itu
mengalami korosi. Berbeda dengan aluminium, hasil korosi berupa Al2O3 membentuk
lapisan yang melindungi lapisan logam dari korosi selanjutnya. Hal ini dapat menerangkan
mengapa panic dari besi lebih cepat rusak jika dibiarkan, sedangkan panci dari aluminium
lebih awet.
Korosi secara keseluruhan merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu
dari besi sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.

Fe(s) à Fe2+(aq) + 2e–

Elektron yang dibebaskan dalam oksidasi akan mengalir ke bagian lain untuk mereduksi
oksigen.

O2(g) + 2 H2O(l) + 4e– à 4 OH–(l)

Ion besi(II) yang terbentuk pada anode akan teroksidasi membentuk besi(III) yang kemudian
membentuk senyawa oksida terhidrasi Fe2O3·xH2O yang disebut karat.

Dua kunci fakta yang menolong kita memahami bagaimana gua terbentuk sebagai berikut.

1. CO2 terdapat dalam kesetimbangan dengan larutan CO2 dalam pelarut air murni.

H2O(l)
CO2(g)  CO2(aq) ........(1)

Konsentrasi CO2 dalam air proporsional dengan tekanan parsial gas CO2 yang bereaksi
dengan air (hukum Henry), [CO2(aq)] ≈ PCO2. Karena terus-menerus melepaskan CO2 dari
dalam tanah, PCO2 dalam lekukan tanah lebih tinggi daripada PCO2 di atmosfer.

2. Reaksi CO2 dan air menghasilkan H3O+. Persentase H3O+ meningkatkan daya larut bahan-
bahan ionik yang terdiri dari anion asam lemah.

CO2(aq) + 2H2O(l)  H3O+(aq) + HCO3–(aq)

Jadi CO2(aq) membentuk H3O+ yang meningkatkan daya larut CaCO3.

CaCO3(s) + CO2(aq) + H2O(l)  Ca2+(aq) + 2HCO3–(aq) .......(2)

Inilah penjelasan dari proses pembentukan gua. Ketika air permukaan menetes melalui celah-
celah pada tanah, maka akan bertemu dengan udara yang terjebak dalam tanah dengan
tekanan CO2 yang tinggi. Sebagai hasilnya CO2 aq) akan meningkat (persamaan 1 bergeser
ke kanan) dan larutan menjadi bersifat lebih asam. Ketika CO2 memperkaya air yang bereaksi
dengan batu kapur, maka makin banyak CaCO3 yang larut (persamaan 2 bergeser ke kanan).
Sebagai hasilnya maka semakin banyak batu-batu yang terbentuk, semakin banyak air yang
mengalir di dalamnya, semakin banyak batu-batu yang terbentuk, dan seterusnya. Seiring
berjalannya waktu, gua perlahan-lahan akan membentuk stalaktit dan stalagmit.

Proses pembentukan stalaktit dan stalagmit melalui terowongan-terowongan bawah tanah.


Beberapa larutan sebagian besar melarutkan Ca(HCO3)2 melewati langit-langit gua yang
terbentuk. Ketika menetes maka akan bertemu dengan udara yang mempunyai
tekanan CO2 lebih rendah dari tekanan CO2 di tanah, sehingga beberapa CO2 (aq) keluar dari
larutan (persamaan 1 bergeser ke kiri). Ini menyebabkan CaCO3 mengendap di langit-langit
dan di tempat tetesan jatuh (persamaan 2 bergeser ke kiri).

Sepuluh tahun berlalu dan langit-langit menghasilkan untaian tetesan yang membeku dari
CaCO3 disebut stalaktit, sedangkan bentuk paku dari CaCO3 disebut stalagmit, tumbuh ke
atas dari lantai gua. Dengan waktu yang cukup, stalaktit dan stalagmit bertemu dan
membentuk kolom endapan batu kapur. Proses kimia yang sama dapat menghasilkan bentuk-
bentuk endapan yang berbeda. Kumpulan larutan Ca(HCO3)2 membentuk batu “lily” atau
“koral”. Larutan membentuk batu yang lembut, menghias pada dinding gua dengan warna
yang timbul menakjubkan dari ion-ion logam, seperti besi (cokelat kemerahan) atau tembaga
(hijau kebiruan).

Dua gas yang dihasilkan dari pembakaran mesin kendaraan serta pembangkit listrik tenaga diesel dan batubara
yang utama adalah sulfur dioksida(SO2) dan nitrogen dioksida(NO2).Gas yang dihasilkan tersebut bereaksi di
udara membentuk asam.Misalnya,sulfur dioksida bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur trioksida.
2SO2 + O2 --> 2SO3
Sulfur trioksida kemudian bereaksi dengan uap air membentuk asam sulfat.
SO3 + H2O --> H2SO4
Uap air yang telah mengandung asam ini menjadi bagian dari awan yang akhirnya turun ke bumi sebagai hujan
asam atau salju asam.Hujan asam dapat mengakibatkan kerusakan hutan,tanaman pertanian,dan
perkebunan.Hujan asam juga mengakibatkan berkaratnya benda-benda yang terbuat dari logam misalnya
jembatan dan rel kereta api,serta rusaknya berbagai bangunan.Selain itu,hujan asam juga menyebabkan
menurunnya pH tanah,sungai,dan danau,sehingga mempengaruhi kehidupan organisme tanah dan air,serta
kesehatan manusia.

Perubahan iklim dan cuaca


Pergantian iklim di dunia sangat kerap terjadi, tergantung kondisi alam. Selain membawa
dampak negatif pada kehidupan hewan, pencemaran udara juga mampu merusak
bangunan seperti candi-candi. Iklim dunia yang berubah polanya mengakibtakan timbulnya
bencana alam dan naiknya permukaan laut. Seorang penulis yang bernama Angus Smith
mengenai polusi industri di Inggris, sering mengakibatkan perubahan cuaca yang dihasilkan
dari proses pembakaran bahan bakar fosil (kendaraan bermotor) dan pembakaran batubara
(pabrik dan pembangkit energi listrik) seperti ; SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang menguap
ke udara akan bercampur dengan embun, dengan bantuan cahaya matahari senyawa
tersebut akan diubah menjadi tetesan-tetesan asam yang kemudian turun ke bumi yang
dikenal dengan hujan asam. Dan sebagian lainnya bercampur dengan O2 yang dihirup oleh
mahluk hidup dan sisanya akan langsung mengendap di tanah sehingga mencemari air dan
mineral tanah. H2SO4 dan HNO2 dalam bentuk butiran padat dan halus turun berdasarkan adanya
gaya gravitasi bumi, maka peristiwa ini disebut dengan deposisi asam.
Hal negatif yang ditimbulkannya :

Penipisan lapisan ozon


Ozon (O3) adalah Senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak stabil. Di
atmosfer ozon terbentuk secara alami dan terletak di lapisan stratosfer pada
ketinggian 15-16 km di atas permukaan bumi. Fungsi dari lapisan ini adalah untuk
melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet (UV) yang dipancarkan sinar matahari
dan sangat berbahaya bagi kehidupan di bumi. Lubang ozon (Ozone hole)
diakibatkan oleh adanya penggunaan CFC (chlorofluorocarbon) yang terdapat pada
cat spry, zat tersebut dapat membebaskan atom klorida (Cl) jika adanya pancaran
sinar matahari sehingga akan memepercepat lepasnya ikatan O 3 menjadi O2.
Seperti kasus tersebut mampu merusak lapisan ozon sehingga lapisan ozon menipis
dan berlubang.
Diperkirakan telah timbul adanya lubang ozon di benua Artik dan Antartika. Oleh
karena itulah, Peserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapka tanggal 16 September
sebagai Hari ozon dunia, dengan tujuan agar lapisan ozon terjaga dan tidak
mengalami kerusakan yang parah.
Hal negatif yang di timbulkannya :

1. Menimbulkan iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar dan


memperkecil paru-paru dan kanker kulit (khususnya bagi orang yang berkulit
terang).

Anda mungkin juga menyukai