DI LAYANAN KESEHATAN
SIJARIEMAS
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Definisi sijariemas
SIJARIEMAS (Sistem Informasi Jejaring Rujukan Expanding Maternal and
Newborn Survival) yaitu suatu Sistem informasi dan komunikasi timbal balik
dengan menggunakan pesan singkat elektronik (SMS Gateway) dan Internet antara
petugas pelayanan kesehatan dasar (Bidan Praktek Mandiri, bidan/dokter Puskesmas
PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergesi Dasar), bidan/dokter Puskesmas
Non-PONED, bidan Rumah Bersalin) dengan rumah sakit dalam jejaring rujukan
kegawatdaruratan maternal dan neonatal/PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergesi Komprehensif). Petugas Pelayanan Kesehatan adalah staf fasilitas
kesehatan yang memberikan layanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Petugas
Pelayanan Kesehatan termasuk Bidan Desa, Bidan Puskesmas BPS (Bidan Praktek
Swasta) dan DPS (Dokter Praktek Swasta). Rumah Sakit Rujukan adalah rumah
sakit yang siap memberikan layanan 24 jam layanan rujukan ibu dan bayi baru lahir.
Operator SIJARIEMAS adalah staf di Rumah Sakit Rujukan yang bertanggung
jawab dan atau diberi tuhas menjawab dan mengelola informasi rujukan melalui
SIJARIEMAS. Pasien harus dirujuk apabila penatalaksanaannya sudah tidak lagi
menjadi kewenangan bagi fasilitas kesehatan yang bersangkutan. Petugas
kesehatan/Dokter/Bidan harus melakukan stabilisasi pasien terlebih dahulu sebelum
merujuk pasiennya. Semua pasien maternal dan neonatal yang merupakan pasien
gawat darurat harus mendapat pertolongan segera.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terlaksananya komunikasi untuk meningkatkan akurasi informasi,
kelengkapan data dan mempercepat penyampaian informasi rujukan pasien gawat
darurat meternal neonatal ke rumah sakit rujukan ibu hamil dan bayi baru lahir.
2. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan waktu respon penanganan terhadap pasien gawat darurat
maternal dan neonatal.
2) Memperoleh informasi rujukan yang lengkap dan akurat secara mudah dan
cepat.
3) Menerapkan pertukaran informasi rujukan gawatdarurat maternal dan
neonatal sesuai kondisi rumah sakit rujukan dalam jejaring.
4) Meningkatkan kualitas layanan maternal dan neonatal di fasilitas kesehatan.
5) Tersedianya aplikasi sistem informasi dan komunikasi rujukan yang dapat
memenuhi kebutuhan pengguna dalam proses pelaporan kejadian gawat
darurat, koordinasi dalam pemberian pertolongan korban kegawatdaruratan,
dan komunikasi rujukan gawat-darurat antar fasiltas pelayanan kesehatan.
6) Tersedianya aplikasi komputer berbasis web dan mobile yang dapat diakses
secara cepat dan mudah oleh petugas yang terlibat dalam pemantauan
wilayah setempat kesehatan ibu dan anak untuk pengumpulan, pencatatan,
dan pengolahan data kesehatan ibu dan anak secara elektronik
7) Tersedianya aplikasi pengingat dan edukasi mengenai kesehatan kehamilan,
nifas, dan tumbuhkembang bayi yang dapat diakses melalui telepon genggam
oleh ibu hamil dan keluarganya
8) Tersedianya dashboard real time dalam pelayanan pelaporan dan penanganan
korban kegawatdaruratan, rujukan kegawatdaruratan, pemantauan kesehatan
ibu dan anak, dan rujukan terencana.
9) Tersedianya basis data, informasi, dan laporan yang dapat diakses secara
cepat untuk kepentingan evaluasi, perencanaan, dan pengambilan keputusan
untuk perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
D. MANFAAT
E. PROSEDUR
a. Petugas IGD Rumah Sakit Rujukan yang membantu dokter jaga wajib
melakukan komunikasi dengan Bidan Perujuk guna mendapat
informasi lebih rinci terkait jenis dan status komplikasi pasien beserta
arahan penanganan stabilisasi yang dibutuhkan sampai pasien dan Bidan
perujuk sampai di rumah sakit tujuan rujukan.
b. Bidan perujuk berkewajiban untuk terus melakukan komunikasi
dengan Petugas IGD PONEK/IGD sepanjang perjalanan menuju RS
rujukan.
7. Petugas IGD Rumah Sakit Rujukan melakukan koordinasi dengan unit terkait
di Rumah Sakit untuk memastikan kesiapan dalam menerima pasien rujukan
gawat darurat.
8. Petugas IGD Rumah Sakit Rujukan menerima, melakukan tindakan
penanganan pasien dan mencatat status penanganan pasien dengan aplikasi
SIJARIEMAS. Setelah selesai penanganan pasien, Petugas IGD PONEK/IGD
mencatat resume medis tindakan penanganan yang dilakukan di IGD sesuai
standar kelengkapan rekam medis.
9. Petugas Bagian Perawatan Rumah SAkit Rujukan melakukan tindakan
perawatan pasien. Operator SIJARIEMAS mencatat status perawatan pasien
dengan aplikasi SIJARIEMAS. Setelah selesai perawatan pasien, Operator
SIJARIEMAS mencatat resume medis tindakan perawatan yang dilakukan
sesuai standar kelengkapan rekam medis.
10. Petugas Bagian Perawatan atau Operator SIJARIEMAS Rumah Sakit
Rujukan mencatat rujukan balik di formulir yang disediakan pada aplikasi
SIJARIEMAS.
11. Bidan perujuk melakukan perawatan tindak lanjut pasca perawatan di rumah
sakit kepada pasien yang telah selesai perawatan sesuai arahan rujukan balik.
F. JARINGAN SIJARIEMAS
Aplikasi SijariEMAS sudah digunakan di sejumlah kabupaten/kota seperti
tercantum dalam daftar di bawah ini. Jumlah kabupaten/kota yang menggunakan
kemungkinan besar akan bertambah seiring kebutuhan akan sistem informasi dan
komunikasi rujukan yang memadai di kabupaten/kota lain.
1. Provinsi Sumatera Utara
a) Kabupaten Asahan
b) Kabupaten Deli Serdang
c) Kabupaten Langkat
d) Kabupaten Labuhan Batu
e) Kabupaten Madina
f) Kabupaten Pakpak Bharat
2. Provinsi Bengkulu
a) Kabupaten Lebong
3. Provinsi Banten
a) Kota Cilegon
b) Kabupaten Lebak
c) Kabupaten Serang
d) Kota Serang
e) Kabupaten Tangerang
f) Kota Tangerang
4. Provinsi Jawa Barat
a) Kabupaten Bandung
b) Kabupaten Bogor
c) Kota Bogor
d) Kabupaten Cirebon
e) Kabupaten Indramayu
f) Kabupaten Karawang
g) Kabupaten Majalengka
5. Provinsi Jawa Tengah
a) Kabupaten Banyumas
b) Kabupaten Brebes
c) Kabupaten Cilacap
d) Kabupaten Grobogan
e) Kabupaten Kudus
f) Kabupaten Pekalongan
g) Kota Semarang
h) Kabupaten Tegal
6. Provinsi Jawa Timur
a) Kabupaten Blitar
b) Kabupaten Jombang
c) Kabupaten Malang
d) Kabupaten Nganjuk
e) Kabupaten Pasuruan
f) Kabupaten Sidoarjo
g) Kabupaten Tuban
7. Provinsi Kalimantan Selatan
a) Kabupaten Kotawaringin Timur
8. Provinsi Sulawesi Selatan
a) Kabupaten Bone
b) Kabupaten Bulukumba
c) Kabupaten Gowa
d) Kabupaten Luwu Timur
e) Kabupaten Maros
f) Kota Makassar
g) Kota Parepare
h) Kabupaten Pinrang
i) Kabupaten Takalar
j) Kabupaten Wajo
G. PEMBIAYAAN SIJARIEMAS
Salah satu kekurangan dari sijariemas adanya besarnya biaya operasional.
Kebutuhan biaya untuk imlementasi SijariEMAS antara lain mencakup pembiayaan
untuk operasionalisasi perangkat lunak, pelatihan, promosi/sosialisasi, kegiatan
monitoring, dan evaluasi.
2. Layar IGD
Tampilan Layar IGD berisi status petugas medis dan paramedis yang
berjaga pada hari itu, serta rekapan rujukan yang masuk.
3. Rujukan IGD
Tampilan layar rujukan IGD ialah tampilan utama dalam aplikasi ini,
rujukan yang masuk di sistem akan membunyikan alarm dan memunculkan
rujukan yang dikirim oleh fasilitas kesehatan lain atau yang lebih rendah,
terdapat maksimal respon time yaitu 10 menit dalam memberikan jawaban
status rujukan di terima di fasilitas kesehatan tersebut atau ditolak sesuai
dengan instruksi Dokter penanggungjawab.
4. Data rujukan
Tampilan data rujukan merupakan tampilan dari semua data rujukan masuk
baik pasien tersebut diterima ataupun ditolak.
5. Input rujukan
Tampilan input rujukan dapat digunakan untuk menginput pasien rujukan
sijariemas yang datang di fasilitas kesehatan tersebut.
6. Direktori RS
Tampilan layar Direktori RS berisi data ketersediaan bed atau tempat tidur
pasien, alat – alat di fasilitas ksehatan, status ketersediaan petugas medis
danparamedis, stok persediaan darah dan pelayanan ambulance.
7. Pesan masuk
Tampilan layar Pesan masuk digunakan untuk komunikasi dua arah antara
fasilitas kesehatan perujuk dengan fasilitas kesehatan yang dituju.
8. Ganti Password
9. Log Out