Anda di halaman 1dari 2

Gadget sebagai Media Komunikasi Menuju Madrasah Digital

Oleh : Muhammad Syahrizal Firdaus, S.Pd

Saat ini kita tidak asing dengan


adanya gadget yang hampir semua
orang memilikinya. Gadget digunakan
sebagai media komunikasi serta
pencarian berbagai sumber informasi
yang kita inginkan. Gadget merupakan
sebuah inovasi dari teknologi terbaru
dengan kemampuan yang telah baik dan
fitur terbaru yang memiliki tujuan atau
fungsi yang lebih praktis dan lebih
berguna. Dengan adanya gadget semua
hal yang ingin kita ketahui bisa dengan
mudah kita jangkau. Tetapi sebagai
generasi muda masa depan bangsa, tentunya kita harus mencari informasi yang
bermanfaat dan dapat menjadikan diri kita sebagai pribadi yang berkompetensi
sehingga memiliki pengetahuan, serta keterampilan yang berguna untuk hari esok.
Seiring berjalannya waktu, pembelajaran di abad ke-21 mengharuskan untuk
beralih dari pembelajaran yang konvensional menjadi digital. Pada tahun 2019 mapel
TIK berubah menjadi Informatika, dengan mempertimbangan bahwa sekarang
zamannya alih teknologi semua peserta didik di Madrasah tidak hanya menggunakan
perangkat dan pengembangan dalam basic Teknologi informasi, dalam hal ini bisa
menggunakan smartphone, komputer, laptop dan lainnya, akan tetapi juga menguasai
perkembangan aplikasi di dalamnya. Dengan adanya revolusi industri 4.0 dimana
peserta didik harus mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya untuk bisa
menggunakan software, hardware dan melakukan pengembangan dunia Teknologi
Informasi agar tidak kalah bersaing dengan pendidikan di luar negeri.
MTs Negeri 7 Kediri sesuai dengan misi nya yakni “Meningkatkan
kemampuan warga madrasah dibidang teknologi informatika dalam
menghadapi tantangan zaman”, Madrasah juga mampu mendapatkan mata
pelajaran atau ekstakurikuler produktif menuju Madrasah Digital. Maka dari itu
Madrasah juga mencontoh dengan baik hal-hal yang bersifat digital yang akan
mempermudah pekerjaan dan pengembangan peserta didik masa kini. Tentu saja hal
tersebut dapat mendukung dunia pendidikan terutama di MTs Negeri 7 Kediri ini.
Siswa saat ini memiliki akses berbagai sumber mulai dari diagram, artikel, esai, dan
informasi akademik dan yang lainnya agar dapat meningkatkan prestasi siswa/pelajar
dalam kelas maupun kompetensi di luar kelas.
Dalam buku "Menuju Masyarakat Belajar, Menggagas Paradigma Baru
Pendidikan", Mantan Dirjen Dikdasmen Depdiknas (kini Kemendiknas), Indrajati Sidi,
Ph.D (2002) menjelaskan bahwa perubahan visi belajar di sekolah sesuai dengan visi
pendidikan UNESCO abad ke-21, yang lebih mendasarkan pada paradigma learning,
tidak lagi pada teaching. Keempat visi pendidikan itu adalah (1) learning to think
(belajar berfikir, berorientasi pada pengetahuan logis dan rasional), (2) learning to do
(belajar berbuat / hidup, berorientasi pada how to solve the problem, (3) learning to
be, (belajar menjadi diri sendiri, berorientasi pada pembentukan karakter), dan (4)
learning to live together (belajar hidup bersama, mengarahkan pada kerja sama dan
sikap toleran).
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), memang sudah
seharusnya dapat memberikan pengaruh yang positif bagi pendidikan sekolah. Bagi
guru, hal ini merupakan tantangan tersendiri agar lebih mampu menyesuaikan diri
dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya sebagai tenaga pendidik.
Sementara itu, bagi siswa sendiri, hal tersebut merupakan peluang yang sangat
terbuka lebar untuk memperoleh lebih banyak lagi beragam manfaat positif selama
mengikuti proses pembelajaran di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai