BKKBN
BKKBN
Menu
Skip to content
Home
About
Sejak zaman dahulu, manusia selalu membutuhkan alam untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Manusia yang tinggal disuatu daerah atau wilayah tentu mengalami perubahan. Perubahan
yang terjadi merupakan peningkatan penduduk dari tahun ke tahun atau disebut dengan
pertumbuhan penduduk. Semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk suatu wilayah
keseimbangan lingkungan juga dapat terpengaruhi. Untuk dapat membahas lebih lanjut topik
diatas, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu penduduk.
Secara umum, penduduk adalah orang-orang yang tinggal disuatu daerah/ wilayah
tertentu yang terikat oleh peraturan yang berlaku dan saling berinteraksi secara terus
menerus. Di Indonesia, penduduk adalah semua orang yang berdomisili diwilayah geografis
Indonesia selama enam bulan atau lebih atau mereka yang berdomisili kurang dari enam
bulan tetapi bertujuan untuk menetap.
Seiring dengan berjalannya waktu, penduduk disuatu wilayah mengalami pertumbuhan.
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk disuatu wilayah tertentu
dibandingkan waktu sebelumnya. Petumbuhan penduduk diakibatkan oleh tiga komponen
yaitu: fertilitas, mortalitas dan migrasi.
Fertilitas atau kelahiran dalam pengertian demografi adalah kemampuan riil seorang wanita
untuk melahirkan yang dicerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan. Kelahiran
menyebabkan bertambahnya jumlah penduduk. Faktor yang mendukung kelahiran adalah
pernikahan dini, persepsi orang tua tentang banyak anak banyak rezeki dan tingkat kesehatan
tinggi. Mortalitas atau kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara
permanen. Faktor-faktor yang mendorong tingginya angka kematian yaitu: terjadinya
bencana alam, wabah penyakit yang menyerang suatu wilayah tertentu, tingkat kesehatan
rendah, terjadinya peperangan. Migrasi adalah perpindahan penduduk yang relatif permanen
dari suatu daerah ke daerah lain. Migrasi memiliki dua jenis yaitu; migrasi internasional yang
dapat dibedakan menjadi tiga macam sebagai berikut: Imigrasi, Emigrasi, dan Remigrasi.
Dan migrasi nasional yang dapat dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut:
Transmigrasi dan Urbanisasi.
Pertumbuhan penduduk di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat drastis seperti
Peningkatan kepadatan populasi manusia berakibat pula pada peningkatan kebutuhan hidup
yang mau tidak mau terjadi eksploitasi pada sumber daya alam. Sumber daya alam yang
terdapat dimuka bumi ini jumlahnya terbatas. Jika sumber daya alam digunakan secara terus
menerus tanpa ada proses pemulihan maka lama kelamaan sumber daya tersebut akan habis.
Kepadatan penduduk yang terus meningkat menimbulkan permasalahan dan kerugian pada
manusia maupun makhluk hidup lainnya.
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat bermanfaat bagi manusia. Pada
umumnya ketersediaan air bersih diperkotaan dipenuhi oleh Perusahaan Air Minum (PAM).
Makin padatnya jumlah penduduk menyebabkan penipisan persediaan air dibawah tanah.
Yang menyebabkan berkurangnya ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Di daerah yang penduduknya padat tentu menyebabkan banyak pencemaran udara. Udara
bersih adalah udara yang banyak mengandung oksigen. Udara bersih merupakan kebutuhan
mutlak manusia. Semakin tinggi pertumbuhan penduduk, maka kebutuhan oksigen semakin
banyak.
5. Pencemaran Lingkungan
Aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sering menimbulkan dampak buruk
pada lingkungan. Kebutuhan yang terus menerus meningkat akan menganggu penggunaan
sumber daya alam sulit dikontrol.
6. Pendidikan
Berbagai permasalahan yang timbul akibat pertumbuhan penduduk setiap tahunnya, tentu
dapat ditangani dengan berbagai usaha seperti: pada bidang pertanian, mengubah sistem
pertanian berladang, menemukan jenis-jenis tanaman yang tahan lama, dan mengurangi
penggunaan pestisida. Pada bidang kehutanan, manusia dapat menebang pohon dan
melakukan penanaman pohon kembali, melakukan reboisasi, dan memperluas kawasan hutan
lindung. Pada bidang industri, menciptakan teknologi yang hemat bahan bakar, melakukan
daur ulang, dan menyaring terlebih dahulu limbah pabrik yang akan dibuang.
Perubahan lingkungan yang terjadi karena adanya kepadatan penduduk yang tinggi
menyebabkan banyak permasalahan timbul akibat tidak seimbangnya lingkungan dan
kelestarian alam. Maka dari itu kita perlu memerhatikan cara mengelola lingkungan dan
melestarikan alam dengan banyaknya populasi manusia, jika saling bekerja sama untuk tetap
mengimbangi kebutuhan pokok manusia dengan lingkungan maupun alam, perlahan
permasalahan yang timbul dapat diminimalisasi dan kepadatan penduduk tidak hanya
memengaruhi lingkungan dalam sisi negatif namun dalam sisi positif juga.
Kehidupan manusia tidak bisa dilepaskan dari alam. Manusia sebagai mahluk hidup juga
membutuhkan yang namanya makan dan minum, tetapi dari mana makanan dan minuman itu
didapatkan? Itu tidak lain pasti didapatkan dari hasil eksploitasi terhadap sumber daya alam.
Semakin bertambahnya jumlah penduduk, semakin banyak pula kebutuhan yang harus
dipenuhi dan semakin banyak pula sumber daya alam yang dibutuhkan. Langsung saja,
berikut saya berikan daftar dampak pertambahan penduduk terhadap lingkungan dan
kelestarian alam:
1. Air Bersih
Air Bersih
Air merupakan sumber kehidupan. Sebagian besar tubuh makhluk hidup terdiri atas air. Air
merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat besar manfaatnya bagi manusia. Selain
untuk diminum, air juga diperlukan untuk menjaga kebersihan pakaian, badan, dan
lingkungan. Tumbuh-tumbuhan dan hewan ternak juga memerlukan air. Meningkatnya
jumlah penduduk menyebabkan peningkatan kebutuhan air.
Meskipun 2/3 dari permukaan bumi berupa air, namun tidak semua jenis air dapat digunakan
secara langsung. Oleh sebab itu persediaan air bersih yang terbatas dapat menimbulkan
masalah yang cukup serius.
Cadangan air di dalam tanah semakin lama semakin berkurang karena kawasan yang tertutup
aspal dan beton yang membuat air tidak dapat meresap ke lapisan tanah, akibatnya sering
terjadi kekurangan air pada musim kemarau.
2. Pangan
4 Sehat, 5 Sempurna
3. Lahan
Kepadatan penduduk mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan untuk tempat
tinggal, sarana penunjang kehidupan, industri, tempat pertanian, dan sebagainya. Akibatnya,
banyak pohon dihutan yang harus ditebang untuk mendapatkan lahan yang diinginkan.
Meskipun hal ini dapat dianggap sebagai solusi, sesungguhnya kegiatan itu merusak
lingkungan hidup yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Jadi peluang terjadinya
kerusakan lingkungan akan meningkat seiring dengan bertambahnya kepadatan penduduk.
4. Udara Bersih
Udara Bersih
Bernafas merupakan kebutuhan mutlak bagi kelangsungan seluruh mahluk hidup. Maka dari
itu diperlukan udara yang sehat, yaitu udara yang tidak tercemar.
Di perkotaan, jumlah kendaraan meningkat. Polusi dari sisa pembakaran kendaraan
menyebabkan pencemaran udara, contohnya gas karbon monoksida dan karbon dioksida yang
jumlahnya melebihi normal. Oleh karena itu, diperlukan pelestarian tumbuhan hijau melalui
penghijauan dan reboisasi untuk membersihkan udara.
Jadi dapat dipahami bahwa semakin tinggi kepadatan penduduk, maka kebutuhan oksigen
semakin banyak. Selain sebagai penyejuk dan keindahan, pepohonan juga berfungsi sebagai
hutan kota untuk menurunkan tingkat pencemaran udara.
Itulah beberapa rangkuman dari dampak pertambahan penduduk terhadap lingkungan dan
kelestarian alam, perubahan dapat dilakukan jika memang ada kesadaran dari sendiri. Jadi
tunggu apa lagi, ayo mulai sekarang kita lakukan perubahan untuk menjaga lingkungan dan
kelestarian alam kita untuk hidup yang lebih baik.
B. Bentuk-bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup yang Disebabkan oleh Proses Alam dan Kegiatan
Manusia
1. Kerusakan Lingkungan Hidup oleh Faktor Alam
Kerusakan lingkungan yang disebabkan faktor alam pada umumnya merupakan bencana
alam seperti letusan gunung api, banjir, abrasi, angin puting beliung, gempa bumi, tsunami,
dan sebagainya.
a. Limbah-limbah industri yang akan dibuang ke dalam tanah maupun perairan harus
dinetralkan terlebih dahulu sehingga limbah yang dibuang tersebut telah bebas dari bahan-
bahan pencemar. Oleh karena itu, setiap industri diwajibkan membuat pengolahan limbah
industri.
b. Untuk mengurangi pencemaran udara yang disebabkan oleh asap industri yang berasal dari
pembakaran yang menghasilkan CO (Karbon monooksida) dan CO2 (karbon dioksida),
diwajibkan melakukan penghijauan di lingkungan sekitarnya. Penghijauan yaitu menanami
lahan atau halaman-halaman dengan tumbuhan hijau.
c. Mengurangi pemakaian bahan bakar minyak bumi dengan sumber energi yang lebih ramah
lingkungan seperti energi listrik yang dihasilkan PLTA, energi panas bumi, sinar matahari,
dan sebagainya.
d. Melakukan daur ulang (recycling) terhadap barang-barang bekas yang tidak terpakai seperti
kertas, plastik, aluminium, best, dan sebagainya. Dengan demikian selain memanfaatkan
limbah barang bekas, keperluan bahan baku yang biasanya diambil dari alam dapat dikurangi.
e. Menciptakan teknologi yang hemat bahan bakar, dan ramah lingkungan.
f. Menetapkan kawasan-kawasan industri yang jauh dari permukiman penduduk.
4. Bidang Perairan
Pernahkah kalian mendengar isu tentang "global warming"? Sepertinya kata itu sangat
sering terdengar di telinga kita. Jika kita berbicara global warming apa yang terlintas dibenak
sobat blogger? Tentunya lingkungan dan manusia, ternyata global warming merupakan salah
satu dampak dari akibat perbuatan manusia yang tidak memperdulikan lingkungannya.
Bicara tentang manusia dan lingkungan, manusia merupakan salah satu makhluk yang
diciptakan oleh Tuhan YME yang apabila menempati suatu wilayah tertentu dapat disebut
sebagai penduduk. Sedangkan lingkungan adalah apa saja yang mengelilingi dan ada
disekitar manusia untuk membantu kelangsungan hidup manusia. Dari pernyataan diatas
tentunya ada interaksi antara penduduk dan lingkungan. Interaksi akan menimbulkan dampak
yang bisa berupa dampak positif dan dampak negatif. Dan jika penduduk bertambah maka
interaksi terhadap lingkungan juga akan bertambah dalam hal ini kita akan membahas
dampak negatif antara pertumbuhan penduduk indonesia dengan keseimbangan lingkungan
dan kelestarian alam, mari kita bahas bersama- sama, sobat blogger !
Dalam pembahasan kali kerusakan lingkungan kita hubungkan dari pemenuhan kebutuhan
penduduk yang sesuai dengan skema dibawah.
pertambahan penduduk.
1. Penggundulan bukit resapan air menjadi lahan bercocok tanam sayur. Tuntutan
bahan pangan yang terus meningkat menyebabkan pengalihfungsian suatu lahan menjadi
tempat penghasil bahan pangan tersebut, seperti penggundulan bukit resapan air menjadi
lahan bercocok tanam sayur sehingga menyebabkan terjadi longsor. Longsor terjadi ketika
terjadi pemgikisan tanah terus menerus dan tidak ada yang bisa menahannya karena yang
ditanam adalah sayur.
(longsor)
2. Terjadinya polusi tanah dan air akibat peningkatan produksi sampah harian atau
limbah. Limbah-limbah itu ada kalanya berupa sampah biologis manusia (feses), sampah
rumah tangga, sampah rumah tangga. Sampah rumah tangga meliputi sampah organik dan
anorganik yang mana jika kita tidak bisa mengatasinya maka akan terjadi penumpukan
sampah yang berakibat buruk terhadap kandungan tanah sehingga tanah tidak produktiv lagi
tingkat kesuburannya yang akan berdampak terhadap pangan indonesia. Dan tidak jarang
pula penduduk masih membuang sampah biologisnya serta sampah rumah tangga di sungai
yang dapat mencemari air dan berdampak buruk terhadap ekosistem yang berada diair sebab
nantinya sungai tersebut akan sampai ke laut maka jika sungai kita tercemar laut kita juga
akan tercemar sehingga biota laut akan terganggu bukti nyatanya banyak kita mendengar
kabar ikan-ikan terdampar dan mati di pinggir pantai akibat tidak seimbangnya laut akibat
sampah.
( tercemarnya air)
3. Berkurangnya ruang terbuka hijau dan lahan akibat dari jumlah penduduk yang
meningkat tiap tahun, baik secara kelahiran maupun arus urbanisasi/imigrasi, dengan
mengolah lahan menjadi pemukiman dan pabrik. Pengurangan lahan terbuka hijau ini sangat
berhubungan dengan kandungan oksigen yang ada di bumi, sebab semakin banyak pohon
maka akan semakin banyak pula oksigen yang dihasilkan, namun tuntutan untuk
kelangsungan hidup penduduk haruslah memiliki tempat tinggal sehingga dibukalah lahan
seluas-luasnya untuk dijadikan perumahan.
( pembangunan perumahan)
1. Penggundulan bukit resapan air menjadi lahan bercocok tanam sayur. Untuk
mengurangi dampak terjadinya bencana alam namun tetap menjaga kelestarian lingkungan
dan pengembangan pemenuhan pangan sebaiknya para petani sayuran ini menggunakan
Metode Sloping Agriculture Land Technology (SALT). Metode Sloping Agriculture Land Technology
(SALT) merupakan salah satu teknik untuk menata lahan miring yang diperuntukan bagi kegiatan
pertanian pada daerah bukit dan mengurangi resiko erosi dan tanah longsor.
Tidak lepas dari dampak yang di timbulkan bagi masyarakat yang tinggal di pemukiman
kumuh ini. Karena kondisi pemukiman yang jauh dari layak ini menyebabkan banyak
masalah. Salah satunya adalah mewabahnya penyakit. Karena kebanyakkan pemukiman ini
berada di pinggir rel kereta api atau di bawah kolong jembatan. Sehingga tidak terlepas
tentang penyakit. Contonya saja penyakit kulit atau gangguan system pernapasan karena
minimnya sanitasi lingkungan tersebut. Maka dari itu pemerintah harus dapat memberikan
penyuluhkan tentang dampak yang di timbulkan dari pemukiman kumuh ini agar masyarakat
bisa sadar dan peka bahayanya tinggal di pemukiman kumuh.
Tujuan umum :
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Norma Keluarga
Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan
mengendalikan kelahiran sekaligus menjami terkendalinya pertambahan penduduk.
Tujuan khusus:
Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan kelahiran.
Selain program Keluarga Berencana, pemerintah dalam hal ini BKKBN juga memiliki
program PKBR yang bertujuan untuk menyiapkan Generasi Berencana. Salah satu tujuan
program ini adalah Pendewasaan Usia Perkawinan. Program ini dipandang penting
mengingat generasi muda merupakan generasi produktif yang terbesar jumlahnya dalam
piramida penduduk dan merupakan sasaran program, seperti penundaan usia perkawinan
sehingga dapat menekan laju pertumbuhan penduduk. Dengan menunda usia kawin,
diharapkan angka kelahiran akan menurun. Mestinya arah pembangunan Program KB lebih
mengendapkan pada promosi baik melalui media cetak, elektronik maupun media luar ruang
dengan sasaran kepada generasi muda. Promosi dapat dilakukan diberbagai tempat yang bisa
dijangkau atau dilihat oleh anak-anak muda tersebut. Guna mencapai berbagai tujuan diatas,
BKKBN melakukan perumusan ulang atas Visi dan Misi dalam mengemban tugasnya. Visi
BKKBN sekarang ini adalah ‘’Penduduk Seimbang 2015’’ dengan Misi ‘’Mewujudan
Pembangunan yang Berwawasan Kependudukan dan Mewujudkan Keluarga Kecil
Bahagia Sejahtera’’.
Kata seimbang pada Visi Misi di atas juga mengandung makna adanya keseimbangan antara
jumlah penduduk dengan sumber daya alam dan kondisi lingkungan yang ada. Sebagaimana
yang termuat dalam UU nomor52/09 pasal 33:1 yang menyebutkan bahwa mobalitas
Penduduk bertujuan untuk tercapainya persebaran penduduk optimal, didasarkan pada
keseimbangan jumlah penduduk dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan.
Kesimpulan
Laju pertumbuhan penduduk sangat berpengaruh terhadap kerusakan lingkungan.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, perlu dilakukan upaya penekanan jumlah penduduk dan
pelestarian lingkungan agar kualitas lingkungan tetap terjaga sehingga kualitas hidup manusia
makin baik ke depannya. Ujung dari semua ledakan penduduk itu adalah kerusakan
lingkungan dengan segala dampak ikutannya seperti menurunnya kualitas pemukiman dan
lahan yang ditelantarkan, serta hilangnya fungsi ruang terbuka. Dampak lonjakan populasi
bagi lingkungan sebenarnya tidak sederhana. Persoalannya rumit mengingat persoalan terkait
dengan manusia dan lingkungan hidup. Butuh kesadaran besar bagi tiap warga negara,
khususnya pasangan yang baru menikah, untuk merencanakan jumlah anak. Untuk itu
diperlukan perencanaan program Keluarga Berencana sebagai upaya pengendalian laju
pertumbuhan penduduk serta mengintegrasikan isu lingkungan kedalam pendidikan
berwawasan kependudukan.