Anda di halaman 1dari 4

PENAWARAN

DAFTAR PERATURAN KAWASAN INDUSTRI DI INDONESIA, 2014


Mei, 2014

Sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, bahwa upaya
untuk mendorong pembangunan industri perlu dilakukan melalui pembangunan lokasi industri yaitu
berupa Kawasan Industri. Kawasan Industri merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan
industri yang berwawasan lingkungan serta memberikan kemudahan dan daya tarik untuk berinvestasi.
Untuk mendorong percepatan pembangunan kawasan industri tersebut, pemerintah menerbitkan
Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri, yang mewajibkan setiap perusahaan
industri baru dalam Kawasan Industri.
Berkembangnya suatu Kawasan Industri tidak terlepas dari pemilihan lokasi kawasan industri yang akan
dikembangkan, karena sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor di wilayah lokasi kawasan. Pola
Penggunaan Lahan untuk pengembangan kawasan industri adalah Luas areal kapling industri
maksimum 70%, Luas ruang terbuka hijau (RTH) minimum 10%, Jalan dan saluran antara 8-12% dan
Fasilitas penunjang antara 6-12% dari total luas areal
Berdasar data Kementerian Perindustrian pada 2013 di Indonesia terdapat sebanyak 74 kawasan industri
dengan sebaran sebanyak 55 kawasan industri berada di Pulau Jawa dengan total luas 22.796 ha, 16
kawasan industri di Pulau Sumatera dengan luas 4.493 ha, 1 kawasan industri di Pulau Kalimantan
seluas 546 ha, dan 2 kawasan industri di Pulau Sulawesi dengan total luas 2.203 ha. Jumlah tersebut
akan segera bertambah dengan hadirnya Kawasan Industri baru di 15 lokasi seluas 29.439 ha yang akan
dikembangkan.
Kendati kondisi pasar tidak terlalu bagus pada kuartal II/2013, harga lahan kawasan industri di
Jabodetabek tetap bergerak naik. Berdasarkan riset yang dilakukan Colliers Internasional Indonesia,
kenaikan harga lahan di Karawang mencapai 3,7% dan di Bekasi 3,3% dibandingkan dengan kuartal
sebelumnya. Secara rata-rata, harga lahan industri di Jabodetabek naik 38,4% bila dibandingkan dengan
periode yang sama 2012. Sementara penjualan lahan industri memperlihatkan penurunan sekitar 84 ha,
jauh lebih rendah dari kuartal I/2013 seluas 243 ha.
Harga lahan tertinggi berada di Bekasi, dengan harga tertinggi mencapai US$309,3, terendah US$190
dengan harga rata-rata sebesar US$222,1. Sementara harga terendah berada di Karawang dengan harga
tertinggi sebesar US$200, terendah US$160 dengan harga rata- rata sebesar US$176,3.
Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri, Kementerian Perindustrian memproyeksi
kebutuhan lahan kawasan industri antara 2013 hingga 2015 seluas 16.228 ha. Dengan patokan untuk
setiap investasi sebesar Rp 1 triliun dibutuhkan lahan kawasan industri seluas 12,5 ha. Angka tersebut
mengacu da nilai investasi penanaman modal dalam negeri maupun asing tercatat Rp 99,64 triliun.
Dengan asumsi investasi sektor industri kurun 2013-2020 tumbuh 20% per tahun, kebutuhan lahan
kawasan industri di diproyeksikan tahun 2013 seluas 2.373 ha, 2014 seluas 5.220 ha dan 2015 seluas
8.636 ha. Sedangkan sisa lahan kawasan industri sekarang hanya tinggal 7.912 ha. Tanpa penambahan
kawasan baru industri atau perluasan kawasan industri yang sudah ada, persediaan lahan kawasan
industri di Indonesia habis sejalan peningkatan investasi sektor industri.
Daftar Peraturan Kawasan Industri di Indonesia 2014 ini, disusun dalam bentuk buku setebal 574
halaman dan kami tawarkan seharga Rp 4.500.000 (Empat juta lima raus ribu rupiah) per-copy dalam
versi Bahasa Indonesia. Untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut dapat menghubungi PT Media
Data Riset melalui Telepon: 021-809-6071, Fax. 021-809-6071, atau email :
mediadatariset@yahoo.com, Mobile : 0812 1060 6000 (Edu). Formulir pemesanan kami lampirkan
bersama penawaran ini.

Jakarta, Mei 2014


PT MEDIA DATA RISET

Drs Dudi Kusdian


Direktur
DAFTAR ISI
DAFTAR PERATURAN KAWASAN INDUSTRI DI INDONESIA, 2014
Mei, 2014

1. PENDAHULUAN 3.4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


2. PERKEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI Nomor 2 Tahun 2011 Tentang
2.1. Substansi PP No 24 Tahun 2009 Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
2.1.1. Tujuan Pembanguan Kawasan Industri
3.5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
2.1.2. Prinsip Pembangunan Kawasan
Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Tempat
Industri
Penimbunan Berikat
2.1.3. Spesifikasi dan Fasilitasi Kawasan
Industri 3.6. Keputusan Presiden Republik Indonesia
2.1.4. Kewajiban Perusahaan Industri Nomor: 16 Tahun 1987 Tentang
2.1.5. Izin Usaha dan Izin Perluasan Kawasan Penyederhanaan Pemberian Ijin Usaha Industri
Industri 3.7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
2.1.6. Kewajiban Kawasan Industri Nomor 13 Tahun 1995 Tentang Izin Usaha
2.1.7. Kewajiban Perusahaan Industri di Industri
Kawasan Industri
2.2. Kriteria Lokasi Kawasan Industri 3.8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
2.3. Pola Penggunaan Lahan Kawasan Industri 28 Tahun 2008 Tentang Kebijakan Industri
2.4. Alokasi Lahan Kawasan Industri Nasional
2.5. Jumlah Kawasan Industri 3.9. Keputusan Presiden Republik Indonesia
2.5.1. Jumlah Industri dalam Kawasan Nomor 33 Tahun 1990 Tentang Penggunaan
Industri Tanah Bagi Pembangunan Kawasan Industri
2.5.2. Kawasan Industri Baru 2013
2.5.3. Kawasan Industri Luar Jawa Dorong 3.10. Keputusan Presiden Republik Indonesia
Pemerataan Nomor 41 Tahun 1996 Tentang Kawasan
2.5.4. Tenant Kawasan Industri Industri
2.6. Lahan Kawasan Industri 3.11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
2.6.1. Penggunaan Lahan Kawasan Industri Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Kawasan
2.6.2. Penyerapan Lahan Kawasan Industri Industri
2.6.3. Harga Lahan Kawasan Industri di
Jabodetabek 2013 3.12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
2.6.4. Penjulan Lahan Industri di Nomor 52 Tahun 2011 Tentang Perubahan
Jabodetabek, 2006-2012 Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 1
2.6.5. Transaksi Lahan Terbesar Kawasan Tahun 2007 Tentang Fasilitas Pajak
Industri Penghasilan Untuk Penanaman Modal Di
2.6.6. Pasokan Lahan Kawasan Industri Bidang-Bidang Usaha Tertentu Dan/Atau Di
2.6.7. Proyeksi Kebutuhan Lahan Kawasan Daerah- Daerah Tertentu
Industri 2013-2015 3.13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/
2.7. Pengembangan Pusat-Pusat Pertumbuhan PMK.04/2011 Tentang Kawasan Berikat
Industri
2.7.1. Kemenperin Jadikan Sumatera Pusat 3.14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 255/
Industri Agro PMK.04/2011 Tentang Perubahan Atas
2.7.2. Objek Vital Nasional Sektor Industri Peraturan Menteri Keuangan Nomor
147/PMK.04/2011 Tentang Kawasan Berikat
3. DAFTAR PERATURAN 3.15. Peraturan Menteri Keuangan Republik
3.1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Indonesia Nomor 130/PMK.011/2011
39 Tahun 2009 Tentang Kawasan Ekonomi Tentang Pemberian Fasilitas Pembebasan Atau
Khusus Pengurangan Pajak Penghasilan Badan
3.2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 3.16. Peraturan Menteri Keuangan Republik
Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Indonesia Nomor 44/PMK.04/2012 Tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
3.3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Keuangan Nomor 147/PMK.04/2011 Tentang
Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Kawasan Berikat Sebagaimana Telah Diubah
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
Dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor Gangguan (UUG)/HO Bagi Perusahaan Yang
255/PMK.04/2011 Berlokasi Di Dalam Kawasan Industri
3.17. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala 3.24. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun Badan Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun
1999 Tentang Izin Lokasi 1997 Tentang Perolehan Izin Lokasi Dan Hak
Guna Bangunan Bagi Perusahaan Kawasan
3.18. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional
Industri Dan Perusahaan Industri
Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2013
Tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian 3.25. Peraturan Menteri Perindustrian Republik
Hak Atas Tanah Dan Kegiatan Pendaftaran Indonesia Nomor : 73/M-IND/PER/7/2009
Tanah Tentang Tim Nasional Kawasan Industri
3.19. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 3.26. Peraturan Menteri Perindustrian Republik
66/PRT/1993 Tentang Persyaratan Teknis Indonesia Nomor 35/M-IND/PER/3/2010
Penyelenggaraan Bangunan Industri Dalam Tentang Pedoman Teknis Kawasan Industri
Rangka Penanaman Modal
3.27. Peraturan Menteri Perindustrian Republik
3.20. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor: 12/M-IND/PER/2/2011
Indonesia Nomor: 66/M-IND/PER/9/2008 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Perindustrian Nomor 73/M-IND/PER/7/2009
Izin Usaha Industri Dan Izin Perluasan Dalam Tentang Tim Nasional Kawasan Industri
Rangka Penanaman Modal
3.28. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
3.21. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Nomor 03 Tahun 2010 Tentang Baku Mutu
Indonesia Nomor: 05/M-IND/PER/1/2009 Air Limbah Bagi Kawasan Industri
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
3.29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27
Perindustrian Nomor 66/M-IND/PER/9/2008
Tahun 2009 Tentang Pedoman Penetapan Izin
Tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian
Gangguan Di Daerah.
Izin Usaha Industri Dan Izin Perluasan Dalam
Rangka Penanaman Modal 3.30. Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor : 120/PMK.04/2013
3.22. Keputusan Menteri Perindustrian Republik
Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan
Indonesia Nomor: 620/M-IND/Kep/12/2012
Menteri Keuangan Nomor 147/PMK.04/2011
Tentang Obyek Vital Nasional Sektor Industri
Tentang Kawasan Berikat.
3.23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5
3.31. Peraturan Menteri Perindustrian Republik
Tahun 1992 Tentang Rencana Tapak Tanah
Indonesia Nomor :05/M-IND/PER/2/2014
Dan Tata Tertib Pengusahaan Kawasan Industri
Tentang Tata Cara Pemberian Izin Usaha
Serta Prosedur Pemberian Izin Mendirikan
Kawasan Industri Dan Izin Perluasan Kawasan
Bangunan (IMB) Dan Izin Undang-Undang
Industri

***
FORMULIR PEMESANAN
PT MEDIA DATA RISET
Jl. SMA XIV, No. 12 A Cawang–UKI, Jakarta 13630 MS
Phone : (021) 809-6071, Fax : (021) 809-6071
e-mail : contact@mediadata.co.id, atau mediadatariset@yahoo.com
Website : www.mediadata.co.id. Mobile : 0812 1060 6000 (Edu)

PENAWARAN
DAFTAR PERATURAN KAWASAN INDUSTRI DI INDONESIA, 2014
Mei, 2014

Edisi Bahasa Indonesia

Nama (Mr/Mrs/Ms)
Position
Nama Perusahaan

Alamat

Telepon Fax :
Tanda Tangan

Tanggal

Harga :
Edisi Bhs. Indonesia - Rp 4.500.000 (Empat juta lima ratus ribu rupiah )

Catatan : Di luar Jakarta dan luar negeri; ditambah biaya pengiriman (Jasa Kurir)

Pembayaran ( √ ) :

Cash
Cheque
Transfer to - PT MEDIA DATA RISET
AC. NO. 070 000 534 0497
BANK MANDIRI CAB. DEWI SARTIKA
JAKARTA

Anda mungkin juga menyukai