Safety riding, atau keselamat berkendara merupakan bagian yang tidak
terlepaskan dari tindakan pencegahan kecelakaan lalu lintas yang marak sekali terjadi. Jelas sekali, bila angka kecelakaan bisa ditekan maka jumlah masyarakat yang sehat akan terjaga. Ditambah dengan survey yang banyak terbukti bahwa masyarakat desa kurang memperhatikan atau bahkan masih tidak tau tentang rambu-rambu lalu lintas dan sikap aman serta selamat yang harus dilakukan saat berkendara. Selain sikap yang kurang memperhatikan keselamat pribadi, masyarakat juga cenderung kurang memperhatikan kondisi kendaraannya guna menunjang sikap selamat tersebut. Hal itu terjadi karena beberapa faktor, mungkin karena ketidaktauan tetang hal tersebut, atau tidak membudayanya sikap-sikap tersebut.
Angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih sangat tinggi.
Kapolri Jenderal Sutarman menyebutkan selama 2014, ada 73 orang setiap harinya yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Jumlah itu naik dari tahun 2013, sebanyak 72 orang meninggal setiap harinya. Kendati begitu, angka 73 orang meninggal belum termasuk dengan korban luka-luka, baik luka ringan maupun luka berat dan tingkat kecelakaan paling tinggi justru terjadi di desa. Hal itu karena semakin banyak masyarakat desa yang memiliki kendaraan roda dua seiring dengan meningkatnya ekonomi masyarakat. Catatan kasus kecelakaan lalu lintas 2014 ditutup dengan angka 26.651 kasus. Meningkat dari kasus pada 2013 sebanyak 26.414 kasus.
Oleh karena itu, perlunya kita mengingatkan kembali atau bahkan
memberikan wawasan baru bagi warga desa dan para pelajar tentang pentinganya keselamatan berkendara. Dan perbandingannya dengan kota besar atau bahkan Negara lain yang disertai contoh-contoh real sehingga membuka cakrawala berfikir masyarakat untuk meningkatkan dan mencintai keselamatnya dalam berkendara.