ampisilin dalam larutan ada 350C dan kekuatan ion 0,5. Peruraian yang teramati
pada rentang pH 0,8-10,0 mengikuti kinetika orde pertama dan dipegaruhi oleh
menunjukan stablitas maksimum dalam larutan dapar ber-pH 4,85 dan dalam
dalam air. Plot Arhenius menunjukan energi aktivitas, Ea, hidrolisis ampisilin
tetapi dikatalis oleh asam dan basa umum, termasuk ion HPO22-, asam stearat tak
temperatur kamar. Waktu paruh pada kondisi ini di perkirakan kurang lebih 3
larutan basa, peruraian dipengaruhi baik oleh katalis asam-basa khusus maupun
kkal/mol. Waktu paruh obat ini pada pH 6 dan temperatur 25oC adalah 2,9 tahun.
Peruraian obat ini belum diteliti secara mendalam karena ditemukan kesulitan
logam, saling bergabung dalam larutan pekat, teradsorpsi pada permukaan seperti
pH, efek dapar, kekuatan ion, temperatur, dan konsentrasi obat. Peruarain obat ini
mengikuti kinetika orde pertama semu pada berbagai nilai pH dengan temperatur
obat pada sekitar ph 4,5. Beberapa penelitian dilakukan dalam larutan basa,
larutan asam dibawah ph 3,5. Penelitian tentang stabilitas infus doksorubisin yang
terhadap bakteri gram positif dan beberapa gram negatif. Senyawa ini memiliki
kelemahan, yaitu terurai dalam suasana asam, seperti yang ditemukan dalam
lambung. Berbgai metode telat diusulkan untk melindungi obat ini ketika
mengesterkan eritromisin pada posisi 2’. Senyawa ester ini disebut sebagai
prodrug karena tidak aktif sampi eriromisisn dilepaskan dari ester melalui
denggan frekuensi yang tepat dan energi yang cukup harus diserap untuk
mengaktifkan molekul. Suatu energi radiasi disebut foton dan ekuivalen dengan
satu kuantum energi. Reaksi fotokimia tidak bergantung pada temperatur untuk
mengaktifkan molekul. Jadi kecepatan aktivitas dalam reaksi semacam ini tidak
bergantung pada temperatur. Akan tetapi, setelah menyerap satu kuantum energi
tempeatur sistem akan meningkat. Reaksi fotokimia awal sering kali dapat diikuti
current good manufacturing practices (CGMP), ditetapkan dan dipantau oleh Food
Studi stabilitas harus mencakup uji sifat-sifat bahan obat atau produk obat
D. PRODUK BIOTEKNOLOGI
Untuk produk yang mengandung zat aktif berupa protein atau pilpeptidan,
aktivitas biologi bergantung pada gaya non kovalen dan gaya kovalen.
Peruraian obat dalam keadaan padat merupakan topik yang penting, tetapi
interaksi antara ditif dan obat dalam sediaan padat. Blaug dan Huang
(reaksi fotorilis) dan memplot hasilnya sebagai perbedaan warna pada berbagai
nilai energi cahaya yang dinyatakan dalam ukuran cahaya ( foot candle hour )
peruraian warna FD&C dalam tablet dan menetapkan suatu pola tiga tahap
yang menyebabkan pemudaran warna tablet hingga kedalaman sekitar 0,03 cm.
Hal yang menarik, pemudaran tidak terus berlanjut ke dalam penyalut bila
menunjukan karakteristik yang cukup berbeda dari reaksi dalam keadaan cair atau
gas karena molekul zat padat berada dalam bentuk kristal. Pendekatan kuantitatif
dan teoretis untuk mempelajari kinetika keadaan padat berada pada batas
area ilmu kimia dan farmasi yang baru dan banyak bermanfaat.