Bab I-V
Bab I-V
PENDAHULUAN
Zat psikoaktif adalah golongan zat yang bekerja secara selektif, terutama
adalah suatu bahan atau zat yang apabila digunakan dapat menimbulkan
kecanduan atau ketergantungan. Jadi alkohol adalah suatu zat yang bekerja
ketergantungan.
Dalam jangka waktu pemakaian yang lama alkohol akan merusak lever
karena alkohol dianggap sebagai bahan racun yang harus dinetralkan oleh
1
Perlu diatur dalam pemakaian kadar alkohol yang masuk ke dalam
beralkohol.
2
Tengah Selatan No. 22 Tahun 2016 tentang Izin Tempat Penjualan
Berdasarkan berita dalam media online ada beberapa masalah yang timbul
Timor Tengah Selatan, Jean Neonufa digebuk saat terjadi keributan pada
Tabrakan maut ini dipicu aksi ugal-ugalan yang dilakukan oleh korban,
3
merupakan beberapa contoh kasus yang diakibatkan oleh penyalahgunaan
berdasarkan wawancara awal pada tanggal (tgl, bln, tahun) kepada pihak
Whiskey, Vodka, dan Johnny Walker dan B kadar ethanol 5-20% yaitu
anggur orang tua, di Kota Soe. Tempat penjualannya berupa kios besar dan
toko, akan tetapi masih 5 kios yang menjual minuman beralkohol dan
tidak memiliki izin. Hal ini disebabkan karena mereka tidak ingin
pengecer besar.
4
Pengawasan dari Dinas PMPTSP dan Satpol PP sangat diperlukan
teknik, cara yang mungkin dapat digunakan oleh atasan untuk menjamin
tidak langsung.
5
1.3 Tujuan Penelitian
selanjutnya.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
lain. Ini terlihat dari pihak BPKD yang masih mengeluhkan kurang
dan tidak membedakan wajib pajak satu dengan wajib pajak lainnya.
7
berwenang, perbedaannya yaitu peneliti Ori Rinaldi berfokus pada
yang efektif menurut Siagian 2007 sedangkan peneliti saat ini berfokus
8
menggantungkan mata pencahariaannya dengan menjual minuman
2.2.1 Manajemen
a) Pengertian Manajemen
9
b) Fungsi- Fungsi Manajemen
1. Planning
sebagai penetapan apa yang harus dicapai, bila hal itu dicapai,
dimana hal itu harus dicapai, bagaimana hal itu harus dicapai,
harus dicapai.
2. Organizing
3. Actuating
10
sebelumnya dan mengkoordinasi agar kerjasama ini dapat
4. Controlling
ingin dicapai.
2.2.2 Pengawasan
a) Pengertian Pengawasan
11
direncanakan. Suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar
12
“Pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk
13
tujuan organisasi. Selain itu menurut Dessler (2009: 2),
14
rencana tertentu dan adanya pemberian instruksi-instruksi serta
tujuan perusahaan.
yaitu:
1. Perubahan lingkungan
15
2. Peningkatan kolektifitas organisasi
3. Kesalahan-kesalahan
kesalahan.
berkurang.
c) Teknik Pengawasan
1. Pengawasan langsung
a) Inspeksi Langsung
16
b) Laporan di tempat
a) Laporan Lisan
b) Laporan Tertulis
17
pengawasan langsung dapat memberikan gambaran langsung yang
d) Indikator Pengawasan
1. Akurat
2. Tepat waktu
lengkap.
18
5. Realistik secara ekonomis
sistem tersebut.
kenyataan-kenyataan organisasi.
kerja organisasi.
8. Fleksible
seharusnya diambil.
19
2.2.3 Izin
berdasarkan apa yang dikatakan oleh Spelt dan ten Berge, dalam izin dapat
20
larangan, disertai dengan penetapan prosedur dan petunjuk pelaksanaan
berikut:
dan tidak tertulis serta organ yang berwenang dalam izin kadar
yang bersifat terikat antara lain, yaitu IMB, izin HO, izin usaha
21
ditarik kembali/dicabut. Hal yang penting dalam pembedaan di atas
yang tidak akan ada tanpa keputusan tersebut. Izin yang bersifat
tertentu.
22
bahwa izin merupakan persetujuan yang dikeluarkan dari penguasa yang
larangan bagi para warga. Tentu saja tidak ada gunaya apa yang telah
(Sudirjo : 2008)
Sanksi ini merupakan bagian penutup yang terpenting adil dalam hukum
yang memuat perintah atau larangan, apabila tidak disertai sanksi, maka
oleh Basah 1998, bahwa sanksi merupakan bagian terpenting dalam setiap
undang – undang adanya perintah dan larangan yang dimuat dalam setiap
23
undang-undang, tidak mempunyai arti apabila tidak mempunyai daya
paksa untuk dilaksanakan. Hal ini lebih jelas bahwa mengatur itu bersifat
masalah sosial.
24
Beralkohol, agar setiap penjualan minuman beralkohol dapat terorganisir
dengan baik.
dengan cara fermentasi dan destilasi atau fermentasi tanpa destilasi baik
puluh persen);
25
e) Dampak Negatif Dari Minuman Beralkohol
seks lainnya;
jiwa tertentu;
26
trombosit, anemia dan leukimia, hati, dan paru-paru serta
1. Pengawasan Langsung
27
a. Inspeksi langsung
b. Laporan di tempat
a. Laporan lisan
28
b. Laporan Tertulis
Pengawasan Perizinan
Penjualan Minuman
Beralkohol
Pengawasan Pengawasan
Langsung Tidak Langsung
Sumber : Siagian (2005: 134)
29
BAB III
METODE PENELITIAN
diperoleh pada saat penelitian dan data yang diambil dari sumber lain
(Sugiyono, 2009)
sub fokus:
30
1) Pemeriksaan langsung
3) Laporan di tempat.
1) Pengaduan masyarakat
2) Laporan lisan
maupun insidentil
data primer dan data sekunder. Menurut Sugiyono (2009), sumber data
terdiri atas:
dokumen.
yaitu:
31
a) Pengamatan (Observasi):
b) Wawancara
oleh peneliti.
c) Studi Literatur
juga dokumentasi.
3.6 Informan
32
Dalam menentukan informan penelitian ini, peneliti menggunakan
accidental sampling.
teknik pengambilan sampel secara tidak sengaja atau secara acak. Dalam
sampling.
33
melakukan sintesa, menyusun kerangka ke dalam pola, memilih data mana
untuk dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2009).
34
BAB IV
Tengah Selatan dan sekaligus adalah Ibu Kota Kabupaten Timor Tengah
Selatan. Kota Soe berjarak 110 km dari Kota Kupang, Ibu Kota Provinsi
Beralkohol
berikut:
daerah;
36
5. Pelaksanaan koordinasi penegakan Perda dan peraturan kepala
lainnya;
dan
37
Gambar 1. Struktur Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten TTS
KEPALA
SATUAN
SEKRETARIAT
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
SATPOL PP
KABUPATEN
38
b) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
berikut:
1. Tugas Pokok
2. Fungsi
39
2) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan
satu pintu;
perizinan, usaha dan non usaha yang proses pengelolaanya mulai dari
KEPALA
DINAS
SEKRETARIAT
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BAGIAN TATA SUB BAGIAN
USAHA, PROGRAM DAN KEUANGAN
PELAPORAN DAN
PERLENGKAPA
N
UPTD
41
4.2 Pengawasan Perizinan Penjualan Minuman Beralkohol
Beralkohol.
Ketentraman Masyarakat.
izin oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Soe. Minuman beralhokol yang
Peraturan Bupati Timor Tengah Selatan No. 22 Tahun 2016 tentang Izin
beralkohol yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Soe,
43
minuman beralkohol di Kota Soe melibatkan beberapa instansi terkait
masa berlakunya dan yang tidak mempunyai izin sesuai perda yang
berlaku.
44
pengamanan jika menemukan minuman beralkohol yang tidak
suatu tindakan.
berikut :
Beralkohol
berlaku
46
2) Prosedur Pengurusan perizinan penjualan minuman beralkohol
a) Hari Pertama :
persyaratan administrasi
b) Hari kedua :
selanjutnya
c) Hari ketiga :
beralkohol (SIUP-MB)
d) Hari keempat :
47
kepada penjual minuman beralkohol yang mengajukan
tanggal (tgl, bln thn), kendala yang dialami surat izin yang di
besar, yang menjadi salah satu alasan para penjual dalam pembuat
48
pemilik kios Ivan Indah, Welmintje Ratuedo pada saat
untuk kita pung daerah dan buat kita pung usaha juga jadi mau
bikin apa lagi kita bayar, saja sesuai kita pung kewajiban.
yang tidak memiliki izin, ini menjadi alasan bagi mereka penjual
“Saya ini mau buat izin tetapi yang saya tanya terlalu ribet
dan mahal retribusinya, kita mau usaha juga izin sana sini
jadi susah, jadi biar dulu saya jual sembunyi-sembunyi
nanti baru saya buat.”
Disatu sisi penulis mewawancarai kepala bidang pelayanan
49
Masalah di atas menunjukan bahwa adanya saling
b) Inspeksi langsung
50
Pada pemeriksaan penjualan minuman beralkohol di
kepada Kepala Bidang Penegakan Perda Sat Pol PP, (nama) pada
bln, thn):
51
“Untuk penjual yang tidak memiliki izin itu, kalau terbukti
salah kami langsung amankan minuman yang mereka jual,
dan penjual kami bawa ke kantor untuk di lakukan
pembinaan dan di BAP, dan kalau sudah di BAP mereka
sudah mendapat efek jera.”
Berdasarkan hasil wawancara kepada beberapa informan
beralkohol.
c) Laporan di Tempat
a) Pengaduan Masyarakat
52
“Biasanya laporan dari masyarakat itu bisa mereka datang
langsung di kantor dan juga menggunakan telepon untuk
melapor, dan mereka lapor itu kebanyakan minuman yang
tidak ada izin, karna mereka lihat penjual sembunyikan
minuman beralkohol.”
Hal yang sama juga dikemukakan oleh Kepala Bagian Penegak
laporkan itu tidak ada lagi di tempat, berikut penuturan kepala bidang
diterima oleh Satpol PP dapat diproses dengan SOP yang ada, agar
satpol PP, (karang nama sa) pada tanggal (tgl, bln, thn), ada beberapa
rutin.
Perda Satpol PP, menurutnya hal itu diperlukan agar dapat dicarikan
PP dan penjual.
Insidentil
berikan kepala satuan satpol PP. Lebih lanjut menurut Kepala Bidang
54
kendala yang terjadi di lapangan seperti penjual yang menolak untuk
disita minumannya.
55
BAB V
5.1 Kesimpulan
56
pengawasan tidak langsung dirasakan belum efektif karna masih
banyak laporan yang tidak dapat di proses karena kurang alat bukti
pelanggaran.
5.2 Saran
efektif dan efisien. Agar masyarakat kota Soe Kab. TTS. Mempunyai
rasa aman dari berbagai macam masalah social yang di timbulkan oleh
dengan baik.
minuman beralkohol.
57
DAFTAR PUSTAKA
Buku Rujukan:
Adrian, Sutedi, 2010. Hukum Perizinan Dalam Sektor Pelayanan Publik, Sinar
Grafika, Jakarta.
Sjachran, Basah, 1998. Pencabutan Izin Sebagai Salah Satu Sanksi Hukum
Administrasi Negara, FH UNAIR, Surabaya.
58
Sudirjo, A. Prajudi, 2008. Hukum Administrasi Negara, Ghalia Indonesia,
Jakarta.
Dokumen:
Peraturan Bupati Timor Tengah Selatan No. 22 Thun 2016 tentang Izin Tempat
Penjualan Minuman Beralkohol.
Rujukan Internet
https://www.victorynews.id/ketua-dprd-tts-digebuk-usai-miras/,
http://kupang.tribunnews.com/2014/06/21/nenobais-tewas-pasca-pesta-miras,
http://kupang.tribunnews.com/2019/01/13/breaking-news-dipicu-mabuk-miras-
dua-pengendara-sepeda-motor-tewas-usai-tabrakan-maut.
http://ttskab.go.id
https://id.wikipedia.org/wiki/Minuman_beralkohol
Skripsi/Tesis/Disertasi:
59
Ori Rinaldi 2018 : “Pengawasan Perizinan Reklame di Kota Pematangsiantar”
Universitas Sumatra Utara.
60