Anda di halaman 1dari 18

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Umum

Pengumpulan data pada tesis ini diambil dari instansi terkait serta dari

laporan-laporan terdahulu yang semuanya itu akan berhubungan serta

menunjang pelaporan tesis pada pengolahan data dan pembahasan pada Bab

berikutnya, dengan demikian data yang diperlukan akan sesuai dengan

kebutuhan pada pembahasan pada Bab berikutnya. Adapun data-data tersebut

yang diambil seperti yang tertuang dibawah ini.

4.2 Data Teknis

4.2.1 Transportasi

Secara umum sarana transportasi yang digunakan untuk

menghubungkan Denpasar dengan Gilimanuk adalah transportasi darat dengan

menggunakan jaringan jalan existing. Salah satu ruas jalan existing yang

menghubungkan Denpasar-Gilimanuk dan termasuk dalam lingkup studi yang

dilakukan adalah ruas Jalan Tabanan-Antosari dengan panjang 17,262 Km.

4.2.2 Volume Lalu Lintas Jalan Eksisting

Volume lalu lintas merupakan elemen yang sangat penting setiap kita

membicarakan masalah jalan, karena jumlah pengguna jalan akan berpengaruh

terhadap kondisi jalan, kapasitas jalan maupun kecepatan kendaraan yang

melalui ruas jalan tersebut.

55
56

a. Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata

Volume lalu lintas didapat dengan melaksanakan survey lalu lintas

pada ruas jalan Tabanan-Antosari dengan menggunakan Prosedur Standar

Survey Lalu Lintas yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum

(Pebruari 2009). Berdasarkan prosedur tersebut maka dilakukan survey lalu

lintas selama 40 jam karena jumlah lalu lintas harian rata-rata pada ruas jalan

Tabanan-Antosari sudah lebih dari 10.000 kendaraan per hari.

Berdasarkan hasil survey yang dilaksanakan didapat lalu lintas harian

rata-rata sebesar 28.957 kendaraan/hari dengan rincian untuk masing-masing

arah sesuai Tabel 4.1, sedangkan rincian setiap jamnya dapat dilihat pada

lampiran 7 sampai dengan lampiran 10.

Dari hasil Tabel 4.1 kemudian diolah untuk menjadi satuan mobil

penumpang (smp) dengan menggunakan angka ekivalen kendaraan penumpang

sesuai Tabel 2.1 dan didapat hasil lalu lintas harian rata-rata sebesar 23.730

smp/hari sesuai Tabel 4.2 dengan volume lalu lintas jam puncak sebesar 1.324

smp, sedangkan rincian setiap jamnya dapat dilihat pada lampiran 7 sampai

dengan lampiran 10.


57

Tabel 4.1
Volume Lalu Lintas (kendaraan/hari)

Arah Survey
Jenis Kendaraan Tabanan- Antosari- Jumlah
Antosari Tabanan
1. LV (Kendaraan Ringan) 3.531 3.596 7.127
a. Sedan, Jeep 2.115 2.137 4.252
b. Oplet, Pick Up, Suburban, Combi, Mini Bus 355 363 718
c. Mobil Box, Micro Bus 1.061 1.096 2.157
2. MHV (Kendaraan Berat Menengah) 1.840 1.735 3.575
a. Bus Kecil 79 96 175
b. Truk 2 Sumbu 4 roda 151 164 315
c. Truk 2 Sumbu 6 roda 1.610 1.475 3.085
3. LT (Truk Besar) 160 142 302
a. Truk 3 Sumbu 132 109 241
b. Truk Gandengan - - -
c. Truk Semi Trailer 28 33 61
4. LB (Bus Besar) 171 167 338
5. MC (Sepeda Motor) 8.109 9.506 17.615
Jumlah 13.811 15.146 28.957
Sumber : Hasil Survey

Tabel 4.2
Volume Lalu Lintas (smp/hari)

LHR
Jenis Kendaraan
(smp/hari)

1. LV (Kendaraan Ringan) 7.126


2. MHV (Kendaraan Berat Menengah) 6.629
3. LT (Truk Besar) 646
4. LB (Bus Besar) 1.151
5. MC (Sepeda Motor) 8.177
Jumlah 23.730
Sumber : Hasil Survey
58

b. Angka Pertumbuhan Volume Lalu Lintas

Besarnya angka pertumbuhan volume lalu lintas pada ruas jalan

existing dari tahun 2005 – 2010 dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3
Perbandingan Volumen Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR)
Tahun 2005 dengan Tahun 2010

LHR (smp/hari) Pertumbuhan


Nama Ruas
2005 2010 (%)
Tabanan - Antosari 22.459 23.730 5,66
Sumber : Hasil Analisis, 2010

Berdasarkan nilai pertumbuhan tersebut diatas didapat nilai pertumbuhan

pertahun sebesar 1,13%.

4.2.3 Kapasitas dan Kinerja Jalan Eksisting

Kapasitas jalan eksisting dihitung berdasarkan Manual Kapasitas Jalan

Indonesia (Departemen Pekerjaan Umum, 1997) dengan mempergunakan

persamaan 2.5 serta Tabel 2.6 sampai dengan Tabel 2.9. Kapasitas jalan

menunjukkan tingkat ketersediaan ruang maksimum terhadap arus lalu lintas

dalam waktu tertentu yang didasarkan atas kondisi jalan. Adapun kapasitas

jalan eksisting pada Tahun 2010 dihitung dengan cara sebagai berikut

C = C0 x FCW x FCSP x FCSF

C = 3.000 x 1 x 0,9866 x 0,97

C = 2.871
59

Sedangkan tingkat kinerja jalan dihitung berdasarkan persamaan 2.6

dan hasil perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4
Kinerja Jalan Eksisting Tahun 2010

Lebar Arus Jam Kapasitas Derajat Tingkat


Jalan Puncak (Q) (C) Kejenuhan Pelayanan
(m) (smp/jam) (smp/jam) Q/C Ratio Jalan
7,00 1.324 2.871 0,461 C
Sumber : Hasil Analisis, 2010

4.2.4 Kecepatan Perjalanan dan Waktu Tempuh

Kecepatan perjalanan pada jalan eksisting diperoleh melalui

perhitungan hasil analisis derajat kejenuhan (Q/C = 0,461) dengan kecepatan

arus bebas (FV) berdasarkan grafik pada gambar 2.1. Kecepatan arus bebas

kendaraan ringan (FV) dan kecepatan arus bebas kendaraan selain kendaraan

ringan (FVL) dihitung menggunakan persamaan 2.2 sampai dengan persamaan

2.4, serta nilai-nilai yang tertera pada Tabel 2.2 sampai dengan Tabel 2.5.

FV = (FVo + FVW) x FFVSF x FFVRC

= (61 + 0) x 0,97 x 0,98

= 57,987
60

44,56 57,987

0,461

Gambar 4.1
Kecepatan Kendaraan

Dengan mempergunakan Gambar 4.1, derajat kejenuhan (Q/C = 0,461) ditarik

ke atas dihubungan dengan nilai kecepatan arus bebas (FV = 57,987) kemudian

ditari ke samping kiri untuk mendapatkan kecepatan kendaraan ringan sebesar

44,56 km/jam.

Untuk kendaraan selain kendaraan ringan, perhitungannya sebagai berikut :

FFV = FVo – FV

= 61 – 57,987 = 3,013

FVMHV = FVMHV,o – FFV x FVMHV,o / FVo

= 52 – 3,013 x 52/61

= 52 – 2,568 = 49,432

Dengan cara yang sama didapat kecepatan MHV = 39,70 km/jam.

Berdasarkan kecepatan kendaraan maka dapat dihitung waktu tempuh dengan

menggunakan persamaan 2.7. Dari analisis tersebut diperoleh hasil kecepatan


61

perjalanan serta waktu tempuh untuk masing-masing golongan kendaraan

sesuai yang ditunjukan pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5
Kecepatan Perjalanan dan Waktu Tempuh Kendaraan
Di Jalan Eksisting Tahun 2010

Kecepatan Waktu Tempuh


Tipe Kendaraan
(km/jam) (menit)
Kendaraan Ringan (LV) 44,56 23,24
Kendaraan Berat Menengah (MHV) 39,70 26,09
Truk Besar (LT) 45,10 22,96
Bus Besar (LB) 38,08 27,20
Sepeda Motor (MC) 40,24 25,74
Sumber : Hasil Analisis, 2010

4.3 Prediksi Lalu Lintas

Ada berbagai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan lalu lintas

dalam kendaraan dalam suatu wilayah yaitu pertumbuhan LHR, pertumbuhan

kepemilikan kendaraan, pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan

pertumbuhan tata guna lahan. Untuk memprediksi volume lalu lintas pada ruas

jalan Tabanan-Antosari setelah dilakukan penyempurnaan alinyemen berupa

jalan pintas dilaksanakan berdasarkan pertumbuhan lalu lintas normal (Normal

Growth). Data faktor pertumbuhan lalu lintas normal (Normal Growth Factor)

yang didapat meliputi data pertumbuhan LHR, pertumbuhan jumlah penduduk,

pertumbuhan PDRB, pertumbuhan pendapatan per kapita dan pertumbuhan

jumlah kendaraan di Provinsi Bali. Pertumbuhan LHR pada jalan eksisting


62

ditunjukkan pada Tabel 4.3 (berdasarkan data sekunder tahun 2005 dan survei

langsung tahun 2010) per tahun sebesar 1,13%.

Variabel lainnya adalah pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali yang diwakili

oleh pertumbuhan Produk Domistik Regional Bruto (PDRB), pertumbuhan

pendapatan per kapita, pertumbuhan jumlah penduduk dan pertumbuhan

kepemilikan kendaraan berdasarkan data 5 (lima) tahun terkahir (Tahun 2004-

2008) dari BPS Provinsi Bali terbitan Tahun 2010.

Produk Domistik Regional Bruto merupakan nilai produksi suatu

wilayah yang terbagi ke dalam beberapa kelompok usaha seperti kelompok

usaha Pertanian; Pertambangan dan Penggalian; Industri pengolahan;

Perdagangan Hotel dan Restoran; Pengangkutan dan Komunikasi dan lain-

lainnya. Nilai-nilai ini secara langsung dapat mencerminkan kondisi ekonomi

suatu wilayah. Untuk wilayah Provinsi Bali perkembangan PDRB Bali baik

atas dasar harga berlaku (ADHB) maupun atas dasar harga konstan (ADHK)

memiliki kecenderungan yang terus meningkat. Pada Tahun 2004 nilainya

mencapai Rp. 19.963.243,81. Setahun kemudian, yaitu tahun 2005, nilainya

mencapai Rp. 21.072.444,79 serta selanjunya di Tahun 2006 dan 2007 terus

mengalami peningkatan masing-masing menjadi Rp. 22.184.679,28 dan

Rp. 23.497.047,07. Kemudian pada Tahun 2008 PDRB Bali ADHK telah

mencapai Rp. 24.900.571,98 Nilai-nilai tersebut diatas terdistribusi ke dalam

beberapa usaha yang dapat dilihat penyebarannya pada Tabel 4.6.


63

Tabel 4.6
Distribusi Prosentase PDRB Bali Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2004-2008

Laju PDRB (%)


No. Lapangan Usaha
2004 2005 2006 2007 2008

1 Pertanian 20,74 20,29 19,96 19,41 18,33

2 Pertambangan dan Penggalian 0,68 0,66 0,69 0,66 0,68

3 Industri Pengolahan 9,00 8,69 8,70 8,99 9,34

4 Listrik, Gas dan Air Bersih 1,80 1,85 1,94 2,00 2,10

5 Bangunan dan Konstruksi 3,91 4,03 4,28 4,43 4,70

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 29,16 29,37 28,88 28,98 28,96

7 Pengangkutan dan Komunikasi 11,30 11,85 11,86 12,33 12,92

8 Keuangan, Persewaan dan Jasa 6,79 7,07 7,46 7,34 7,62

9 Jasa-Jasa lain 16,61 16,19 16,22 15,86 15,35


PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber : BPS Prov. Bali, 2009

Terlihat bahwa sektor pariwisata telah memberikan pengaruh yang besar

terhadap perekonomian di Provinsi Bali. Pesatnya perkembangan pariwisata di

Provinsi Bali telah menyebabkan sektor-sektor terkait langsung dengan industri

pariwisata seperti sektor perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR) memberi

kontribusi yang sangat besar terhadap pembentukan PDRB.

Pertumbuhan PDRB, Jumlah Kendaraan Bermotor dan Pertumbuhan

Pendapatan per Kapita ditunjukkan masing-masing pada Tabel 4.6, Tabel 4.7

dan Tabel 4.8, sedangkan rekapitulasi tingkat pertumbuhan terhadap beberapa

variabel ditunjukkan pada Tabel 4.9.


64

Tabel 4.7
Laju Pertumbuhan PDRB Bali Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2004-2008

Laju PDRB (%)


No. Lapangan Usaha
2004 2005 2006 2007 2008
1 Pertanian 3,66 4,20 4,10 2,49 1,01
2 Pertambangan dan Penggalian 4,38 3,97 2,54 2,97 3,52
3 Industri Pengolahan 3,71 5,11 4,36 9,15 8,17
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 4,49 5,44 6,57 7,89 8,98
5 Bangunan dan Konstruksi 5,09 5,46 4,51 6,09 6,71
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 4,65 6,72 5,11 7,58 8,36
7 Pengangkutan dan Komunikasi 5,17 6,77 6,06 10,86 8,92
8 Keuangan, Persewaan dan Jasa 7,97 7,26 6,72 3,61 4,28
9 Perusahaan
Jasa-Jasa lain 4,55 4,79 6,95 2,80 4,66
Pertumbuhan (%) 4,62 5,56 5,28 5,92 5,97
Rata-rata (% / tahun) 5,47
Sumber : BPS Prov. Bali, 2009

Tabel 4.8
Laju Pertumbuhan Kendaraan Bermotor
Tahun 2004-2008

Jumlah Kendaraan Bermotor


No. Tipe Kendaraan
2004 2005 2006 2007 2008
1 Sepeda Motor 898.675 1.027.136 1.088.627 1.157.205 1.227.617
2 Mobil Penumpang 128.141 139.586 141.949 148.885 158.743
3 Bus 3.673 3.734 3.730 3.564 3.480
4 Truk 50.705 53.775 53.981 54.951 56.305
Jumlah 1.081.194 1.224.231 1.288.287 1.364.605 1.446.145
Pertumbuhan (%) 13,23 5,23 5,92 5,98
Rata-rata (%) 7,59
Sumber : BPS Prov. Bali, 2009
65

Tabel 4.9
Pertumbuhan Pendapatan Perkapita dan Jumlah Penduduk
Provinsi Bali Tahun 2004-2008

No. Variable 2004 2005 2006 2007 2008

1 Pendapatan 5.876.262 6.227.869 6.464.849 6.752.442 7.082.094


Perkapita
(Harga Konstan)

Pertumbuhan (%) 5,98 3,81 4,45 4,88


Rata-rata (%) 4,78

2 Jumlah Penduduk 3.397.269 3.383.572 3.431.585 3.479.785 3.567.156

Pertumbuhan (%) (0,40) 1,42 1,40 2,51


Rata-rata (%) 1,23
Sumber : BPS Prov. Bali, 2009

Tabel 4.10
Laju Inflansi Kota Denpasar Tahun 2005-2009

2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata

11,31 4,30 5,91 9,62 4,37 7,10

Sumber : BPS Prov. Bali, 2009

Dari beberapa variabel yang dihitung, dapat diketahui bahwa

pertumbuhan Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) menempati posisi terendah

dengan tingkat pertumbuhan sebesar 1,13% dan posisi tertinggi adalah

pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor sebesar 7,59%, secara rinci

rekapitulasi tingkat pertumbuhan ditunjukkan pada Tabel 4.11.


66

Tabel 4.11
Rekapitulasi Prediksi Tingkat Pertumbuhan

Tingkat
No. Variable Pertumbuhan (i)
(% / thn)
1 Pertumbuhan LHR 1,13
2 Pertumbuhan Jumlah Penduduk 1,23
3 Pertumbuhan Pendapatan per Kapita 4,78
4 Pertumbuhan PDRB 5,47
5 Pertumbuhan Inflasi 7,10
6 Pertumbuhan Jumlah Kendaraan Bermotor 7,59
Sumber : BPS Prov. Bali, 2009

4.4 Data Nilai Waktu

Pendekatan untuk perhitungan nilai waktu dalam studi ini adalah

pendapatan perkapita dari PDRB (Pendapatan Daerah Regional Bruto) Provinsi

Bali. Data pendapatan per kapita Provinsi Bali beserta pertumbuhannya dari

tahun 2004 hingga 2008, tertera pada Tabel 4.11 di atas dimana rata-rata

pertumbuhannya sebesar 5,47% per tahun. Prediksi PDRB per kapita untuk

tahun 2010 (berdasarkan pertumbuhan sebesar 5,47 %), sebesar :

PDRB 2010 = Rp. 7.082.094,00 (1 + 5,47 %)2

= Rp. 7.878.065,00

Asumsi jam kerja setahun adalah 7 jam x 25 x 12 = 2.100 jam

Didapat PDRB per kapita tahun 2010 sebesar Rp. 3.751,46 per jam.
67

4.5 Data Harga Komponen Biaya Operasi Kendaraan (BOK)

Data harga kendaraan dan komponen BOK berdasarkan jenis

kendaraan yang ditetapkan untuk mewakili moda transportasi yang melalui

Ruas Jalan Tabanan-Antosari sebelum maupun sesudah dibangunnya relokasi

jalan dan jembatan pada ruas jalan tersebut, dapat dilihat pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12
Harga Komponen BOK

No. Komponen BOK Satuan Harga Satuan


1 Harga Kendaraan
Sedan unit 235.000.000,00
Utiliti unit 175.000.000,00
Bus Kecil unit 375.000.000,00
Bus Besar unit 850.000.000,00
Truk Ringan unit 285.000.000,00
Truk Sedang unit 450.000.000,00
Truk Besar unit 650.000.000,00
2 Harga Ban
Sedan buah 460.000,00
Utiliti buah 460.000,00
Bus Kecil buah 810.000,00
Bus Besar buah 1.370.000,00
Truk Ringan buah 810.000,00
Truk Sedang buah 1.370.000,00
Truk Besar buah 2.790.000,00
3 Premium liter 4.500,00
4 Solar liter 4.500,00
5 Olie (untuk mesin bensin) liter 27.500,00
6 Olie (untuk mesin solar) liter 27.500,00
7 Upah mekanik jam 10.000,00
8 Asuransi (3.8 %) tahun
9 Biaya Overhead (10 %)

Sumber : Hasil survey 2010


68

4.6 Angka Kecelakaan Lalu Lintas

Angka kecelakaan pada ruas jalan Tabanan-Antosari tahun 2007-2009

berupa data sekunder dari Polres Tabanan, ditunjukkan pada Tabel 4.13 dan

Tabel 4.14, sedangkan rincian lokasi kejadian dapat dilihat pada lampiran 11

sampai dengan lampiran 13.

Tabel 4.13
Angka Kecelakaan Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Tabanan – Antosari

Jumlah Klasifikasi Korban


No Tahun
Kecelakaan Fatal Berat Ringan MD LB LR
1 2007 33 20 4 9 22 14 25
2 2008 36 13 10 13 13 21 33
3 2009 32 5 13 14 7 22 28
Jumlah 101 38 27 36 42 57 86
Rata-rata 34 13 9 12 14 19 29
Sumber : Polres Tabanan
Keterangan :

MD = Meninggal Dunia

LB = Luka Berat

LR = Luka Ringan

Tabel 4.14
Kerugian Harta Benda Akibat Kecelakaan Lalu Lintas
Pada Ruas Jalan Tabanan – Antosari

Kerugian Harta Benda


No Tahun
(Rp.)
1 2007 35.450.000,00
2 2008 189.300.000,00
3 2009 96.900.000,00
Jumlah 321.650.000,00
Rata-rata 107.216.666,67
Sumber : Polres Tabanan
69

4.7 Data Biaya Proyek

Biaya relokasi jalan dan jembatan Tabanan – Antosari dalam studi ini

terdiri atas perkiraan biaya pembebasan lahan, pembangunan jalan dan

jembatan serta biaya pemeliharaan.

Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :

4.7.1 Biaya Pembebasan Lahan

Besar biaya pembebasan lahan mengacu pada nilai jual obyak pajak

per wilayah di lokasi jalan yang dibangun. Biaya pembebasan lahan ini sudah

termasuk biaya ganti rugi bangunan, tanaman dan relokasi utilitas yang ada

sepanjang trase rencana jalan dan jembatan. Luas pembebasan lahan yang

diperlukan untuk pembangunan jalan dan jembatan Tabanan – Antosari

ditunjukkan pada Tabel 4.15 sebagai berikut :

Tabel 4.15
Luas Pembebasan Lahan Jalan dan Jembatan Tabanan – Antosari

Panjang Lebar Pembebasan


No. Uraian Lokasi Sungai Panjang Lebar Luas
(m') (m') (m') (m') (m2)

1 Jbt Tkd Yeh Nu 345,00 15,00 330,00 20,00 6.600,00


2 Jbt Tkd Yeh Nusa 525,00 15,00 510,00 20,00 10.200,00
3 Jbt Tkd Yeh Ho 350,00 20,00 330,00 20,00 6.600,00
4 Jbt Tkd Yeh Lambuk 400,00 10,00 390,00 20,00 7.800,00
Jumlah 1.620,00 31.200,00
70

Sedangkan biaya yang diperlukan untuk pembebasan lahan pembangunan jalan

dan jembatan Tabanan–Antosari ditunjukkan pada Tabel 4.16 sebagai berikut :

Tabel 4.16
Biaya Pembebasan Lahan Jalan dan Jembatan Tabanan – Antosari

Luas Harga Jumlah Harga


No. Uraian Lokasi
(m2) (Rp/m2) (Rp)

1 Jbt Tkd Yeh Nu 6.600,00 300.000 1.980.000.000,00

2 Jbt Tkd Yeh Nusa 10.200,00 300.000 3.060.000.000,00

3 Jbt Tkd Yeh Ho 6.600,00 300.000 1.980.000.000,00

4 Jbt Tkd Yeh Lambuk 7.800,00 300.000 2.340.000.000,00

Jumlah 31.200,00 9.360.000.000,00


PPN 10% 936.000.000,00

Total Jumlah 10.296.000.000,00

4.7.2 Biaya Konstruksi Jalan

Biaya konstruksi jalan yang meliputi biaya umum, pembersihan lahan,

pekerjaan tanah, drainase, subgrade, perkerasan jalan, struktur termasuk biaya

studi, DED hingga pengawasan serta biaya konstruksi jembatan dengan

konstruski bangunan atas menggunakan beton pre stress ditunjukkan pada

Tabel 4.17 sebagai berikut :


71

Tabel 4.17
Biaya Konstruksi Relokasi Jalan dan Jembatan Tabanan – Antosari

Lebar Harga
Panjang Jumlah Harga
No. Uraian Lokasi Perkerasan Satuan
(m') (m') (Rp/m') (Rp)

1 Jbt Tkd Yeh Nu 345,00 12.410.000.000


- Jembatan 7,00 110,00 100.000.000 11.000.000.000
- Jalan 7,00 235,00 6.000.000 1.410.000.000
2 Jbt Tkd Yeh Nusa 525,00 25.410.000.000
- Jembatan 7,00 265,00 90.000.000 23.850.000.000
- Jalan 7,00 260,00 6.000.000 1.560.000.000
3 Jbt Tkd Yeh Ho 350,00 15.860.000.000
- Jembatan 7,00 160,00 92.000.000 14.720.000.000
- Jalan 7,00 190,00 6.000.000 1.140.000.000
4 Jbt Tkd Yeh Lambuk 400,00 21.780.000.000
- Jembatan 7,00 228,00 91.000.000 20.748.000.000
- Jalan 7,00 172,00 6.000.000 1.032.000.000
Jumlah 75.460.000.000
PPN 10% 7.546.000.000
Total Jumlah 83.006.000.000
Sumber : Dinas PU dan Hasil Analisa

4.7.3 Biaya Penanganan Jalan dan Jembatan

Relokasi Jalan dan Jembatan ini dilaksanakan untuk menyempurnakan

alinyemen jalan dan untuk menjaga agar kinerja jalan tersebut tetap dalam

kondisi mantap maka penanganan jalan yang terdiri dari :

1. Pemeliharaan rutin jalan dan jembatan yang lebih dikenal dengan istilah

preservasi, dilaksanakan secara rutin setiap tahun selama masa analisis (30

tahun).
72

2. Pemeliharaan pemeliharaan berkala dilaksanakan setiap 5 tahun selama

masa analisis (30 tahun)

3. Peningkatan jalan dilaksanakan setiap 10 tahun selama masa analisis (30

tahun)

Adapun biaya penanganan jalan dapat dilihat pada Tabel 4.18, sebagai berikut :

Tabel 4.18
Biaya Penanganan Jalan dan Jembatan Tabanan – Antosari

Biaya
No. Jenis Penanganan
(Rp/km)

1 Pemeliharaan Rutin (Preservasi) 45.000.000,00


2 Pemeliharaan Berkala 2.500.000.000,00
3 Peningkatan 3.500.000.000,00
Sumber : Dinas PU Prov. Bali, 2010

Anda mungkin juga menyukai