Anda di halaman 1dari 11

• Indah Purnama Sari (1910104192

• Citra Yurinda (1910104195)


• Musdalifah (19101041996)
• Rista Novia (1910104199)
 Imunisasi adalah cara untuk mencegah agar anak terhindar dari cacat atau
penyakit yang mematikan dengan biaya efektif. Cara ini merangsang
perkembangan sistem informasi berbasis teknologi untuk mendukung program
pemerintah mengenai imunisasi. Sistem informasi imunisasi telah
direkomendasikan sebagai salah satu strategi dalam meningkatkan angka cakupan
imunisasi (Wang, D., & Jenders, R.A., 2000). Sistem informasi yang telah
dikembangkan CDC (Centers for Disease Control and Prevention) salah satunya
adalah IIS (Immunization Information Sistems). IIS merupakan gabungan dari
catatan seseorang dari berbagai penyedia layanan, menyediakan vaksinasi sesuai
kebutuhan, memberikan peringatan dan pengingat, menghasilkan catatan
vaksinasi resmi dan menyediakan cakupan vaksinasi berdasarkan populasi.
 Sistem Informasi Imunisasi Terpadu (SIMUNDU) adalah sistem yang digunakan
untuk pencatatan, pengolahan data, dan pelaporan terkait imunisasi di Puskesmas.
Pengguna SIMUNDU adalah bidan. Bidan memasukkan data hasil pemeriksaan dan
pengobatan pasien terkait kegiatan imunisasi ke dalam SIMUNDU. Data yang harus
dimasukkan oleh petugas ke dalam SIMUNDU terdiri dari data sosial dan data
medis pasien. Data sosial meliputi: nomor buku, nomor rekam medis, nama
lengkap pasien, nama orang tua, tanggal lahir, tempat lahir, jenis kelamin, dan
alamat. Data medis meliputi tanggal registrasi/pendaftaran, data vaksin (jenis dan
dosis vaksin), data pascaimunisasi (gejala dan keterangan), dan obat.
 Sistem informasi imunisasi adalah database yang terkomputerisasi, berdasarkan
populasi, dan sangat rahasia, yang mencatat semua dosis vaksin yang diberikan
oleh penyedia layanan kepada seseorang sesuai dengan wilayah tempat
tinggalnya. Di pelayanan klinik, sistem informasi imunisasi dapat menyediakan
riwayat imunisasi sehingga dapat memberikan imunisasi yang tepat
•meyakinkan orang tua bahwa anak •mengontrol penyakit yang dapat dicegah •Mencatat imunisasi dari semua penyedia
mendapatkan imunisasi yang tepat dengan imunisasi pelayanan kedalam satu catatan saja
•terdapat pengingat jika akan mendekati •mengidentifikasi seseorang yang tidak •Menyediakan riwayat imunisasi yang
jadwal imunisasi, terdapat peringatan diimunisasi, mencegah kejadian luar biasa akurat, menyediakan jadwal imunisasi
jika jadwal imunisasi terlewat yang tepat beserta pengingat dan
•tetap dapat melakukan imunisasi sesuai peringatan, memfasilitasi pengenalan
jadwal jika keluarga pindah ke vaksinasi baru atau perubahan jadwal
pelayanan kesehatan lain imunisasi.
•mencegah imunisasi yang tidak
diperlukan atau adanya duplikasi
•terdapat salinan riwayat imunisasi yang
akurat dan resmi bagi perseorangan,
penitipan anak, atau sekolah

Bagi
Bagi
Bagi orang tua pelayanan
masyarakat
kesehataan
 Dokter
 Perencana kesehatan
 Konsumen
 Agensi kesehatan masyarakat (lokal, nasional)
 Organisasi profesional
 Sekolah dan penitipan anak
 Pedoman imunisasi (di Indonesia misalnya Pedoman Imunisasi IDAI)
 Peraturan pemerintah untuk menyediakan data kepada sistem informasi
imunisasi
 Keinginan penyedia layanan untuk menyumbangkan data, jika tidak
bertentangan dengan hukum atau peraturan
 Populasi target
 Kebijakan yang berdasarkan hukum
 Sistem informasi imunisasi dioperasionalkan oleh organisasi non profit atau agensi
kesehatan masyarakat, yang dilindungi oleh pemerintah atau bisa juga berasal
dari organisasi non profit yang independen. Sistem informasi imunisasi merupakan
pusat data repository yang dikelola oleh organisasi program sistem informasi
imunisasi, namun bisa diakses oleh semua tempat pelayanan kesehatan pada
wilayah tertentu.
2. Elemen data
tambahan

7.Tantangan 3. Elemen
yang harus pemberitahuan
dihadapi data

1. Identifikasi
Pasien

6. Sistem 4. Umpan balik


pengingat data

5. Rute
informasi
system
pengingat

Anda mungkin juga menyukai