Anda di halaman 1dari 3

PENCEGAHAN PENCULIKAN BAYI DAN KELOMPOK RENTAN

No. Revisi Halaman


No. Dokumen .... 1/2
SPO/HPK/004
Ditetapkan
Direktur RSIA Rika Amelia,
RSIA Rika Amelia
Jln SMB II No 18 Albar
KM 11 Palembang Tanggal Terbit
STANDAR ...../...../......
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Yurika Amelia

PENGERTIAN Tindakan pencegahan terhadap penculikan bayi, anak dan


kelompok rentan.

Melindungi pasien (bayi /anak /kelompok rentan) dari tindak


TUJUAN penculikan di lingkungan rumah sakit.

1. SK Direktur RSIA Rika Amelia tentang Kebijakan Perlindungan


Pasien terhadap Kekerasan Fisik.
KEBIJAKAN 2. SK Direktur RSIA Rika Amelia tentang Perlindungan Pasien
Sesuai Kelompok Risiko.

1. Lakukan pemeriksaan secara berkala di ruang rawat bayi/ anak/


manula/ pasien yang tidak dapat melindungi dirinya sendiri.
2. Lakukan monitoring ruangan dengan menggunakan CCTV.
3. Larang orang asing yang tidak berkepentingan berada pada
area tersebut.
4. Awasi dengan disiplin pintu keluar di ruang rawat bayi / anak
kepada semua orang yang akan meninggalkan rumah sakit
dengan bayi/ anak.
PROSEDUR 5. Pastikan bahwa keluarga yang akan mengambil bayi membawa
surat serah terima bayi (STB) sesuai identitas, yang akan
diperiksa kelengkapannya oleh bidan yang bertugas.
6. Jika terjadi penculikan maka bidan/perawat yang bertugas akan
langsung memastikan ditempat.
7. Kemudian langsung menghubungi line security, menjelaskan
ada kejadian penculikan.
8. Security akan berkoordiansi dengan tim security dan melakukan
pemeriksaan terhadap seluruh area rumah sakit.

1. SATPAM
UNIT TERKAIT
2. Semua Unit Pelayanan

1. Panduan Perlindungan Terhadap Kekerasan Fisik


DOKUMEN TERKAIT
2. Surat Serah Terima Bayi
PERLINDUNGAN KEKERASAN FISIK TERHADAP PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO/HPK/005 .... 2/2

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSIA Rika Amelia,
RSIA Rika Amelia
...../...../......
Jln SMB II No 18 Albar
KM 11 Palembang
STANDAR
PROSEDUR dr. Yurika Amelia
OPERASIONAL
Kekerasan fisik adalah tindakan agresi dan penyerangan pada
kebebasan atau martabat seseorang. Kekerasan fisik dapat
PENGERTIAN dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang.

Melindungi kelompok pasien berisiko dari kekerasan fisik yang


dilakukan oleh pengunjung, staf rumah sakit dan pasien lain serta
TUJUAN menjamin keselamatan kelompok pasien berisiko yang mendapat
pelayanan di Rumah Sakit.

1. Undang - Undang Nomor : 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.


2. Undang - Undang Nomor : 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
3. Undang - Undang Nomor : 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran.
4. Undang - Undang Nomor : 32 Tahun 2004 tentang Hak Asasi
Manusia.
5. Undang - Undang Nomor : 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak.
6. Peraturan Pemerintah Nomor : 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan
KEBIJAKAN
Keuangan Badan Layanan Umum (BLU).
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 269/Menkes/Per/III/
2008
tentang Rekam Medis.
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor
290/Menkes/Per/III/2008
tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran.
9. SK Direktur RSIA Rika Amelia tentang Kebijakan Perlindungan
Pasien terhadap Kekerasan Fisik.
10. SK Direktur RSIA Rika Amelia tentang Perlindungan Pasien
Sesuai Kelompok Risiko.

1. Petugas Rumah Sakit melakukan proses mengidentifikasi


PROSEDUR pasien berisiko.
PERLINDUNGAN KEKERASAN FISIK TERHADAP PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/HPK/005 .... 1/1
RSIA Rika Amelia
Jln SMB II No 18 Albar
KM 11 Palembang
2. Bila tindak kekerasan fisik dilakukan oleh pasien : Perawat
unit bertanggung jawab untuk mengamankan kondisi dan
memanggil dokter medis untuk menilai kebutuhan fisik dan
psikologis dan mengecualikan masalah medis pasien
tersebut.
3. Bila tindak kekerasan dilakukan oleh anggota staf rumah
sakit : Perawat unit bertanggung jawab menegur staf
tersebut dan melaporkan insiden ke kepala bidang terkait
untuk diproses lebih lanjut.
4. Bila tindak kekerasan dilakukan oleh pengunjung : Staf
bertanggung jawab dan memiliki wewenang untuk
memutuskan diperbolehkan atau tidak pengunjung tersebut
memasuki area Rumah Sakit.
5. Monitoring di setiap lobi, koridor rumah sakit, unit rawat inap,
rawat jalan maupun di lokasi terpencil atau terisolasi dengan
pemasangan kamera CCTV (Closed Circuit Television) yang
terpantau oleh Petugas Keamanan selama 24 jam terus
menerus.
6. Setiap pengunjung rumah sakit selain keluarga pasien
meliputi : tamu RS, detailer, pengantar obat atau barang,
dan lain-lain wajib melapor ke petugas keamanan dan wajib
memakai kartu Visitor.
7. Pemberlakuan jam berkunjung pasien : Senin – Minggu pagi
: jam 11.00 – 13.00 WIB Sore : jam 17.00 – 19 .00 WIB.
8. Petugas keamanan berwenang menanyai pengunjung yang
mencurigakan danmendampingi pengunjung tersebut
sampai ke pasien yang dimaksud.
9. Staf perawat unit wajib melapor kepada petugas keamanan
apabila menjumpai pengunjung yang mencurigakan atau
pasien yang dirawat membuat keonaran maupun kekerasan.
10. Petugas keamanan mengunci akses pintu penghubung antar
unit pada jam 21.00 WIB.

UNIT TERKAIT 1. SATPAM


2. Semua Unit Pelayanan

DOKUMEN TERKAIT Panduan Perlindungan Terhadap Kekerasan Fisik

Anda mungkin juga menyukai