Anda di halaman 1dari 4

A.

Tinjauan tentang Fleksibilitas

1. Definisi

Fleksibilitas adalah kemampuan untuk memindahkan satu atau serangkaian sendi

dengan lancar dan mudah tanpa terbatas dan bebas rasa sakit. Panjang otot dalam

hubungannya dengan integritas sendi dan perpanjangan dari jaringan lunak periarticular

menentukan flexibility. Flexibility berhubungan dengan perpanjangan unit

musculotendinous yang melintasi sendi, berdasarkan kemampuannya untuk teurulur.

(Kysner, 1999).

2. Klasifikasi Fleksibilitas

Menurut Jari Ylinen (2008), ada dua tipe dari fleksibilitas yaitu: statis dan dinamis.

Fleksibilitas statis mengacu pada tingkat peregangan yang dicapai secara passive ketika otot

dalam keadaan rileks ( Tidak ada kontraksi otot ) sedangkan Fleksibilitas dinamis mengacu

pada kemampuan untuk menggerakkan sendi secara aktive menggunakan otot disekitarnya.

3. Manfaat Fleksibilitas

Menurut Arnold G Nelson dan Jaouko Kokonen, feksibilitas yang baik akan

memberikan mamfaat yang banyak untuk sendi dan otot. Fleksibilitas yang baik akan

mencegah terjadinya cidera, menurunkan nyeri otot, dan meningkatkan efesiensi semua

aktifitas fisik.

Jari Ylinen (2008) mengemukakan bahwa manfaat fleksibilitas yang dicapai dengan

peregangan akan membantu mencegah cedera otot, tendon dan sendi serta meningkatkan

performa aktifitas sehari-hari.

4. Faktor- faktor yang mempengaruhi fleksibilitas


Menurut Bradford D Appleton (1998), Fleksibilitas di pengaruhi oleh beberapa faktor

yaitu:

a. Faktor internal yang meliputi :

1) Tipe sendi

2) Tahanan internal dalam sebuah sendi

3) Struktur tulang dengan keterbatasan gerak

4) Elastisita jaringan otot, tendo, ligament dan kulit

5) Kemampuan Rileksasi otot dan berkontraksi untuk mencapai ROM yang luas

6) Temperatur sendi dan asosiasi jaringan.

b. Faktor eksternal yang meliputi :

1) Temperatur suhu ruangan latihan yang digunakan

2) Waktu latihan

3) Otot atau sendi masih dalam fase recovery setelah cedera

4) Usia

5) Jenis kelamin

6) Sebuah Kemampuan untuk melakukan latihan khusus

7) Sebuah Motivasi untuk meningkatkan fleksibilitas

5. Alat ukur fleksibilitas

a) Komponen Alat :

Alat ini terdiri dari papan/plat besi yang berbentuk kubus berukuran 30 cm x 30

cm x 30 cm dengan sisi atasnya terdapat tambahan serambi yang berukuran 26 cm

sehingga papan pada sisi atas lebih panjang.


Gambar 2.1. Kotak Sit and Rich
( Winnick, Joseph P., dan Short Francis,2014 )

b) Prosedur test :

1) Klien duduk diatas lantai dengan kaki rapat dan kedua tungkai lurus.

2) Klien diminta untuk mencapai (bergerak) ke depan dan mendorong kedua jari

tangan disepanjang alat sejauh mungkin.

3) Jarak dari ujung jari tangan ke tepi alat merupakan skore fleksibilitasnya.

4) Alat ini memiliki serambi dengan panjang 26 cm, sehingga Klien yang mencapai

angka 10 maka skornya adalah 26 + 10 = 36 cm.

5) Tes ini sebaiknya diulang sampai 3 kali, dimana skore terbaik dicatat.

c) Kriteria Penilaian ( Dalam Satuan Sentimeter )

KRITERIA
Jenis USIA Tabel
Kurang Baik Sangat
2.1. Kelamin (Tahun ) Kurang Baik
Sekali Sekali Baik
15-19 < 23 24-28 29-33 34-38 >39
Laki-laki
20-29 < 24 25-29 30-33 34-39 > 40
15-19 < 28 29-33 34-37 38-42 >43
Perempuan
20-29 <27 28-32 33-36 37-40 >41
Kriteria fleksibilitas ekstensor trunk dan hamstring ( Devaki khimzi dan kaizzad Capadia .2012 )
6. Program Latihan

Arnold G Nelson merekomendasikan beberapa level program latihan yang dapat di

gunakan untuk meningkatkan fleksibilitas. Untuk mencapai level pertama, maka yang

dilakukan adalah :

a) Posisi stretching di tahan selama 5-10 detik

b) Kemudian Istirahat selama 5-10 detik

c) Lalu Mengulangi stretching lagi untuk kedua kalinya

d) Durasi Latihan sampai 15-20 menit pada satu sessionnya

e) Penguluran dilakukan 2-3 kali dalam seminggu.

Anda mungkin juga menyukai