(1)
Seketika sepenggal tanya itu mematahkan rasa ketidakinginanku mengingat kisah yang ingin
kau ketahui.Kau tahu tanyamu perlahan memaksa ingatanku memaparkan lembaran-
lembaran pilu yang sedang ku coba menutup dan mengikatnya dengan pita sendu yang
sebenarnya masih cukup sulit untuk ku ikat.Lembaran itu terbuka lebar membawa melodi
rindu yang diiringi senandung yang lagi-lagi ku sebut dengan pilu.ya rindu. . .,rindu dengan
tokoh utama dalam kisah yang tertoreh di lembaran tersebut dan pilu dengan alur yang
selalu mampu membuat air mataku tak terbendung.
Setiap tanya ada yang berujung pada jawaban yang lekas dalam waktu,adapula yang
memerlukan perjuangan,memecahkan sebuah teka-teki yang terkadang menimbulkan
kegundahan bahkan tak jarang berakhir pada suatu keputus-asaan.
Aku pernah mendengar,”untuk menjadi hebat kamu perlu tersandung,terjatuh bahkan hingga
terluka”. Aku bukanlah orang hebat itu tapi inginku perjuangkan kehebatan
itu,bertahan,bangkit dan mengobatinya.Memang menghadapinya bukanlah hal yang
mudah,tapi aku punya keyakinan bahwa aku mampu dan aku lah si hebat itu.
Eisst... melewati itu semua takkan mampu kamu lalui hanya dengan berjalan sendiri.Kenapa
bisa begitu? jawabannya karena kamu bukan makhluk yang punya kuasa atas dirimu sendiri.
Skenario hidupmu tak luput dari campur tangan Sang Pemilikmu,Allah SWT. Allah
perintahkan kepadamu untuk berikhtiar dan berserah diri padaNya.
Ya...dan kali ini kamu harus paham,Allah juga ciptakan orang disekitarmu untuk menjadi
pelengkap kisahmu.Orangtuamu,saudara-saudarimu,dan yang lebih kau kenal dengan kata
sahabat-sahabatmu.Mereka orang-orang hebat yang dipercayakan Allah SWT untuk menjadi
pelengkap ceritamu.