Anda di halaman 1dari 30

KELOMPOK 4

Sherly Amriana
Sisca Linda Sari
Sudari
 Pertumbuhan (growth) adalah berkaitan
dengan masalah perubahan dalam besar
jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ
maupun individu, yang bs diukur dengan ukuran
berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang
(cm, meter), umur tulang dan keseimbangan
metabolic (retensi kalsium dan nitrogen tubuh);
sedangkan perkembangan (development)
adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam
struktur dan pungsi tubuh yg lebih komleks
dalam pola yg teratur dan dapat diramalkan
,sebagian hasil dari proses pematangan.
 a. Perkembangan merupakan hal yang terartur dan mengikuti
rangkaian tertentu
 b. Perkembangan adalah sesuatu yang terarah dan berlangsung
terus menerus, dalam pola
 sebagai berikut :
 • Cephalocaudal : pertumbuhan berlangsung terus dari kepala ke
arah bawah bagian tubuh
 • Proximodistal : perkembangan berlangsung terus dari daerah
pusat ( proksimal ) tubuh kea
 rah luar tubuh ( distal )
 • Differentiation : ketika perkembangan berlangsung terus dari
yang mudah kearah yang lebih
 kompleks.
 • Perkembangan merupakan hal yang kompleks, dapat diprediksi ,
terjadi dengan pola yang
 konsisten dan kronologis
 1. Masa Bayi : usia 0 – 1 tahun
 a. masa neonatal (0-28 hari), terjadi adaptasi
lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi
 darah, serta mulainya berfungsi organ-
oragan tubuh lainnya.
 1) Masa neonatal dini : 0-7 hari
 2) Masa neonatal lanjut : 8-28 hari
 Perbandingan berbagai bagian tubuh bayi baru lahir
sangat berlainan dengan proporsi janin, balita, anak besar
atau dewasa; ukuran kepalanya relatif besar, muka
berbentuk bundar, mandibula kecil, dada lebih bundar,
dan batas antrieor posterior kurang mendatar, abdomen
lebih membuncit, ekstrimitas relatif lebih pendek.
 Berat badan bayi baru lahir adalah kira-kira 3000 g,
biasanya anak laki-laki lebih berat dari anak perempuan.
Lebih kurang 95% bayi cukup bulan mempunyai berat
badan antara 2500 – 4500 g. Panjang badan rata-rata
waktu lahir adalah 50 cm, lebih kurang 95% diantaranya
menunjukkan panjang badan sekitar 45 –55 cm.
Pertumbuhan fisik adalah hasil dari perubahan bentuk dan
fungsi dari organisme.
 1. Berat badan
 Pada bayi yg lahir cukup bulan, berat badan waktu lahir
akan kembali pada hari kesepuluh berat badan menjadi 2
kali berat badan waktu lahir pada bayi umur 5 bulan,
menjadi 3 kali berat badan lahir pada umur satu tahun, dan
menjadi empat kali berat badan lahir pada umur 2 tahun.
Pada masa pra sekolah kenaikan berat badan rata-rata kg/
pertahun.
 Kenaikan berat badan anak pada pada tahun pertama
dalam kehidupanya adalah :
 1. 700-1000 gram/bulan pada triwulan pertama.
 2. 500-600 gram/bulan pada triwulan kedua.
 3. 350-450 gram/bulan pada triwulan ke tiga.
 4. 250-350 gram/bulan pada triwulan ke empat.
 2. Tinggi badan
 Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50 cm.Secara garis
besar, tinggi badan anak dapat diperkirakan, sebagai berikut:
 1) tahun 1,5 kali TB lahir
 2) 4 tahun 2 x TB lahir
 3) 6 tahun 1,5 x TB setahun
 Menurut Berhman,1992 adalah sebagai berikut :
 a. Lahir : 50 cm
 b. Umur 1 tahun : 75 cm
 c. 2-12 tahun : umur (tahun) x 6 + 77
 Rumus prediksi tinggi akhir anak sesuai dengan potensi genetik
berdasarkan data tinggi badan orangtua dengan asumsi bahwa
semuanya tumbuh optimal sesuai dengan potensinya, adalah
sebagai berikut (Titi, 1993) :
 TB anak perempuan = ( TB ayah – 13 cm) + TB ibu ± 8,5 cm
 2
 TB anak laki-laki = ( TB ibu + 13 cm ) + TB ayah ± 8,5 cm
 Usia 1 bulan
 Di hari-hari pertama setelah kelahiran, bayi belum bisa membuka
matanya. Namun setelah berjalan beberapa hari kemudian, ia
akan bisa melihat pada jarak 20 cm.
 Bulan pertama ini bayi akan memulai adaptasinya dengan
lingkungan baru
 Memiliki gerakan refleks alami.
 Memiliki kepekaan terhadap sentuhan.
 Secara refleks kepalanya akan bergerak ke bagian tubuh yang
disentuh.
 Sedikit demi sedikit sudah bisa tersenyum.
 Komunikasi yang digunakan adalah menangis. Arti dari tangisan
itu sendiri akan Anda ketahui setelah mengenal tangisannya,
apakah ia lapar, haus, gerah, atau hal lainnya.
 Peka terhadap sentuhan jari yang disentuh ke tangannya hingga
ia memegang jari tersebut.
 Tiada hari tanpa menghabiskan waktunya dengan tidur.
 Usia 2 bulan
 Sudah bisa melihat dengan jelas dan bisa membedakan
muka dengan suara.
 Bisa menggerakkan kepala ke kiri atau ke kanan, dan ke
tengah.
 Bereaksi kaget atau terkejut saat mendengar suara keras.
 Usia 3 bulan
 Sudah mulai bisa mengangkat kepala setinggi 45 derajat.
 Memberikan reaksi ocehan ataupun menyahut dengan
ocehan.
 Tertawanya sudah mulai keras.
 Bisa membalas senyum di saat Anda mengajaknya bicara
atau tersenyum.
 Mulai mengenal ibu dengan penglihatannya, penciuman,
pendengaran, serta kontak.
 Usia 4 bulan
 Bisa berbalik dari mulai telungkup ke terlentang.
 Sudah bisa mengangkat kepala setinggi 90 derajat.
 Sudah bisa menggenggam benda yang ada di jari
jemarinya.
 Mulai memperluas jarak pandangannya.
 Usia 5 bulan
 Dapat mempertahankan posisi kepala tetap tegak
dan stabil.
 Mulai memainkan dan memegang tangannya sendiri.
 Matanya sudah bisa tertuju pada benda-benda kecil.
 Usia 6 bulan
 Bisa meraih benda yang terdapat dalam
jangkauannya.
 Saat tertawa terkadang memperlihatkan
kegembiraan dengan suara tawa yang ceria.
 Sudah bisa bermain sendiri.
 Akan tersenyum saat melihat gambar atau saat
sedang bermain.
 Usia 7 bulan
 Sudah bisa duduk sendiri dengan sikap bersila.
 Mulai belajar merangkak.
 Bisa bermain tepuk tangan dan cilukba.
 Usia 8 bulan
 Merangkak untuk mendekati seseorang atau mengambil
mainannya.
 Bisa memindahkan benda dari tangan satu ke tangan
lainnya.
 Sudah bisa mengeluarkan suara-suara seperti, mamama,
bababa, dadada, tatata.
 Bisa memegang dan makan kue sendiri.
 Dapat mengambil benda-benda yang tidak terlalu besar.
 Usia 9 bulan
 Sudah mulai belajar berdiri dengan kedua kaki yang juga
ikut menyangga berat badannya.
 Mengambil benda-benda yang dipegang di kedua
tangannya.
 Mulai bisa mencari mainan atau benda yang jatuh di
sekitarnya.
 Senang melempar-lemparkan benda atau mainan.
 Usia 10 bulan
 Mulai belajar mengangkat badannya pada posisi berdiri.
 Bisa menggenggam benda yang dipegang dengan erat.
 Dapat mengulurkan badan atau lengannya untuk meraih
mainan.
 Usia 11 bulan
 Setelah bisa mengangkat badannya, mulai belajar berdiri
dan berpegangan dengan kursi atau meja selama 30 detik.
 Usia 12 bulan
 Mulai berjalan dengan dituntun.
 Bisa menyebutkan 2-3 suku kata yang sama.
 Mengembangkan rasa ingin tahu, suka memegang apa
saja.
 Mulai mengenal dan berkembang dengan lingkungan
sekitarnya.
 Reaksi cepat terhadap suara berbisik.
 2. Tumbuh kembang Masa Balita
 Balita adalah umur mulai dari 1 sampai 5
tahun, atau umur bawah 5 tahun
 3. Masa Prasekolah
 Pra sekolah yaitu masa di mana unur 5
sampai 6 tahun. Pada saat ini pertumbuhan
berlangsung dengan stabil, terjadi
perkembangaan dengan aktifitas jasmani
yang bertambah dan meningkaatnya
keterampilan dan proses berpikir
 a. Kemampuan Bicara dan Bahasa
 Masa bayi adalah masa dimana kontak erat
antara ibu dan anak terjalin sehingga dalam
masa ini, pengaruh ibu dalam mendidik anak
sangat besar. Kemampuan bicara bayi masih
dalam bentuk pra bicara, yang diekspresikan
dengan cara menangis, mengoceh, gerakan
isyarat dan ekspresi wajah seperti tersenyum.
Bahkan pada masa ini lebih sering muncul
senyum sosial sebagai reaksi terhadap
rangsangan dari luar
Kemampuan bicara dan berbahasa pada masa bayi sbb:

Usia Kemampuan Bicara dan Bahasa


prabicara,
0-3 bulan meniru suara-suara,
mengenali berbagai suara.
mencari sumber suara,
3-6 bulan
menirukan kata-kata..
menyebutkan nama gambar di
buku majalah,
6-9 bulan
menunjuk dan menyebutkan nama
gambar-gambar.
menirukan kata-kata
9-12 bulan berbicara dengan boneka
bersenandung dan bernyanyi.
 Melalui perhatian dan perilaku orangtua akan
memberi kerangka pada bayi dalam berinteraksi
dan pengalaman yang terpenting bagi bayi
karena keluarga adalah melibatkan proses kasih
sayang. Kemampuan bayi untuk bersosialisasi
mulai muncul, dasar-dasar sosial mulai dibentuk,
yang diperoleh dengan cara mencontoh perilaku
pada situasi sosial tertentu, misalnya
mencontoh perilaku sosial dari kakak atau orang
tuanya, yang akhirnya akan mempengaruhi cara
penyesuaian pribadi dan sosialnya dikemudian
hari.
Kemampuan sosialisasi dan kemandirian pada masa bayi sbb:

Usia Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian

memberi rasa aman dan kasih sayang,


mengajak bayi tersenyum,
mengajak bayi mengamati benda-benda dan keadaan di sekitarnya,
0-3 bulan
meniru ocehan dan mimik muka bayi,
mengayun bayi,
menina bobokan.

bermain "ciluk ba',


3-6 bulan melihat dirinya di kaca,
berusaha meraih mainan.

mulai bermain atau 'bersosialisasi' dengan orang lain.


6-9 bulan Mulai melambaikan tangan jika ditinggal pergi.
Mulai membalas lambaian tangan orang lain.

Minum sendiri dari sebuah cangkir,


9-12 bulan Makan bersama-sama
Menarik mainan yang letaknya agak jauh.
 Pengertian Imunisas
 Imunisasi adalah suatu usaha memberikan
kekebalan pada bayi dan anak terhadap
penyakit tertentu, sedangkan vaksin adalah
kuman atau racun kuman yang dimasukkan
kedalam tubuh/anak yang disebut antigen.
Dalam tubuh antigen akan bereaksi dengan
anti body sehingga akan terjadi kekebalan.
Juga vaksin yang dapat berlangsung menjadi
racun terhadap kuman yang disebut anti
toksin.
 a. Untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada
seseorang dan menghilangkan pada penyakit tertentu pada
sekelompok masyarakat atau bahkan menghilangkan penyakit
tertentu dari dunia seperti pada imunisasi cacar
 b. Untuk menimbulkan dan meningkatkan kekebalan
seseorang terhadap penyakit infeksi
 c. Untuk memberikan data tahan tubuh yang sebesar-
besarnya pada resipen agar tidak menjadi sakit / hanya
mengalami gejala klinik seandainya resipen sakit alami tanpa
membahayakan resipen
 d. Untuk memberikan kekebalan kepada bayi anak, maupun
ibu hamil dengan maksud untuk menurunkan angka morbiditas
dan mortalitas akibat penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi
 e. Untuk memberikan kekebalan pada bayi agar dapat
mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang
disebabkan penyakit tertentu.
 Imunisasi BCG
 Pengertian Imunisasi BCG adalah imunisasi yang diberikan untuk
menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit TBC.
 pemberian imunisasi BCG dan usia pemberian, frekuensi pemberian
imunisasi BCG adalah 1 kali dan tidak perlu di ulang (boster), karena vaksin
BCG berisi kuman hidup sehingga antibodi yang dihasilkan tinggi terus
 cara pemberian imunisasi BCG adalah melalui intradermal dengan lokasi
penyuntikan pada lengan kanan atas (sesuai anjuran WHO) atau
penyuntikan pada paha.
 tanda keberhasilan, adalah timbulnya indurasi (benjolan) kecil dan eritema
(merah) didaerah beks suntikan setelah 1 atau 2 minggu kemudian yang
berubah menjadi pustula, kemudian pecah menjadi ulkus (luka). tidak
menimbulkan nyeri dan panas. luka ini akan sembuh sendiri dan
meninggalkan tanda parut.
 efek samping imunisasi BCG : umumnya tidak ada.
 kontra indikasi imunisasi BCG : imunisasi BCG tidak dapat diberikan pada
anak yang berpenyakit TB atau menunjukan uji Mantoux positif.
 Imunisasi Polio
 pengertian imunisasi polio adalah imunisasi yang
diberikan untuk menimbulkan kekebalan terhadap
penyakit poliomielitis, yaitu penyakit radang yang
menyerang saraf dan dapat mengakibatkan
kelumpuhan.
 waktu pemberian adalah pada bayi usia 0-11 bulan,
namun biasanya pemberian vaksin DPT
 cara pemberian imunisasi polio melalui oral /mulut
 efek samping imunisasi polio, hampir tidak ada efek
samping, hanya sebagian kecil yang mengalami
pusing, diare ringan, dan sakit otot, itupun sangan
jarang
 Imunisasi DPT
 pengertian imunisasi DPT adalah imunisasi yang diberikan
untuk mencegah terjadinya penyakit difteri, pertusis, dan
tetanus.
 pemberian imunisasi dan usia pemberian, imunisasi DPT
diberikan sebanyak 3 kali yaitu pada usia 2 bulan, 4 bulan
dan 6 bulan
 cara pemberian: disuntikan melalui intamuskuler(IM)
 efek samping Imunisasi DPT: biasanya hanya demam dan
rewel selama 1-2 hari, kemerahan, pembengkakan, agak
nyeri atau pegal-pegal pada daerah penyuntikan yang
akan hilang sendiri dalam beberapa hari. Bila demam
dapat diberikan penurun panas.
 kontra indikasi, imunisasi DPT tidak dapat diberikan pada
bayi yang sedang demam, mudah kejang, dan menderita
infeksi otak.
 Imunisasi Cmpak
 pengertian Imunisasi Campak adalah imunisasi yang
diberikan untuk mencegah penyakit campak pada
anak karena penyakit ini sangat menular
 pemberian imunisasi dan usia pemberian, frekuensi
pemberian imunisasi campak adalah 1 kali dan
diberikan pada usia bayi 9 bulan.
 cara pemberian, adalah melalui suntikan subkutan
 efek samping imunisasi, jarang terjadi reaksi akibat
imunisasi, namun kadang terjadi demam ringan dan
efek kemerahan/ bercak merah pada pipi dibawah
telinga pada hari ke 7-8 setelah penyuntikan.
 kontra indikasi imunisasi campak, adalah infeksi akut
yang disertai demam, TBC tanpa pengobatan, dan
kekurangan gizi berat.
 Imunisasi Hepatitis B
 Pengertian imunisasi hepatiti B adalah imunisasi yang
diberikan untuk mencegah penyakit hepatitis B yaitu
penyakit infeksi yang dapat merusak hati.
 pemberian imunisasi dan usia pemberian, sebaiknya
diberikan dalam 12 jam setelah kelahiran dengan
syarat kondisi bayi stabil, tidak ada gangguan paru-
paru dan jantung, dilanjutkan pada usia 1 bulan, dan
usia 3-6 bulan
 cara pemberian imunisasi hepatitis B , adalah melalui
intra muskuler(IM)
 efek samping imunisasi hepatitis B, umumnya tidak
terjadi, jika pun terjadi(namun sangat jarang) berupa
nyeri pada tempat penyuntikan atau demam ringan
namun akan menghilang dalam 2 hari
 Jadwal pemberian imunisasi dasar

 0-7 hari :HBo
 1 bulan :BCG, polio 1
 2 bulan :DPT/HBo1, polio 2
 3 bulan :DPT/HBo2, polio 3
 4 bulan :DPT/HBo3, polio 4
 9 bulan :campak
 Indikasi kontra imunisasi.
 Pada dasarnya, sedikit sekali kondisi yang me-
nyebabkan imunisasi harus ditunda. Pilek, batuk, suhu
sedikit meningkat, bukan halangan untukimunisasi.
 Kondisi dimana imunisasi tidak dapat diberikan:
 Sakit berat dan akut; Demam tinggi;
 Reaksi alergi yang berat atau reaksi anafilaktik;
 Bila anak menderita gangguan sistem imun berat (sedang
menjalani terapi steroid jangka lama, HIV) tidak boleh diberi
vaksin hidup (polio oral,MMR,BCG, cacar air).
 Alergi terhadap telur, hindari imunisasi influenza
Beberapa kondisi di bawah ini bukan halangan untuk imunisasi:
Gangguan saluran napas atas atau gangguan saluran cerna ringan
Riwayat efek samping imunisasi dalam keluarga.
Riwayat kejang dalam keluarga.
Riwayat kejang demam
Riwayat penyakit infeksi terdahulu
Kontak dengan penderita suatu penyakit infeksi
Kelainan saraf menetap seperti palsi serebral, sindrom Down
Eksim dan kelainan lokal di kulit
Penyakit kronis (jantung, paru, penyakit metabolik)
Terapi antibiotika; terapi steroid topikal (terapi lokal, kulit, mata)
Riwayat kuning pada masa neonatus atau beberapa hari setelah
lahir
Berat lahir rendah
Ibu si anak sedang hamil
Usia anak melebihi usia rekomendasi imunisasi
 Anak sejak lahir telah memiliki potensi yang berbeda satu sama
lain. Oleh karena itu perlu diberi dorongan, bimbingan dan
pengaruh positif agar dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal. Dalam pemberian pengaruh ini pendidik perlu
mengetahui masa perkembangan anak. Pengaruh kebaikan yang
diberikan kepada anak sebaiknya dihubungan dengan berbagai
kecerdasan yang dimiliki akan. Supaya nanti dapat menghasilkan
manusia yang berkepribadian utuh.
 Untuk melindungi bayi dan anak dari penyakit yang
membahayakan fisik dan jiwa anak, maka mereka perlu
diimunisasi.
 Ibu hamil juga perlu mendapatkan imunisasi untuk melindungi
diri sendiri beserta bayi yang dikandungnya terhadap tetanus.
Maka peran suami, ibu, calon ibu, sanagt dibutuhkan demi
melindungi bayi dan anak dari penyakit mematikan maupun
cacat seumur hidup.
Klompok 4

Anda mungkin juga menyukai