TEKNIK LINGKUNGAN
“PEMBANGUNAN PELABUHAN”
OLEH:
1. WAHYU PRADANA (F1A015131)
2. WAHYU TRI UTOMO (F1A015132)
3. WAWANSYAH (F1A015133)
4. WINI LESTARI (F1A015134)
5. YOGI ANDRIAN AZIZ (F1A01513
6. YOGI ROSITA TANDEAN (F1A01513
7. YOLANDA GATAU NAMANYA (F1A015131
8. YORY FANDANY (F1A01513
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Mengetahui dampak pembangunan Pelabuhan saat proses Prakonstruksi, Konstruksi, dan
Operasi.
b. Mengetahui dan mencari solusi dari dampak pembangunan Pelabuhan saat proses
Prakonstruksi, Konstruksi, dan Operasi.
c. Mengetahui bentuk dari RKL dan RPL pembangunan Pelabuhan
BAB II
PEMBAHASAN
Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, atau danau untuk menerima
kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Pelabuhan biasanya
memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk memuat dan membongkar muatan kapal-kapal
yang berlabuh.
B. Kegiatan Konstruksi
Tahap Konstruksi, adalah suatu tahapan kegiatan pembangunan fisik dari rencana
proyek yang akan dilaksanakan. Pada tahap ini kegiata pembangunan yang akan
dilaksanakan sangat tergantung pada rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. Tahapan
kegiatan konstruksi yang dianalisa meliputi : pembukaan lahan, cut and fill, pemasangan
tiang pancang, dan kegiatan pembangunan. Umumnya pada tahap konstruksi dampak
sosial yang dianalisa adalah sampai sejauh mana kegiatan konstruksi dapat memberikan
manfaat positif bagi terciptanya peluang kerja dan usaha bagi masyarakat lokal. Semakin
besar dampak positif yang dapat dirasakan, maka dampak kegiatan pembangunan
semakin positif. Dampak negatif yang biasa dianalisa terutama terkait dengan terjadinya
persaingan antara pekerja lokal dan pekerja non lokal. Diidentfikasi kemungkinan
terjadinya kecemburuan sosial antara tenaga kerja lokal dan non lokal dengan adanya
peluang kerja dan usaha.
Pembukaan lahan
Pembersihan lahan
Pengurukan tanah
Pembangunan Pondasi
Pembetonan
Pembuatan Prasarana (ex: toilet, musholla, loket masuk, ruko dagang, tempat
parkir, dll)
C. Kegiatan operasi
Tahap Operasi, adalah suatu tahapan beroperasinya kegiatan pembangunan yang
direncanakan. Pada tahap ini yang dianalisa terutama terkait dengan kontribusi kegiatan
pembangunan terhadap peluang kerja dan usaha bagi masyarakat lokal. Tersedianya
peluang kerja dan usaha diharapkan dapat memberikan manfaat lanjutan (multiplier
effect) bagi perekonomian daerah. Juga manfaat lain yang dapat dirasakan bagi
peningkatan pendapatan asli daerah dengan adanya pungutan retribusi, pajak penghasilan,
PBB, dan lain-lain.
Kegiatan operasi meliputi :
A. Pra Kontruksi
2. Dampak Biologi.
Dampaknya bagi tumbuhan disekitar dengan adanya kegiatan pembebasan dan
pengukuran luas wilayah menyebabkan terjadinya penebangan pada tumbuhan yang
menghalangi area yang akan digunakan sebagai bagian dari pelabuhan.
3. Dampak sosial-ekonomi dan budaya.
Pada perencanaan permintaan izin dan sosialisasi untuk pembangunan dapat
menimbulkan konflik kepentingan antar instansi dan masyarakat tertentu, contohnya
kasus tuntutan ganti rugi masyarakat yang kehilangan lahan atau bahkan penolakan
secara terang-terangan dari masyarakat. Munculnya persepsi-persepsi tertentu
dimasyarakat terutama persepsi negatif karena adanya kecemburuan serta kecurigaan
terhadap pembangunan.
Pada tahap survey lapangan, masyarakat yang turut membantu dalam survey
dapat memperoleh kesempatan kerja guna memperbaiki perekonomian keluarga.
B. Konstruksi
Penurunan kualitas air laut ditandai dengan adanya peningkatan kekeruhan dan
peningkatan pencemaran air laut. Penurunan peningkatan kualitas air kegiatan
konstruksi pada pembangunan pelabuhan akan berpotensi menimbulkan dampak
penurunan kualitas air laut terutama pada tahap pengerukan (capital dredging) dan
pembuangan material keruk.
Terjadi Penurunan kualitas udara yang disebabkan oleh peningkatan debu akibat
kegiatan konstruksi dan kegiatan operasional loading off loading. Selain itu akan
timbul juga pencemaran suara seperti kebisingan dari alat berat yang digunakan saat
melakukan pembetonan, pemancangan, pembangunan prasarana, dll. Selain itu juga
akan terjadi penurunan tingkat kelancaran lalu lintas disebabkan oleh keluar
masuknya alat berat saat mobilisasi alat dan material.
2. Dampak Biologi.
Tahap konstruksi adalah tahap yang dapat dikatakan sebagai tahap yang banyak
menyebabkan dampak kepada ekosistem sekitar, karena banyak sekali kegiatan yang
akan dilakukan. Pada tahap ini, pergerakan dari alat-alat yang digunakan akan
menghasilkan asap yang dapat menggangu flora dan fauna disekitar. adapun hasil dari
bahan buangnya seperti gas CO, gas SO, dan lain-lain.
Pada tahap mobilisasi alat-alat berat dan tenaga kerja yang sangat banyak, maka
akan menggangu habitat flora kecil disekitar wilayah konstruksi karena terinjak-injak
atau terlindas ban dari alat-alat berat, selain itu fauna kecil juga akan menjadi resah
karena tidak terbiasa dengan kondisi disekitar tempat pembangunan, seperti pada saat
penancapan pondasi tiang pancang yang dapat mengganggu ekosistem flora dan fauna
yang ada dibawah laut.
4. Dampak Sos-Ek-Bud.
Karena adanya pembangunan, maka dapat menyebabkan terbukanya lowongan
pekerjaan untuk masyarakat sekitar walaupun hanya pada waktu yang singkat. Hal itu
tentu saja dapat membuat perekonomian warga sekitar meningkat, contohnya warga
yang membuka warung disekitar pelabuhan, dll. Namun hal ini tidak menutup
kemungkinana adanya kecemburuan sosial yang mungkin ditimbulkan antara pekerja
dari instansi yang berasal dari luar wilayah dan pekerja dari masyarakat sekitar.
C. Operasi
Kegiatan operasional akan memengaruhi kualitas air laut dan kualitas air
permukaan (jika pembangunan pelabuhan terletak di sekitar sungai) dengan adanya
peningkatan pencemaran terutama yang dihasilkan dari discharge air limbah
domestik dan non domestik (air balast, tank cleaning dan bahan kimia yang
digunakan untuk perawatan kapal), kegiatan operasional loading-offloading di
pelabuhan serta korosi pada kapal.
2. Dampak Biologi.
Tahap operasional dapat menyebabkan pindahnya habitat fauna laut yang awalnya
berada disekitaran pelabuhan, namun karena proses kegiatan yang terjadi di
pelabuhan, fauna-fauna tersebut memutuskan untuk pindah kelokasi yang lebih
nyaman. Juga dapat menyebabkan berkurangnya populasi terumbu karang disekitar
pelabuhan tersebut karena sudah tidak ditempati oleh fauna-fauna kecil.
4. Dampak Sos-Ek-Bud.
Saat pengoperasian pelabuhan, maka akan banyak terjadi kegiatan-kegiatan
sehingga dibutuhkan tenaga kerja tetap untuk merawat dan menjaga agar kegiatan
tersebut tidak terganggu, masyarakat sekitar dapat bekerja sebagai penjaga loket
masuk, tukang bersih-bersih juga pedagang tetap di setiap warung sei permaen yang
dibangun khusus oleh pemerintah, hal ini tentu dapat meninkatkan kualitas
perekonomian masyarakat sekitar.
A. Pra-Kontruksi
a) Penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai rencana pembangunan
pelabuhan, menyampaikan maksud dan tujuan dari pembangunan tersebut, serta
menjelaskan dampak positif maupun negative yang akan terjadi apabila
pembangunan berlangsung dan telah beroperasi.
b) Penduduk yang tanahnya terkena pembangunan pelabuhan diberi ganti rugi yang
layak, demikian pula pepohonan yang ditebang diberi pula kompensasi. Serta
fauna kecil disekitaran pantai akan dikonservasi.
B. Kontruksi
a) Mobilisasi alat berat dan material bangunan dilakukan pada waktu tertentu untuk
mengurangi penurunan kualitas udara pada sepanjang jalan yang dilewati.
b) Memberikan prioritas kepada penduduk lokal untuk ikut dalam pekerjaan
konstruksi tersebut.
c) Memberikan ganti rugi kepada penduduk yang pepohonannya ditebang akibat
pembersihan dan pembukaan lahan.
d) Menanam pohon sebagai ganti pohon yang telah ditebang.
e) Menganjurkan penduduk untuk menanam tanaman produkitf pengganti.
f) Memindahkan flora yang termasuk flora langka.
g) Mengatur rekayasa arus lalu lintas guna mengurangi penurunan tingkat kelancaran
lalu lintas.
h) Melakukan pemantauan biologis di sekitar pesisir pantai sampai ke perairan pantai.
i) Mengatur pola pengolahan air limbah dan sanitasi saat pekerja bermukim di sekitar
daerah pembangunan.
j) Menghimbau kepada masyarakat sekitar dan para pekerja untuk menggunakan
pelindung pernafasan saat pekerjaan berlangsung, seperti masker.
k) Menerapkan peraturan-peraturan secara tegas mengenai kebersihan sekitar area
pembangunan, seperti pembuangan sampah pada tempatnya.
C. Operasi
a) Membangun fasilitas pengolah limbah yang memadai dan terstruktur.
b) Melakukan perawatan kerusakan atau masalah pada kapal dengan teliti dan baik
sehingga tidak menyebabkan pencemaran.
c) Membangun fasilitas yang nyaman untuk para penumpang yang akan
menyebrang.
d) Menggunakan alat yang memenuhi standar untuk melakukan kegiatan
pembokaran dan pemuatan barang.
A. PraKontuksi
a) Sumber dampak.
Kegiatan tahap ini meliputi kegiatan survei investigasi dan pembebasan lahan.
b) Faktor lingkungan yang dipantau.
Keresahan sosial akibat kegiatan survei dan investigasi.
Pengurangan lahan permukiman dan pendapatan penduduk.
Pengalihan hak milik tanah penduduk.
c) Tolak ukur.
Tingkat keresahan masyarakat.
Tingkat pendapatan.
Produktifitas lahan.
d) Metoda pemantauan.
Metode pemantauan yang akan dilakukan adalah dengan cara survei dan
wawancara kepada penduduk yang terkena proyek.
e) Periode pemantauan.
Pemantauan sosial akibat kegiatan survei dan investigasi serta gangguan
fasilitas umum dan tanaman penduduk akan dilakukan selama kegiatan
berlangsung pada tahap ini.
Pengurangan lahan produktif dan pendapatan penduduk serta pengurangan
tanaman produktif dan pendapatan akan dilakukan setiap enam bulan sekali.
f) Pengawasan pemantauan
Untuk kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan.
B. Tahap Kontruksi
a) Sumber dampak
Kegiatan tahap ini meliputi kegiatan persiapan, mobilisasi alat berat dan
material bangunan, mobilisasi tenaga kerja, pembersihan dan pembukaan
lahan, rehabilitasi jalan, pemanfaatan bahan galian. Pada kegiatan
pelaksanaan, pengeringan lokasi kegiatan, pekerjaan galian di lokasi
pembuatan pondasi, pengerukan dan penggalian saluran pembawa dan
pembuangan tanah galian di sekitar lokasi kegiatan.
b) Faktor lingkungan yang dipantau
Penyerapan tenaga kerja local
Erosi
Kualitas udara dan air
c) Tolak ukur
Penyerapan tenaga kerja lokal
Potensi erosi dan tanah longsor
Penurunan kualitas udara dan air
d) Metoda pemantauan
Metoda yang dipakai adalah survei dan wawancara kepada masyarakat,
kontraktor dan pekerja konstruksi.
e) Perioda pemantauan
Pemantauan akan dilakukan setiap enam bulan sekali.
f) Pengawasan pemantauan
Untuk kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan.
C. Operasi
a) Sumber dampak
Kegiatan pengoperasian irigasi ini akan menyebabkan dampak lingkungan
berupa meningkatnya pemakaian zat-zat kimia yang digunakan untuk
perawatan kapal, terbukanya lapangan kerja bagi penduduk dalam proses
pengoperasian pelabuhan.
b) Faktor lingkungan yang dipantau
Penyerapan tenaga kerja untuk kegiatan pemeliharaan
Pemantauan kualitas air laut dan tanah
c) Tolak ukur
Tingkat penyerapan tenaga kerja
Kualitas air dan tanah
d) Lokasi pemantauan
Pemantauan dilakukan di sekitar perairan laut dan tanah-tanah disekitar area
pelabuhan.
e) Periode pemantauan
Pemantauan akan dilakukan setiap enam bulan sekali
f) Pengawasan pemantauan
Untuk kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kegiatan yang dilakukan pada pembangunan pelabuhan adalah sebagai berikut :
A. Tahap Pra-kontruksi
Pada tahap ini dilakukan penyelidikan lapangan guna untuk menentukan kelayakan teknis
dan kelayakan ekonomis yang telah menghasilkan kerangka acuan, teknis pelaksanaan proyek
dengan anggaran pembiayaannya, penentuan lokasi, pengukuran secara detail dan penentuan
desain. Kemudian pembebasan lahan yang terkena rencana kegiatan.
B. Tahap konstruksi
a) Persiapan
Pada tahap ini, kegiatan proyek melakukan kegiatan diantaranya :
Mobilisasi alat-alat berat dan material bangunan
Mobilisasi tenaga kerja
Pembersihan dan pembukaan lahan
Pemantauan biologis terhadap tanah disekitaran pesisir
Pemanfaatan hasil pengkerukan
b) Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan konstruksi merupakan kegiatan pembangunana pelabuhan
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan meliputi kegiatan diantaranya :
Pengeringan lokasi kegiatan
Pekerjaan galian dan pengkerukan disekitaran pesisir pantai
Penasangan pancang dan pembetonan
Mobilitas material bangunan
c) Tahap Pasca Kontruksi
Kegiatan pada tahap ini adalah operasional dan pemeliharaan terhadap pembangunan
pelabuhan.