Anda di halaman 1dari 2

Fever of Unknown Origin

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1-2

1. Pengertian Demam akut dengan penyebab yang tidak jelas sesudah anamnesis dan pemeriksaan
fisik secara teliti selama 7 hari.
2. Anamnesa a. Riwayat imunisasi
b. Adanya paparan terhadap infeksi
c. Adanya gejala
- Nyeri menelan
- Nyeri telinga
- Batuk, sesak napas
- Muntah, diare
- Nyeri/menangis waktu buang air kecil
3. Pemeriksaan a. Ukur suhu tubuh
Fisik b. Tentukan derajat sakitnya
c. Subyektif
- Kualitas tangis
- Reaksi terhadap orangtua
- Tingkat kesadaran
- Warna kulit/selaput lendir
- Derajat hidrasi
- Interaksi
d. Obyektif
- Tidak tampak sakit
- Tampak sakit
- Sakit berat/toksis
4. Kriteria a. Suhu lebih dari 38.3°C
Diagnosa b. Demam lebih dari 3 minggu
c. Tidak ditemukan diagnosis setelah dicari penyebabnya selama 1 minggu di rumah
sakit
5. Diagnosa Demam tanpa kausa jelas (fever of unknown origin)
Kerja
6. Diagnosa a. Infeksi bakteri/virus, 40-50% : ISK, TB, Demam Tifoid, Malaria, Otitis Media,
Banding Salmonellosis, Brucellosis, CMV, EBV, dan Hepatitis
b. Penyakit vascular-kolagen, (10-20%) : Rheumatoid Artritis, Juvenille RA, SLE,
Poliartritis Nodosa, RF dan Penyakit Kawasaki
c. Keganasan, 5-10% : HL, NHL, Leukemia, Ewing Sarcoma, Sarcoma,
Neuroblastoma
7. Pemeriksaan a. Bila anak terlihat sakit berat diperlukan pemeriksaan laboratorium termasuk darah
Penunjang lengkap, urinalisis, dan kultur
b. Leukosit > 15.000/uL meningkatkan resiko bakteremia menjadi 3-5%, bila >
20.000/uL risiko menjadi 8-10%
c. Untuk mendeteksi bakteremia tersembunyi hitung neutrofil absolute lebih sensitive
dari hitung leukosit atau batang absolute
d. Hitung absolute neutrofil > 10.000/uL meningkatkan resiko bakteremia menjadi 8-
10%
e. Pemeriksaan biakan darah dianjurkan karena 6-10% anak dengan bakteremia dapat
berkembang menjadi infeksi bakteri yang berat, terutama pada anak yang terlihat
sakit berat
8. Terapi a. Non Medikamentosa
- Istirahat yang cukup
- Minum air putih yang cukup

b. Medikamentosa
- Anak yang tidak tampak sakit tidak perlu pemeriksaan laboratorium maupun
dirawat dan tidak perlu diberi antibiotik
- Apabila dari anamnesis, pemeriksaan fisis, dan laboratorium menunjukkan
hasil risiko tinggi untuk terjadinya bakteremia tersembunyi, harus segera
diberikan antibiotik setelah pengambilan sediaan untuk biakan
Catatan : terutama bila hitung leukosit > 15.000/uL atau hitung total neutrofil
absolut > 10.000/uL
- Pemberian antibiotik secara empirik harus memperhitungkan kemungkinan
peningkatan resistensi bakteri
Antibiotik pilihan. Secara empirik antara lain
Nama Obat Dosis
Bayi 1-3 bulan : Oral 20-30 mg/kgBB/hari dalam dosis
terbagi setiap 12 jam
Amoksisilin
>10 tahun, 250 mg setiap 8 jam
<10 tahun, 125 mg setiap 8 jam
Neonatus : 25-50 mg/kgBB/kali, jika usia 1 minggu,
setiap 12 jam, usia 2-4 mg, setiap 6-8 jam
Ampicilin Bayi dan Anak
Oral : 7,5-25 mg/kgBB/kali, setiap 6 jam
IV,IM : 10-25 mg/kgBB/kali, setiap 6 jam
Neonatus : 20-50 mg/kgBB/hari. Pemberian infus IV
Seftriaxon pada neonatus selama 60 menit
Bayi dan Anak : IV,IM, 20-50 mg/kgBB.hari

Bila alergi terhadap kedua obat tersebut, pilih obat lain sesuai hasil uji
resistensi.
9. Edukasi a. Berikan keterangan gejala penyakit dengan jelas.
b. Jangan minum antibiotik sembarangan.
10. Prognosis Tergantung ketepatan pengobatan dan daya tahan tubuh, usia.
11. Kepustakaan 1. Bannister BA, Begg NT, Gillespie SH. Pyrexia of Unknown origin. Oxford:
Blackwell Science; 1996, h. 414-27
2. Lorin MI, Ferigin RD. Fever of unknown origin.Dalam: Feigin RD, Cherry JD,
penyunting. Textbook of pediatric infectious disease. Edisi ke-3. Philadelphia:
Saunders; 1992, h. 1012-22
3. Lorin MI.Fever: pathogenesis and treatment. Dalam: Feigin RD, Cherry JD,
penyunting. Textbook of pediatric infectious disease. Edisi ke-3. Philadelphia:
Saunders; 1992, h. 148-52
4. Miller ML, Szer L, Yogev R, Bernstein B. fever of unkown origin. Pediatr clin
North Am. 1995; 999-1015
5. Radhi AS, Carroll JE. Fever in pediatric practice. Edisi ke-1. London: Blackwell
Scientific publications 1994, h. 15-236
6. Shapiro ED. F, penyunting Principles and practice of pediatrics infectious
diseases. Edisi ke-2. Philadelphia, PA: Elsevier Science; 2003, h.110-4

Anda mungkin juga menyukai