Anda di halaman 1dari 9

Toxoplasmosis

 Penyebab: parasit golongan protozoa, Toxoplasma gondii


Ukuran: 2 × 4–6 µ, 2 bentuk= a. ekstraseluler → bulan sabit
b. intraseluler → bulat lonjong
Berbentuk ovoid
Pada pewarnaan Giemsa & Wright Cytoplasma biru inti merah

 Epidemiologi: penularan pada manusia melalui:


a. Konginetal (dari ibu).
b. Dapatan (makanan dengan pseudocyst dalam daging mentah, air susu
sapi, telur unggas).
Hewan sumber penularan utama:
- Kucing - Babi - Sapi
- Anjing - Kambing
Orang – orang yang rawan infeksi: drh, pekerja RPH, pekerja breeding
hewan dan konsumen yang suka serba mentah.
 Gejala klinis:
a. ibu hamil, tidak nampak jelas ~ kronis
b. sub-acute ~ keguguran, demam (40 - 42°C)
c. pada anak akibat infeksi konginetal
~ ensepalo kongineti ~ miokarditis (jantung)
~ kalsifikasi cerebral (otak) ~ pnemonitis (paru)
~ korioretinitis (mata) ~ hepatomegali & splenomegali
~ hidrosefalus (kepala membesar) (hati & splen)

* pada hewan gambaran klinis:


1. ensefalitis (otak)
2. demam eksantema
3. pneumonitis (paru) gangguan pernafasan
4. demam tinggi (40 - 42°C)
5. keguguran
1. Intracerebral calcification.
2. Chorioretinitis . Ocular
toxoplasmosis
3. Hydrocephaly.
4. Microcephaly .
5. Convulsions.
6. Mental retardation .
7. Cardiomegaly .
 Pemeriksaan laboratorium:

* Beberapa cara:
1) Uji serologik (CFT, netralisasi Ab tes, toxoplasmin tes)=
Sabin – Feldman Dye Test, HI test. Bahan serum atau air
susu (hewan) yang mengalami keguguran, manusia (serum).
2) FAT (Fluorescent Ab Technique)= bahan otak hewan, bahan
keguguran.
3) Preparat tempel (impression) dari organ pewarnaan giemsa;
Bentuk trophozoid; Pewarnaan: giemsa, PAS (Periodic Acid
Shiff) → merah.
4) Uji inokulasi= gerusan organ disuntikkan pada hewan coba
→ mencit (tikus putih kecil).

* Inokulasi ulang disuntikkan pada anak kucing umur 3 bulan


untuk mendapatkan oocyst toxoplasma sebagai stok isolat.
A long needle is inserted into the Amniotic sac and amniotic fluid is drawn.
 Pengobatan: - kombinasi Sulfadiazin & Pirimetonin (daraprim)
- Spiramisin
- Kortikosteroid digunakan sebagai terapi penunjang
jika terjadi kerusakan pada mata.

 Pencegahan:
a. memasak daging (makanan) dengan baik
b. minuman yang steril
c. hindari kontak dengan daging mentah
d. mengurangi kontak dengan hewan domestik yang sakit atau
hewan piara
e. menjaga kebersihan lingkungan
f. mengobati penderita yang sakit dengan baik
g. memutus rantai penularan dari hewan ke manusia

Anda mungkin juga menyukai