Anda di halaman 1dari 3

REFLEKSI KASUS MENGENAI IMUNISASI BCG

Disusun oleh:
Rista Novia
1910104199

PROGRAM STUDI KEBIDANAN SARJANA


TERAPAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS “AISYIYAH
YOGYAKARTA
2020
REFLEKSI KASUS

a. Deskripsi
Ketika saya berdinas diruang anak di puskesmas X, pada saat itu saya sedang dinas pagi dan
tiba-tida ada pasien datang dengan kedaan panas dan ibunya ingin bayi tersebut di imunisasi
BCG. Bayi tersebut berusia 1,5 bulan dengan keadaan panas. Bayi langung diperiksa dengan
hasil BB 3000 gram, suhu 38 derajat dan PB 50 cm dan bayi rewel. Bidan langsung
menyarankan untuk membawa pulang bayinya untuk perwatan lebih lanjut diberi obat dan
dilakukan konseling untuk imunisasi BCG pada sat bayi berumur 2 bulan.

b. Perasaan saat menghadapi kasus tersebut


Perasaan saya saat menghadapi kasus tersebut saya merasa kaget karena pada saat itu adalah
pertama kalinya saya melihat bayi panas dan rewel ibunya meminta ingin di imunisasi.

c. Evaluasi: sisi negatif dan positif dari kasus/kejadian


Sisi negatif
Karena itu adalah kejadian pertama yang saya temukan, saya masih merasa bingung harus
bertindak seperti apa, saya baru bisa membantu menyiapkan untuk pemeriksaan fisik bayi.
Sisi positif
Dari kejadian itu saya belajar bagaimana penanganan bayi sakit dan konseling mengenai
imunisasi.

d. Analisis
a) Mengapa kasus tersebut menarik?
Kasus tersebut menarik karena imunisasi daar penting dilakukan sesuai standar yang
diterapkan seperti kapan dan waktu yang tepat dilakukan imunisasi tapi berdasarkan
kasus tersebut selain melihat umur dan waktu harus melihat keadaan umum bayi
tersebut.
b) Mengapa bisa terjadi?
Hal tersebut dapat terjadi karena bayi sedang sakit sehingga tidak memungkinkan untuk
diimunisasi.
c) Bagaimana hubungannya dengan kompetensi bidan?
Pada saat hal tersebut terjadi, peran bidan adalah memberikan terapi penanganan bayi
sakit dan konseling imunisasi.
d) Analisis dapat dilihat dari berbagai aspek
Kejadian ini merupakan kejadian yang mempengaruhi keadaan pasien. Apabila
ditangani dengan lambat akan berakibat fatal terhadap pasien. Disinilah peran bidan
untuk kejadian gawat darurat dalam asuhan pada bayi.

e. Kesimpulan
Seorang bidan dituntut untuk pandai, kritis dan hebat dalam analisis. Tujuannnya adalah
untuk menyelesaikan masalah – masalah serta keluhan yang dirasakan/terjadi pada pasien,
untuk itu seorang perawat di tuntut untuk banyak tahu dan banyak ilmu, serta hebat dalam
kompetensi baik hard skill ataupun soft skill salah satunya adalah penanganan pasien gawat.

f. Rencana tindakan
Dari kejadian itu saya akan berusaha untuk dapat memberikan penanganan terhadap pasien
dengan keadaan sakit dan tidak lalai mengobservasi pasien pada proses kelahiran apakah
bayi tersebut terus akit atau sudah tidak sehingga pemberian imunisasi bisa tepat waktu.

Anda mungkin juga menyukai