Anda di halaman 1dari 3

Cara Sederhana Mencegah Perkaratan

Masalah yang kerapkali membuat banyak orang merasa kesal ialah perkaratan yang
terjadi pada benda-benda berbahan logam atau besi. Benda yang awalnya bersih dan mengkilap,
seiring dengan berjalannya waktu, tiba-tiba saja benda itu berubah menjadi sesuatu yang kotor,
rapuh, dan tidak layak digunakan. Contohnya saja gembok, benda yang tidak lepas dari
kehidupan sehari-hari. Terkadang, kita kesal ketika gembok yang kita pakai tersebut sudah rusak
dan berkarat. Hal ini membuat kunci dari gembok susah dibuka yang menyebabkan kita harus
repot-repot berusaha menariknya dengan kencang dan bahkan seringkali kita harus
menambahkan cairan seperti minyak agar gembok tersebut bisa untuk dibuka.
Selain hal tersebut, contoh dari perkaratan dalam hal yang lebih luas adalah pada
keroposnya jembatan. Hal tersebut tentunya amatlah berbahaya. Bayangkan, apabila jembatan
menjadi rubuh karena kejadian tersebut. Begitu besar kerugiannya, bukan hanya dalam hal
materi, tetapi dapat berupa nyawa beberapa orang. Pada dasarnya, terjadinya proses berkarat
tidak bisa dihindari untuk logam atau besi.
Perkaratan, atau juga sering dikenal dengan korosi, yakni sesuatu yang hampir dianggap
sebagai musuh umum masyarakat. Karat adalah sebutan bagi korosi pada besi, padahal korosi
merupakan gejala destruktif yang mempengaruhi hampir semua logam. Besi adalah salah satu
dari banyak jenis logam yang mengalami korosi, tidak perlu diingkari bahwa logam itu paling
awal menimbulkan korosi serius. Karena itu, tidak menyarankan bila istilah korosi dan karat
hampir dianggap sama. Korosi dikenal merugikan karena bersifat merusak logam dan
membahayakan.
Korosi terjadi melalui reaksi redoks, di mana logam mengalami oksidasi, sedangkan
oksigen mengalami reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau karbonat. Karat pada besi
berupa zat yang berwarna cokelat-merah dengan rumus kimia Fe2O3·xH2O. Oksida besi (karat)
dapat mengelupas, sehingga secara bertahap permukaan yang baru terbuka itu mengalami korosi.
Jika dijabarkan lebih lanjut secara kimiawi, maka proses korosi pada besi dapat dibagi menjadi
dua reaksi redoks terpisah, antara lain:

 Proses hilangnya besi


Bagian besi yang hilang umumnya adalah bagian besi yang mengalami kontak dengan
air. Bagian ini disebut daerah anode, sebagaimana reaksi oksidasi besi terjadi:

Ketika atom-atom Fe kehilangan elektron, terbentuklah cekungan di bagian hilangnya


besi tersebut. Selanjutnya, elektron-elektron yang terlepas tersebut akan mengalir ke
bagian dengan konsentrasi oksigen tinggi yang umumnya terletak di tepi tetesan
air tempat terbentuknya cekungan. Bagian ini disebut daerah katode, di mana elektron
yang terlepas dari atom besi mereduksi O2:

atau

Pada umumnya, reaksi reduksi yang terjadi adalah reaksi reduksi oksigen dengan H +,
sebagaimana medium terjadinya korosi cenderung bersifat asam dan reaksi reduksi dalam
suasana asam cenderung lebih spontan, sebagaimana potensial reduksinya lebih besar
(+1,23 V). Ion H+ berasal dari asam H2CO3 yang terbentuk dari reaksi pelarutan karbon
dioksida dalam uap air di udara.
Jadi, keseluruhan reaksi hilangnya besi, tanpa reaksi pembentukan karat, yaitu:

 Proses pembentukan karat


Karat besi, Fe2O3∙nH2O yang merupakan senyawa padatan yang berwarna coklat
kemerahan, terbentuk pada reaksi redoks yang berbeda dengan reaksi sebelumnya. Ion-
ion Fe2+ yang terbentuk pada daerah anode terdispersi dalam air dan bereaksi dengan
O2 membentuk Fe3+ dalam karat. Keseluruhan reaksi pada proses ini adalah:

Secara keseluruhan, jika persamaan reaksi hilangnya besi dengan reaksi pembentukan
karat dijumlahkan maka diperoleh:

Korosi pada besi dapat dicegah dengan membuat besi menjadi baja tahan karat (stainless
steel), namun proses ini membutuhkan biaya yang mahal, sehingga tidak sesuai dengan
kebanyakan pengunaan besi. Namun, ada beberapa cara mudah dalam mencegah perkaratan besi
dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan yang telah kami pilih :
a. Pengecatan
Fungsi pengecatan adalah untuk melindungi besi kontak dengan air dan udara. Cat yang
mengandung timbal dan seng akan lebih melindungi besi terhadap korosi. Pengecatan harus
sempurna karena jika terdapat bagian yang tidak tertutup oleh cat, maka besi di bawah cat akan
terkorosi. Pagar bangunan dan jembatan biasanya dilindungi dari korosi dengan pengecatan.
b. Dibalut plastik
Plastik mencegah besi kontak dengan air dan udara. Peralatan rumah tangga biasanya dibalut
plastik untuk menghindari korosi.
c. Mengurangi kelembaban udara
Dari proses korosi atau berkarat, Oksigen dan Kelembaban udara merupakan faktor proses
terjadinya korosi, sebagai contoh untuk mengurangi kelembaban udara dan kadar oksigen di
suatu ruangan tertutup biasanya kita pasangkan AC (Air Conditioner) agar suhu dan kelembaban
berkurang dan kita pasang alat penghisab kelembaban.
d. Katodik proteksi dengan Cold Galvanize 
Yaitu dengan cara menempelkan bahan Zinc (Zn) atau Magnesium (Mg) ke permukaan besi
dengan cara menggunakan Resin khusus sebagai perekat yang sangat rekat sekali menempel dan
bahan Zinc atau Magnesium ini bisa bersatu, sehingga permukaan besi tersebut terlapisi oleh
kadar Zinc (Zn) yang cukup tinggi untuk menahan proses oksidasi di Atmosfer. Cara
mengapliakasikan Cold Galvanize ini seperti proses pengecatan dengan dikuas, di roll atau pun
di spray.
e. Pemberian gemuk dan oli (vaselin)
Pemberian gemuk merupakan solusi yang digunakkan untuk benda benda yang memiliki gaya
gesekan yang terus menerus sehingga lapisan jenis apapun dalam waktu yang lama akan
terkelupas, cara ini dilakukan dengan terus menerus karena oli atau gemuk akan mengering dan
menguap serta hilang akibat gesekan tersebut.
Itulah cara-cara yang kami tawarkan dalam mencegah terjadinya perkaratan atau korosi.
Namun, perlu diketahui bahwa perkaratan adalah hal yang tidak terhindarkan. Pencegahan ini
dilakukan hanya untuk memperpanjang keawetan benda. Selain itu, alangkah baiknya sebelum
anda membeli barang berbahan logam atau besi, pilihlah dengan kualitas barang yang bagus.

Anda mungkin juga menyukai