Anda di halaman 1dari 16

RESUME KELOMPOK 4 KELAS A

BAB III: KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA


BAB IV: JOB COSTING (PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN)

Anggota kelompok :

Leonardo Agustino / 28160079

Joshua Mikhael Abimanyu / 27160096

Brian Alfonsus / 27160016

Adyatma Wahana Putra / 27160339

Dosen: Mulyani SE, MSI

TUGAS MANAJEMEN BIAYA

SEMESTER GANJIL 2019/2020


BAB III
KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA

Perusahaan yang sukses menemukan bahwa mereka harus menerapkan manajemen biaya
yang efektif dan memahami konsep dan istilah utama dari manajemen biaya. Kompleksitas dari
dimensi-dimensi jumlah dan keragaman produknya, proses dan lokasi produksi, jaringan
distribusi, dan jenis-jenis pelanggan akan berimplikasi terhadap biaya, dan akuntan manajemen
telah mengembangkan kosakata yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi dan menguraikan
berbagai pengaruhnya.

A. Biaya, Penggerak Biaya, Objek Biaya, dan Pembebanan Biaya

Langkah pertama yang sangat penting untuk memperoleh keunggulan kompetitif adalah
mengidentifikasi biaya dan penggerak biaya utama dalam perusahaan atau organisasi.
Perusahaan mengeluarkan biaya (cost) jika menggunakan sumber daya untuk tujuan tertentu.
Sering kali biaya dikumpulkan ke dalam kelompok-kelompok tertentu, disebut dengan tempat
penampungan biaya (cost pool). Ada banyak cara yang berbeda untuk mengelompokkan biaya,
antara lain berdasarkan jenis biaya (biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku, berdasarkan
sumber asalnya atau berdasarkan pertanggungjawaban).
Penggerak biaya (cost driver) merupakan faktor yang memberi implikasi pada perubahan
tingkat total biaya. Objek biaya (cost object) adalah berbagai produk, jasa, pelanggan, aktivitas,
atau unit organisasi di mana biaya dibebankan. Konsep objek biaya merupakan konsep yang
luas. Konsep tersebut meliputi produk, kelompok produk (yang disebut aliran nilai—value
stream), jasa, proyek, dan departemen; dapat juga meliputi pelanggan atau penjual, di antara
banyak kemungkinan lainnya.
1. Pembebanan dan Alokasi Biaya: Biaya Langsung dan Tidak Langsung
Pembebanan biaya (cost assignment) merupakan proses pembebanan elemen biaya-biaya
ke dalam tempat penampungan biaya atau dari tempat penampungan biaya ke objek biaya.
Biaya langsung (direct cost) dapat dengan mudah dan ekonomis ditelusuri secara langsung
ke tempat penampungan biaya atau objek biaya. Contohnya biaya bahan baku yang
diperlukan untuk produk tertentu adalah suatu biaya langsung karena dapat ditelusuri
secara langsung ke produk yang bersangkutan. Sebaliknya, tidak ada cara yang mudah dan
ekonomis untuk menelusuri biaya tidak langsung (indirect cost) dari biaya ke tempat
penampungan biaya atau dari tempat penampungan biaya ke objek biaya.
Pembebanan biaya tidak langsung ke tempat penampungan biaya dan objek biaya disebut
alokasi biaya (cost allocation), yaitu suatu bentuk pembebanan di mana penelusuran
langsung tidak mungkin dilakukan sehingga digunakan penggerak biaya. Penggerak biaya
yang digunakan untuk mengalokasikan biaya disebut dasar alokasi (allocation base).
Berikut ini adalah hubungan antara biaya, tempat penampungan biaya, dan objek biaya
pada produksi peralatan mesin cuci.

Elemen Biaya Tempat Penampungan Biaya Objek Biaya

Dinamo
Perakitan
Penanganan bahan baku
Inspeksi akhir
Pengawasan

Mesin pencuci piring Pengemasan


Mesin cuci
Bahan baku pengemasan

2. Biaya Bahan Baku Langsung dan Tidak Langsung


Biaya bahan baku langsung (direct material cost) adalah biaya biaya bahan baku pada
produk atau objek biaya lainnya (dikurangi diskon pembelian tetapi ditambah beban angkut
yang terkait) dan biasanya juga termasuk penyisihan yang wajar untuk unit barang sisa dan
cacat (contohnya, jika suatu komponen diberi cap dengan besi batangan, bahan baku yang
hilang dalam proses tersebut biasanya dianggap sebagai bagian dari biaya bahan baku
langsung dari produk.

3. Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Tidak Langsung


Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) meliputi tenaga kerja yang digunakan untuk
menghasilkan produk atau jasa ditambah sebagian jam kerja tidak produktif yang normal
dan tidak dapat dihindari, seperti waktu istirahat dan sholat. Biaya tenaga kerja tidak
langsung (indirect labor cost) meliputi pengawasan, pengendalian mutu, inspeksi,
pembelian dan penerimaan, penanganan bahan baku, tenaga kerja bagian kebersihan, waktu
jeda, pelatihan, dan kebersihan.

4. Biaya Tidak Langsung


Semua biaya tidak langsung—bahan baku tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, dan
biaya tidak langsung lainnya—biasanya digabung ke dalam suatu tempat penampungan
biaya yang disebut overhead.

5. Penggerak Biaya dan Perilaku Biaya


Penggerak biaya memiliki dua peran penting bagi akuntan manajemen: (1) memungkinkan
pembebanan biaya ke objek biaya, (2) menjelaskan perilaku biaya, yaitu bagaimana total
biaya berubah ketika penggerak biaya berubah. Penggerak biaya berdasarkan aktivitas
dikembangkan pada tingkat operasional terinci dan digabungkan dengan aktivitas produksi
tertentu (atau aktivitas untuk menghasilkan jasa). Sebaliknya, penggerak biaya berdasarkan
volume dikembangkan pada tingkat agregat, seperti tingkat output untuk jumlah unit yang
diproduksi.

6. Penggerak Biaya Berdasarkan Aktivitas


Penggerak biaya berdasarkan aktivitas ditentukan dengan menggunakan analisis aktivitas,
yaitu dekripsi terinci dari aktivitas-aktivitas spesifik yang dilakukan dalam operasi
perusahaan. Analisis aktivitas meliputi setiap tahap dalam proses pembuatan produk atau
penyediaan jasa. Analisis aktivitas juga membantu meningkatkan pengendalian operasional
dan manajemen perusahaan, karena kinerja pada tingkat yang terinci dapat dipantau dan
dievaluasi, contohnya, dengan (1) menentukan aktivitas yang memberi dan tidak memberi
kontribusi nilai kepada pelanggan serta (2) memfokuskan perhatian pada aktivitas-aktivitas
yang paling tinggi biayanya atau yang biayanya menyimpang jauh dari yang diharapkan.

7. Penggerak Biaya Berdasarkan Volume


Banyak jenis biaya yang berdasarkan volume, yaitu penggerak biaya berdasarkan jumlah
produk atau jasa yang dihasilkan. Akuntan manajemen biasanya menyebut volume ini
dengan volume output atau hanya output.

8. Biaya Tetap dan Biaya Variabel


Total biaya terdiri atas biaya variabel dan biaya tetap. Biaya variabel (variable cost)
merupakan perubahan pada total biaya yang dikaitkan dengan setiap perubahan pada
jumlah penggerak biaya. Sebaliknya, biaya tetap (fixed cost) merupakan bagian dari total
biaya yang tidak berubah meskipun output berubah dalam rentang yang relevan. Istilah
biaya campuran (mixed cost) digunakan untuk mengacu pada total biaya yang meliputi
komponen biaya tetap maupun variabel seperti yang dicontohkan.

9. Biaya Bertahap
Biaya disebut biaya bertahap (mixed cost) jika biaya tersebut berubah seiring dengan
perubahan pada penggerak biaya tetapi secara bertahap.

10. Biaya per Unit dan Biaya Marginal


Biaya per unit (unit cost) atau biasa disebut biaya rata-rata (average cost) merupakan total
biaya produksi (bahan baku, tenaga kerja, dan overhead) dibagi jumlah unit output. Untuk
dapat menginterprestasikan biaya per unit dengan semestinya, kita harus membedakan yang
dimaksud dengan biaya variabel per-unit (unit variabel cost), yang tidak berubah seiring
dengan perubahan jumlah ouput, dari biaya tetap per unit (unit fixed cost), yang berubah
seiring dengan perubahan jumlah output.

11. Biaya Kapasitas versus Biaya Pemakaian


Dalam praktik, akuntan manajemen teliti dalam membuat perbedaan karena kadang-
kadang biaya jenis kapasitas diperlukan sebagai biaya variabel. Penggerak Biaya
Berdasarkan Struktur dari Pelaksanaan.
Penggerak biaya berdasarkan struktur bersifat strategis karena meliputi keputusan yang
mempunyai implikasi jangka panjang terhadap total biaya perusahaan. Disini ada empat
contoh keputusan berdasarkan struktur:
1) Skala, Makin besar perusahaan, biaya keseluruhan makin rendah yang disebabkan oleh
skala ekonomi.
2) Pengalaman, Perusahaan yang memiliki karyawan dengan pengalaman produksi dan
penjualan yang lebih banyak mungkin akan memiliki biaya pengembangan, produksi,
dan distribusi yang lebih rendah.
3) Teknologi, Teknologi baru dapat menurunkan biaya desain, produksi, distribusi, dan
pelayanan pelanggan secara signifikan.
4) Kompleksitas, Berapa banyak produk berbeda-beda yang dimiliki oleh perusahaan.

Penggerak biaya berdasarkan pelaksanaannya (executional cost driver) merupakan faktor-


faktor yang dapat dikelola perusahaan dalam pengambilan keputusan operasional jangka
pendek untuk menurunkan biaya. Faktor-faktor tersebut meliputi sebagai berikut:
1) Pemberdayaan tenaga kerja.
2) Desain proses produksi.
3) Hubungan dengan pemasok.

B. Konsep Biaya untuk Perhitungan Biaya Produk dan Jasa

Informasi yang akurat mengenai biaya produk dan jasa penting pada setiap fungsi manajemen:
manajemen strategis, perencanaan dan pengambilan keputusan, pengendalian manajemen dan
operasional, serta penyusunan laporan keuangan. Sistem akuntansi biaya berbeda-beda secara
signifikan antara perusahaan yang menghasilkan produk dengan perusahaan dagang yang
menjual kembali produknya.
1. Biaya Produk dan Periodik
Selama persediaan memiliki nilai pasar, persediaan dianggap sebagai aset hingga terjual;
kemudian biaya dari persediaan dipindahkan ke laporan laba rugi sebagai harga pokok
penjualan (cost of goods sold). Biaya produk (product cost) bagi perusahaan manufaktur
hanya meliputi biaya-biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan produk pada langkah
proses produksi dalam rantai nilai:
1) Bahan baku langsung
2) Tenaga kerja langsung
3) Overhead pabrik

2. Perhitungan Biaya untuk Perusahaan Manufaktur, Dagang, dan Jasa


Perusahaan manufaktur menggunakan tiga akun persediaan: (1) Persediaan Bahan Baku
(materials inventory); (2) Persediaan Barang dalam Proses (work-in-process inventory) (3)
Persediaan Barang Jadi (finished goods inventory). Rumus persediaan yang
menghubungkan akun-akun persediaan adalah sebagai berikut: Persediaan Awal + Biaya
yang ditambahkan = Biaya yang dipindahkan keluar + Persediaan Akhir. Istilah biaya yang
ditambahkan (cost added) dan biaya yang dipindahkan keluar (cost transferred out)
memiliki arti yang berbeda, tergantung pada akun persediaan mana yang sedang dihitung:

3. Atribut-atribut dari Informasi Biaya


1) Keakuratan
Cara utama untuk memastikan data yang akurat untuk pengambilan keputusan adalah
dengan mendesain dan memantau sistem yang efektif bagi pengendalian akuntansi internal.
Sistem pengendalian akuntansi internal (internal accounting controls) merupakan
seperangkat kebijakan dan prosedur yang membatasi dan menjadi pedoman bagi aktivitas-
aktivitas dalam pemrosesan data keuangan yang bertujuan untuk mencegah atau
mendeteksi kesalahan dan kecurangan.

2) Ketepatan Waktu
Informasi manajemen biaya harus tersedia bagi pengambil keputusan pada waktu yang
tepat untuk membantu mengambil keputusan yang efektif. Biaya penundaan dapat saja
signifikan dalam banyak keputusan seperti memenuhi pesanan mendesak yang dapat hilang
apabila informasi yang diperlukan tidak tepat waktu.

3) Informasi Biaya dan Informasi Nilai


Informasi manajemen biaya memiliki biaya tertentu dan penekanan pada nilai, sedangkan
akuntan manajemen merupakan spesialis informasi, sama halnya dengan profesional
keuangan lainnya seperti penasihat pajak, perencana keuangan, dan konsultan. Ada
beberapa konsep penting untuk akuntan manajemen, dibagi ke dalam dua kelompok: (1)
objek biaya, penggerak biaya, tempat penampungan biaya, dan pembebanan biaya serta (2)
perhitungan biaya produk atau jasa untuk penyusutan laporan keuangan.
BAB IV

JOB COSTING

I. Konsep-konsep yang Menjadi Rangka Bangun Sistem Kalkulasi Biaya

A. Objek biaya (cost object) adalah sesuatu yang akan diukur biayanya.

B. Biaya langsung dari suatu objek biaya (direct cost of a cost object) adalah biaya yang

terkait dengan suatu objek biaya yang dapat ditelusuri ke objek biaya tersebut dengan cara

yang layak secara ekonomi (efektif biaya).

C. Biaya tidak langsung dari suatu objek biaya (indirect cost of a cost object) adalah biaya

yang terkait dengan suatu objek biaya tetapi tidak dapat ditelusuri ke objek biaya tersebut

dengan cara yang layak secara ekonomi (efektif biaya).

Pembebanan biaya (cost assignment) merupakan istilah yang umum digunakan untuk

membebankan biaya ke objek biaya, apakah itu biaya langsung maupun biaya tidak

langsung. Penelusuran biaya (cost tracing) merupakan istilah spesifik untuk membebankan

biaya langsung, sedangkan alokasi biaya (cost allocation) secara khusus mengacu pada

pembebanan biaya tidak langsung.

Dua istilah berikut untuk membahas sistem kalkulasi biaya:

1. Pool biaya. Pool biaya (cost pool) adalah pengelompokkan pos-pos biaya individual.

2. Dasar alokasi biaya (cost allocation base). Bagaimana perusahaan mengoperasikan mesin

pemotong logam yang dikumpulkan dalam suatu pool biaya tunggal.


Salah satu objek biaya yang penting dalam sistem akuntansi adalah produk dan jasa. Objek

biaya yang penting lainnya adalah pusat pertanggungjawaban (responsibility centers), berupa

komponen, segmen, atau subunit organisasi yang manajernya bertanggung jawab atas aktivitas

tertentu.

II. Sistem Job-Costing dan Process-Costing

Akuntan manajemen menggunakan dua jenis dasar sistem kalkulasi biaya untuk membebankan

biaya ke produk atau jasa:

1. Sistem kalkulasi biaya pekerjaan (job-costing system). Pada sistem ini, objek biaya adalah

unit atau multi unit dari produk atau jasa yang khas yang disebut pekerjaan (job).

2. Sistem kalkulasi biaya proses (process-costing system). Pada sistem ini, objek biaya adalah

unit-unit produk atau jasa yang identik atau serupa dalam jumlah besar.

III. Kalkulasi Biaya Aktual pada Perusahaan Manufaktur

Kalkulasi biaya aktual (actual costing) adalah sistem kalkulasi biaya yang menelusuri biaya

langsung ke objek biaya dengan memakai tarif biaya langsung aktual dikalikan jumlah aktual

input biaya langsung.

Pendekatan Umum terhadap Job Costing

Terdapat tujuh langkah untuk membebankan biaya ke sebuah job, yaitu pada sektor manufaktur,

perdagangan, atau jasa.

Langkah 1: Mengidentifikasi Pekerjaan yang Dipilih sebagai Objek Biaya.


A. Dokumen sumber (source document) adalah catatan asli (seperti kartu waktu tenaga kerja

yang mencatat jam kerja karyawan) yang mendukung ayat jurnal dalam sistem akuntansi.

B. Catatan biaya job/lembar biaya job (job cost sheet) adalah dokumen sumber utama untuk

job yang mencatat dan mengakumulasikan semua biaya yang dibebankan ke suatu job, sejak

job itu dimulai.

Langkah 2: Mengidentifikasi Biaya Langsung Job atau Pekerjaan.

A. Bahan Langsung. Catatan permintaan bahan (materials requistion record) yang berisi

informasi tentang biaya bahan langsung yang digunakan pada job tertentu dan di departemen

tertentu.

B. Tenaga kerja manufaktur langsung. Dokumen sumber untuk tenaga kerja manufaktur

langsung adalah catatan jam kerja (labor-time record) yang berisi informasi tentang jam kerja

yang digunakan untuk job tertentu pada departemen tertentu.

Langkah 3: Memilih Dasar Alokasi Biaya yang Digunakan untuk Mengalokasikan Biaya

Tidak

Langsung ke Job.

Job yang berbeda membutuhkan kuantitas sumber daya tidak langsung yang juga berbeda.

Tujuannya adalah untuk mengalokasikan secara sistematis biaya-biaya sumber daya tidak

langsung ke job yang terkait.

Langkah 4: Mengidentifikasikan Biaya Tidak Langsung yang Terkait dengan Setiap

Dasar

Alokasi Biaya.

Robinson percaya bahwa dasar alokasi biaya tunggal yaitu jam tenaga kerja manufaktur
langsung dapat digunakan untuk mengalokasikan biaya tidak langsung ke job.

Langkah 5: Menghitung Tarif per Unit dari Setiap Dasar Alokasi Biaya yang Digunakan

untuk

Mengalokasikan Biaya Tidak Langsung ke Job.

Langkah 6: Menghitung Biaya Tidak Langsung yang Dialokasikan ke Job.

Biaya tidak langsung dari suatu job dihitung dengan mengalikan kuantitas aktual dari setiap

dasar alokasi biaya yang berbeda yang terkait dengan job itu dengan tarif biaya tidak langsung

dari setiap dasar alokasi biaya.

Langkah 7: Menghitung Biaya Total Job dengan Menambahkan Semua Biaya Langsung

dan

Tidak Langsung yang Dibebankan ke Job.

Peran Teknologi
Untuk meningkatkan efisiensi operasi, manajer menggunakan informasi mengenai sistem

kalkulasi biaya produk dan job untuk mengendalikan biaya bahan, tenaga kerja, dan overhead.

Teknologi informasi modern menyediakan informasi tentang biaya produk dengan cepat dan

akurat kepada manajer, agar dapat mengelola dan mengendalikan pekerjaan dengan lebih

mudah.

Periode Waktu yang Digunakan untuk menghitung Tarif Biaya Tidak Langsung

Ada dua alasan mengapa perusahaan menggunakan periode yang lebih panjang, misalnya satu

tahun, untuk menghitung tarif biaya tidak tetap.

1. Alasan angka numerator (pool biaya tidak langsung). Semakin pendek periode, semakin

besar pengaruh pola musiman terhadap jumlah biaya.

2. Alasan angka denominator (kuantitas dasar alokasi). Alasan lain untuk menggunakan

periode yang lebih panjang adalah kebutuhan untuk menyebar biaya tidak langsung tetap

bulanan ke tingkat produksi bulanan yang fluktuatif.

IV. Kalkulasi Biaya Normal (Normal Costing)

Tarif biaya tidak langsung yang dianggarkan (budgeted indirect-cost rate) dihitung untuk

setiap pool biaya sebagai berikut:

Penggunaan tarif biaya tidak langsung yang dianggarkan melahirkan kalkulasi

normal. Kalkulasi biaya normal (normal costing) adalah sistem kalkulasi biaya yang
menelusuri biaya langsung ke objek biaya dengan menggunakan tarif biaya langsung aktual

dikali dengan kuantitas aktual dari input biaya langsung, dan yang mengalokasikan biaya tidak

langsung berdasarkan tarif biaya tidak langsung yang dianggarkan dikali dengan kuantitas

aktual dari dasar alokasi biaya.

V. Sistem Kalkulasi Biaya Normal atas Pekerjaan (Normal Job-Costing) pada

Perusahaan Manufaktur

Buku Besar Umum dan Buku Besar Pembantu

Sistem job costing mempunyai catatan biaya job yang terpisah bagi setiap job. Sebuah ikhtisar

dari catatan biaya job biasanya ditemukan pada buku besar pembantu. Akun buku besar,

pengendalian barang dalam proses, menyajikan gabungan dari catatan-catatan biaya job yang

terpisah berkenaan dengan semua job yang belum diselesaikan. Catatan biaya job dan akun

Pengendalian Barang dalam Proses menelusuri biaya job sejak job mulai dikerjakan hingga

selesai.

Penjelasan Transaksi

Biaya Nonmanufaktur dan Kalkulasi Biaya Pekerjaan (Job Costing)


Biaya pemasaran dan layanan pelanggan dibebankan ketika terjadi untuk tujuan akuntansi

keuangan, perusahaan sering kali menelusuri atau mengalokasikan biaya tersebut ke job

individual untuk pengambilan keputusan penetapan harga, bauran produk, serta manajemen

biaya.

VI. Biaya Tidak Langsung yang Dianggarkan dan Penyesuaian Akhir Tahun Akuntansi

Biaya tidak langsung yang dialokasikan terlalu rendah (underallocated indirect cost)

terjadi apabila jumlah biaya tidak langsung yang dialokasikan pada periode akuntansi lebih

kecil dibandingkan jumlah aktual (yang terjadi). Biaya tidak langsung yang dialokasikan

terlalu tinggi (overallocated indirect cost) terjadi apabila jumlah biaya tidak langsung yang

dialokasikan pada periode akuntansi lebih besar dibandingkan jumlah aktual (yang terjadi).

Pendekatan Tarif Alokasi yang Disesuaikan

Pendekatan tarif alokasi yang disesuaikan menetapkan kembali semua ayat jurnal overhead

dalam buku besar dan buku besar pembantu dengan menggunakan tarif biaya aktual, bukan tarif

biaya yang dianggarkan.

Pendekatan Prorasi

Prorasi (proration) menyebarkan overhead yang dialokasikan terlalu rendah atau overhead

yang dialokasikan terlalu tinggi di antara saldo akhir barang dalam proses, barang kadi, dan

harga pokok penjualan.

Pendekatan Penghapusan Harga Pokok Penjualan


Overhead total yang dialokasikan terlalu rendah atau tinggi akan dimasukkan ke dalam Harga

Pokok Penjualan tahun berjalan.

Harga Pokok Penjualan xxx

Overhead Manufaktur yang Dialokasikan xxx

Pengendalian Overhead Manufaktur xxx

Memilih di Antara Berbagai Pendekatan

Mana di antara tiga pendekatan tersebut yang paling baik digunakan? Untuk membuat

keputusan ini, manajer akan dipandu oleh penyebab rendahnya alokasi atau tingginya alokasi

dan bagaimana informasi yang dihasilkan akan digunakan.

Multi Pool Biaya Overhead

Penggunaan pool biaya overhead manufaktur tunggal dengan jam tenaga kerja manufaktur

langsung sebagai dasar alokasi biaya merupakan cara yang tepat untuk mengalokasikan semua

biaya overhead manufaktur ke job.

VII. Variasi dari Normal Costing: Contoh Perusahaan Sektor Jasa

Sistem job costing juga sangat berguna pada industri jasa seperti kantor akuntan atau konsultan,

agen periklanan, bengkel, dan rumah sakit. Pada beberapa perusahaan jasa, variasi dari normal

costing akan sangat membantu karena biaya tenaga kerja langsung aktual cukup sulit ditelusuri

ke job ketika pekerjaan telah selesai. Mekanisme penggunaan tarif yang dianggarkan untuk
biaya langsung adalah semua dengan metode yang diterapkan ketika menggunakan tarif yang

dianggarkan untuk biaya tidak langsung dan normal costing.

Anda mungkin juga menyukai