Anda di halaman 1dari 14

SAP TEORI

A. IDENTITAS
1. Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi
2. Program Studi : Kebidanan Program Sarjana Terapan
3. Kode/Bobot SKS : MED3013/2SKS
4. Semester : IV (Empat)
5. Elemen Kompetensi : MKB (Mata Kuliah Berkarya)
6. Jenis Kompetensi : Utama
7. Waktu Kuliah : 1 x 30 Menit
8. Pokok Bahasan : SADARI

B. STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa memahami teori-teori dan melakukan teknik tentang asuhan kesehatan
reproduksi dengan pemeriksaan dan deteksi dini kanker payudara dengan satandar
kompetensi bidan menurut Permenkes RI No 28 tahun 2017 pasal 9 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim dapat
terintegrasi dengan penyelenggaraan program keluarga berencana dan program
kesehatan lain, serta dengan menggunakan pendekatan keluarga

C. KOMPETENSI DASAR
Mampu memahami dan menjelaskan teori tentang SADARI.

D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Melalui perkuliahan teori mahasiswa dapat :

1. Mendefinisikan pengertian SADARI dengan benar


2. Menjelaskan tujuan SADARI dengan benar
3. Menyebutkan manfaat SADARI dengan benar
4. Menjelaskan langkah-langkah SADARI
5. Menjelaskan indikasi SADARI
E. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui perkuliahan teori mahasiswa dapat:
1. Mendefinisikan pengertian SADARI dengan benar
2. Menjelaskan tujuan SADARI dengan benar
3. Menyebutkan manfaat SADARI dengan benar
4. Menjelaskan langkah-langkah SADARI
5. Menjelaskan indikasi SADARI

F. DESKRIPSI MATERI
1. Pengertian SADARI
2. Tujuan SADARI
3. Manfaat SADARI
4. Langkah-langkah SADARI
5. Indikasi SADARI

G. METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Brainstorming
4. Word square
5. Talking stik

H. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Slide Power Point
2. LCD
3. Pointer
4. Laptop
5. White board & spidol
I. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Komponen Estimasi
Uraian kegiatan
langkah Waktu
Pendahuluan a. Mengucapkan salam dan membaca doa belajar 4 Menit
b. Menyiapkan fisik dan psikis
c. Melakukan apersepsi dan integrasi nilai-nilai Islam
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
e. Menyampaikan cakupan materi

Inti a. Menjelaskan pengertian SADARI, tujuan SADARI 10 Menit


dengan ceramah.
b. Menanyakan kepada mahasiswa manfaat SADARI
dengan metode brainstorming.
c. Menjelaskan langkah-langkah SADARI dengan
ceramah.
d. Menjelaskan indikasi SADARI sambil berdiskusi
dengan mahasiswa dengan memberikan beberapa
pertanyaan kasus seputar kanker payudara.

Penutup a. Mengevaluasi hasil pembelajaran dengan metode Word 6 menit


Square dan Talking stik yaitu pemateri memutarkan
musik selama beberapa saat, sementara itu spidol sambil
diranting dari mahasiswa yang satu ke yang lain. Ketika
musik berhenti, maka mahasiswa yang terakhir
menerima spidol harus mencari jawaban dalam kotak
berisi huruf, sesuai dengan jawaban dari soal yang telah
disediakan.
b. Tindak lanjut pemberian tugas pada pertemuan
selanjutnya terkait dengan materi yaitu menjari jurnal
mengenai SADARI
c. Menutup dengan membaca Hamdallah dan salam
J. PENILAIAN
1. Jenis
Lisan
2. Bentuk
MCQ (Soal Vignete) sebanyak 5 soal

Essay sebanyak 3 soal

3. Instrument
Terlampir

K. SUMBER BELAJAR
Kemenkes RI. (2015). Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia. Jakarta.
Prahesti, Ratna dan Astuti, Wuri Andari 2009, Hubungan Persepsi Tentang Kanker
Payudara Dengan Sikap Sadari pada Wus di Dusun Dagaran Rt 05 Palbang.
Yogyakarta : Jurnal Kebidanan STIKES ‘Aisyiyah.
Isnawati, Sitti, 2015,Hubungan Tingkat Pengetahuan Pemeriksaan Payudara Sendiri
Dengan Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri Di Stikes ‘Aisyiah
Yogyakarta, Yogyakarta : Jurnal Kebidanan STIKES ‘Aisyiyah.

Yogyakarta, Februari 2020


Dosen Pembimbing Pemateri

(..................................................) (...........................)
Lampiran 1

MATERI SADARI

A. Latar Belakang
Kasus kanker payudara di negara berkembang telah mencapai lebih dari 580.000
kasus pada setiap tahunnya dan kurang lebih 372.000 pasien atau 64% dari jumlah
kasus tersebut meninggal karena penyakit ini. Data WHO (World Health Organization)
menunjukkan usia penderita kanker payudara juga berubah. Jika dulu penderita 78%
kanker pada wanita usia 50 tahun ke atas, sedangkan 6% diantaranya kurang dari 40
tahun. Namun kini jauh lebih muda. Yakni, 35–50 tahun. Artinya, banyak yang masih
usia produktif. Prevalensi kanker payudara tertinggi terdapat pada Provinsi D.I.
Yogyakarta, yaitu sebesar 2,4%. Berdasarkan estimasi jumlah penderita kanker serviks
dan kanker payudara terbanyak terdapat pada Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Jawa
Tengah.
Dalam perkembangan teknologi dunia kedokteran, ada berbagai macam cara untuk
mendeteksi secara dini adanya kelainan pada payudara, diantaranya dengan
thermography, mammography, ductography, biopsi dan USG payudara. Disamping itu
ada juga cara yang lebih mudah dan efisien untuk dapat mendeteksi kelainan payudara
oleh diri sendiri yang dikenal dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan salah satu langkah deteksi
dini untuk mencegah terjadinya kanker payudara yang akan lebih efektif jika dilakukan
sedini mungkin ketika wanita mencapai usia reproduksi. Pada usia 20 tahun seorang
wanita dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan pada payudaranya sendiri setiap
bulan atau setiap tiga bulan sekali untuk dapat mendeteksi secara dini jika terdapat
kelainan dan segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Walaupun secara pasti belum ada penemuan yang jelas mengenai penyebab dari
kanker payudara, tetapi para ahli telah mengidentifikasi faktor apa saja yang berisiko
yang dapat meningkatkan terjadinya kanker payudara. Beberapa faktor risiko kaker
payudara tersebut adalah: Wanita yang pertama kali mendapat haid kurang dari umur
12 tahun, Umur lebih dari 30 tahun mempunyai kemungkinan lebih besar untuk
mendapatkan kanker payudara, risiko tersebut bertambah sampai umur 5 tahun, serta
menopause, Menopause setelah umur 50 tahun, Wanita yang tidak kawin (tidak pernah
melahirkan anak) dan tidak pernah menyusui anak mempunyai risiko 2-4 kali lebih
tinggi terkena kanker payudara, Melahirkan anak pertama sesudah umur 35 tahun atau
lebih mempunyai risiko 2 kali lebih besar untuk terjadinya kanker payudara,Tidak
pernah menyusui anak, Pernah mengalami operasi pada payudara, yang disebabkan
karena kelainan tumor jinak atau tumor ganas payudara, Diantara anggota keluarga ada
yang menderita kanker payudara mempunyai risiko 2-3 kali lebih tinggi untuk
terjadinya kanker payudara.

B. Pengertian SADARI
Deteksi dini kanker payudara adalah suatu usaha untuk mendeteksi dan
menentukan adanya benjolan atau kelainan seawal mungkin pada payudara.
Kemungkinan timbulnya benjolan pada payudara sebenarnya dapat diketahui secara
cepat dengan pemeriksaan sendiri (SADARI). Ternyata 90% kanker payudara dideteksi
oleh wanita itu sendiri.

Tujuan utama SADARI adalah menemukan kanker pada stadium dini sehingga
pengobatan menjadi lebih baik. SADARI adalah pengembangan kepedulian seorang
wanita terhadap kondisi payudaranya sendiri. Tindakan ini dilengkapi dengan langkah-
langkah khusus untuk mendeteksi secara awal penyakit kanker payudara. SADARI
merupakan suatu cara untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada
payudara. Dapat disimpulkan bahwa SADARI merupakan usaha yang dilakukan untuk
mendeteksi secara dini ada atau tidaknya kanker payudara dengan mengetahui
perubahan yang terjadi pada payudara.

Setiap wanita dengan usia lebih dari 20 tahun, dianjurkan untuk melakukan
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) setiap bulannya, karena wanita yang
melakukan SADARI sesuai anjuran akan menemukan penyakit payudara lebih dini, dan
kematian akibat kanker payudara dapat dihindari atau ditunda dengan diagnosis dini
dan terapi yang cepat. Waktu terbaik untuk memeriksa payudara sendiri yaitu setelah
periode menstruasi atau pada hari ke 7 – 10 hari setelah menstruasi karena pada saat ini
jaringan payudara densitasnya (kepadatan jaringan) lebih rendah. Jika pemeriksaan ini
dilakukan pada saat jaringan payudara padat, maka seolah-olah akan teraba benjolan
dan hasil pemeriksaannya menjadi positif palsu. Dan apabila periode menstruasi tidak
teratur atau kadang–kadang dalam sebulan tidak terjadi, dapat dilakukan pada hari yang
sama pada setiap bulan. Untuk wanita yang sudah mengalami menopause, SADARI
dilakukan secara rutin setiap bulan.
C. Tujuan SADARI
Tujuan dilakukannya SADARI adalah untuk mendeteksi secara dini gejala kanker
payudara secara individu. Wanita yang melakukan SADARI menunjukkan tumor yang
lebih kecil dan masih pada stadium awal, hal ini memberikan prognosis yang baik.

D. Manfaat SADARI
Manfaat SADARI adalah untuk mendeteksi sedini mungkin adanya kelainan pada
payudara karena kanker payudara pada hakikatnya dapat diketahui secara dini oleh para
wanita usia subur. Setiap wanita mempunyai bentuk dan ukuran payudara yang berbeda,
bila wanita memeriksa payudara sendiri secara teratur, setiap bulan setelah haid, wanita
dapat merasakan bagaimana payudara wanita yang normal. Bila ada perubahan tentu wanita
dapat mengetahuinya dengan mudah.

E. Langkah-langkah SADARI
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dilakukan dalam tiga tahap, yaitu:

1. Melihat payudara.

a. Pemeriksaan ini dilakukan di depan cermin.

b. Buka seluruh pakaian dari pinggang ke atas dan berdiri di depan cermin yang besar.

c. Kedua lengan diletakkan disamping tubuh.

d. Perhatikan payudara.

- Apakah bentuk dan ukuran payudara kanan dan kiri simetris?

- Apakah payudara membesar dan mengeras?

- Apakah arah puting tidak lurus ke depan atau berubah arah?

- Apakah puting tertarik ke arah dalam?

- Apakah ada puting yang mengalami luka atau lecet?

- Apakah ada perubahan kulit?

- Apakah kulit menebal dengan pori-pori melebar menyerupai kulit jeruk?


- Apakah permukaan kulit tidak mulus, ada kerutan atau cekungan?

e. Ulangi semua pengamatan diatas dengan kedua tangan lurus keatas.

f. Setelah itu ulangi kembali pengamatan tersebut dengan posisi kedua tangan terletak
di pinggang, dada dibusungkan dan siku tertarik ke arah belakang.

2. Meminjat payudara.

a. Dengan kedua tangan, pijat payudara dengan lembut dari tepi ke arah puting.

b. Perhatikan apakah ada cairan atau darah yang keluar dari puting susu.

3. Meraba payudara.

a. Pemeriksaan dilakukan dalam posisi berbaring.

b. Lakukan perabaan payudara satu persatu.

c. Untuk pemeriksaan pada payudara kanan, letakkan bantal atau handuk yang dilipat
dibawah bahu kanan. Lengan kanan direntangkan disamping kepala atau diletakkan
dibawah kepala.

d. Raba payudara dengan menggunakan tiga atau empat jari tangan kiri yang saling
dirapatkan.

e. Rabaan dilakukan dengan gerakan memutar, naik turun dan pilahpilah dari tepi
payudara hingga ke puting susu.

f. Geser posisi jari, kemudian lakukan lagi dengan gerakan sebelumnya dari tepi
payudara hingga ke puting susu.

g. Lakukan seterusnya hingga seluruh bagian payudara.

h. Lakukan hal yang sama pada payudara sisi lainnya.

i. Perabaan dilakukan dengan tiga tingkat tekanan, yaitu: tekanan ringan untuk meraba
adanya benjolan di permukaan kulit, tekanan sedang untuk memeriksa adanya benjolan
di tengah jaringan payudara dan tekanan kuat untuk meraba benjolan di dasar payudara
yang melekat pada tulang iga.

j. Pemeriksaan dapat menggunakan pelicin agar pemeriksaan menjadi lebih sensitif.


k. Ulangi langkah-langkah perabaan pada posisi berdiri, sebaiknya dilakukan pada saat
mandi dengan menggunakan sabun.

F. Indikasi SADARI
Selama masih mendapat menstruasi, anda harus melakukan pemeriksaan payudara
sendiri seusai haid, ketika payudara tidak terlalu sensitif dan bergumpal. Saat hamil,
pemeriksaan sebaiknya dilakukan sebulan sekali selama kehamilan. Jika anda menyusui,
saat payudara tidak penuh susu. Kemudian, setelah anda kembali menstruasi lakukan
pemeriksaan payudara satu bulan sekali seusai menstruasi dan setelah menyusui. Jika anda
melewati masa menopause, lakukan pemeriksaan pada tanggal yang sama setiap bulannya,
misalnya setiap tanggal 1 atau 15.

G. Tinjauan Islam
Rasulullah bersabda: “Jagalah lima perkara sebelum datang lima perkara; muda
sebelum tua, sehat sebelum sakit, kaya sebelum miskin, lapang sebelum sempit, dan hidup
sebelum mati” (HR. Muslim). Islam mengajarkan berobat jika kita sakit. Konsep deteksi
dini periksa payudara sendiri adalah suatu upaya wanita untuk mendeteksi adanya benjolan
pada salah satu tubuhnya. Deteksi ini penting, karena tumor payudara termasuk penyebab
kematian pada wanita.
CONTOH SOAL VIGNETTE (KASUS) MCQ

1. Seseorang perempuan dengan umur 22 tahun datang ke BPS bersama dengan ibunya.
Pasien mengeluh pada payudara sebelah kanan teraba benjolan, mudah di gerakkan, tidak
berubah-ubah besarnya dan tidak terasa nyeri. Deteksi dini yang dapat dilakukan pada Ny.
F adalah…

A. Mammografi

B. SADARI

C. IVA test

D. Papanicolou smear

E. USG

2. Seorang remaja datang ke PMB bidan x bersama bunya. Pasien datang dengan keluhan saat
mandi terasa benjolan pada payudara kanan. Setalah dilakukan pemeriksaan benjolan
tersebut terasa kecil, Mudah digerakan, tidak berubah-ubah, dan tidak terasa nyeri. Disebut
apakah benjolan tersebut ?

A. Fibroadenoma Mammae

B. Tumor Philiodes

C. Kanker Payudara

D. Papiloma Intraduktus

E. Tumor Payudara

3. Seorang wanita berusia 35 tahun datang bersama suami ke PMB ibu melahirkan anak
pertama pada usia 30 tahun. Pasien mengatakan terdapat benjolan di payudara dan terasa
nyeri. Pasien merasa ketakutan karena ada anggota keluarganya yang mengidap kanker
payudara sampai meninggal. Bidan melakukan pemeriksaan dan terdiagnosa kanker
payudara, terdapat benjolan tidak berbatas dan ada pembesaran. Berdasarkan diagnose
kasus diatas faktor resiko yang tepat adalah ?

A. Faktor usia

B. Jenis kelamin

C. Usia saat kehamilan pertama

D. Riwayat Keluarga

E. Faktor Genetik
4. Seorang Remaja datang Ke Puskesmas diantar Ibunya dengan keluhan terasa benjolan
dipayudara pada saat mandi 2 hari yang lalu. Pasien berumur 20 tahun dan menarch pada
usia 11 tahun. Saat ini sedang menstruasi hari ke 5. Kapan waktu terbaik dilakukan
pemeriksaan berdasarkan kasus diatas ?

A. Sebelum Menstruasi

B. Pada saat Menstruasi

C. Setelah Menstruasi

D. 1 minggu Setelah Menstruasi

E. 1 minggu sebelum Menstruasi

5. Ny. W 30 tahun datang ke Puskesmas bersama suaminya dengan keluhan terasa benjolan
dipayudara sebelah kiri. Ibu merasa khawatir karena ini kali pertamanya ibu merasakan
benjolan tersebut setelah 3 bulan tidak menstruasi. Bidan menyarankan untuk melakukan
SADARI. Berapa kali waktu yang efektif untuk pemeriksaan tersebut ?

A. 3 bulan sekali

B. 2 minggu sekali

C. 1 hari sekali

D. 1 bulan sekali

E. 3 hari sekali
CONTOH SOAL ESSAY

1. Sebutkan waktu yang efektif dilakukan pemeriksaan SADARI !

Jawab :
a. Wanita usia subur : 7-8 hari setelah menstruasi

b. Wanita pascamenopause : pada waktu tertentu setiap bulan

c. Setiap wanita berusia diatas 20 tahun perlu melakukan pemeriksan payudara sendiri
(SADARI)setiap bulan.

d. Wanita yang berisiko tinggi sebelum mencapai 50 tahun perlu melakukan mamografi
setiap tahun, pemeriksaan payudara oleh dokter setiap 2 tahun.

e. Wanita yang berusia antara 20-40 tahun : Mamogram awal atau dasar antara usia 35
sampai 40 tahun, dan Melakukan pengujian payudara pada dokter setiap 3 tahun.

f. Wanita yang berusia antara 40-49 tahun melakukan pemeriksaan payudara pada
dokter dan mamografi setiap 1-2 tahun.

g. Wanita yang berusia diatas 50 tahun melakukan pemeriksaan payudara pada dokter
dan mamogarfi setiap tahun.

2. Sebutkan tujuan dilakukan pemeriksaan SADARI !

Jawab :
1) SADARI hanya mendeteksi secara dini kanker payudara, bukan untuk mencegah
kanker payudara. Dengan adanya deteksi dini maka kanker payudara dapat
terdeteksi pada stadium awal sehingga pengobatan dini akan memperpanjang
harapan hidup penderita kanker payudara.

2) Menurunkan angka kematian penderita karena kanker yang ditemukan pada stadium
awal akan memberikan harapan hidup lebih lama.

3. Apa manfaat dari pemeriksaan SADARI !

Jawab :
Sadari adalah deteksi dini dari gejala kanker payudara. Deteksi dini merupakan langkah awal
yang sangat penting untuk mengetahui secara dini adanya tumor atau benjolan pada
payudara sehingga dapat mengurangi tingkat kematian karena penyakit kanker tersebut.
Selain itu, SADARI adalah metode termudah, tercepat, termurah, dan paling sederhana
yang dapat mendeteksi secara dini kanker payudara.
4. Jelaskan cara melakukan pemeriksaan SADARI !

Jawab :
a) Buka baju dan tanggalkan pakaian-bra Anda dan berdiri tegak di depan cermin
dengan kedua lengan lurus ke bawah. Perhatikan ada-tidaknya perubahan ukuran dan
bentuk dari payudara Anda, seperti lekukan atau kerutan dari kulit.

b) Melihat bentuk payudara dicermin. Melihat perubahan bentuk dan besarnya,


perubahan puting susu, serta kulit payudara didepan kaca.

c) Periksa payudara dengan diangkat kedua tangan. untuk melihat retraksi kulit,
perlekatan tumor terhadap otot atau fascia dibawahnya atau kelainan pada kedua
payudara.

d) Berdiri didepan cerim dengan tangan disamping. Berdiri tegak didepan cermin dengan
tangan disamping kanan dan kiri. Miringkan badan ke kanan dan kiri untuk melihat
perubahan pada payudara.

e) Tangan yang kiri diangkat keatas kemudin periksa payudara yang kiri oleh tangan
yang kanan. diraba dan ditekan secara melingkar dari arah terluar sampai ke putting
seperti obat nyamuk. Dibagian puting dikeluarkan dengan cara sedikit menarik.
Kemudian dilanjutkan ke ketiak. Kemudian lakukan hal yang sama untuk untuk
payudara yang kanan diraba dan ditekan oleh tangan yang kiri.

5. Jika ditemukan benjolan, apa saja pemeriksaan penunjanng yang dilakukan ?

Jawab :

a. Deteksi dini dengan pemeriksaan SADARI

b. CBE (Clinical Breast Examination) oleh tenaga kesehatan

c. Mammografi

d. Biopsi

Anda mungkin juga menyukai