TINJAUAN PUSTAKA
a. Definisi Lansia
Menurut Undang-undang Nomor 13 Tahun 1998 definisi Lanjut
usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke
atas. Lanjut usia potensial adalah lanjut usia yang masih mampu
dan atau jasa. Lanjut usia tidak potensial adalah lanjut usia yang tidak
orang lain. Levinson dalam Oswari (1997) membagi lagi orang usia lanjut
muda menjadi tiga kelompok yaitu, pertama orang lanjut usia peralihan
awal (antara 50-55 tahun), kedua orang lanjut usia peralihan menengah
(antara 55-60 tahun) dan ketiga orang lanjut usia peralihan akhir (antara
perikehidupan.
Lansia adalah seorang dapat dinyatakan setelah yang bersangkutan
8
9
(Nugroho, 2008).
Penuaan adalah suatu alami yang tidak dapaat dihindari, berjalan
c. Tipe lansia
Menurut Maryam (2008), beberapa tipe lansia tergantung pada
panutan.
b. Tipe mandiri: mengganti kegiatan hilang dengan yang baru, selektif
undangan.
c. Tipe tidak puas: konflik lahir batin menentang proses penuaan
metabolisme sel.
11
darh meningkat.
mengalami sklerosis.
12
menurut.
15) Belajar dan memori: kemampuan belajar masih ada tetapi relative
(penerimaan) menurun.
b. Perubahan sosial
tonos otot vagina dan tonos otot pintu saluran kemih (uretra) yang
meningkat.
menyebabkan kandungan kemih bocor bila batuk atau bersin, bisa juga
2002).
b. Insiden
al, 2011).
2016 samapai 2019 dimana 12 orang adalah wanita dan 6 orang laki-
c. Penyebab
sebagai berikut :
d. Faktor Resiko
pada laki-laki. Usia lanjut sering kali memiliki kondisi medik yang
ekresi urin, atau kemampuan untuk ke jamban. Pada orang usia lanjut
f. Patofisiologi
g. Pathway
Multiparitas
(penurunan otot dasar
panggul)
Ketika Batuk, bersin,
tertawa,mengejan Obstruksi
lansia
kandung kemih
Lesi spinal cord
dibawah S2
h.
Kehilangan
Penurunan otot fungsi
Tekanan otot detrusor
detrusor kognitif
kandung tidak stabil
kemih > uretra
Inkontinensia
Inkontinensia Stres urgensi/dorongan
INKONTINENSIA URIN
Genitalia
Eksterna Basah
Urin tersisa di
celana
MK: Ansietas
22
membungkuk.
j. Klasifikasi
23
a) Inkontinensia akut
bulan pemakaian.
tempat berkemih.
banyak minum.
berkemih.
immobil.
2011).
k. Test Diagnostik
orifisum uretra.
inkontinensia.
l. Penanganan
Kusgariyadi, 2011).
Kusgariyadi ( 2011).
Kusgariyadi, 2011).
baik.
dan elektrolit.
melakukan latihan.
Kusgariyadi, 2011).
e. Penatalaksanaan
sehari
a. Pengertian gerontik
bidang kesehatan.
optimal.
1) Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahap awal dari proses manajemen
atau tidak, serta ada tanda tanggan atau paraf. Kegiatan yang
a. Data Biografi
35
(Ariyanto, 2017).
3) Suku bangsa : Untuk mengetahui adat istiadat atau
kebiasaan sehari-hari.
4) Agama : Untuk mengetahui keyakinan pasien
berdoa.
5) Pendidikan : Berpengaruh dalam tindakan
pasien tersebut.
7) Alamat : Ditanyakan untuk mempermudah
b. Riwayat Keluarga
Meliputi riwayat pasangan hidup, riwayat anak-anak, nama dan
alamat.
e. Riwayat Rekreasi
Untuk mengetahui hobby, keanggotaan organisasi dan liburan.
reakreasi.
f. Riwayat psikososial
Pada penderita inkontinensia urin biasanya pasien mengalamami
jumlahnya.
j. Status Kesehatan Masa Lalu
Untuk mengetahui penyakit masa lalu, penyakit serius, trauma,
usia.
b) Nadi : batas normal denyut nadi yaitu 60-100 x/menit. Pada
perubahna rambut.
3) Muka
Untuk mengetahui adanya pruritas, perubahan pigmentasi,
hidung.
7) Mulut dan tenggorokan
Pemeriksaan pada mulut dilakukan untuk mengetahui apakah
bibir pucat atau tidak, keadaan lidah bersih atau kotor, apakah
ada stomatits atau tidak, pada gigi terdapat caries atau tidak.
leher.
9) Dada
Pada penderita inkontinensia urine tidak terdapat kelainanan
pada dada.
10) Abdomen
Pada penderita inkontinensia urine tidak terdapat kelainan pada
abdomen.
11) Genetalia
Pada penderit inkontinensia urine biasanya tidak dapat
1) Katz indeks
39
INDEKS KATZ
SKORE KRITERIA
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar
Keterangan :
fungsi tambahan.
Bantuan
1 Makan 5 10 Frekuensi: 3x/hari
Jumlah : 1 porsi,
kadang-kadang
tidak dihabiskan
Jenis: nasi + lauk
2 Minum 5 10 Frekuensi:± 3-4
x/hari
Jumlah: 2-3 gls/hri
Jenis : air putih
3 Berpindah dari korsi 5-10 15
dan sebagainya
4 Personal toilet (cuci 0 5
muka, menyisir
(menyuci pakaian,
menyeka tubuh,
menyiram)
6 Mandi 5 15 Frekuensi : 2x/hari
7 Jalan dipermukaan 0 5
datar
8 Naik turun tangga 5 10
9 Mengenakan pakaian 5 10
10 BAB 5 10 Frekuensi: 2x/hari
Konsistensi: lunak
11 BAK 5 10 Frekuensi:2-3x/hari
Warna: kuning
jernih
12 Olaraga/latihan 5 10 Tidak pernah
13 Rekreasi/pemanfaat 5 10 Berbincang-
130 : mandiri
60 :ketergantungan total
Penilaian SPMSQ
Tabel 2. 5 MMSE
benar :
a. Tahun
b. Musim
c. Tanggal
d. Hari
e. Bulan
Orientasi 5 4 Dimana kita sekarang
berada:
a. Negra
b. Provesi/Kab.
c. Panti
d. Wisma
2 Registrasi 3 3 Mintak klien
menyebutkan 3 objek
a.
b.
c.
3 Perhatikan dan 5 0 a. Mintak klien mengeja
misal: BAPAK =
KAPAK
b. Mintak klien untuk
mengurangi 100
kali :
93, 86, 79, 72, dan 65
4 Mengingat 3 3 Mintak klien
mengulangi obyek
sebelumnya :
a.
b.
44
c.
5 Bahasa 9 9 a. Mintak klien
mengulang kata
mengikuti perintah
dari 3 langkah
1) Ambil kertas
ditangan saya
2) Lipat 2
3) Taruh dilantai
c. Perintahkan pada
poin)
1) Tutup mata anda
d. Perintahkan pada
gambar
1) Tulis satu kalimat
2) Menyalin gambar
Skor total :
2. Diagnosaa Keperawatan
a. Analisa Data
Do : pasien terlihat
tidak nyaman dan
terganggu dengan
keadaannya.
5 Ds : pasien Inkontinensia urin Gangguan
Integritas Kulit
mengatakan celananya
Genitalia Eksterna
sering basa karena air Basah
kencingnya keluar
Urin tersisa di celana
sendiri.
Urin yang bersifat
Do: pasien terlihat
asam mengiritasi kulit
tidak nyaman dengan
gelisah.
6 Ds : pasien Inkontinensia urine Gangguan pola
mengatakan tidak bisa
Genitalia Eksterna tidur
tidur karena sering Basah
terbangun dimalam
hari karena ingin Urin tersisa di celana
kencing.
Keluar malam/siang
Do: pasien terlihat hari
tidak nyaman dan
Menggangu aktifitas,
terganggu dengan
tidur
keadaannya.
7 Ds: pasien Inkontinensia urine Ansietas
mengatakan cemas
Genitalia Eksterna
dengan keadaan yang Basah
dialaminya.
kelembaban.
dihadapi.
instruksi serta menjamin rasa aman dan nyaman bagi pasien. Kegiatan
Hasil
1 Inkontinensia Setelah dilakukan O : monitor
peningkatan 1.Verbalisasi E:
detik kemudian
dikendurkan dan
dirileksasikan dengan
50
siklus 10 kali.
Ajarkan mengevaluasi
latihan yang
dilakukan dengan
cara menghentikan
seminggu sekali.
Anjurkan latihan
K : kolaborasi
mengukur kekuatan
kemih. mengontraksikan
BAB/BAK selama 5
detik kemudian
dikendurkan dan
dirileksasikan dengan
siklus 10 kali.
Ajarkan mengevaluasi
latihan yang
dilakukan dengan
cara menghentikan
seminggu sekali.
Anjurkan latihan
K : kolaborasi
52
rehabilitasi medik
untuk mengukur
perlu
3 Inkontinensia Setelah dilakukan O : monitor
mengontraksikan
53
BAB/BAK selama 5
detik kemudian
dikendurkan dan
dirileksasikan dengan
siklus 10 kali.
Ajarkan mengevaluasi
latihan yang
dilakukan dengan
cara menghentikan
seminggu sekali.
Anjurkan latihan
K : kolaborasi
rehabilitasi medik
untuk mengukur
perlu
4 Gangguan Setelah dilakukan O : identifikasi
1. Kerusakan T:
Anjurkan
menggunakan
pelemban
Anjurkan mandi dan
menggunakan sabun
secukupnya.\
Anjurkan
menghindari terpapar
suhu ekstrim
5 Gangguan pola Setelah dilakukan O:
Jelaskan cukup
selama sakit
Anjurkan menepati
cara nonfarmakologi
lainnya.
6 Ansietas Setelah dilakukan O:
2. Perilku gelisah T:
keberdayaan menumbuhkan
membaik kepercyaan
Temani pasien untuk
mengurangi
kecemasan
Motivasi
mengidentifikasi
kecemasan.
E:
Informasikan secara
faktual mengenai
diagnosis,
pengobatan, dan
prognosis
Latihan teknik
relaksaksi
K : kolaborasi
pemberian obat
4. Implementasi
57
asuhan keperawatan untuk tujuan yang berpusat pada klien (Potter &
Perry, 2010).
5. Evaluasi
kriteria yang ditentukan oleh tujuan yang ingin dicapai. Penulisan pada
keputusan apakah tujuan tercpai atau tidak, serta ada tanda tangan atau
yang dilakukan.
teratasi.