Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar
glukosa darah (hiperglikemia) sebagai akibat dari kekurangan sekresi insulin, gangguan
aktivitas insulin atau keduanya (American Diabetes Assiciation, 2016)
Menurut WHO (World Health Organization) Diabetes Mellitus merupakan salah satu
dari empat prioritas Penyakit Tidak Menular. Diabetes merupakan penyebab utama untuk
kebutaan, serangan jantung, stroke, gagal ginjal dan amputasi kaki. Secara umum 80% kejadian
Diabetes dapat di cegah dengan melakukan upaya pencegahan sekarang. Diabetes dapat
dicegah atau kejadiannya dapat ditunda dengan tatalaksana pengobatan optimun, kontrol yang
teratur, pengaturan diet DM yang tepat maka penderita Diabetes dapat berumur panjang dan
hidup sehat sehingga 40% penderita kanker dapat dicegah, dan 80% penyakit jantung, sroke
dan DM tipe 2 dapat dicegah.
Diabetes Mellitus (DM) masih menjadi persoalan kesehatan serius di dunia, termasuk di
Indonesia. Indonesia merupakan negara yang berada di urutan ke-4 dengan prevalensi Diabetes
tertinggi di dunia setelah India, Cina, dan Amerika Serikat. Bahkan jumlah pengidap Diabetes
terus mengalamin peningkatan dari tahun ke tahun, terutama untuk DM Tipe 2. Pada tahun
2015 diperkirakan 415 juta orang dewasa yang menderita penyakit Diabetes, kenaikannya 4x
lipat dari 180 juta di tahun 1980an sehungga pada tahun 2040 diperkirakan berjumlah 642 juta
(IDF Atlas, 2015)
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinkes Sumut disebutkan, sejak Januari 2015
sampai akhir 2016 jumlah penderita Diabetes Mellitus tipe 1 sebanyak 18.358 orang, dan
Diabetes Mellitus tipe 2 sebanyak 54.843 orang.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Putri Indah Dwipayati, yang meneliti tentang
“Hubungan pengetahuan tentang diet Diabetes Mellitus dengan kepatuhan pelaksanaan diet
pada penderita Diabetes Mellitus”. Berdasarkan dari hasil penelitian tersebut dari 60 responden
diketahui bahwa pengetahuan pasien DM tentang Diet DM sebagian besar dalam kategori
kurang (55%) khususnya tentang pelaksanaan diet DM, kepatuhan pelaksanaan diet DM
sebagian besar pasien tidak patuh dalam pelaksanaan diet DM (58,3%) khususnya untuk
indikator jenis makanan, dan terdapat hubungan antara pengetahuan tentang diet Diabetes
mellitus dengan kepatuhan pelaksanaan diet DM dengan nilai signifikasi sebesar 0,000 dan
nilai korelasi sebesar 0,817
Berdasarkan survey yang dilakukan peneliti di Puskesmas Namorambe menunjukkan
adanya peningkatan kasus Diabetes mellitus setiap bulannya pada tahun 2017. Dari data yang
di dapat peneliti pada tahun 2017 jumlah pasien Diabetes Mellitus adalah 635 orang dimana
rata-rata memiliki masalah mengkomsumsi makanan yang tidak sesuai dengan aturan. Selain
itu, melalui wawancara yang peneliti lakukan pada 5 responden, mereka mengatakan makanan
yang sering dikonsumsi banyak mengandung karbohidrat dengan kadar gula yang tinggi,
seperti : makanan siap saji, kue manis, dan selalu minum teh manis dengan menggunakan gula
dalam komposisi yang banyak. Ada 3 orang yang tidak mengetahui tentang diet Diabetes
Mellitus dimana pasien mengatakan selama ini makanan yang dikonsumsinya sesuai dengan
menu keluarga sehari-hari dan tidak diatur berdasarkan diet Diabetes Mellitus sehingga kadar
kadar glukosa darah tidak stabil, hal itu yang menyebabkan kadar gula darah menjadi
meningkat. Sementara 2 pasien lagi menyatakan juga tidak patuh terhadap diet Diabetes
Mellitus, dibuktikan dengan pasien sering mengkonsumsi nasi dalam jumlah yang
berlebihandan beranggapan bahwa hanya minum teh manis saja yang dapat meningkatkan gula
darah meningkat, pasien mempunyai pemahanan yang kurang tentang terapi diet DM maka
diperlukan adanya peningkatan pengetahuan tentang diet Diabetes Mellitus.
Berdasarkan uraian diatas dan mengingat pentingnya peran diet diabetes mellitus untuk
pengobatan secara non farmakologi pada penderita Diabetes, maka peneliti tertarik untuk
mengetahui “Hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan diet pada penderita Diabetes
mellitus di Puskesmas Namorambe”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah “apakah ada hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan diet penderita
Diabetes Mellitus di Puskesmas Namorambe Tahun 2018?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan
kepatuhan diet penderita Diabetes Mellitus di Puskesmas Namorambe tahun 2018.
D. Manfaat Penelitian

1. Bagi penderita Diabetes Mellitus


Untuk menambah pengetahuan diabetes tentang pentingnya melakukan diet sehingga
tingkat derajat kesehatannya meningkat.
2. Bagi Puskesmas
Sebagai masukkan terutama bagi perawat dan bidan untuk lebih optimal dalam memberikan
penyuluhan/konsultasi agar pasien dapat mengerti dan memahami serta mematuhi diet yang
harus dijalaninya.
3. Bagi Masyarakat
Sebagai masukkan khususnya bagi keluarga, hasil ini di harapkan sebagai informasi yang
penting bahwa pengelolaan Diabetes mellitus berjalan efektif tidak hanya dilakukan secara
farmakologis, tetapi juga harus dilakukan secara non farmakologis.
4. Bagi Peneliti
Untuk meningkatkan wawasan pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam melaksanakan
penelissstian khususnya hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan diet penderita
diabetes mellitus di puskesmas Namorambe Tahun 2018.

Anda mungkin juga menyukai