Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

METODE STUDI KASUS

A. Desain Studi Kasus

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskritif dengan

pendekatan studi kasus yang digunakan untuk mendeksrepsikan atau

menguraikan suatu keadaan pasien, bertujuan untuk mendapatkan gambaran

asuhan keperawatan gerontik pada lansia dengan masalah inkontinensia urine

di Panti Sosial Trisna WerdhaBengkulu Tahun 2020 (Notoatmadjo, 2012:34)

B. Subyek Studi Kasus

Subjek studi kasus merupakan subjek yang akan diamati dan diukur

(Sulistyaningsih, 2012:96). Subjek dalam penelitian ini adalah lansia yang

mengalami masalah inkontinensia urine yang diambil secra purposive

sampling yang ditentukan dengan kriteria inklusi sampel yaitu:

1. Pasien yang dirawat di PSTW Kota Bengkulu

2. Pasien yang mengalami inkontinensia urine

3. Pasien yang kooperatif

4. Pasien yang bersedia dijadikan sampel

C. Fokus Studi

Fokus studi kasus dalam penelitian ini adalah pasien gerontik dengan masalah

inkontinensia urine di Panti Sosial Trisna Werdha Bengkulu Tahun 2020.

D. Definisi Operasional Fokus Studi

Definisi operasional fokus studi kasus pada penelitian ini ialah:

62
63

1. Asuhan keperawatan gerontik pada lansia inkontinensia urin adalah suatu

tindakan keperawatan yang dilakukan melalui pengkajian, diagnosa,

intervensi, implementasi dan evaluasi yang dilakukan dalam menangani

kasus inkontinensia urin.

2. Lansia adalah sebagai tahap hidup akhir perkembangan pada daur

kehidupan manusia.

3. Inkontinensia urin adalah gangguan atau kerusakan saraf spinal, yang

menghancurkan mekanisme normal untuk berkemih dan rasa ingin

menghentikannya.

E. Instrumen Studi Kasus

Jenis instrumen yang digunakan pada studi kasus ini ialah format pengkajian

asuhan keperawatan gerontik:

1. Pemeriksaan Fisik

Merupakan salah satu cara untuk mengetahui gejala atau masalah kesehtan

yang dialami oleh pasien, dalam pemeriksaan fisik dari ujung rambut

sampai ujung kaki (head to toe) dan pendekatan berdasarkan system tubuh.

Ada 4 cara yang dilakukan dalam pemeriksaan fisik, yaitu:

a. Inspeksi

Adalah proses pengamatan atau observasi yang dilakukan untuk

mendeteksi masalah kesehatan pasein dengan menggunakan indra

pengelihatan, pendengaran dan penciuman sebagai berurutan mulai

dari kepala sampai kaki, inspeksi keadaan kondisi pasien.

b. Palpasi
64

Adalah pemeriksaan dengan indra peraba yaitu tangan, untuk

menentukan ketahanan, kekenyaalan dan kekerasan.

c. Perkusi

Adalah pemeriksaan dengan melakukan pengetukan yang

menggunakan ujung-ujung jari pada bagian tubuh untuk mengetahui

ukuran, batasan, konsistensi organ-organ tunuh dan menentukan

adanya cairan dalam rongga tubuh.

d. Auskultasi

Adalah pemeriksaan dengan cara mendengarkan suara yang di hasilkan

oleh tubuh dengan menggunakan stetoskop. Dilakukan pemeriksaan

auskultasi untuk mendengar frekuensi nafas dalam keadaan nornal atau

tidak.

F. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data berisi bagaimana data diperoleh mengunakan alat ukur

yang telah direncanakan. Didalam teknik pengumpulan data berisi prosedur

penggunaan alat penelitian yang akan menunjukan atau mendukung studi

kasus. Data berdasarkan cara memperoleh dibagi menjadi 2 yaitu, data primer

dan data sekunder (Sulistyaningsih, 2011).

a. Wawancara

Merupakan dialog yaang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh

informasi atau data dari terwawancara. Pada pengambilan kasus ini penulis

melakukan wawancara dengan pasien, keluarga dan tenaga medis.

b. Observasi
65

Observasi adalah suatu metode yang sempit, yakni memperhatikan suatu

objek dengan mengunakan seluruh alat indera.

c. Biopsikologis

Pada kasus ini peneliti melakukan pengukuran yang berorientasi pada

dimensi biologis dan fisiologis melalui format asuhan keperawatan.

G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus

1. Tempat

Tempat penelitian ini rencanya akan di adakan di PSTW Kota Bengkulu

2. Waktu

Penelitian ini rencananya akan dilakukan selama 7 hari pada bulan Januari

tahun 2020

H. Analisis Data dan Penyajian Data

Menurut Notoatmodjo (2012), analisa dilakukan dengan cara mengunakan

fakta, selanjutnya membandingkan dengan teori yang ada. Penyajian data pada

penelitian ini disajikan secara narasi dan dapat disertai oleh ungkapan verbal

dan non verbal (data subjektuf dan objektif) dari subjek studi kasus sebagai

data pendukung.

I. Etika Studi kasus

Sebelum pengumpulan data terlebih dahulu peneliti meminta surat pengantar

dari pihak pendidikan yang selanjutnya akan digunakan untuk meminta izin

dan surat rekomendasi dari institusi yang akan menjadi tempat penelitian,

kemudian mengajukan pemohonan kepada pimpinan Panti Jompo Trisna

Werdha Bengkulu. Setelah memintak surat rekomendasi, peneliti


66

mengumpulkan data awal untuk penyusun proposal ini. Selanjutnya pada saat

penelitian nanti, sebelum melakukan wawancara dan observasi, peneliti akan

menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian kepada calon responden serta

meminta persetujun untuk mengikuti penelitian. Berikut beberapa masalah

etika penelitian yang akan dijelaskan kepada responden (Sulistiyaningsih,

2012).

1. Inform consent (lembar persetujuan)

Lembar persetujuan yang akan diberikan kepada calon responden yang

akan diteliti. Lembar persetujuan diberikan kepada responden dengan

memahami penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian yang akan

dilakukan, serta menjelaskan manfaat yang akan diperoleh jika bersedia

menjadi responden. Jika calon responden bersedia diteliti maka harus

menandatangani lembar persetujuan bila calon responden menolak

penelitian tidak boleh memaksa.

2. Anonymity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas reponden peneliti tidak

mencantumkan nama responden melainkan hanya kode nomor atau kode

tertentu pada leembar pengumpulan data yang akan diisi oleh responden

sehingga identitas responden tidak diketahui oleh publik.

3. Confidential (kerahasiaan)

Peneliti tidak akan menyebarkan informasi yang akan diberikan oleh

responden dan kerahasiaannya akan dijamin oleh peneliti. Hanya


67

kelompok data tertentu saja yang akan dilaporkan sebagian hasil penelitian

kasus (Sulistyaningsih, 2012).

Anda mungkin juga menyukai