Bab 2 MKE Pelton PDF
Bab 2 MKE Pelton PDF
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori Turbin Air
2.1.1 Pengertian Turbin Air
Kata turbin air diungkapkan pertama kali (Burdin, 1873) menjelaskan
subjek dari kompetisi teknik mengenai sumber tenaga air. Turbin air adalah mesin
yang berputar dan mengambil energi dari air yang bergerak. Turbin air
dikembangkan pada abad ke-19 dan banyak digunakan untuk tenaga industri
sebelum jaringan listrik (Roseann, D. 2016). Sekarang turbin air sebagian besar
digunakan untuk pembangkit tenaga listrik. Turbin air dimanfaatkan sebagai
sumber energi yang bersih dan terbarukan.
2.1.2 Klasifikasi dan Prinsip Kerja Turbin Air
Dengan kemajuan ilmu Mekanika fluida dan Hidrolika serta memperhatikan
sumber energi air, akhirnya timbullah perencanaan-perencanaan turbin yang
divariasikan terhadap tinggi jatuh (head) dan debit air yang tersedia. Dari itu maka
masalah turbin air menjadi masalah yang menarik dan menjadi objek penelitian
untuk mencari sistem, bentuk dan ukuran yang tepat dalam usaha mendapatkan
efisiensi turbin yang maksimum.
Secara sederhana kerja turbin air yaitu air yang mengalir diarahkan ke blade
pada runner turbin, dan menimbulkan gaya pada blade tersebut. Karena runner
berputar, gaya akan bekerja melalui jarak (gaya yang bergerak melalui jarak
tersebut adalah definisi daripada kerja). Dengan cara ini, energi tersebut ditransfer
dari aliran air ke turbin (Roseann, D. 2016). Pada turbin tersebut, gaya mekanik
turbin akan diubah menjadi energi listrik oleh generator.
Pada gambar 2.1, ditunjukkan pengklasifikasian berbagai jenis runner turbin air.
Dari kiri ke kanan: roda pelton (pelton wheel), dua tipe turbin francis dan turbin
kaplan.
Gambar 2.1 pelton wheel, dua tipe turbin francis dan turbin kaplan
(dari kiri ke kanan)
Sumber: Michele, M. 2003
Berdasarkan perubahan momentum fluida kerjanya. Dalam hal ini turbin air dapat
dibagi atas dua tipe yaitu :
a. Turbin Impuls.
Semua energi potensial air pada turbin ini dirubah menjadi menjadi energi
kinetis sebelum air masuk menyentuh sudu-sudu roda gerak oleh alat pengubah
yang disebut nosel.
Yang termasuk jenis turbin ini antara lain:
Turbin pelton
Turbin cross-flow
Turbin turgo
b. Turbin Reaksi.
Pada turbin reaksi, seluruh energi potensial dari air dirubah menjadi energi
kinetis pada saat air melewati lengkungan sudu-sudu pengarah, dengan demikian
putaran roda gerak disebabkan oleh perubahan momentum oleh air.
Yang termasuk jenis turbin reaksi diantaranya:
Turbin Francis
Turbin Kaplan
Turbin propeller.
c. Perbedaan Turbin Impuls dan Turbin Reaksi
Perbedaan turbin impuls dan turbin reaksi adalah perubahan energi potensial
pada turbin tersebut. Pada turbin impuls, semua energi potensial air pada turbin ini
dirubah menjadi menjadi energi kinetis sebelum air masuk menyentuh sudu-sudu
roda gerak oleh alat pengubah yang disebut nosel. Sedangkan pada turbin reaksi,
seluruh energi potensial dari air dirubah menjadi energi kinetis pada saat air
melewati lengkungan sudu-sudu pengarah, dengan demikian putaran roda gerak
disebabkan oleh perubahan momentum oleh air.
2.2 Turbin Pelton dan Prinsip Kerjanya
Turbin Pelton adalah mesin impuls, yang berarti bahwa turbin ini
memperoleh energi dari jet air. Air melewati nozel, yang mengarahkannya ke
sudu-sudu pinggiran runner. Berkat ini runner berputar dan menghasilkan energi
mekanik, yang ditransmisikan oleh poros ke generator. Karena momentum air
sudah dipindahkan ke turbin, airnya melambat dan perlahan mengalir keluar dari
sisi lain sudu.
2.2.1 Bagian-bagian Turbin Pelton
Turbin Pelton ini mempunyai beberapa komponen utama yaitu :
Dimana:
𝑃1 dan 𝑃2 : tekanan pada titik 1 dan 2 [𝑁/𝑚2 ]
𝑣1 dan 𝑣2 : kecepatan aliran pada titik 1 dan 2 [𝑚/𝑠 2 ]
Asumsikan tidak ada energi yang hilang karena gesekan pada mangkuk, sehingga:
𝑊1 = 𝑊2 , dan 𝑊1 = (𝐶1 − 𝑈), cos(180𝑜 − 𝛼 ) = − cos 𝛼,
Maka
𝑊
= 𝑈 [(𝑈 + (𝐶1 − 𝑈)} + (−𝐶1 − 𝑈) cos(180𝑜 − 𝛼 ) − 𝑈}]
ṁ (2.5)
= 𝑈 (𝐶1 − 𝑈) (1 − 𝑐𝑜𝑠 𝛼)
𝑊
Dimana, E (daya per unit berat aliran) = ṁ.𝑔
2.3.4 V-Notch
Alat ukur ini berbentuk segitiga sama kaki terbalik, dengan sudut puncak di
bawah. Sudut puncak dapat merupakan sudut siku atau sudut lain, misalnya 60°
atau 30°. Alat ukur Thompson sering digunakan untuk mengukur debit-debit yang
kecil yaitu sekitar 200 lt/detik. Ambang pada alat ukur thompson merupakan suatu
pelimpah sempurna yang melewati ambang tipis
Sekat Thompson (V-notch) adalah nama yang terkenal di PDAM,
khususnya di kalangan operator yang bertanggung jawab atas kelancaran pasokan
air, mulai dari sumber air baku (intake, broncaptering), transmisi (unit bak pelepas
tekanan, BPT), serta instalasi pengolahan air (sedimentasi, kanal). Sebagai alat
ukur, sekat Thompson sangat dibutuhkan untuk mengetahui perkiraan debit air
yang akan dan sudah diolah (Kurniawan, 2014).
Berdasarkan pada bentuk puncak peluap biasa berupa ambang tipis maupun
lebar. peluap biasa disebut ambang tipis bila tebal peluap t < 0,5 H dan disebut
ambang lebar. Apabila 0,5 H < t < 0,66 H keadaan aliran adalah tidak stabil
dimana dapat terjadi kondisi aliran air melalui peluap ambang tipis atau ambang
lebar.
Gambar dibawah ini menunjukkan peluap segitiga, dimana air mengalir di
atas peluap tersebut, tinggi peluapan adalah H dan sudut peluap segitiga adalah α
Dari gambar tersebut lebar muka air adalah: