Anda di halaman 1dari 4

1.

Segala sesuatu yang disibatkan pada Pancasila pada hakikatnya dikembalikan


pada 2 hal yaitu : Pancasila sebagai dasar negara (sumber dari segala sumber
hukum) dan Pancasila sebagai pandangan hidup (ideology)
Jawab :
a. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai petunjuk arah semua kegiatan
atau aktivitas hidup dan kehidupan dalam semua bidang, dalam arti bahwa
setiap manusia Indonesia harus dijiwai oleh Pancasila.
 Pancasila yang harus dijiwai adalah Pancasila sebagai mana yang
tercantum dalam pembukaan UUD 45’ :
o Jiwa keagamaan
o Jiwa kemanusiaan
o Jiwa kebangsaan
o Jiwa kerakyatan
o Jiwa keadilan social.
 Dilihat dari kedudukannya :
Pancasila mempunyai kedudukan yang tinggi yakni sebagai cita cita
dan pandangan hidup bangsa dan Negara Republik Indonesia
 Dilihat dari fungsinya :
Pancasila mempunyai fungsi utama sebagai Dasar Negara Republik
Indonesia
 Dilihat dari segi materi :
Pancasila digali dari pandangan hidup bangsa Indonesia, dapat
dikatakan bahwa Pancasila diciptakan dari materi atau bahan “dalam
negeri” asli, murni dan merupakan kebanggaan bagi suatu bangsa yang
patriotic.
b. Pancasila sebagai Dasar Negara
Disebutkan dalam ketetapan MPRS no. XX/MPR1/1966 ketetapan
MPR/1973 dan ketetapan no. IX/MPR/1978 dijelaskan sumber tertib
hukum Republik Indonesia adalah pandangan hidup, cita cita hukum, serta
cita cita moral yang meliputi suasana kejiwaan serta watak bangsa
Indonesia

2. Jelaskan pengertian Pancasila sebagai Ideologi terbuka


Jawab :
Bagi suatu bangsa dan negara ideologi adalah wawasan, pandangan hidup
atau falsafah kebangsaan dan kenegaraan, sebagai konsep abstrak,
Pancasila mengandung dinamika internal yang memungkinkan untuk
memperbaharui diri atau maknanya dan waktu ke waktu sehingga isinya
tetap relevan dari komunikatif sepanjang zaman, tanpa menyimpang dari
hakekat dan jati dirinya. Oleh karena itu, Pancasila dipandang sebagai
ideology terbuka.
Dinamika internal yang terkandung dalam suatu ideology mempunyai
relevansi kuat dengan masyarakatnya dan hal itu tergantung kepada
beberapa factor :
1. Kualitas nilai – nilai dasar yang terkandung dalam ideology
2. Persepsi, sikap atau tingkah laku masyarakat
3. Kemampuan masyarakat mengembangkan pemikiran – pemikiran baru
yang relevan tentang ideologinya
4. Seberapa jauh nilai – nilai yang terkandung dalam ideology itu
membudaya dan diamalkan dalam kehidupan

3. Apa yang menjadi esensi dari system demokrasi dan bagaimana demokrasi dalam
UUD 45’ perubahan
Jawab :
Demokrasi merupakan salah satu dari berbagai aliran atau teori
ketatanegaraan, politik maupun hukum, lahir ketika akan mengkaji tentang
sumber kedaulatan
Dalam system demokrasi, partisipasi rakyat merupakan esensi dari system
ini. Dengan kata lain, negara hukum harus ditopang dengan system
demokrasi.
Sistem demokrasi pulalah yang memberikan landasan dan mekanisme
kekuasaan berdasarkan persamaan dan kesederajatan manusia.
Demokrasi menempatkan manusia sebagai pemilih kedaulatan yang
kemudian dikenal dengan prinsip kedaulatan rakyat.
Perubahan UUD 45’ selain merubah norma – norma yang memungkinkan
prinsip – prinsip negara hukum dapat diwujudkan juga merubah norma –
norma demokrasi agar demokrasi procedural dan demokrasi substantive
juga dapat diwujudkan.
Materi perubahan pertama, kedua, ketiga, dan keempat UUD 45’ meliputi :
1. Mempertegas pembatasan kekuasaan presiden.
Sebelum perubahan, UUD 45’ memberikan kekuasaan
kepresidenan begitu besar meliputi : kekuasaan eksekutif,
legislative, yudikatif, tetapi kini kekuasaan presiden terbatas
pada kekuasaan eksekutif saja.
2. Mempertegas ide pembatasan kekuasaan lembaga – lembaga.
3. Menghapus keberadaan lembaga negara tertentu, dan
membentuk lembaga negara baru : MK, KY, DPD, KPU
4. Mempertegas dan merinci jaminan terhadap perlindungan HAM
5. Mempertegas dianutnya teori kedaulatan rakyat.

4. Jelaskan bagaimana relevansi Pancasila sebagai ideology dalam kehidupan politik!


Jawab :
relevansi Pancasila sebagai ideology dalam kehidupan politik terletak pada
kualitas dan posisi komparasifnya dengan ideology – ideology lain
sehungga bangsa kita meyakini, memahami dan menghayati betul
mengapa Pancasila adalah ideology terbaik untuk digunakan sebagai
landasan dan sekaligus tujuan dalam berbagai kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Suatu ideology mengandung tiga dimensi
penting di dalam dirinya agar ia dapat memelihara relevansinya terhadap
perkembangan aspirasi masyarakatnya dan tuntunan zaman, ketiga
dimensi itu adalah :
1. Dimensi realita
Ideology mengandung makna bahwa nilai – nilai dasar tekandung di
dalam dirinya bersumber dari nilai – nilai yang rill. Hidup di dalam
masyarakat
2. Dimensi idealism
Idealism berisi harapan – harapan yang baru direalisasikan. Melalui ide
atau cita – cita itulah masyarakat atau bangsa mengetahui kea rah mana
mereka ingin membangun kehidupan bersama.
3. Dimensi pengembangan
Kehadiran realitas – realitas baru akibat perubahan zaman, sebuah
ideology perlu ada fleksibilitas tanpa mengilangkan hakekat yang
terkandung dalam dirinya.

Disamping kehadiran 3 dimensi diatas, relevansi suatu ideology akan


lebih kuat bilamana secara kuantitatif masyarakat meyakini bahwa
ideology yang dimilikinya itu sebagai ideology yang unggul dari
ideology – ideology lainnya.

5. Jelaskan Pancasila sebagai ideology dalam kehidupan social!


Jawab :
pembangunan nasional yang dilakukan bangsa ini ditinjau dari sudut
sosiologi diartikan sebagai pengamalan Pancasila untuk memberikan
pengaruh yang mendalam dan mendasar pada system nilai dan budaya
masyarakat Indonesia.
Pembangunan nasional mengandung arti pembaharuan, dan pembaharuan
membawa perubahan sosial budaya.
Dikatakan bahwa Pancasila didalam proses social budaya dapat
diharapkan menjadi sumber nilai yang mampu menciptakan integrase
social. Apabila nilai – nilai tsb terintegrasi maka Pancasila dapat menjadi
sebuah kekuasaan budaya
6. Jelaskan hubungan hukum, moral, dan agama!
Jawab :
hukum adalah sarana, bukan tujuan. Hukum moralitas dan agama,
ketiganya melarang pembunuhan. Hukum melarang dengan jalan
mentapkan di dalam UU bahwa jika seseorang melakukan pembunuhan
makan orang lain yang ditunjuk melalui peraturan hukum akan
menerapkan terhadap si pembunuh tersebut suatu tindakan paksa
tertentu yang ditetapkan oleh peraturan hukum.
Moralitas membatasi diri pada keharusan. Banyak individu menghindari
melakukan pembunuhan bukan karena ia menghidari hukuman, tetapi
menghindari celaan moral dari sesamanya. Dalam hal ini norma hukum
lebih dekat dengan norma keagamaan daripada norma moral. Sebab norma
keagamaan mengancam si pembunuh dengan oleh otoritas tuhan yang
memiliki karakter transcendental.

7. Kemerdakaan Indonesia bukan hadiah dari jepang melainkan sebuah perjuangan


sebagai bangsa yang patriotic
Jawab :
perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah sebelum abad 20
yang lebih mengedepankan senjata/fisik dan masih bersifat kedaerahan.
Hal ini menyadarkan para pemimpin bangsa untuk mengubah system
perjuangan dan perlawanan senjata dengan perjuangan modern, yakni
dengan membangun organisasi modern sebagai wadah perjuangan
melawan penjajah. Pengalaman sejarah ini yang mendasari Boedi Oetomo
tgl 20 Mei 1908.
Budi Utomo di Indonesia dengan Wahidin Sudirohusodo membersihkan
alam dunia timut dari keragua – raguan atas kesanggupannya berdiri
sendiri sebagai bangsa yang merdeka
Setelah itu dengan tumbuhnya organisasi – organisasi lain, seperti serikat
dagang Islam kemudian berubah menjadi serikat Islam yang ditokohi oleh
Hos Cokroaminoto
Kemudian muncul indische partij yang dipimpin oleh tiga serangkai, dowes
dekker, cipto mangunkusumo, dan suwardi suryaningrat. Partai ini tidak
dapat berumur panjang karena pemimpinnya dibelenggu dan dibuang ke
luar negeri.
Sarekat islam pecah dari dalam karena suatu partai bernama partai
komunis di hindia, yang kemudian menjadi PKI dan mendirikan partai baru
bernama Partai Republik Indonesia Tiongkok.
Pada tgl 1 maret pasukan jepang mendarat dipulau jawa dan disambut dgn
mengibarkan bendera merah putih disamping bendera jepang. Sejarah
berjalan terus dibentuklah PPKI, lalu mengadaakan rapat dengan
mengambil keputusan untuk menyatakan kemerdekaan Indonesia. Sejarah
perjuangan Kemerdekaan Indonesia didukung oleh Amanat Penderitaan
Rakyat yang berjiwakan Pancasila, mecapai titik kulminasinya pada detik
proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945 untuk merealisasikan tujuan
perjuangan mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur
berdasarkan pancasila

Anda mungkin juga menyukai