Anda di halaman 1dari 9

URGENSI KARAKTER BUILDING SISWA MAN 3 JOMBANG

DALAM MENGHADAPI ERA REVOLUSI 4.0


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Arus globalisasi merupakan fenomena menarik yang sedang terjadi dalam
kehidupan masyarakat dewasa ini. Budaya global dan gaya hidup (life style) merupakan
dampak paling kentara akibat fenomena ini. Globalisasi sendiri diartikan sebagai proses
mendunianya seluruh kehidupan sosial, ekonomi, politik hingga budaya antara satu
negara dengan negara lainnya hingga seluruh dunia dinyatakan tidak memiliki ‘batas’
alias borderless. Berita yang masuk terkait permasalahan tiap negara dengan
mudahnya tersebar melalui internet, media sosial, maupun aplikasi berbasis internet
lainnya dalam satu perangkat yang disebut gadget. Hal tersebut terjadi pada generasi
muda Indonesia saat ini disebut sebagai generasi gadget atau yang sering kita kenal
sebagai generasi milenial.

Membangun karakter tidak semudah membangun rumah, jembatan, jalan, dan


lainnya karena membangun karakter adalah bentuk hakekat jiwa seseorang yang terus
berkelanjutan agar menjadi lebih baik dan mulia, membangun karakter banyak
komponen yang harus dilibatkan instusi lembaga pendidikan, orang tua dan masyarakat
sehingga berjalan dengan ideal dengan harapan bersama. disiplin diri merupakan hal
yang terpenting dalam setiap upaya membangun dan membentuk karakter seseorang
sebab karakter mengandung pengertian :

1. suatu kualitas positif yang dimiliki seseorang, sehingga membuatnya menarik


dan atraktif.
2. reputasi seseorang dan
3. seseorang yang unusual atau memiliki kepribadian yang eksentrik.

Helen Keller adalah model manusia berkarakter (terpuji). Dan sejarah hidupnya
mendemonstrasikan bagaimana proses membangun karakter itu memerlukan disiplin
yang tinggi karena tidak pernah mudah dan seketika atau instant. Diperlukan refleksi
mendalam untuk membuat rentetan moral choice (keputusan moral) dan di tidaklanjuti
dengan aksi nyata sehingga menjadi praktis, reflektif, dan praktik. Diperlukan sejumlah
waktu untuk membuat semua itu menjadi kebiasaan dan membentuk watak atau tabiat
seseorang.

Selanjutnya, tentang nilai atau makna pentingnya karakter bagi kehidupan manusia
dewasa ini dapat dikutip pernyataan seorang hakim Agung di Amerika, Antonim scalia,
“bear in mind that brains and learning, like muscle and physical skills, are article of
commerce. They are bought and sold. You can hire them by the year or by the hour.
The only thing in the world not for sale is character. And if that does not govern and
direct your brains and learning, they will do you and the world more harm than
good”.(ingat bahwa otak dan belajar, seperti otot dan
keterampilan fisik,artikel perdagangan. Mereka yang dibeli dan dijual. Anda dapat
menyewa mereka dengan tahun atau per jam. Satu-satunya di dunia tidak untuk
dijual adalah karakter. Dan jika itu tidak mengatur dan mengarahkan otak Anda dan
belajar, mereka akan merugikan Anda dan dunia lebih dari yang baik. scilia menunjukan
dengan tepat bagaimana karakter harus menjadi fondasi bagi kecerdasan dan
pengatuan (brains and learning). Sebab kecerdasan dan pengetahuan (termasuk
informasi) itu sendiri memang dapat di perjualbelikan. Dan sudah menjadi pengetahuan
umum badwa di era knowledge is powes.

Masalahnya, bila orang-orang yang dikenal cerdas dan berpengetahuan tidak


menunjukkan karakter terpuji, maka tak diragukan lagi bahwa dunia akan menjadi lebih
dan semakin buruk. Dengan kata lain knowledge is power akan menjadi lebih sempurna
jika ditambahkan menjadi iklan yang pernah muncul Harian Kompas, bahwa knowledge
is power, but character is more.

Demikian makna penting sebuah karakter dan proses pembentukannya yang tidak
pernah mudah melahirkan manusia-manusia yang tidak bisa dibeli. Kearah yang
demikian itulah pendidikan dan pembelajaran termasuk pengajaran di instusi formal dan
pelatihan di institusi nonformal seharusnya bermuara, yakni membangun manusia-
manusia berkarakter (terpuji), manusia-manusia yang memperjuangkan agar dirinya
dan orang-orang yang dapat dipengaruhinya aga menjadi lebih manusiawi, menjadi
manusia utuh atau memiliki integralitas. Hal ini lah yang dibutuhkan bangsa kita saat ini.
Untuk bangkit dan menciptakan sumber daya manusia kedepan yang lebih baik.

B. Waktu Pelaksanaan

Waktu dilaksanakan presentasi makalah ilmiah Jombang tanggal 13 Desember

2019

C. Tempat Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan presentasi makalah ini di Aula Hubbul Wathon Madrasah

Aliyah Negeri 3 Jombang

D. Kegiatan Pelaksanaan

Diklat Publikasi ilmiah yang dilaksanakan oleh MAN 3 Jombang yang

bekerjasama dengan Balai Diklat Keagamaan Surabaya.

E. RINGKASAN
Percepatan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem komunikasi seperti

mudahnya akses internet menjadi salah satu ciri abad 21, dunia seakan-akan menjadi

kecil dan berada dalam genggaman, apa yang terjadi diujung dunia sana, akan dengan

mudah diketahui oleh orang yang berada di ujung dunia yang lain, dalam waktu yang

bersamaan, berbagai teknologi canggih yang pada intinya untuk mempermudah segala

macam urusan manusia ditemukan, dikembangkan, dibuat dan dipakai oleh banyak

orang dengan biaya yang sangat terjangkau. Perkembangan teknologi digital telah

mendisrupsi berbagai aktivitas manusia, tidak hanya sebagai mesin penggerak ekonomi

namun juga termasuk bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta pendidikan

tinggi. ―Kebijakan strategis perlu dirumuskan dalam berbagai aspek mulai dari

kelembagaan, bidang studi, kurikulum, sumber daya, serta pengembangan yang

berinovasi. Pendidikan karakter penting untuk peserta didik dalam mengembangkan

nilai agama, pancasila, budaya dan tujuan pendidikan nasional. Maka kebijakan

pendidikan yang dilakukan adalah : (a) Persiapan sistem pembelajaran yang lebih

inovatif di perguruan tinggi. (b) Rekonstruksi kebijakan kelembagaan pendidikan tinggi

yang adaptif dan responsif terhadap revolusi industri 4.0. (c) Persiapan sumber daya

manusia khususnya dosen dan peneliti serta perekayasa yang responsif, adaptif dan

handal untuk menghadapi revolusi industri 4.0. (d) Terobosan dalam riset dan

pengembangan yang mendukung Revolusi Industri 4.0 (e) Terobosan inovasi dan

perkuatan sistem inovasi untuk meningkatkan produktivitas industri dan meningkatkan

perusahaan pemula berbasis teknologi.

F. Paparan Masalah dan Pembahasan Masalah


1. Paparan Masalah

Salah satu tantangan guru pada era revolusi industri 4.0 adalah penggunaan

teknologi dalam pendidikan yang menitik beratkan pada pergeseran dunia ke arah

digital. Perkembangan zaman yang diakibatkan inovasi atau terobosan dengan

memanfaatkan kecanggihan. Era revolusi industri 4.0 ditandai dengan cyber fisik dan

kolaborasi manufaktur berbasis komputerisasi digital dengan sistem berbasis Internet of

Things (IoT) yang terkoneksi secara mendunia. Pada umumnya, para ahli berpendapat

bahwa teknologi berwajah ganda. Pada satu pihak, teknologi memberi banyak

kemudahan dan manfaat, sehingga ada guru yang mengandalkan penggunaan

teknologi dalam pendidikan. Namun, pada pihak lain, teknologi juga dapat memberi

dampak negatif pada pendidikan. Penggunaan scaffolding berupa teknologi, dapat

menghilangkan esensi dari pendidikan. Oleh karena itu, penggunaan teknologi sebagai

topangan pendidikan harus disertai dengan kesadaran untuk tetap mengakomodasi dan

mempertahankan esensi pendidikan bukan hanya menyangkut transfer pengetahuan,

tetapi juga memberi keteladanan, menanamkan nilai-nilai kebaikan, membina karakter,

menumbuhkan potensi “keunikan” setiap anak didik, memberi motivasi, dan rupa-rupa

“hidden curriculum” yang lain. Hal semacam itu tak dapat dicapai dengan hanya

mengandalkan topangan teknologi, tetapi butuh interaksi intersubyektif yang manusiawi

antar guru-siswa, antar siswa, dan antar guru dan siswa dengan sumber belajar. Oleh

karena itu, sebuah pemikiran mengenai “penggunaan topangan teknologi dalam

pembelajaran, namun tetap memberi “esensi” pendidikan”, perlu dengan kesadaran

dilakukan oleh guru. Bila tidak, akumulasi dampak negatif jangka panjang dari
penggunaan topangan teknologi dalam pendidikan, akan sangat besar. Kita mungkin

justru akan kehilangan “hal yang penting” dalam pendidikan.

2. Pembahasan Masalah

Pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk membantu manusia untuk menjadi

cerdas dan pintar serta membantu siswa menjadi manusia yang berperilaku baik dan

berfikir bijak. Sebagai kajian akademik, pendidikan karakter perlu memuat syarat-syarat

keilmuan akademik, isi, pendekatan, dan metode kajian. Menurunnya kualitas moral

pada siswa menuntut diselenggarakannya pendidikan karakter.

Madrasah dituntut untuk memainkan peran dan tanggung jawabnya untuk

menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai yang baik. Dan membantu siswa untuk

menanamkan nilai-nilai yang baik. Pendidikan karakter penting untuk peserta didik

dalam mengembangkan nilai agama, pancasila, budaya dan tujuan pendidikan

nasional. Maka kebijakan pendidikan yang dilakukan adalah : (a) Persiapan sistem

pembelajaran yang lebih inovatif di perguruan tinggi. (b) Rekonstruksi kebijakan

kelembagaan pendidikan tinggi yang adaptif dan responsif terhadap revolusi industri

4.0. (c) Persiapan sumber daya manusia khususnya dosen dan peneliti serta

perekayasa yang responsif, adaptif dan handal untuk menghadapi revolusi industri 4.0.

(d) Terobosan dalam riset dan pengembangan yang mendukung Revolusi Industri 4.0

(e) Terobosan inovasi dan perkuatan sistem inovasi untuk meningkatkan produktivitas

industri dan meningkatkan perusahaan pemula berbasis teknologi.


BAB III

PENUTUP

G. KESIMPULAN

Pendidikan karakter penting untuk peserta didik dalam mengembangkan nilai

agama, pancasila, budaya dan tujuan pendidikan nasional. Maka kebijakan pendidikan

yang dilakukan adalah : (a) Persiapan sistem pembelajaran yang lebih inovatif di

perguruan tinggi. (b) Rekonstruksi kebijakan kelembagaan pendidikan tinggi yang

adaptif dan responsif terhadap revolusi industri 4.0. (c) Persiapan sumber daya

manusia khususnya dosen dan peneliti serta perekayasa yang responsif, adaptif dan

handal untuk menghadapi revolusi industri 4.0. (d) Terobosan dalam riset dan

pengembangan yang mendukung Revolusi Industri 4.0 (e) Terobosan inovasi dan

perkuatan sistem inovasi untuk meningkatkan produktivitas industri dan meningkatkan

perusahaan pemula berbasis teknologi.


DAFTAR PUSTAKA

Maemunah. (2018). Membangun Pendidikan yang Mandiri dan Berkualitas pada Era

Revolusi Industri 4.0. Prosiding Seminar Nasional Pengambdian 2018 Univeristas

Muslim Nusantara Al-Washliyah.

Maemunah. (2018). Membangun Pendidikan yang Mandiri dan Berkualitas pada Era

Revolusi Industri 4.0. Prosiding Seminar Nasional Pengambdian 2018 Univeristas

Muslim Nusantara Al-Washliyah.

Anda mungkin juga menyukai