Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/335793046

Real Time-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) sebagai Alat Deteksi DNA Babi
dalam Beberapa Produk Non-Pangan

Article · July 2019


DOI: 10.14710/halal.v2i1.5361

CITATIONS READS

0 95

5 authors, including:

Widayat Widayat Meiny Suzery


Universitas Diponegoro Universitas Diponegoro
101 PUBLICATIONS   196 CITATIONS    23 PUBLICATIONS   58 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Ahmad Nimatullah Al-Baarri


Universitas Diponegoro
90 PUBLICATIONS   96 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Biodiesel Production from rubber seed by in situ method View project

biodiesel production View project

All content following this page was uploaded by Widayat Widayat on 27 November 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Real Time-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) sebagai Alat Deteksi DNA
Babi dalam Beberapa Produk Non-Pangan
Widayat1,5*), Tri Winarni Agustini2,5), Meiny Suzery3,5), Ahmad Ni’matullah Al-Baarri4,5), Sylvia
Rahmi Putri5) dan Kurdianto6)
1)
Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2)
Departemen Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas
Diponegoro
3)
Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro
4)
Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro
5)
Pusat Kajian Halal UPT Laboratorium Terpadu, Universitas Diponegoro
6)
PT Sciencewerke Jl Palmerah Barat 25 Jakarta Barat DKI Jakarta Indonesia

*)Penulis Korespodensi : widayat@live.undip.ac.id

ABSTRAK
Bagi seorang muslim status halal suatu produk non-pangan salah satunya kosmetik maupun obat-
obatan sangat mutlak yang harus dipenuhi. Produk yang beredar dipasaran harus terbebas dari kandungan
babi atau bahan lain yang menyebabkan produk tersebut tidak lagi halal. Metode Real Time Polymerase
Chain Reaction (RT-PCR) yang dapat mendeteksi kandungan babi maupun alkohol untuk dapat
memastikan kandungan tersebut terbebas dari cemaran babi. Dalam penelitian ini, telah dilakukan analisis
kemungkinan adanya kandungan unsur babi dari ke empat produk non-pangan seperti kapsul, kuas roti,
day cream dan sabun kecantikan yang dianalisis menggunakan RT-PCR. Penelitian ini dibagi menjadi dua
tahap, tahap awal dilakukan ektraksi DNA dan tahap kedua dilakukan analisis RT-PCR. Didapatkan pada
tahap awal ekstraksi DNA, hasil pengukuran dan kemurnian dengan nilai konsentrasi kapsul 2,9 ng/µI;
kuas roti sebesar 3,4 ng/µI; day cream sebesar 2,4 ng/µI; dan sampel sabun kecantikan sebesar 2,2 ng/µI.
Pada tahap kedua, secara keseluruhan dari ke empat produk yang dipilih secara acak sebagai objek
penelitian produk kapsul terbebas dari kandungan babi, kecuali pada produk kuas roti sebesar 3,15%; day
cream sebesar 3,52%; dan sabun kecantikan sebesar 124,83% positif tercemar kandungan babi.
Kata Kunci : RT-PCR, DNA babi, non-pangan, halal

ABSTRACT
Real Time-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) as a Tool for Detecting Pig DNA in Non-
Food Products. For a Muslim, the halal status of a non-food product is one of the most complete
cosmetics or medicines that must be offered. Products that discuss the market must be free from
reserves of pork or other ingredients that make the product no longer halal. The Real Time
Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) method that can calculate pig or alcohol reserves to fill
these reserves is free from pig contamination. In this study, an analysis of the content of no pork

26
Real Time-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) sebagai ...... (Widayat, dkk)

from non-food products such as capsules, bread brushes, day creams and beauty soaps was
analyzed using RT-PCR. This research was divided into two stages, the initial stage was carried
out with DNA and the second stage was carried out RT-PCR analysis. Obtained in the early
stages of DNA extraction, measurement results and purity with a capsule measurement value of
2.9 ng / μI; bread brush of 3.4 ng / μI; day cream of 2.4 ng / μI; and beauty soap samples of 2.2
ng / μI. At the second time, all four randomly selected products as the object of research on
products were free from pig reserves, except for bread brush products of 3.15%; day cream at
3.52%; and beauty soap amounting to 124.83% positive contaminated with pork content.
Keywords : RT-PCR, pig DNA, non-food, halal

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu obat yang telah beredar dan memiliki
negara dengan mayoritas beragama muslim sertifikat halal berjumlah 30 ribu. Minimnya
dengan jumlah populasi sebesar 209,1 juta obat yang bersertifikasi halal
jiwa atau setara 87,2 % dari total penduduk menggambarkan bahwa kepedulian industri
menurut The Pew Forum on Religion Public obat tidak mempedulikan persoalan halal-
Life. Tingginya jumlah penduduk muslim di haram.
Indoensia berpengaruh pada gaya hidup
halal yang menjadi landasan dalam Titik kritis haram yang harus
pemilihan produk. Sehingga pemerintah diwaspadai terutama jika bahan dasar
menerbitkan peraturan Undang-Undang berasal dari babi atau bagian organ manusia,
Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan maka jenis produk tersebut dinyatakan
Produk Halal (UUJPH) yang dapat haram. Berdasarkan QS; Al- Baqarah: 173,
melindungi dalam pemilihan produk hingga penggunaan apapun berasal dari babi adalah
ke tangan konsumen. Status halal sudah haram. Fatwa MUI No.
menjadi isu global, tak terkecuali pada 2/MunasVI/MUI/2000, penggunaan produk
produk non-pangan seperti obat-obatan yang mengandung atau berasal dari bagian
hingga kosmetika. organisme manusi hukumnya adalah haram,
apabila berasal dari hewan yang bukan babi
Produk non-pangan bukanlah sesuatu jika tidak sembelih secara Islam, maka
hal yang baru, kosmetik telah dikenal sejak dinyatakan haram.
zaman dahulu dan merupakan kebutuhan
sekunder, akan tetapi sudah menjadi Dari faktor-faktor tersebut, peran
kebutuhan pokok bagi setiap orang analisis yang dapat menguji kandungan
khususnya kaum wanita. Kosmetik haram atau kontaminasi bahan diluar dari
merupakan produk yang berinteraksi bahan aslinya sangat dibutuhkan. Upaya
langsung dengan tubuh melalui kulit, produk melakukan identifikasi telah dilakukan
bisa saja mengandung zat yang bersifat najis dengan berbagai metode, metode yang
dalam paradigma Islam, salah satunya bahan dianggap paling valid saat ini adalah metode
mentah yang terbuat dari unsur haram. PCR dengan berbagai variasinya.
Tidak hanya pada kosmetik, produk obat- Polymerase Chain Reaction (PCR)
obatan yang beredar dipasaran menurut data merupakan salah satu teknik amplifikasi
Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, asam nukleat in vitro yang paling banyak
dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia dipelajari dan digunakan secara luas. PCR
(LPPOM MUI) menunjukkan bahwa saat ini digunakan untuk menggandakan jumlah
Real Time-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) sebagai ...... (Widayat, dkk)

molekul DNA pada target tertentu dengan Berdasarkan latar belakang


menganalisis molekul DNA baru yang penelitian di atas, dilakukan untuk
berkomplemen dengan molekul DNA target mengetahui kandungan DNA babi pada
melalui enzim dan oligonukleotida sebagai produk non-pangan khususnya kosmetik dan
primer dalam suatu thermocycle. Panjang obat-obatan yang beredar dipasaran
target DNA berkisar antara puluhan sampai menggunakan metode Real Time-
ribuan nukleotida yang posisinya diapit Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).
sepasang primer. Primer yang berada
sebelum daerah target disebut primer METODE
forward dan yang berada setelah daerah Penelitian dilakukan di Pusat Kajian
target disebut primer reverse. Enzim yang Halal Laboratorium Terpadu Universitas
digunakan sebagai pencetak rangkaian Diponegoro, menggunakan sampel kosmetik
molekul DNA yang baru dikenal disebut yang beredar dipasaran dipilih secara acak,
enzim polimerase. Proses PCR didahului sampel terdiri dari kapsul, kuas roti, day
dengan reverse transcriptase terhadap cream, dan sabun kecantikan. Setiap
molekul mRNA sehingga diperoleh molekul perlakuan dilakukan 1 (satu) kali
complementary DNA (cDNA). Molekul pengulangan menggunakan CFX96 Real-
cDNA digunakan dalam proses PCR, pada Time PCR system. Penelitian dibagi menjadi
tahap proses PCR digunakan sebagai dua tahap, yaitu tahap awal dilakukan
pengamplifikasi RNA. Tahap ini dikenal ekstraksi DNA dan tahap selanjutnya
sebagai proses RT-PCR. dilakukan analisis RT-PCR.
Salah satu jenis metode pendeteksi Sebelum memasuki tahap awal
komponen babi dan turunannya bebrbasis dilakukan pre-running, sampel dilakukan
DNA menggunakan RT-PCR, memiliki pemotongan menjadi bagian terkecil,
tingkat sensitivitas dan spesifisitas yang diekstraksi dengan menggunakan Progenus
tinggi dibandingkan dengan metode lainnya. EasyFast Extraction for Pharmaceutical
Pengujian menggunakan RT-PCR telah PRODUCTS I (Cat. ExtrPharma1), dari
banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya, hasil tersebut DNA dianalisis menggunakan
seperti penelitian Balia (2014) NanoDrop 2000/2000c Spectrophotomerters
mengidentifikasi pemalsuan bakso dengan hasil ekstraksi DNA dideteksi menggunakan
daging babi dengan metode RT-PCR, Cai Progenus EasyFast Pig/Suidae Detection &
dkk (2012) mendeteksi dan menghitung Quantification Kit, dan dianalisis
jumlah kandungan babi dan gelatin sapi menggunakan CFX96 Real-Time PCR
pada campuran gelatin menggunakan System.
metode RT-PCR, Hasan Ibrahem Abdullah
Amqizal dkk (2017) mengidentifikasi DNA Tahap awal ekstraksi DNA bertujuan
babi dalam gelatin yang mengandung untuk mendapatkan larutan DNA yang dapat
makanan olahan, dan Patihul Husni dkk digunakan sebagai analisis RT-PCR.
(2017) mendeteksi kandungan babi dan Dimana sampel ditambah buffer dengan
alkohol dalam eksipien farmasi dan produk suhu 65oC selama 10 menit, ditambah
obat. Metode menggunakan RT-PCR pada precipitation buffer dalam es selama 5
pangan telah banyak dilakukan pada menit, sentrifuge selama 2 menit dengan
penelitian sebelumnya, minimnya penelitian kecepatan 12.000 rpm, ditambah bindding
mengenai deteksi DNA babi selain produk buffer lalu sentrifugasi selama 1 menit
pangan sehingga perlu dilakukan dengan kecepatan 12.000 rpm, ditambah
pengembangan analisis. washing buffer 1 dengan kecepatan 12.000
Real Time-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) sebagai ...... (Widayat, dkk)

rpm, menghangatkan elution buffer pada RT-PCR menggunakan larutan MIX,


suhu 65oC, inkubasi pada suhu 65oC dengan DNAse free water (kontrol negatif), larutan
kecepatan 12.000 rpm. EPC (larutan positif) dengan suhu pada
tahap inisial denaturasi dan denaturasi
Tahap kedua, setelah didapatkan sebesar 95oC serta pada tahap annealing-
larutan DNA selanjutnya dilakukan analisis ekstensi (FAM&VIC) dengan suhu sebesar
60oC dengan pengulangan sebanyak 40 HASIL DAN PEMBAHASAN
28
siklus. Kalkulasi % DNA babi pada sempel
bersifat semi kuantitatif dengan Analisis ekstraksi DNA
menggunakan nilai Ct (cycle threshold) Hasil ekstraksi DNA menggunakan
dengan rumus sebagai berikut : Progenus EasyFast Extraction for
Pharmaceutical Products I dapat dilihat pada
Presentase DNA babi (%) = 2(Ct vertebrate – Ct pig) x 100 tabel 1, berdasarkan hasil pengukuran
konsentrasi DNA pada keempat sampel
didapatkan hasil ekstraksi DNA dengan nilai
Dimana hasil running qPCR dinyatakan konsentrasi antara 2,2 – 3,4 ng/µI.
valid apabila nilai Ct (pig) pada kontrol
negatif diatas 38 dan nilai Ct (pig) pada
kontrol positif yaitu ±30.
Tabel 1. Hasil pengukuran konsentrasi dan kemurnian sampel DNA
No. Sampel Konsentrasi (ng/µI) A260/280 A260/230
1 Kapsul 2,9 1,52 0,38
2 Kuas roti 3,4 1,83 0,56
3 Day cream 2,4 2,16 1,95
4 Sabun Kecantikan 2,2 4,60 0,52

Hasil pengukuran kemurnian DNA standar nilai rasio A260/230 berkisar antara
berdasarkan pada rasio A260/280 berkisar 2,0-2,2. Berdasarkan hasil pengukuran nilai
antara 1,52-4,60 sedangkan ratio A260/230 rasio, sampel yang berada di bawah standar
berkisar antara 0,38-1,95. Standar nilai rasio terdapat pada ke empat sampel uji. Hal ini
A260/280 yang baik untuk DNA berkisar dapat diakibatkan terbawanya residu fenol
antara 1,8-2,0. Didapatkan sampel kapsul pada saat ekstraksi atau residu guanidine
dan sabun kecantikan memiliki nilai kisaran pada membran kolom. Pada beberapa kasus,
di luar batas normal, hal ini dapat nilai rasio A260/230 di bawah standar tidak
diakibatkan oleh terbawanya reagen seperti mempengaruhi terhadap analisis qPCR,
fenol, alkohol, dan kloroform pada saat sehingga sampel dapat digunakan untuk
ekstraksi ke dalam larutan DNA. Faktor analisis lanjutan pada qPCR.
lainnya disebabkan keberadaan protein,
RNA, dan pengotor lainnya yang berasal Analisis Real-Time PCR
dari sampel pada akhir larutan DNA yang Hasil amplifikasi qPCR dapat dilihat
dapat mempengaruhi kualitas kemurnian pada Tabel 2, dimana sampel dilakukan
dari DNA. tanpa pengulangan disertai dengan kontrol
Nilai pengukuran rasio A260/230 positif dan kontrol negatif. Hasil
berkisar antara 0,38-1,95; berdasarkan menunjukkan bahwa sampel secara acak
yang dijual dipasaran didapatkan kuas roti,
Real Time-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) sebagai ...... (Widayat, dkk)

day cream dan sabun kecantikan yang di uji sampel kapsul tidak terdapat cemaran DNA
positif tercemar DNA babi, kecuali pada babi.

29
Tabel 2. Hasil sampel menggunakan EasyFast Pig/Suidae detection & quantification kit
Flour Target Sampel Nilai Cq
FAM Pig Kontrol positif 33,31
FAM Pig Kontrol negatif N/A
FAM Pig Kapsul N/A
FAM Pig Kuas roti 34,60
FAM Pig Day cream 38,23
FAM Pig Sabun kecantikan 37,04
VIC Vertebrata Kontrol positif 32,48
VIC Vertebrata Kontrol negatif N/A
VIC Vertebrata Kapsul 34,48
VIC Vertebrata Kuas roti 29,61
VIC Vertebrata Day cream 33,40
VIC Vertebrata Sabun kecantikan 37,36
Keterangan : FAM merupakan DNA babi
VIC merupakan DNA Vetebrata

Kontrol positif dan negatif dengan nilai Cq FAM sebesar 38,23. Sampel
menunjukkan hasil yang valid sesuai dengan dengan hasil cemaran DNA babi terendah
rekomendasi kit, yaitu Cq FAM dan VIC didapatkan pada kuas roti dengan nilai Cq
±30 untuk kontrol positif dan Cq FAM dan FAM sebesar 34,60. Kurva amplifikasi pada
VIC>38 pada kontrol negatif. Berdasarkan sampel kuas roti, day cream, dan sabun
hasil amplifikasi yang ditunjukkan pada kecantikan yang tercemar DNA babi dapat
tabel 2, sampel yang memiliki cemaran dilihat pada Gambar 1,2, dan 3.
DNA babi terbesar pada sampel day cream

Gambar 1. Kurva kuas roti untuk target DNA babi dan vetebrata
Real Time-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) sebagai ...... (Widayat, dkk)

30

Gambar 2. Kurva day cream untuk target DNA babi dan vertebrata

Gambar 3. Kurva sabun kecantikan untuk target DNA babi dan vertebrata

Gambar 1, 2, dan 3 menunjukkan hijau. Berdasarkan hasil di atas menunjukkan


sampel kuas roti, day cream, dan sabun bahwa data hasil pengujian pada nilai Ct (Pig
kecantikan pada target DNA babi FAM yang dan vetebrata) pada kontrol negtif diatas 38
ditunjukkan pada grafik biru menunjukkan dan kontrol positif ±30. Sampel yang
hasil yang baik dan terjadi peningkatan dari terdeteksi mengandung DNA babi memiliki
hasil kontrol, begitu sebaliknya pada target kadar yang berbeda-beda, sehigga sampel
DNA vetebrata ditunjukkan pada grafik dapat dihitung menggunakan rumus kalkulasi

31
Real Time-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) sebagai ...... (Widayat, dkk)

persentase DNA babi, didapatkan kandungan persentase yang dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Persentase DNA babi pada sampel uji yang positif tercemar
No. Sampel Cq FAM Cq VIC % DNA babi
1. Kuas roti 34,60 29,61 3,15
2. Day cream 38,23 33,40 3,52
3. Sabun Kecantikan 37,04 37,36 124,83
*Catatan : Nilai cut-off threshold FAM dan VIC yang digunakan adalah 150 RFU

KESIMPULAN Babi dan Alkohol dalam Eksipien


Farmasi dan Produk Obat untuk
Real Time Polymerase Chain Menjamin Kehalalan Sediaan Obat,
Reaction atau RT-PCR telah menjadi Majalah Farmasetika, Vol. 2 No. 1.
metode pengujian utama yang memiliki
sensitivitas dan spesifitas yang tinggi, serta Keputusan Fatwa Musyawarah Nasional VI
dapat mendeteksi sampel dalam jumlah yang Majelis Ulama Indonesia Nomor:
banyak dan waktu yang singkat. Hasil 2/MUNAS VI/MUI/2000 Tentang
tersebut dapat dilihat dari semua sampel Penggunaan Organ Tubuh, Ari-ari, Air
yang diuji ekstrasi DNA babi didapatkan Seni Manusia Bagi Kepentingan Obat-
hasil konsentrasi berkisar antara 2,2-3,4 obatan dan kosmetika. 266-269.
ng/µI. Dari hasil analisis RT-PCR dapat Yusuf, Z.K., (2010), Polymerase Chain
disimpulkan bahwa bahan baku yang Reaction (PCR), Saintek Vol. 5 No. 6.
dianalisis berupa kuas roti, day cream, dan
sabun kecantikan mengandung bahan babi Hewajuli, D.A., NLPI, D., (2014),
dengan persentase cemaran DNA babi Perkembangan teknologi Reverse
sebesar 3,15-124,83%. Transcriptase Chain Reaction dalam
Mengidentifikasi Genom Avian
Influenza dan Newcastle Diseases,
Balai Besar Penelitian Veteriner.
DAFTAR PUSTAKA
Fadhlurrahman, Wardani, A.K., Widyastuti,
Katadata, (2016), Indonesia, Negara E., (2015), Deteksi gelatin babi pada
berpenduduk muslim terbesar dunia, soft candy menggunakan metode
Http://databoks.katadata.co.id, diakses PCR-RFLP sebagai salah satu
pada tanggal 15 April 2019. pembuktian kehalalan pangan. Jurnal32
Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang Teknologi Pangan Vol. 16 No. 2, pp.
Jaminan Produk Halal (Lembaga 81-88.
Republik Indonesia Tahun 2014 Balia, R.L., Suryaningsih, L., dan Putranto,
Nomor 295 dan Tambahan Lembaga W.S., (2014), Pengujian pemalsuan
Republik Indonesia Nomor 5604). bakso dengan daging babi melalui
Susanto, E., Wardoyo, (2014), Pengaruh pendekatan ensimatis dan molekuler
substitusi daging babi terhadap pada UKM di kawasan pendidikan
karakteristik asam lemak sosis, Jurnal Jatinangor Kabupaten Sumedang.
Ternak, Vol. 5, No. 02. Dharmakarya : Jurnal Aplikasi Ipteks
untuk Masyarakat, Vol. 3 No. 2, pp.
Husni, P., Putriana, N.A., Wicaksono, I.A.,
70-72.
(2017), Metode Deteksi Kandungan
Real Time-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) sebagai ...... (Widayat, dkk)

Cai, H., Gung, X., Scnalan, M.S.,


Ramatlapeng, D.H., dan Lively C.R.,
(2012), Real Time-PCR Assays for
Detection and Quantitation of Porcine
and Bovine DNA in Gelatin Mixtures
in Gelatin Capsule. Journal of food
composition an analysis, 25: 83-87.
Amqizal, H.I.A., Al-Kahtani, H.A., Ismail
E.A., Hayat, K., dan Jaswir, I., (2017),
Identification and verification of
porcine DNA in comercial gelatin and
gelatin containing processed foods,
Elsevier : Food control Vol 78 : 297-
303.

33

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai