ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengisolasi sp. diamati secara makroskopis. Koloni yang diduga
Candida sp. dan Aspergillus sp. pada tembolok Candida sp. dan Aspergillus sp. diperiksa secara
ayam ras dan buras. Sampel dalam penelitian ini mikroskopis. Data yang diperoleh dianalisis secara
adalah tembolok ayam ras dan buras masing-masing deskriptif. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa
berjumlah 15 sampel yang diambil secara acak dari Candida sp. dapat diisolasi pada semua sampel
tempat pemotongan unggas Peunayong Banda (100%) tembolok ayam ras dan ayam buras.
Aceh. Isolasi Candida sp. dan Aspergillus sp. Aspergillus sp. dapat diisolasi pada 2 dari 15
dilakukan sesuai dengan metode Thompson (1969). (13,33%) sampel tembolok ayam ras dan 6 dari 15
Sampel dicuci dengan aquades steril yang diberi (40%) sampel tembolok ayam buras. Kesimpulan
antibiotik selanjutnya ditanamkan pada media penelitian ini adalah Candida sp. tidak ada
Sabouraud’s Dextrose Agar (SDA) kemudian perbedaan pada tembolok ayam ras dan ayam buras
diinkubasikan pada suhu kamar selama 2-7 hari. sedangkan Aspergillus sp. pada tembolok ayam
Pengamatan morfologi Candida sp. dan Aspergillus buras lebih banyak dari pada ayam ras.
Kata kunci : Ayam ras, ayam buras, tembolok, Candida sp, Aspergillus sp.
ABSTRACT This research aimed to isolate The plate was observed from Candida sp. and
Candida sp. and Aspergillus sp. from crop of Aspergillus sp. colony macroscopically and
chicken race (broiler) and indigenous chicken. This microscopically. Data were analyzed descriptively.
research used crops of the chicken race (broiler) and The result showed that Candida sp. Found in all
indigenous chicken, each animal consists of 15 samples (100%) and Aspergillus sp. Found in 2 out
animals taken randomly from the poultry of of 15 (13,33%) crops samples in chicken race
slaughter house Peunayong Banda Aceh. Isolation (broiler) and 6 out of 15 (40%) crops in indigenous
of Aspergillus sp. was done based on Thompson chicken. The conclusion is, candida was found in
method (1969). The samples were washed with both chickens race (broiler) and domestic chicken,
sterile aquadest containing antibiotics before while aspergillus was found more in indigenous
implanted on Sabouraud’s Dextrose Agar (SDA), chicken than chickens race broiler.
then incubated at room temperature for 2-7 days.
Keywords : Chicken race, indigenous chicken, crops, Candida sp, Aspergillus sp.
Isolasi Candida sp. dan Aspergilus sp. pada Tembolok (Ingluviens) Ayam Ras (Broiler) dan Ayam Buras... (Dr. drh. Erina, M.Sc, et al)
52
Isolasi Jamur HASIL DAN PEMBAHASAN
Sampel diambil secara aseptis dan
Hasil isolasi tembolok ayam ras dan
dimasukkan ke dalam cawan petri steril,
ayam buras pada media SDA dapat dilihat pada
tembolok dipotong dengan ukuran kira-kira 1
Gambar 1.
cm dengan gunting steril. Potongan tembolok
tersebut dicuci sebanyak tiga kali dengan
aquades steril yang berisi antibiotik tetrasiklin
(0.1cc/100ml). Potongan-potongan tembolok
tersebut ditanamkan ke permukaan media
Sabouraud Dextrose Agar (SDA) dan
diinkubasikan pada suhu kamar selama 2-7
hari. Pada hari kedua dan seterusnya biakan
diamati terhadap pertumbuhan koloni jamur
secara makroskopik yaitu dengan melihat
bentuk, warna, permukaan bawah dan tepi
koloni. Apabila terdapat pertumbuhan koloni
yang diduga Candida sp. dan Aspergillus sp.
dilakukan pemeriksaan mikroskopis dengan
membuat slide culture. Gambar 1. Koloni yang mencirikan Candida
sp.(A) dan koloni yang mencirikan
Identifikasi jamur Aspergillus sp. (B) pada tembolok
Untuk mengidentifikasi jamur yang ayam ras dan buras dalam media
diduga Candida sp. dan Aspergillus sp. maka Sabouraud’s Dextrose Agar (SDA).
dilakukan penanaman pada slide culture. Slide
culture dibuat dengan cara meletakkan pipet Pemeriksaan laboratorium secara
steril pada dasar cawan petri, kemudian kapas makroskopis menggunakan media
yang telah dibasahi dengan aquades steril pada pertumbuhan merupakan salah satu cara
cawan petri tersebut, agar suasana di dalam penegakkan diagnosa penyakit yang
cawan petri menjadi lembab. Selanjutnya disebabkan oleh jamur.. Media Sabouraud’s
diletakkan objek glass di atas pipet, kemudian dextrose agar plate atau SDA merupakan
Sabouraud Dextrose Agar (SDA) dipotong media selektif untuk pertumbuhan jamur
dengan ukuran 1x1 cm dan diletakkan di atas (Nuryati dan Huwaina, 2015). Penambahan
objek glass. Kemudian pada potongan SDA antibiotik pada media SDA bertujuan untuk
dioleskan biakan jamur pada empat sisi dengan menghambat pertumbuhan bakteri. sehingga
menggunakan ose steril, dan potongan agar dapat dilakukan identifikasi yang diperkirakan
ditutup dengan cover glass. Cawan petri Candida sp. dan Aspergillus sp. pada tembolok
ditutup kembali dan diinkubasikan pada suhu ayam ras dan ayam buras.
kamar selama 2-7 hari. Selanjutnya koloni Secara makroskopik, dapat dilihat bahwa
diwarnai dengan meneteskan Lactophenol koloni yang diduga Candida sp. terlihat koloni
cotton blue (LCB) pada pinggiran cover glass berbentuk bulat, berwarna putih kekuningan,
dan diamati di bawah mikroskop dengan mempunyai permukaan yang halus dan licin,
perbesaran 400x. Permukaan koloni diamati serta memiliki bau seperti ragi. Aspergillus sp.
secara mikroskopis terhadap pertumbuhan hifa dapat tumbuh dalam medium yang
bersepta, konidia, konidiofor, vesikel, dan mengandung karbohidrat seperti Sabouraud’s
fialid jamur. Dextrosa Agar (SDA) yang telah ditambah
antibiotika, koloni akan tumbuh dalam waktu
Analisis Data 2-7 hari.
Data yang diperoleh dari hasil penelitian Pertumbuhan Aspergillus sp. pada media
ini dianalisis secara deskriptif. SDA plate terlihat berwarna putih dengan
koloni yang kompak dan kuning pada bawah
koloni yang akan berubah menjadi coklat gelap
Tabel 1. Morfologi koloni jamur pada media Sabouraud’s Dextrose Agar (SDA)
Warna Koloni Pinggiran Koloni Permukaan Bawah Koloni Spesies
Putih kekuningan Kekuningan Putih kekuningan Candida sp.
Coklat Kehitaman Putih Kuning kecoklatan Aspergillus sp.
Candida sp. termasuk dalam kelompok terdapat 2 jenis spesies Aspergillus sp. yang
yeast dan jenis fungi patogen dari golongan diisolasi dari sampel pada tembolok ayam ras
deuteromycota. Menurut Fadhilah dan Agustin dan 6 jenis spesies pada sampel tembolok
(2014) angka kematian (mortalitas) akibat ayam buras yang diteliti adalah Aspergillus sp.
penyakit kandidiasis pada ayam di Indonesia
dapat mencapai angka 20-30%. Candida sp.
dapat menimbulkan penyakit baik pada
manusia maupun pada hewan. Bentuk Candida
albicans yaitu bulat, lonjong, atau bulat
lonjong, ukuran 2-5 µ x 3-6 µ hingga 2-5,5 µ x
5-28,5 µ, dengan permukaan halus, licin atau
berlipat-lipat, berwarna putih kekuning-
kuningan dan berbau ragi. Candida sp.
memiliki dua jenis morfologi yaitu seperti
khamir dan kapang (Dumilah, 1992). Menurut
Smith (1965) pada tembolok ayam jumlah
norma candida sp. adalah 2,7 x 108 Colony
Forming Unit (CFU)/ml.
Setelah dilakukan isolasi dan Gambar 2. Jamur Candida sp. di bawah mikroskop
pengamatan koloni jamur yang diduga pada pembesaran 400x.
Candida sp. dan Aspergillus sp. pada media
SDA, dilakukan identifikasi jamur dengan cara
penanaman pada slide culture. Koloni jamur
dibiarkan selama 5-7 hari pada media slide
culture. Selanjutnya untuk memperjelas bentuk
struktur jamur yang diamati, pada slide culture
tersebut ditetesi dengan Lactophenol Cotton
Blue (LCB) untuk mewarnai jamur tersebut.
Pada pemeriksaan mikroskopis terlihat adanya
pseudohypha. Morfologi Candida sp. secara
mikroskopis dapat dilihat pada Gambar 2 dan
3.
Menurut Muchtar et al. (2011),
menyatakan bahwa Aspergillus sp. biasanya
tumbuh cepat dengan koloni berwarna putih,
kuning, coklat kuning, coklat sampai hitam Gambar 3. Koloni jamur Candida sp. setelah
atau hijau yang berisi hamparan konidiopora diwarnai dengan Lactophenol Cotton
tegak. Dari hasil pengamatan, pada media SDA Blue (LCB) pada pembesaran 400x (A.
Pseudohypha).
Isolasi Candida sp. dan Aspergilus sp. pada Tembolok (Ingluviens) Ayam Ras (Broiler) dan Ayam Buras... (Dr. drh. Erina, M.Sc, et al)
54
Pengamatan ini sesuai dengan laporan dalam media biakan membentuk miselia dan
hasil penelitian Wangge et al. (2017) dan konidiospora. Aspergillus sp. berkembang biak
Noverita (2009), menyatakan bahwa secara dengan pembentukan hifa atau tunas dan
makroskopis spesies Aspergillus niger menghasilkan konidiofor pembentuk spora
menampakkan koloni kompak berwarna putih, (Hasanah, 2017).
dan kuning pada permukaan bawah koloni
yang akan berubah menjadi coklat gelap
sampai hitam setelah terbentuk konidiospora.
Setelah dilakukan isolasi dan
pengamatan koloni jamur yang diduga
Aspergillus pada media SDA, dilakukan
identifikasi jamur dengan cara penanaman
pada slide culture. Kemudian setelah 7 hari
penanaman, dilakukan pengamatan terhadap
pertumbuhan koloni jamur secara mikroskopik.
Pada pemeriksaan mikroskopik tersebut
diperoleh hasil yang dapat dilihat pada Gambar
4 dan 5.
Isolasi Candida sp. dan Aspergilus sp. pada Tembolok (Ingluviens) Ayam Ras (Broiler) dan Ayam Buras... (Dr. drh. Erina, M.Sc, et al)
56
sp. dapat ditemukan pada berbagai habitat KESIMPULAN
dikarenakan spora jamur beterbangan di udara
Berdasarkan hasil penelitian dapat
dan mudah menyebar dengan cepat, sehingga
disimpulkan bahwa Candida sp. dapat diisolasi
mudah menginfeksi inangnya. Hal tersebut
pada semua sampel tembolok (100%) ayam ras
yang menyebabkan Aspergillus sp. dapat
dan ayam buras. Aspergillus sp. dapat diisolasi
ditemukan pada organ tembolok tersebut.
pada 2 dari 15 (13,33%) sampel tembolok
Aspergillosis yang disebabkan oleh
ayam ras dan 6 dari 15 (40%) sampel tembolok
Aspergillus sp. pada manusia ataupun hewan
ayam buras.
sangat berbahaya karena jamur tersebut
mampu menghasilkan aflatoksin. Pada unggas
afltoksin dapat menyebabkan gangguan DAFTAR PUSTAKA
pernapasan, penurunan produksi daging dan
telur, gangguan reproduksi, penurunan fungsi Ahmad RZ. 2009. Cemaran Kapang pada
sistem imunitas dan juga dapat menyebabkan Pakan dan Pengendaliannya. Jurnal
kematian. Pada manusia yang mengkonsumsi Litbang Pertanian. 28(1): 18.
daging yang terkena aflatoksin maka dapat Budiarti, S.W., Purwaningsih, dan Suwarti, H.,
menimbulkan efek toksigenik, teratogenik, dan 2013. Kontaminasi Fungi Aspergillus sp.
karsinogenik ( Jawari, 2006). pada Biji Jagung di Tempat
Hal ini sesuai dengan hasil yang Penyimpanan dengan Kadar Air yang
diperoleh bahwa Aspergillus sp. pada sampel Berbeda. Seminar Nasional Serealia.
tembolok ayam buras lebih banyak ditemukan 482.
daripada di dalam sampel tembolok ayam ras.
Bahan-bahan yang mudah dicemari kapang Christoper, E.J dan Hariant, B, 2011. 28 Hari
Aspergillus sp. merupakan sumber utama bagi Panen Ayam Broiler. Agromedia
infeksi Aspergillosis. Pada peternakan unggas, Pustaka. Jakarta.
pakan merup akan salah satu sumber Dharma, K., Chakraborty, S., Verma, A.K.,
Aspergillus sp. Beberapa faktor lainnya seperti Tiwari, R., Barathidasan, R., Kumar, A.,
penurunan fungsi imunitas ternak, penggunaan Singh, S.D., 2013. Fungal/micotic
antibiotika yang tidak tepat dan sistem diseases of poultry-diagnisis, treatment
manajemen yang tidak baik, memacu and control: a review. Pak. J. Biol. Sci.
pertumbuhan Aspergillus sp. menjadi patogen 16(23): 1626-1640.
bagi ayam (Tyasningsih, 2010).
Faktor-faktor yang mempengaruhi per- Dumilah, S.S. 1992. Candida albicans dan
tumbuhan jamur secara umum adalah substrat, Kandidiasis pada Manusia. FKUI.
kelembaban, suhu, derajat keasaman lingkung- Jakarta.
an (pH), dan senyawa-senyawa kimia yang ada Fadhilah, R dan Agustin, P, 2014. Aneka
di lingkungannya. Untuk mendapatkan biakan Penyakit Pada Ayam dan Cara
jamur yang banyak dan baik, diperlukan media Mengatasinya. PT Agromedia Pustaka.
pembiakan yang dapat memenuhi faktor-faktor Jakarta.
pertumbuhan tersebut. Salah satu faktor yang
paling berperan dalam suatu pertumbuhan Gandjar, I dan Sjamsuridzal, W, 2006.
jamur adalah kandungan nutrien dalam media Mikologi Dasar dan Terapan. Yayasan
pertumbuhan. Nutrien tersebut dapat diperoleh Obor Indonesia. Jakarta.
dari substrat yang mengandung zat gizi yang Hasanah, U., 2017. Mengenal aspergillosis,
baik untuk pertumbuhan jamur (Gandjar dan infeksi jamur genus aspergillus. Jurnal
Sjamsuridzal, 2006). Keluarga Sehat Sejahtera. 15(30): 77.
Hastiono, S., 1987. Pembubuhan oksitetrasiklin
aditif pakan ke dalam pakan ayam
pedaging dan pengaruhnya terhadap
Isolasi Candida sp. dan Aspergilus sp. pada Tembolok (Ingluviens) Ayam Ras (Broiler) dan Ayam Buras... (Dr. drh. Erina, M.Sc, et al)
58