0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas tentang pentingnya penggunaan gadget sebagai media komunikasi dan pencarian informasi di era digital. Gadget memungkinkan siswa mendapatkan akses informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi mereka. Madrasah perlu mengadopsi teknologi digital untuk mendukung pembelajaran siswa dan memastikan mereka tidak tertinggal dalam revolusi industri 4.0.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Gadget sebagai Media Komunikasi Menuju Madrasah Digital
Dokumen ini membahas tentang pentingnya penggunaan gadget sebagai media komunikasi dan pencarian informasi di era digital. Gadget memungkinkan siswa mendapatkan akses informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi mereka. Madrasah perlu mengadopsi teknologi digital untuk mendukung pembelajaran siswa dan memastikan mereka tidak tertinggal dalam revolusi industri 4.0.
Dokumen ini membahas tentang pentingnya penggunaan gadget sebagai media komunikasi dan pencarian informasi di era digital. Gadget memungkinkan siswa mendapatkan akses informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi mereka. Madrasah perlu mengadopsi teknologi digital untuk mendukung pembelajaran siswa dan memastikan mereka tidak tertinggal dalam revolusi industri 4.0.
Gadget sebagai Media Komunikasi Menuju Madrasah Digital
Oleh : Muhammad Syahrizal Firdaus, S.Pd
Saat ini kita tidak asing dengan
adanya gadget yang hampir semua orang memilikinya. Gadget digunakan sebagai media komunikasi serta pencarian berbagai sumber informasi yang kita inginkan. Gadget merupakan sebuah inovasi dari teknologi terbaru dengan kemampuan yang telah baik dan fitur terbaru yang memiliki tujuan atau fungsi yang lebih praktis dan lebih berguna. Dengan adanya gadget semua hal yang ingin kita ketahui bisa dengan mudah kita jangkau. Tetapi sebagai generasi muda masa depan bangsa, tentunya kita harus mencari informasi yang bermanfaat dan dapat menjadikan diri kita sebagai pribadi yang berkompetensi sehingga memiliki pengetahuan, serta keterampilan yang berguna untuk hari esok. Seiring berjalannya waktu, pembelajaran di abad ke-21 mengharuskan untuk beralih dari pembelajaran yang konvensional menjadi digital. Pada tahun 2019 mapel TIK berubah menjadi Informatika, dengan mempertimbangan bahwa sekarang zamannya alih teknologi semua peserta didik di Madrasah tidak hanya menggunakan perangkat dan pengembangan dalam basic Teknologi informasi, dalam hal ini bisa menggunakan smartphone, komputer, laptop dan lainnya, akan tetapi juga menguasai perkembangan aplikasi di dalamnya. Dengan adanya revolusi industri 4.0 dimana peserta didik harus mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya untuk bisa menggunakan software, hardware dan melakukan pengembangan dunia Teknologi Informasi agar tidak kalah bersaing dengan pendidikan di luar negeri. MTs Negeri 7 Kediri sesuai dengan misi nya yakni “Meningkatkan kemampuan warga madrasah dibidang teknologi informatika dalam menghadapi tantangan zaman”, Madrasah juga mampu mendapatkan mata pelajaran atau ekstakurikuler produktif menuju Madrasah Digital. Maka dari itu Madrasah juga mencontoh dengan baik hal-hal yang bersifat digital yang akan mempermudah pekerjaan dan pengembangan peserta didik masa kini. Tentu saja hal tersebut dapat mendukung dunia pendidikan terutama di MTs Negeri 7 Kediri ini. Siswa saat ini memiliki akses berbagai sumber mulai dari diagram, artikel, esai, dan informasi akademik dan yang lainnya agar dapat meningkatkan prestasi siswa/pelajar dalam kelas maupun kompetensi di luar kelas. Dalam buku "Menuju Masyarakat Belajar, Menggagas Paradigma Baru Pendidikan", Mantan Dirjen Dikdasmen Depdiknas (kini Kemendiknas), Indrajati Sidi, Ph.D (2002) menjelaskan bahwa perubahan visi belajar di sekolah sesuai dengan visi pendidikan UNESCO abad ke-21, yang lebih mendasarkan pada paradigma learning, tidak lagi pada teaching. Keempat visi pendidikan itu adalah (1) learning to think (belajar berfikir, berorientasi pada pengetahuan logis dan rasional), (2) learning to do (belajar berbuat / hidup, berorientasi pada how to solve the problem, (3) learning to be, (belajar menjadi diri sendiri, berorientasi pada pembentukan karakter), dan (4) learning to live together (belajar hidup bersama, mengarahkan pada kerja sama dan sikap toleran). Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), memang sudah seharusnya dapat memberikan pengaruh yang positif bagi pendidikan sekolah. Bagi guru, hal ini merupakan tantangan tersendiri agar lebih mampu menyesuaikan diri dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya sebagai tenaga pendidik. Sementara itu, bagi siswa sendiri, hal tersebut merupakan peluang yang sangat terbuka lebar untuk memperoleh lebih banyak lagi beragam manfaat positif selama mengikuti proses pembelajaran di sekolah.