(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional,
dan kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
Materi Pembelajaran
Akar masalah dan sebab-sebab terjadi konflik
Resolusi konflik (pencegahan, kelola, rekonsiliasi, dan transformasi)
D. Metode Pembelajaran
1) Model Pembelajaran : Discovery learning, Problem Based Learning (PBL)
2) Metode : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain peran
E. Media Pembelajaran
Media :
Cetak: buku, modul,
Manusia dalam lingkungan: guru, pustakawan, laboran, dan penutur nativ.
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
F. Sumber Belajar
Buku Sosiologi Siswa Kelas XI, Kemendikbud, Tahun 201
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1 . Pertemuan
Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Aperpepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Berbagai fakta tentang Konflik, kekerasan, dan perdamaian
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Kegiatan Inti
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
pemberian perhatian pada topik materi Berbagai fakta tentang Konflik, kekerasan,
rangsangan) dan perdamaian dengan cara :
Melihat
Menayangkan gambar/foto/
Mengamati
Lembar kerja materi Berbagai fakta tentang Konflik, kekerasan,
dan perdamaian.
Pemberian contoh-contoh materi Berbagai fakta tentang Konflik,
kekerasan, dan perdamaian untuk dapat dikembangkan peserta
didik, dari media interaktif, dsb
Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan
membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan Berbagai fakta tentang
Konflik, kekerasan, dan perdamaian.
Menulis
Menulis rangkuman dari hasil pengamatan dan bacaan terkait
Berbagai fakta tentang Konflik, kekerasan, dan perdamaian.
Mendengar
Pemberian materi Berbagai fakta tentang Konflik, kekerasan, dan
perdamaian oleh guru.
Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi :
Berbagai fakta tentang Konflik, kekerasan, dan perdamaian
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian,
mencari informasi.
1 . Pertemuan
Data
collection COLLABORATION (KERJASAMA)
(pengumpulan Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
data) Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam
buku paket mengenai materi Berbagai fakta tentang Konflik,
kekerasan, dan perdamaian.
Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Berbagai fakta tentang
Konflik, kekerasan, dan perdamaian yang telah diperoleh pada buku
catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
Saling tukar informasi tentang materi :
Berbagai fakta tentang Konflik, kekerasan, dan perdamaian
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru.
Catatan : Selama pembelajaran Berbagai fakta tentang Konflik, kekerasan, dan perdamaian
berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:
nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup
Guru :
Guru memberikan pertanyaan terkait materi Berbagai fakta tentang Konflik, kekerasan,
dan perdamaian.
Guru kembali memberikan materi tentang Berbagai fakta tentang Konflik, kekerasan, dan
perdamaian.
Guru menutup pelajaran .
3 Februari 2020
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Matapelajaran
KONFLIK
Penyebab Konflik
1. Perbedaan kebudayaan
2. Perbedaan individu
3. Perbedaan ideologi
4. Perbedaan kepentingan
Bentuk-Bentuk Konflik
1. Konflik Pribadi
Konflik ini terjadi dikarenakan ada dua individu yang mana
sedang mengalami sebuah masalah pribadi dan saling tidak
ingin menyadari kesalahan masing-masing. Dalam konflik
pribadi, biasanya masing-masing individu akan berusaha
untuk mengalahkan lawannya.
1. Konflik Politik
Konflik sosial yang terjadi pada dua kelompok atau individu
yang satu sama lainnya memiliki perbedaan serta pandangan
berbeda mengenai prinsip dari masalah ketatanegaraan yang
akhirnya berdampak pada perselisihan pandangan. Konflik
politik ini bisa mengaitkan beberapa golongan-golongan
tertentu dalam masyarakat hingga negara.
1. Konflik Rasial
Konflik rasial merupakan konflik yang terjadi diantara
kelompok ras yang berbeda dikarenakan adanya kepentingan
serta kebudayaan yang bertabrakan satu sama lainnya..
Konflik ini biasanya terjadi karena salah satu ras yang
merasa lebih unggul dibandingkan dengan ras lainnya.
1. Konflik Internasional
Konflik internasional merupakan konflik yang terjadi dengan
melibatkan beberapa kelompok negara dikarenakan adanya
perbedaan kepentingan di dalamnya. Banyak sekali kasus
konflik internasional yang terjadi berawal dari konflik dua
negara yang mana dikarenakan adanya masalah ekonomi dan
politik. Lambat laun, konflik yang terjadi diantara kedua
negara ini berkembang dan menjadi konflik internasional.
Hal ini terjadi karena masing-masing negara mencari kawan
sekutu yang memiliki visi serta tujuan yang sama mengenai
masalah yang sedang terjadi.
1. Konflik Konstruktif
Konflik yang memiliki sifat fungsional yang terjadi
dikarenakan adanya perbedaan pemahaman dari individu
ataupun kelompok saat menghadapi sebuah permasalahan yang
terjadi. Konflik konstruktif ini nantinya dapat menimbulkan
konsensus dari berbagai pemahaman serta mencitakan sebuah
perbaikan. Sehingga konflik ini nantinya akan memberikan
nilai positif pada pengembangan organisasi atau komunitas.
1. Konflik Destruktif
Konflik destruktif merupakan konflik yang terjadi karena
adanya perasaan yang kurang senang, benci, bahkan dendam
dari indvidu atau kelompok kepada pihak-pihak lainnya.
Konflik destruktif menciptakan bentrokan-bentrokan fisik
yang membuat hilangnya harta benda hingga nyawa orang lain.
Bentuk Konflik Sosial Berdasar Posisi Pelaku Yang Terkait Konflik
1. Konflik Vertikal
Konflik vertikal adalah konflik yang terjadi diantara
komponen masyarakat yang berada di dalam sebuah pimpinan
dengan karyawan yang ada di dalam kantor. Konflik ini
terjadi karena adanya jabatan yang berbeda.
1. Konflik Horizontal
Konflik horizontal merupakan konflik yang terjadi diantara
individu ataupun kelompok yang memiliki kedudukan yang
hampir atau bahkan sama.
1. Konflik Diagonal
Konflik diagonal merupakan konflik yang muncul karena
adanya pengalokasian sumber daya yang tidak adil pada semua
organisasi yang akhirnya menyebabkan terjadinya
pertentangan yang cukup ekstrim.
Bentuk Konflik Sosial Berdasar Sifat Pelaku Yang Berkaitan Dengan
Konflik
1. Konflik Terbuka
Konflik terbuka merupakan konflik yang kejadiannya
diketahui oleh banyak pihak bahkan masyarakat umum.
1. Konflik Tertutup
Konflik tertutup merupakan konflik yang terjadi dan hanya
diketahui oleh beberapa pihak saja, yaitu individu atau
kelompok yang terlibat dalam konflik tersebut.
Bentuk Konflik Sosial Berdasar Dengan Bentuk
1. Konflik Realistis
Merupakan konflik yang terjadi karena adanya rasa
kekecewaan dari individu atau kelompok tentang perkiraan
keuntungan atau tuntutan yang ada dalam sebuah lingkungan
sosial.
1. Konflik Nonrealistis
Merupakan konflik yang didasarkan pada sebuah kebutuhan
yang digunakan untuk meredakan ketegangan, setidaknya dari
salah satu pihak yang berkaitan.
Bentuk Konflik Sosial Berdasar Pendapat Ralf Dahrendorf
Dampak Konflik
Dampak Positif
dalam masyarakat
Dampak Negatif
yang salah.
KEKERASAN
Kekerasan adalah sebuah aksi atau tindakan yang bertujuan untuk merusak,
mencederai, melukai, memusnahkan properti bahkan manusia. Kekerasan
sendiri terbagi menjadi dua yaitu kekerasan secara langsung (direct
violence) dan kekerasan struktural (structural violence). Kekerasan secara
langsung tidak sekedar melakukan kekerasan secara tangible, tapi lebih dari
itu, yakni merupakan aksi yang bertujuan untuk menciptakan hirarki dan
hegemoni. Kedua adalah kekerasan struktural (structural violence), yakni
kekerasan yang diawali dari adanya perbedaan kelas dan posisi yang
menghegemoni dan dihegemoni sehingga memungkinkan terjadinya
tindakan alienasi-diskriminasi-eksploitasi-represi yang bertujuan untuk
menjaga hirarki yang sudah ada oleh kelompok yang berkuasa, maupun
bertujuan untuk menghancurkannya oleh kelompok yang tertindas
Kekerasan struktural biasanya dilakukan oleh kelompok mayoritas atau yang
memegang kekuasaan sehingga di dalam penerapan kehidupan berbangsa
dan bernegara selalu memihak pada kelompok berkuasa/mayoritas dan
mendiskriminasi kelompok yang tertindas/minoritas.
yang terjadi
PERDAMAIAN
1. KONFLIK SOSIAL
a. Pengertian Konflik
Kata “konflik” berasal dari bahasa Latin “configure” yang artinya saling memukul.
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konflik didefinisikan sebagai
percekcokkan, perselisihan, atau pertentangan. Dengan demikian, secara sederhana,
konflik merujuk pada adanya dua hal atau lebih yang bersebrangan, tidak selaras,
dan bertentangan.
Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang
atau lebih (atau juga kelompok) yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
c. Bentuk-Bentuk Konflik
1. Konflik pribadi
2. Konflik rasial
5. Konflik internasional
6. Konflik di sekolah
8. Konflik agama
9. Konflik pribadi
1. KEKERASAN
a. pengertian
Kekerasan adalah bentuk lanjutan dari konflik sosial. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), kekerasan didefinisikan sebagai perbuatan seseorang atau
kelompok yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain, atau menyebabkan
kerusakan fisik atau barang orang lain.
Kekerasan yang timbul karena adanya deprivasi relative (kehilangan rasa memiliki)
yang terjadi dalam kelompok atau masyarakat. Artinya, perubahan-perubahan
sosial yang terjadi demikian cepat dalam sebuah masyarakat dan tidak mampu
ditanggapi dengan seimbang oleh sistem sosial dan nilai masyarakatnya.
1. Konsiliasi
1. Mediasi
Pengendalian konflik dengan cara mediasi dilakukan apabila kedua pihak yang
berkonflik sepakat untuk menunjuk pihak ketiga sebagai mediator. Pihak ketiga ini
akan memberikan pemikiran atau nasihat-nasihatnya tentang cara terbaik dalam
menyelesaikan pertentangan mereka.
1. Arbitrasi
Arbitrasi atau perwasitan umumnya dilakukan apabila kedua belah pihak yang
berkonflik sepakat untuk menerima atau terpaksa menerima hadirnya pihak ketiga
yang akan memberikan keputusan tertentu untuk menyelesaikan konflik.